NovelToon NovelToon
Ketika Suami Dan Anak Menolakku

Ketika Suami Dan Anak Menolakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Mengubah Takdir / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Eireyynezkim

Tidak direstui mertua dan dikhianati suami, Latisha tetap berusaha mempertahankan rumah tangganya. Namun, kesabarannya runtuh ketika putra yang selama ini ia perjuangkan justru menolaknya dan lebih memilih mengakui adik tirinya sebagai seorang ibu. Saat itu, Latisha akhirnya memutuskan untuk mundur dari pernikahan yang telah ia jalani selama enam tahun.

Sendiri, tanpa dukungan siapa pun, ia berdiri menata hidupnya kembali. Ayah kandung yang seharusnya menjadi sandaran justru telah lama mengabaikannya. Sementara adik tirinya berhasil merebut kebahagiaan kecil yang selama ini Latisha genggam.

Perih? Tentu saja. Terlebih ketika pria yang pernah berjanji untuk mencintainya seumur hidup hanya terdiam, bahkan saat putra mereka sendiri lebih memilih wanita lain untuk menggantikan sosok ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eireyynezkim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tanggung jawab

Setelah mengantar Sageon ke sekolah, Drakara tidak langsung pergi ke kantor, ia mengarahkan kendaraan nya menuju apartemen Latisha. Ia ingin menemui mantan istrinya itu. Entah mengapa ia begitu rindu dengan nya.

Setelah memarkirkan kendaraannya, Drakara bergegas menaiki lift menuju lantai dua belas di mana unit Latisha berada. Saat Drakara baru saja keluar dari lift, ia memicingkan matanya menatap wanita yang kini berada di depan apartemen Latisha dan tengah menekan bel unit Latisha berulang kali. Tak berapa lama, pintu terbuka menampilkan Latisha yang sudah rapi dengan setelan kantornya. mantan istrinya itu terlihat semakin mempesona dengan penampilan nya saat ini. Drakara seperti melihat Latisha tujuh tahun yang lalu. Meski hanya menggunakan make up tipis - tipis namun aura kecantikan Latisha tak sedikit pun berkurang. Sungguh menyesal Drakara telah mengkhianati Latisha hanya karena rasa bosan nya.

"Mbak tunggu, mau kemana kamu?" Radmila mencekal lengan Latisha yang tak mempedulikannya. Padahal ia sudah lama berada di sana berharap Latisha mau mendengarkan apa yang ia katakan.

"Ada apa lagi Radmila? jangan menganggu ku lagi. Bukankah aku sudah melepaskan Drakara untuk mu? Jadi untuk apa lagi kamu datang menemui ku?" Ujar Latisha kesal.

"Justru itu yang ingin aku bicarakan dengan mu. Sejak bercerai denganmu mas Drakara berubah. Ia bahkan memutuskanku. Padahal saat ini aku sedang mengandung anak nya."

Degh...

Ucapan Radmila membuat Drakara terkejut. Bagaimana Radmila bisa hamil? Padahal ia selalu menggunakan pengaman saat berhubungan dengan gadis itu.

"Kalau kamu hamil anaknya Drakara, harus nya kamu mencarinya dan minta tanggung jawabnya. Kenapa malah datang ke sini mencariku?" Suara Latisha sedikit bergetar. Bohong jika ia katakan dirinya tak sakit hati mendengar perkataan Radmila. Meski ia pernah memergoki Drakara dan Radmila tengah bergumul, namun tetap saja berita kehamilan Radmila membuatnya sakit hati meski sekarang dirinya telah berpisah dengan Drakara. Ternyata cinta nya untuk pria itu masih ada sehingga ia masih merasakan sesak mendengar berita kehamilan Radmila. Namun meski begitu, Latisha berusaha untuk tegar dengan berusaha bersikap tenang.

