Kisah Pengalaman Horor

Dipagi hari masih berada di kost, semua orang didalamnya sibuk siap - siap mau berangkat pergi kuliah. Karna ada kelas pagi. Tidak hanya itu ada juga yang mempersiapkan kebutuhan mau pulang kampung kerumahnya.

“kalian nanti jadi pulang gk abis kelas pagi?” tanya Sinta.

“jadi dong, abis kelas gue ama anak kosan yang lain pada pulang ke rumah masing – masing kek biasanya, lu kan tau kalo tiap weekend kita pada pulang, emang napa sih?” tanya Maya heran.

“kirain ada yang kaga pulang, soalnya gue gk pulang karna besok pas weekend ada jadwal seminar di PKM makanya gue ajak elu pada, barang kali mau ikutan, terus lu  Bel pulang juga? Kan rumah elu jauh 6 jam dari kota” tanya Sinta lagi.

“ ya gk pulkam juga Sin, gila aja gue pulkam pas weekend  jauh gitu, gue mau nginep rumah tante gue rumahnya gk jauh dari kampus” jawab Bella.

“hmm yaudeh deh, gue ngampus dulu ya, takut telat masuk kelas, bye” pamit Sinta.

Sinta tahu mereka semua tiap weekend pasti pulang ke rumah masing-masing termasuk dirinya sendiri, kecuali temen kosannya yang bernama Bella yang kampungnya sangat jauh dari kota. Niat hati mau ajak pergi seminar bersama malah berakhir sendirian.

Usai kelas pagi, Sinta bergegas pulang ke kosan. Karena hari sabtu matkul Sinta hanya 2 sks saja sehingga dia bisa cepat pulang. Sampai di kosan, Sinta melihat temen-temen kosannya sudah bersiap-siap akan pulang ke rumah masing-masing. Rumah mereka rata-rata jarak 30 menit ke kampus dengan menggunakan kendaraan. Paling jauh ada yang sejam dari rumahnya ke kampus. Sebenarnya terbilang dekat tapi cukup melelahkan bila tiap hari tektok(pulang balik). Makanya kami memutuskan sewa rumah atau ngekos di belakang fekonsos supaya bisa jalan kaki jika mau ke kampus.

“kalian pada be carefull di jalan ya, salam ama nyokap bokap lu” celetuk Sinta ke temen2 kosannya.

“oke sin, ntar gue salamin” jawab Lia dan yang lain.

“ntar elu hati2 di kosan ya” kata Maya.

“tenang aja, kosan kita tuh di komplek, amanlah kan ada yang ronda tiap malem” ujar Sinta.

“yaudah kami pergi dulu ya, assalamu’alaikum Sinta” pamit serentak teman2 kosan ke Sinta.

“wa’alaikum salam” jawab Sinta sambil melambaikan tangan ke mereka. Kemudian terdengar suara deru motor yang mulai menjauh dari kosan.

Siang itu selepas sholat dzuhur dan makan, Sinta ambil hp buat telepon nyokap. Sambil nunggu panggilan masuk Sera juga periksa apa saja tugas minggu-minggu ini yang belum kelar. Lalu terdengar panggilan tersambung.

“hallo, assalamu’alaikum Sinta, ada apa nak?” tanya ibunya Sinta duluan.

“wa’alaikum salam bu, Aku mau minta izin weekend ini gk pulang ya bu” jawab Sinta

“loh kenapa gk pulang nak? Biasanya kamu pulang tiap libur” tanya Ibunya Sinta lagi.

“Sinta ada jadwal seminar besok bu di Gedung PKM, jadi gk bisa pulang hari ini bu” jawab Sinta.

“temen kosan kamu yang lain ikut seminar jugakan?” tanya ibu.

“gk ma, mereka pada pulang, padahal sudah aku ajak ikut seminar bareng bu” jelas Sinta ke ibunya.

“loh berarti kamu sendirian dong di kosan nak?”tanya Ibu dengan nada khawatir.

“ iya gpp bu, di sini aman kok, kan tiap malem ada jadwal ronda bu, jadi ibu jangan risau ya, Aku baik2 aja kok di sini” jelas Ibu lagi.

“terus uang jajan kamu gimana nak?, takutnya uang kamu abis minggu ini” tanya ibu.

“masih ada kok bu uang Sinta, tiap hari aku sama teman-teman kosan sering masak bareng, dan stok sembako masih ada, jadi uang Sinta hemat bu” jelas Sinta.

“yaudah kamu di sana hati-hati ya, kabari ibu kalau ada apa-apa” pinta ibu.

