Duda Tampan , Tetangga Baru Ku

Meski berat , Arshaka melangkah ke rumah Mami Rena. Ia termasuk dalam orang yang di undang ke acara pernikahan sekaligus pengajian di tempat itu.

Kemeja putih dan memakai sarung , merupakan pemandangan yang terlihat berbeda dari seorang Arshaka , tapi tidak dengan wajahnya yang terlihat muram.

Arshaka masih belum tau siapa yang akan menikah malam ini. Tadi sore ia hanya mendengar kabar pernikahan itu dari pekerja yang sedang memasang tenda.

Mana bisa ia bertanya ke dalam , apalagi melihat orang - orang yang tidak Arshaka kenal.

Rupanya sudah banyak orang yang datang , yang semuanya warga sekitar rumah Mami Rena.

Arshaka matanya memindai , mencari sosok gadis yang sedari tadi membuatnya pusing kepala. Di telpon nyambung tapi tidak di angkat oleh Sila , Arshaka tidak tau saja , Sila begitu sibuk mengurus pernikahan ulang Mami dan Papinya. Jadi ia tidak sempat pegang HP , karena ini juga nikahannya dadakan.

Papi Erlang tidak mau menunggu lagi , ia sudah kadung rindu berat dengan Mami Rena...makanya setelah pertemuan siang tadi , malam ini langsung di adakan pernikahannya.

Arshaka mendesah pelan, yang di cari sedari tadi tidak ia temukan.

Tak lama rombongan pihak laki - laki datang. Tak banyak hanya dua mobil saja.

Deg....laki - laki itu , bukankah dia yang malam - malam mencium gadis miliknya. Arshaka meremas tangannya.

Yang membuat Arshaka makin meradang , ada juga laki - laki muda yang membawa kabur Sila tadi siang.

Papi Erlang langsung di giring ke tempat di mana ijab qobul akan di ucapkan. Di sana sudah duduk seorang Pak Kyai yang akan menikahkan Mami Rena dan Papi Erlang.

Ini tidak bisa di biarkan, aku harus menghentikan pernikahan ini...

" Semua sudah siap , bagaimana Mas Erlang , enggak grogi dong , kan cuma ngulang ini ?". seloroh Pak Kyai.

" InsyaAllah tidak Pak Kyai , aman pokoknya ". semuanya pun tertawa kecil.

" Ya sudah, kita mulai saja ya , kayaknya Mas Erlang nya juga sudah tidak sabar , bukan begitu Mas ".

" Gas ken Pak Kyai ".

Kembali semuanya terkekeh pelan, hanya satu yang tidak yaitu Arshaka.

" Bismillahirrohmaanirrohim......". ucap Pak Kyai.

" Tunggu !!!!". Arshaka sudah berdiri, ia mengesampingkan rasa malunya , ia tidak akan rela untuk yang kedua kalinya harus kehilangan wanita yang ia cintai ,cukup sekali saja ia di kecewakan , kali ini ia tidak akan rela.

Bukannya marah , Papi Erlang malah tersenyum tipis begitupun dengan Rayden

Dan semua orang yang di sana seperti menahan nafas , ada apa gerangan ini....mereka pasti mengira akan ada tragedi cinta segitiga.

" Ada apa Mas ?". Tanya Pak Kyai tenang. tapi tidak dengan Pak Angga dan Pak Rama , ayah dar Papi Erlang dan Mami Rena justru mengernyit heran.

Apa Rena sudah menjalin dengan laki - laki muda ini... gumam Pak Rama... Ayah Rena

Siapa dia , jangan- jangan pacarnya Rena... batin Pak Angga.

" Saya minta hentikan pernikahan ini !".

" Memangnya ada apa Mas ?".

" Saya ad......".

" Pak Shaka......". Sila menginterupsi , ia segera menghampiri Arshaka mencegah Dosen tampannya itu berbuat bodoh dan membuatnya malu....sebenarnya sudah telat jug sih, setelah tau kebenarannya , bisa di pastikan Arshaka akan menutup mukanya.

Semua orang pun menengok ke arah Sila yang berjalan semakin mendekat.

' Ay....kamu enggak pake baju penganten ?".

" Ngapain juga saya pake baju penganten Pak ".

" Bukannya kamu mau menikah malam ini ?".

" Siapa juga yang mau nikah, di lamar saja belum ".

" Terus ini......".

" Ini ....". Sila hendak menjelaskan tapi keburu Papi Erlang yang bicara.

" Aku Papinya Aysila, kamu salah sangka padaku calon mantu ". ucapnya sambil terkekeh pelan dan menepuk bahu Arshaka. tak lupa , Papi Erlang juga mengedipkan satu matanya.

Jleb....muka Arshaka terasa panas , mau di taruh di mana coba.

Orang - orang yang tadi tegang akhirnya bernafas lega , begitupun dengan Pak Angga dan Pak Rama.

Sedang Rayden ia tertawa meski tidak kencang, senang sekali melihat muka Arshaka yang merah padam

Dari dalam rumah , Arkana tertawa puas....Sumpah lucu banget , ucapnya sambil memegangi perutnya.

" Pak Shaka ikut saya !". dengan cepat , Sila menarik tangan Arshaka untuk masuk ke dalam rumah , dan membawanya ke tempat sepi.

Sementara acara di depan di lanjutkan.

" Pak Shaka bikin malu deh ".

" Bukan kamu yang menikah Ay ?". Masih belum ngeh.

" Menurut Pak Shaka ?".

" Lalu siapa yang mau menikah ?".

" Apa Pak Shaka tidak dengar tadi , jelas - jelas Papi mengucapkan nama Mami Rena ".

" Namanya juga lagi panik Ay , aku enggak dengar apa - apa , yang di pikiran aku itu kamu akan menjadi milik orang lain , kalau bukan syukurlah...".

" Kenapa tidak tanya dulu , sekarang malu kan ?".

" Aku mau tanya siapa , aku telpon kamu enggak di angkat - angkat ". kesal Arshaka.

" Eh itu ya....he...he...he...maaf HP saya ada di kamar kayaknya ".

" Kamu di sini sayang ?". Rayden datang langsung merangkul bahu Aysila.

" Ck...lepas ". Sila memutar bola matanya , ia tau Rayden pasti akan mengerjai Arshaka.

" Siapa dia Ay , kenapa panggil kamu sayang ?". Ada kilatan amarah di mata Arshaka, penghianatan yang di lakukan Anggia kembali terlintas.

" Kenalkan, aku Rayden ". Rayden mengulurkan tangannya , Arshaka menyambut tangan Rayden dan mekannya kencang sampai Rayden meringis.

" Syukurin , usil sih....udah Pak , lepasin...kasihan ".

Arshaka melepaskan tangannya , Rayden mengibaskan tangannya karena sakit.

" Haisss , kencang sekali, padahal aku cuma bercanda , kamu malah seserius ini....tangan ku sakit Sil ".

" Salah sendiri, ini Om Rayden , Pak....dia adik Papi saya ".

Pandangan mata Arshaka melunak tidak segarang tadi , lalu tersenyum....ia baru sadar ia di kerjain oleh dua orang kakak dan adik.

Tapi tak masalah , asalkan ia dapat dukungan untuk hubungannya dengan Aysila kedepannya.

Bersambung....