NovelToon NovelToon
Whispers Of The Enchanted Realm

Whispers Of The Enchanted Realm

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: MllyyyStar

Luna Delfina berprofesi sebagai seorang penulis di hidupnya, ia memiliki cukup banyak pengikut setia yang selalu mendukung setiap karyanya.

Suatu hari muncul satu komentar misterius di karya tulisannya yang pada akhirnya membawa dirinya ke dalam Dunia Karya Ciptaannya tersebut.

Segala cara telah ia lakukan agar dapat terlepas dari ikatan dunia ini, namun tak ada satupun cara yang berhasil. Satu-satunya jalan terakhir baginya adalah dengan menjodohkan kedua Pemeran Utama sesegera mungkin agar ia dapat segera terlepas dari tanggung jawabnya sebagai seorang Pemeran yang tidak diketahui Perannya disini.

Apakah ia dapat berhasil menjodohkan mereka di tengah badai-badai konflik yang ditulis olehnya sendiri? Ataukah semua tindakannya ini malah membuatnya terjerumus lebih dalam? Dan.. Siapakah orang misterius itu?

Ayo baca drama seorang Penulis kecil ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MllyyyStar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23 Peningkatan

Setelah berjalan cukup jauh akhirnya Rosie dengan Luna tiba juga di depan Kamar Asrama mereka. Sebelum masuk, seorang gadis menyapa Rosie dengan ramah.

“Baru kembali Rosie?” Tanyanya, ia mengangkat sebuah kantong hitam di tangannya.

“Ya, pergi buang sampah?”

“Benar, sampah di Kamarku sudah sangat penuh setelah kami melakukan Pesta kecil kemarin malam.” Ucapnya.

“Pantas saja semalam sedikit berisik. Apakah Blaise tidak datang untuk memeriksa?” Tanya Rosie.

“Tentu saja kami sudah memiliki Rencana untuknya. Di malam hari yang tenang dengan cahaya bulan malam yang bersinar dengan indah, berkencan merupakan ide yang indah kan?” Ucap gadis itu dengan beberapa nada centil yang ia tambahkan di setiap katanya.

Rosie tertawa mendengarnya. “Ya ya tentu saja benar!”

“Baiklah, aku akan mengantar sampah ini. Sampai jumpa nanti.” Ujar gadis itu, melangkah pergi dengan suasana hati yang senang.

“Blaise si cerewet itu?” Tanya Luna, nama itu terdengar tidak asing untuknya.

“Benar, dia tinggal di Kamar ujung. Tapi pendengarannya sangat tajam terutama di malam hari, menakjubkan sekali Anory dapat mengalihkannya.” Ucap Rosie.

* Anory, Pelajar Tahun ketiga dan merupakan gadis yang tinggal di Kamar Asrama sebelah mereka. Nomor …

“Aku jadi penasaran bagaimana penampilan Blaise di dunia ini. Seharusnya cukup aneh jika benar mirip dengan Deskripsi yang telah kutulis di Cerita.” Pikir Luna.

Rosie membuka pintu Kamar Asrama mereka, melangkah masuk yang kemudian diikuti oleh Luna selanjutnya.

“Sierra?”

“Oh! Ternyata aku melupakan itu. Aku tadi ingin mengatakannya kepadamu bahwa Sierra sudah kembali.” Ucap Rosie kepada Luna, terkekeh sembari menggaruk kepalanya dengan canggung.

“Em..”

“Baru kembali?” Tanya Sierra, ia sedang duduk di kursinya sembari melipat pakaiannya.

Luna melangkah mendekat ke tempat Sierra berada. “Kapan kau tiba?”

“2 Jam yang lalu. Bagaimana harimu di Akademi?” Tanya Sierra.

“Biasa saja.”

“Apa Elena juga sudah kembali?” Tanya Luna.

“Ya.”

“Apa terjadi sesuatu selama Misi?”

“Tidak ada, kenapa kau menanyakan itu?” Sierra memandang Luna.

“Tampaknya Sierra tak akan memberitahuku apapun, mau bagaimanapun apa yang terjadi selama Misi adalah sebuah rahasia.” Batin Luna, ia diam sejenak.

"Tidak apa-apa, hanya penasaran saja." Ujar Luna, kemudian ia berbalik dan melangkah menuju lemari pakaiannya untuk mengambil pakaian ganti miliknya.

Tok Tok tok

Suara pintu yang diketuk dari luar.

Rosie melangkah untuk membuka pintu tersebut, tak lama kemudian ia memanggil Sierra.

"Sierra, ada yang mencarimu."

Sierra bangkit dari tempat duduknya, ia meletakkan pakaian yang belum selesai ia rapikan itu dan langsung melangkah keluar.

"Hm.. Sibuk sekali. Tapi.. Tampaknya cukup seru juga aktivitas menjadi orang sibuk." Pikir Luna, meski ia telah tahu bagaimana sibuknya para Pelajar yang berkontribusi sepenuhnya untuk Akademi, namun ia tetap merasa tertarik untuk itu.