“oke bu, yaudah Aku tutup dulu teleponnya bu, mau lanjutin bikin makalah, assalamu’alaikum ibuku sayang”pamit Sinta di telepon.

“wa’alaikum salam nak” jawab ibu dan kemudian sambungan telepon terputus.

lalu aku langsung lanjut mengerjakan makalah dari tugas kuliah tadi pagi. Dan tak terasa adzan asharpun terdengar, selepas sholat aku memutuskan untuk memasak makanan buat malam nanti. Beberapa saat kemudian aku lanjut beberes kamar dan kosan, soalnya aku gk suka kalau kosan kotor. Setelah semuanya kelar akupun bergegas mandi.

Selepas sholat magrib dan isya, aku makan dan lanjut menyelesaikan tugas makalah tadi siang.Akhirnya kelar dan aku memutuskan tidur cepat karna besok mau pergi seminar. Aku menyimpan laptop dan merapikan buku-buku di meja. Lalu aku bergegas ke kamar paling depan sambil membawa selimut dan bantalku. Aku memilih tidur di kamar depan karena buat jaga-jaga takut kemalingan sebab motorku terparkir di ruang tamu, meskipun kompleknya cukup aman setidaknya antisipasi sedari awal. Menjelang Tengah malam saat mau tertidur, aku melihat ada bayangan langkah kaki dari celah pintu kamar. Aku merasa heran kenapa ada bayangan langkah kaki di kosan padahal aku lagi sendirian di kosan. Kalau hewan juga mustahil, karena kita gk pelihara kucing di kosan. Logikanya kalaupun ada orang masuk pasti pintu depan kedengaran terbuka. Kalaupun dibuka dari luar susah juga karena terkunci dari dalam dan ada motor deket pintu masuk jadi pasti susah terbuka.

Dengan rasa penasaran tinggi akupun mencoba keluar kamar buat memastikan siapa yang mondar mandir depan kamar. ketika kubuka pintu tak ada siapa-siapa yang terlihat. Lalu aku Kembali menutup pintu dan memulai tidur di Kasur. Baru pasang selimut aku lagi-lagi melihat bayangan langkah kaki di celah pintu kamar. Akupun Kembali cek keluar kamar dan hasilnya tidak ada orang. Hal ini berlangsung sampai 5 kali. Yang ke-6 kali aku coba selusuri setiap ruangan di rumah kosanku. Mulai dari ruang tamu, kamar depan yang ku tempati sekarang, ruang Tengah, toilet depan, kamarku yang di belakang, dapur  dan hasilnya tidak ada siapapun selain diriku sendiri. Pandanganku tiba-tiba terpaku pada toilet belakang yang ada di dekat dapur. Hanya ruangan ini yang belum ku cek. Toilet belakang yang jarang dipakai sebab lampunya sudah pecah dan pintunya rusak. Sudah sering kami beri tahu ibu kos mengenai lampu dan pintu toilet diperbaiki tetap tidak ada respon. Makanya jarang terpakai karena kondisinya begitu ditambah lagi letaknya paling belakang.

Samar-samar dari pancaran lampu dapur aku melihat ada siluet di dalam toilet. Sosok itu hitam pekat makin lama kulihat seperti perlahan mulai membesar hingga aku melihat ada dua sinar merah seperti sorotan mata merah yang menatap tajam kearah mataku. Sejenak aku kaget dan berdiri terpaku di dapur sambil melihat sosok yang ada di toilet belakang itu. Namun tiba-tiba entah karena apa badanku tersentak dan sadar langsung lari ke kamar depan. Aku kunci dan tutup celah pintu dengan kain lalu kunyalakan lampu kamar sepanjang malam sambil memutarkan murratal qur’an di ponsel semalaman. Syukurnya meski sempat melewati malam yang mencekam, aku tetap bisa tertidur dan terbangun tepat waktu saat adzan subuh berkumandang. Ku beranikan diri keluar kamar untuk berwudhu dan menunaikan sholat dengan tenang.

Setelah kejadian itu, aku tidak berani untuk tidur sendirian di kosan. Setiap weekend dan tanggal merah pastinya aku akan memilih pulang ke rumah, dari pada stay di kosan sendirian. Namun aku masih penasaran siapa sosok tersebut. kenapa dia hanya muncul ketika diriku sendirian berada di kosan. Padahal kami sudah lama tinggal disana. Kejadian yang menimpaku malam itu kupendam sendirian hingga saat ini. Aku takut jika menceritakan pada teman-teman kosanku membuat mereka tidak nyaman dan memilih pindah dari kosan.