"Justru itu yang ingin aku bicarakan mbak. Mas Drakara gak mau lagi menemuiku. Aku berharap kamu bisa menyampaikan masalah ini padanya. Sebagai seorang kakak yang baik harusnya kamu bisa memperjuangkan nasib adikmu ini mbak. Aku tidak mau anakku lahir tanpa kehadiran seorang ayah." Dengan tak tahu malunya Radmila meminta bantuan Latisha untuk menyampaikan berita kehamilannya kepada Drakara. Bukannya Radmila tidak pernah berusaha menemui pria itu. Sudah beberapa kali Radmila mendatangi kediaman Drakara dan juga kantor pria itu. Namun semuanya sia-sia karena pada akhirnya ia hanya akan mendapatkan pengusiran. Tak ada kesempatan Radmila bertemu dengan Drakara. Karena itulah ia datang menemui Latisha untuk meminta tolong karena Radmila yakin Drakara pasti akan menemui kakak tirinya itu.

Latisha tertawa mendengar perkataan Radmila.

"Kenapa baru sekarang kamu menganggapku saudara Radmila? Kemarin-kemarin kemana saja? Apa saat kamu menggoda Drakara kamu tidak mengakuiku sebagai kakak?'' Latisha berdecih.

"Dengarkan aku, Drakara dan aku sudah tidak memiliki hubungan apa-apa lagi. Jadi kamu salah datang ke sini untuk meminta bantuanku. Pergilah cari dia dan minta pertanggung jawabannya." Ujar Latisha sambil bergegas melangkah menjauhi Radmila. Ia tidak mau di hari pertamanya kerja, ia harus datang terlambat.

Namun langkah. Latisha terhenti saat Drakara menghadang jalan nya.

"Kamu mau ke mana?" Drakara menatap Latisha dengan lembut. Inginnya ia merengkuh wanita itu ke dalam pelukan nya.

"Bukan urusanmu. Sana minggir." Latisha menjawab dengan ketus. Ia segera melangkah menghindari Drakara. Namun pria itu malah mencekal tangannya dan menarik tubuh Latisha hingga tubuh wanita itu jatuh ke dalam pelukan Drakara. Pria itu memejamkan matanya saat menghirup aroma tubuh Latisha yang sangat ia rindukan. Entah sudah berapa lama ia tak menghirup aroma menenangkan milik Latisha.

Radmila yang melihat pemandangan itu langsung meradang. Ia mendekati Drakara dan langsung menarik tangan pria itu yang baru saja akan mengelus rambut Latisha. Karena kaget, refleks Drakara menepis tangan Radmila dengan kasar hingga wanita itu terhuyung dan hampir saja jatuh. Tak melewatkan kesempatan, Latisha langsung mendorong tubuh Drakara dan bergegas lari menuju lift. Drakara yang akan mengejar Latisha malah di hadang oleh Radmila.

"Minggir. Jangan membuatku melakukan kekerasan pada mu." Suara dingin Drakara mampu membuat bulu kuduk Radmila merinding. Namun itu tak membuatnya surut untuk minta pertanggungjawaban Drakara.

"Mas aku hamil anakmu, aku ingin kamu bertanggung jawab, jangan hanya mau enaknya saja." Ujar Radmila memberanikan diri menatap Drakara.

"Kamu yakin dia anakku?" Drakara mendengus menatap wajah sedih Radmila yang Drakara yakini hanya akting belaka.

"Aku tidak yakin bayi yang kamu kandung adakah anakku karena pertama kali aku menyentuhmu kamu sudah tidak perawan. Itu artinya kamu pernah atau sering melakukannya dengan pria lain. Lagipula sejak awal aku sudah tekankan jika hubungan ini hanya kesenangan saja. Aku tidak pernah menjanjikanmu pernikahan atau gak lainnya. Hubungan kita hanya sebatas teman kencan. Tidak ada kewajibanku menikahimu. Karena setiap aku menyentuhmu, aku selalu membayarmu. Kamu hanya wanita panggilan untukku." Ujar Drakara dengan kejamnya.

"Brengsek kamu mas. Bayi yang aku kandung ini benar-benar anakmu." Radmila melayangkan tangannya ke pipi Drakara, namun dengan cepat Drakara mencekal pergelangan tangan Radmila.

"Jangan coba-coba menyentuhku dengan tangan kotormu." Drakara menghempaskan tangan Radmila dengan kasar.

"Anakku hanya Sageon. Aku tak akan pernah mengakui anak lain selain anak yang di lahirkan Latisha. Kamu dengar itu?" Drakara mencengkram dagu Radmila dengan kuat hingga wajah wanita itu pun memerah menahan sakit.

