Ketika membuka mata, Dani menemukan dirinya berada di sebuah kamar. Ia tak mengingat apapun tentang dirinya. Di sana dia bertemu dengan pria yang mengaku sebagai bosnya. Pria itu mengatakan kalau Dani merupakan personal trainer di gymnya yang diketahui juga melakukan pekerjaan p|us-p|us.
Namun semua itu tak berlangsung lama, karena ingatan Dani perlahan pulih setelah bertemu wanita yang mengetahui masa lalunya. Saat itulah Dani menggunakan keahlian hipnotisnya dan mengambil alih bisnis gym. Siapa yang menduga? Bisnis itu menjadi sukses besar saat dikelola oleh Dani.
"Layanan trainer-trainer di gym 24 luar biasa. Pokoknya bikin lemas dan banjir lendir. Eh, maksudnya lendir keringat. Hehe..." ucap salah satu tante langganan gym 24.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 4 - Ternyata Batang
Dani mendatangi hotel yang sudah dijanjikan pelanggan misteriusnya. Dia kini sudah berdiri di depan kamar bernomor 303. Kemudian mengetuknya.
"Masuklah! Pintu tidak dikunci." Terdengar suara sahutan dari dalam kamar. Akan tetapi itu suara lelaki.
Merasa tak yakin, Dani memastikan lagi nomor kamarnya dengan memeriksa pesan pelanggannya di ponsel. Namun nomornya memang 303.
Dengan perasaan ragu, Dani melangkah masuk ke kamar. Sosok pria berbadan jangkung dan atletis, menyambut pandangannya. Dani ingat kalau lelaki itu sering berolahraga di Gym 24. Pria itu juga pernah sekali meminta jasa pelatihan dari Dani agar dibimbing untuk melakukan prosedur olahraga yang benar.
"Bukankah kau Hendra?" tukas Dani. Ia mengedarkan pandangan ke sekeliling. Berusaha mencari wanita yang memesan jasanya.
"Wah... Ternyata kau ingat denganku," tanggap Hendra dengan mata terpesona. Ia tak kalah tampan dari Dani. Memiliki dagu tegas dan juga jambang tipis. Tampilannya begitu maskulin.
"Iya... Aku selalu ingat orang-orang yang pernah aku latih," sahut Dani. Dia sekarang sadar kalau Hendra adalah satu-satunya orang yang ada di dalam kamar. Dari sana Dani bisa menyimpulkan kalau Hendra lah yang ingin membayar jasanya. Tetapi sebelum menyimpulkan, dia bertanya terlebih dahulu.
"Tunggu dulu. Apa kau orang yang ingin jasaku? Maksudku jasa di ranjang?" Dani memastikan.
"Iya. Kau juga menerima lelaki bukan? Seperti personal trainer lainnya?" balas Hendra.
Dani perlahan melangkah mundur. Jujur saja, dia memang suka pekerjaan p|us-p|usnya, akan tetapi dirinya merasa geli kalau harus menyentuh pria.
"Maaf sebelumnya, Mas Hendra. Aku tidak bisa melayani pria. Aku hanya melayani wanita," ungkap Dani.
"Loh, harusnya bilang dari awal. Kalau begini, aku tidak perlu membuang waktuku!" Hendra terlihat kesal.
"Aku benar-benar minta maaf..." Dani bergegas pergi meninggalkan kamar.
Saat tiba di Gym 24, Wandi langsung menyambut. Ia mengomeli Dani untuk pertama kalinya.
"Kau tahu apa yang spesial dengan jasa ranjang personal trainer dengan gigolo di luar sana? Kita tidak pandang gender dan penampilan kita juga dipastikan memiliki badan bagus serta wajah rupawan. Kelas kita lebih tinggi dibanding gigolo atau brondong di luar sana! Dan beraninya kau menolak pelanggan yang mau membayarmu dengan tinggi?! Kau gila! Nggak usah sok suci!" omel Wandi panjang lebar.
"Bukankah hakku kalau ingin membuat batas? Aku tidak perlu melakukan hal menjijikan untuk mendapat uang!" balas Dani.
Buk!
Tanpa diduga, Wandi mendaratkan tendangan ke dada Dani. Itu sontak membuat Dani jatuh ke lantai. Selanjutnya, Wandi beranjak pergi begitu saja.
Dani sendiri tak bisa berkata-kata lagi. Dia masih duduk di lantai dan sengaja tetap di sana sampai sakit di dadanya reda.
"Dia memang selalu begitu." Sebuah uluran tangan terulur untuk membantu. Sosok wanita cantik bertubuh langsing berdiri di depan Dani. Ia juga merupakan salah satu personal trainer di Gym 24.
"Thanks." Dani menyambut uluran tangan wanita itu. Dia kini berdiri dan duduk ke bangku terdekat.
"Namaku Thalia. Atau mungkin begitulah. Karena aku selalu merasa itu bukan namaku," ungkap Thalia sembari duduk ke sebelah Dani.
"Maksudmu?" Dani mengerutkan dahi.
"Aku yakin kau juga merasakannya saat pertama kali bangun di sini. Perasaan seperti melupakan sesuatu." Thalia semakin mendekat dan melanjutkan dengan berbisik, "ada yang bilang kalau Wandi mendapatkan kita semua dari kegiatan human trafficking..."
walaupun dia anak dari musuh besarnya tapi Laluna sudah punya anak dari Dani.
semoga nanti bisa bersatu dengan Dani .
bahagia bersama anak mereka
jangan-jangan nanti Lexy juga hamil...