NovelToon NovelToon
Something About You

Something About You

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:263
Nilai: 5
Nama Author: Wahyu Ela Safitri

Setelah kematian ayahnya, Renjana Seana terombang-ambing dalam kehidupan tak terarah, gadis yang baru menginjak umur 20 an tahun dihadapkan dengan kehidupan dunia yang sesungguhnya disaat ayahnya tidak meninggalkan pesan apapun. Dalam keputusasaan, Renjana memutuskan mengakhiri hidupnya dengan terjun ke derasnya air sungai. Namun takdir berkata lain saat Arjuna Mahatma menyelamatkannya dan berakhir di daratan tahun 1981. Petualangan panjang membawa Renjana dan Arjuna menemukan semua rahasia yang tersimpan di masa lalu, rahasia yang membuat mereka menyadari banyak hal mengenai kehidupan dan bagaimana menghargai setiap nyawa yang diijinkan menghirup udara.
by winter4ngel

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyu Ela Safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selamat di tahun 1981

Sebuah tarikan membawa Renjana naik ke permukaan, kulitnya terasa menyentuh rumput, semilir angin menerpa tubuhnya yang basah. Matanya yang terpejam mulai terbuka perlahan bersamaan dengan batuk beberapa kali, seseorang menyentuh pundaknya, berusaha menyadarkannya. Saat mata Renjana terbuka sempurna, hanya langit jingga yang terlihat. Wanita itu memperhatikan sekitar, sama persis dengan tempatnya jatuh hanya saja sedikit berbeda, pandangannya tertuju pada pria yang menghembuskan nafas lega, rambutnya basah, pakaiannya basah dan dia nampak sangat khawatir.

“Kamu baik-baik saja?.” Suara beratnya menyadarkan Renjana.

“Ini akhirat?.”

“Gila. Kita masih hidup, kalau hidupmu sulit jangan bunuh diri!.” Pria itu berdiri membersihkan pakaiannya yang terkena rumput.

Plakk!

Renjana menampar pipinya, membuat pria itu langsung menahan tangan gadis itu. “Sial, jangan gila lagi!.”

“Jadi aku masih hidup?.” Tanya Renjana dengan wajah kebingungan.

“Kamu pikir apa?.”

Renjana melihat kearah pria itu dengan tatapan dingin, “Siapa kamu? Kenapa kamu bikin aku hidup? Kamu pikir setelah kamu bisa menyelamatkanku, aku akan menganggapmu pahlawan, kamu hanya membuat hidupku kembali sulit!.” Marah Renjana, air matanya jatuh, matanya memerah, ketimbang menangis sedih, Renjana hanya menangis kesal karena masih hidup setelah perjuangan lama memantapkan hati untuk mengakhiri dunianya.

Pria itu menyentuh kedua lengan Renjana, sedikit menunduk mensejajarkan tingginya dengan tinggi Renjana, dia lebih tinggi sekitar 10 cm dari Renjana. “Aku tau kehidupanmu sulit, tapi bunuh diri tidak akan menyelesaikan segalanya. Kamu pikir semuanya akan usai setelah kamu mati? Tidak. Jika kamu mati sekarang, kamu hanya menyerah dengan keadaan, bagaimana jika masa depan mengijinkan kamu lebih bahagia dari hari ini. Apa kamu tidak ingin merasakannya walaupun sejenak? Bertahanlah walaupun semuanya terasa sulit, setiap manusia hidup punya jalannya masing-masing.”

Renjana terdiam, tangisnya pecah, dia hanya menunduk menangis keras. Bahunya bergetar, tidak ada yang bisa dia katakan. Tidak salah dengan ucapannya, tapi bagi Renjana tidak salah juga jika dia mati. Pria itu membawa Renjana kedalam pelukannya, “Jika kamu lelah, istirahatlah, kamu manusia, bukan robot, ada saatnya kamu harus istirahat.”

Setelah Renjana tenang, mereka berdua berjalan menuju ke jalan utama, sekitar tiga meter dari lokasi mereka jatuh ke sungai. Namun keduanya nampak kebingungan dengan keadaan yang mereka jumpai, jalanan aspal itu berubah menjadi jalan setapak biasa yang hanya bisa dilewati satu motor. Sepi dan tidak ada siapapun yang lewat, mereka saling melihat satu sama lain.