"Lephas..." Radmila berusaha melepaskan cengkraman Drakara. Namun ia tak berhasil, tangan Drakara begitu kuat.

"Jangan pernah muncul di depanku lagi. Jika tidak ingin aku lenyapkan." Ancam Drakara. Lalu ia melepaskan cengkramannya dengan kasar. Tak hanya itu, Drakara juga mendorong tubuh Radmila tanpa belas kasih. Kaki panjang Drakara segera melangkah untuk menyusul Latisha. Ia berharap wanitanya itu belum pergi jauh.

Sedangkan Radmila hanya bisa menatap kepergian Drakara dengan hati yang terluka karena ia mendapat perlakuan kasar dari Drakara. Tanpa sadar, air mata jatuh membasahi pipinya Sungguh ia benar-benar sakit hati dengan sikap Drakara. Ia tak tahu harus berbuat apa sekarang? Drakara tak mau bertanggung jawab. Haruskah ia menggugurkan janinnya tersebut? Jujur ia juga tidak yakin anak yang di kandungnya adalah anak Drakara karena tanpa sengaja ia pernah bermalam dengan seorang pria yang baru ia kenal di bar. Saat itu dalam keadaan mabuk, ia menghabiskan malam panasnya dengan pria yang hingga kini tak pernah lagi ia jumpai.

Radmila memutuskan untuk kembali ke rumah dengan hati yang terkoyak. Tujuannya untuk minta pertanggungjawaban Latisha malah berujung derita. Ia di perlakukan kasar oleh pria yang selama ini selalu memuji dan menikmati tubuhnya. Radmila pikir, Drakara memiliki sedikit rasa cinta untuknya, namun ternyata cinta Drakara sudah habis ia berikan pada Latisha. Hubungannya dengan Drakara selama ini hanya seperti pembeli dengan pelanggannya. Drakara akan membayar jasanya setelah ia di layani di atas ranjang. Harusnya sejak dulu ia sadar, bukannya malah jumawa mengira Drakara jatuh cinta pada nya.

Saat memasuki kediaman nya, terlihat orangtuanya seperti tengah menunggu kedatangannya.

"Dari mana kamu? Pagi-pagi udah keluyuran, bukannya nyari kerja." Tegur Prayan.

Radmila pun menghentikan langkahnya dan menatap ayahnya yang selama ini selalu memanjakannya. Namun setelah dirinya keluar dari tempat kerjanya dan di usir dari kehidupan Drakara, sikap ayahnya mulai berubah. Begitupun dengan ibunya.

"Aku dari apartemen mbak Latisha." Jawab Radmila sejujurnya.

"Ngapain kamu pergi ke sana? Mau ngemis sama dia lagi?" Kali ini ia Agniya yang berbicara. Sepertinya ia tak suka Radmila kembali menemui Latisha.

"Iya, aku mengemis padanya untuk membantu ku membiayai hidup kalian. Bukankah mbak Latisha juga punya kewajiban menafkahi orangtuanya?" Kali ini Radmila berbohong. Ia belum sanggup jujur pada kedua orangtuanya kalau saat ini ia tengah mengandung.

"Apa dia memberimu uang? Sini berikan sama papa." Kali ini wajah Prayan tampak berbinar. Ia sudah tak sabar menerima uang dari Latisha.

"Mbak Latisha tidak memberiku uang sepeser pun. Jadi jangan berharap, lupakan saja dia." Ujar Radmila sambil melangkah menuju kamarnya. Ia tak ingin lagi mendengar ocehan ayahnya yang kini tengah mencaci Latisha yang bahkan tak ada di sana.

"Dasar anak kurang ajar, Kenapa ia tidak mau memberiku uang? Anak durhaka, aku akan memberinya pelajaran." Sungut Prayan berapi-api.

1
sri nurhandayani
lanjut
Iry: besok yah Author update, soalnya lagi nulis supaya bisa keluar lebih dari 1 episode
total 1 replies
I Ghani Pranaja
momen drakara mencari istrinya itu memang penting bnget. tapi alurnya terlalu cepat.
Buat lebih dramatis dong. 😀
Iry: Sip deh, bakal lebih dramatis☺
total 1 replies
I Ghani Pranaja
adik tiri jadi sekretaris. bahaya weiii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!