"Rosie, apakah sulit untuk bergabung menjadi Anggota ...?" Tanya Luna.

"Em.. Tidak sulit jika mereka memiliki sebuah Prestasi yang bisa dibutuhkan saat Misi berlangsung." Jawab Rosie.

"Kenapa kau menanyakan itu?" Tanyanya.

"Kau.. Tertarik untuk bergabung?" Lanjutnya.

"Hanya tertarik, tapi tidak mungkin kan." Ujar Luna, tertawa kecil.

"Apanya yang tidak mungkin, jika kau berlatih keras pasti ada peluang!" Ujarnya, menepuk bahu Luna dengan tangan kanannya penuh semangat. Luna tersenyum dan mengangguk.

.......

.......

.......

Keesokan harinya Luna lanjut menuju ke Kelas selanjutnya.

"Ho-am~" Luna menguap, ia menggunakan satu tangannya untuk menutupinya. Matanya masih mengantuk dipagi itu.

“Masih mengantuk Luna?” Tanya Elena, muncul disamping Luna. Menawarkan sebotol minuman ditangannya.

“Yah, sedikit.” Jawab Luna, mengambil minuman tersebut.

“Bagaimana Misinya. Kau kembali cukup lama dari waktu perkiraan mu sebelumnya.” Ujar Luna.

“Karena Anggota Arcane Order of Shadows yang mengganggu, kami jadi harus mencari lagi Batu Kristal Magis di Daerah lain yang menghabiskan lebih banyak waktu Misi kami..”

Elena mengingat kembali kejadian waktu itu, dimana ia melawan gadis dengan kain yang menutupi setengah dari wajahnya. Ia hampir saja dapat mengalahkannya sampai ketika Anggota Arcane Order of Shadows yang lain tiba dan Menyerangnya. Untungnya Alsean dan Edwn tiba tepat waktu, namun sayangnya Batu Kristal Magis tersebut telah dicuri dari Bayangan Kabut tebal tersebut yang menolong mereka.

“Aku tidak mungkin menceritakannya kepada Luna.” Batin Elena.

“Hanya sedikit masalah yang terjadi, namun semuanya baik-baik saja.” Ucapnya, tersenyum tenang.

“Baguslah jika semuanya baik-baik saja. Bagaimana dengan Alsean?”

“Jangan khawatirkan dia, dia sangatlah hebat dalam Bertarung.” Ujar Elena.

Luna tersenyum menggoda Elena. “Tampaknya kau sangat mengenal kakakku, Elena?”

“Apa maksudmu? Kami hanya berteman Luna..” Ucap Elena, mengalihkan pandangannya dan pipinya tampak sedikit merona.

“Wah wah, tampaknya dia sudah mulai tertarik dengan Alsean. Aku harus mendukung Kisah percintaan mereka yang rumit dan panjang ini.” Batin Luna, masih memandang Elena.

“Ayo masuk, Kelas akan segera dimulai.” Ujar Elena, melangkah terlebih dahulu sebelum Luna.

Luna memperbanyak mendengarkan selama Kelas, ia memperhatikan dengan baik ketika Profesor memaparkan Teori dan ia sering mencoba untuk mempraktekkannya sendiri setelah Kelas usai. Ia merasa tertarik dengan hal-hal yang terjadi di Dunia Sihir ini, hal diluar Konteks dan Kemampuan Manusia biasa pada umumnya.

Setelah Kelas tersebut usai, ia menuju ke Ruang Perpustakaan Utama untuk memperdalam pemahamannya, ia mencari buku-buku Pelajaran dari 6 bulan sebelumnya sampai ke 1-2 tahun selanjutnya. Meski buku itu sulit dan tebal, ia membacanya dengan teliti pada setiap halamannya. Jika ada yang tidak ia pahami, ia akan bertanya kepada Profesor secara langsung. Tidak sedikit ia juga bertanya kepada Elena dan Alsean ketika mereka sedang bersama.

Melihat kemajuannya yang cukup pesat, Profesor memberikannya beberapa Ujian tambahan untuk membantunya mengejar ketertinggalan Nilainya selama di Akademi beberapa waktu ini. Dan tentunya Luna tak merasa keberatan dengan itu.

Di sela waktu setelah Kelas Sihir Elemen selesai, Luna tetap berlatih Kemampuan Sihirnya bersama dengan Rousa dan Eloise. Dan oleh karena itu, kedekatan mereka menjadi cukup erat.

Luna membutuhkan waktu sekitar 4-7 bulan untuk meningkatkan Kemampuannya baik dalam Teori Pembelajaran maupun secara fisiknya. Dan waktu tersebut tidak Luna sia-siakan sama sekali, meskipun ada beberapa orang yang sedikit mengganggunya seperti si tukang usil Faron beserta orang-orang pengikutnya yang terkesan kurang kerjaan itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!