“Kita nyasar?.” Tanya Renjana pada pria itu.

“Tidak, ini jalan yang benar. Aku parkir disitu tapi kemana?.”

“Bukannya ada warung juga disana?.”

“Kamu benar.”

“Coba jalan kesana.”

Mereka berdua jalan lebih jauh, hingga menemukan pemukiman warga. Rumah-rumah lantai dua, gedung-gedung tinggi berkaca, serta keramaian itu tidak ada. Hanya ada pemukiman warga dengan rumah-rumah sederhana. Beberapa orang memang terlihat berada di depan rumah masing-masing, “Ini kita salah dunia? Ini akhirat? Emang bentuknya kayak gini ya?.” Tanya Renjana bingung.

“Bentar, ini bukan akhirat. Aku tanya dulu.” Pria itu berjalan menghampiri salah satu rumah untuk bertanya.

“Ada yang bisa saya bantu?.” Tanya pemilik rumah yang juga nampak kebingungan, apalagi melihat penampilan Renjana yang jauh berbeda dengan penampilannya.

“Permisi, jalan utama ada dimana ya?.”

“Ini sudah jalan utama, dari kota mas?.”

“Ha? Ah itu ya.”

“Kalau boleh tahu, sekarang tahun berapa?.” Tanya Renjana, dia tahu betul kalau pakaian yang mereka pakaian adalah pakaian yang orang tuanya pakai saat masih muda.

“1981.”

Renjana terdiam, mereka berdua terdiam saling melihat tidak percaya.

“Eii jangan bercanda dong Bu, ini kan tahun 2022.”

“Ha? Bukan mas, ini tahun 1981. Tuh lihat.” Ibu pemilik rumah menunjuk salah satu poster iklan yang ada di persimpangan jalan.

Renjana langsung berlarian menghampiri poster tersebut dan melihatnya dengan jelas, gaya tahun 80an. Di pojok poster juga terdapat tahun 1981 dengan sangat jelas, pria itu ikut berjalan menghampiri Renjana.

“Kita ada di tahun 1981.” Renjana terduduk di tanah sambil melihat sekelilingnya tidak percaya. Bagaimana bisa dia terdampar ke tahun ini, pandangannya kosong dan dia ingin pulang. Ketimbang berada di sini, lebih baik Renjana menghadapi ibu-ibu julid yang sedang membicarakan kehancuran karirnya.

Sama seperti Renjana, pria itu duduk di sebelah Renjana dengan wajah yang kebingungan. Siapa yang mengira setelah menyelamatkan Renjana malah berada di tempat antah berantah ini. Jika tahu akan berakhir disini, dia tidak akan menyelamatkan Renjana, hatinya akan melupa dan pura-pura tidak tahu apapun.

“Apa yang harus kita lakukan sekarang?.” Tanya Renjana dengan suara lebih putus asa.

“Entahlah.” Pria itu melihat Renjana. “Siapa namamu?.”

Renjana menoleh melihat ke arah pria yang duduk di sebelahnya, sejak mereka berjalan panjang, belum ada yang mengenal satu sama lain.

“Renjana, Renjana Seana.”

“Aku Arjuna, Arjuna Mahatma. Setidaknya sekarang kita harus berpikir cerdas, bagaimana mengatasi masalah disini dan bagaimana bisa pulang ke tahun 2022.”

“1981-1981-1981, seharusnya kedua orang tuaku.” Renjana terdiam sejenak saat ingatannya tertuju pada satu sosok yang ingin sekali ditemui lagi, “Ayah. Aku harus menemuinya, aku harus bertemu dengan Ayahku.” Renjana berdiri dari duduknya, namun langkahnya dihentikan oleh Arjuna.

“Apa kamu pikir Ayahmu akan mengenalimu? Bahkan kemungkinan kamu lebih tua darinya.” Ucapan Arjuna membuat Renjana terdiam.

Tahun 1982, kedua orang tuanya melangsungkan pernikahan, saat itu umur ibunya masih 17 tahun dan ayahnya masih 22 tahun, maka sekarang umur mereka masing-masing adalah 16 tahun dan 21 tahun. Sedangkan umur Renjana sudah 22 tahun, jelas yang di katakan Arjuna tidak salah.

“Sekarang pikirkan kemana kita harus pergi. Tidak mungkin kita menjadi gelandangan malam ini.”

“Bagaimana dengan keluargamu?.”

“Apa aku harus menemui mereka? Aku tidak gila. Mereka tidak akan mengenalku, bahkan orang tuaku masih sangat kecil sekarang, 10 tahun atau 12 tahun, apa yang bisa aku harapkan dari anak-anak.”

Renjana memutar otaknya, bersamaan dengan itu Arjuna melepaskan jaket yang dia kenakan dan memakaikan pada Renjana. “Buat apa?.”

“Pakai aja, pakaianmu pendek, semakin malam udara semakin dingin.”

“Thanks.” Renjana memakai jaket yang Arjuna berikan. Saat ini wanita itu hanya mengenakan kaos crop dipadukan dengan celana highwaist jeans serta sepatu sneakers dari brand new balance. Sedangkan Arjuna memakai celana jeans dipadukan dengan kaos polos dan jaket yang akhirnya diberikan pada Renjana serta sepatu sneakers hitam.

Cukup lama mereka berdua berpikir, sebelumnya banyak orang lewat memperhatikan mereka tapi sekarang sudah lumayan petang tidak banyak lagi orang lewat. Jalanan sudah sangat sepi, hanya suara hewan-hewan malam yang terdengar. Sebenarnya tidak aneh di tahun 1980an ada yang memakai pakaian seperti mereka, hanya saja posisinya mereka berada di kampung halaman yang jauh dari ibu kota, sedangkan orang-orang yang memakai pakaian jeans dan sejenisnya rata-rata dari ibu kota. Apalagi perempuan banyak yang mengenakan rok ketimbang celana jeans seperti Renjana.

“Kerumah nenekku.” Saran Renjana yang mendapatkan hembusan nafas Arjuna.

“Tidak, mereka tidak gila menerima orang asing kerumah.”

“Keluarga ibuku, mereka sangat baik, menampung orang asing yang membutuhkan bantuan. Paman dan bibi sering membicarakan mengenai masa mudanya yang mengenal orang di luar keluarga, bahkan yang tidak sedarah pun tidur di rumah nenek.”

“Kamu yakin?.”

“Aku yakin mereka akan menerima kita semalam.”

“Lalu apa yang akan kamu katakan agar mereka bisa menerima kita?.”

“Itu-.”

“Aku tau kamu tidak bisa mengatakan apapun.”  Arjuna merogoh saku celananya, mencari dompet yang seharusnya ada di saku, tapi tidak ada apapun, hanya ada selembar uang 5000 an, kembalian beli bensin. Masalahnya adalah uang 5000 an milik Arjuna tidak berlaku di jaman ini, uang 5000 an yang berlaku di tahun ini sudah dicabut lama di jaman mereka, dan bahkan untuk mendapatkan uang seperti itu sangat susah.

Hingga pandangan Arjuna pada jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, jam tangan ini adalah milik orang tuanya dulu, mungkin akan mahal jika di tukar uang di jaman ini. “Pakai ini saja.” Arjuna melepaskan jam tangan miliknya. “Kita cari tempat menginap dengan jam tangan ini, setidaknya rumah warga yang bisa menerima tamu malam ini saja, ayo.” Arjuna tidak memikirkan apapun, dompetnya yang hilang itu bukan masalah besar untuk saat ini. Masalahnya adalah bagaimana mereka bisa kembali ke tahun 2022.

Renjana hanya mengikuti Arjuna, keputusan ada di pria itu, Renjana tidak mengenalnya dengan baik tapi sekarang dia hanya punya Arjuna untuk bisa kembali ke masa nya. Mau tidak mau pun hanya mengandalkan satu sama lain untuk bertahan hidup di tempat asing. Hanya saja jika berpikir mengenai pulang ke tahun 2022, Renjana merasa enggan, ada yang ingin dilakukan sebelum pulang, walaupun kemungkinan Arjuna tidak akan setuju jika mereka mencampuri kehidupan di tahun ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!