Anak ku tidak di Inginkan

Joe sedang bekerja seperti biasa , Amanda mengantarkan sebuah laporan , wanita itu sering kali meminta laporan yang akan di berikan pada Joe untuk di antar oleh dirinya sendiri selain untuk menggoda pria itu Amanda sering kali menfitnah Irene , membuat Joe sangat jengah dengan nya

Joe pernah menceritkan sikap Amanda pada Irene, tapi sebegitu besar rasa sayang nya pada Aman da membuat Pria itu , tidak berkutit

Seperti saat ini , Amanda menyodor kan sebuah foto tepat di depan Joe

“Lihat lah aku tidak berbohong mengenai Irene”

Joe meperhatikan foto itu lekat , dia bisa meliha Irene yang yang di peluk mesra dari belakang oleh seorang pria yang dia pun tidak kenal

Dia menelisik foto itu tidak ada yang menandakan kalau foto itu editan pakaian dan tempat wanita itu persih seperti , apa yang dia lihat sewaktu menjemput wanita itu di taman

“Kau tahu , aku sangat menyayangi mu , aku hanya ingin meindungi mu aku tahu perempuan seperti apa Irene”

“Diam kau”. Joe memiliki tempramen yang cukup buruk yang membuat nya bisa marah terhadap halkecil

“Irene itu sering menduakan mu Joe , apakah kau tidak bertanya-tanya mengapa Irene bisa hamil, aku tahu kau bermasalah di bagian reproduksi mu”

Ya wanita itu memang tahu , Irene menceritakan nya seakan Amanda akan menjaga ceritanya dengan baik , tapi Amanda hanya menyalah gunakan informasi penting itu untuk kepentingan nya sendiri

Curhatan Sahabat nya akan memberikan keuntugan yang banyak untuk diri nya dengan begitu rencana licik berjalan dengan baik

“Irene itu tidak sebaik yang kau bayangkan , aku telah mengenal nya selama bertahun-tahun, kau tahu dia melakukan operasi keci agar tubuhnya menjadi seperti seorang perawan”

“Ku Bilang Diam tutup mulut kurang ajar mu itu!”

“Terserah mu Joe , tapi aku sudah memberikan bukti pada mu , aku bisa memberikan foto lain tapi itu akan sangat merusak nama Irene , Bagaimana pun dia adalah sahabat ku juga”

Amanda keluar dari ruangan itu , dia tahu rencana nya akan berhasil melihat betapa marah nya pria itu tadi , Dia akan mempertanyakan kepercayaan nya pada istri nya setidak nya mereka akan bertengkar sedikit

Tapi itu baru permulaan dari rencana yang dia buat , dia kan melakukan rencana yang lebih kejam lagi untuk sahabat nya itu

Benar saja Joe mempertanyakan pertanyaan kejam pada wanita hamil itu tanpa memikir kan betapa rapuh nya perasaan seorang wanita yang sedang hamil , Joe adalah tipe pria yang akan mendapat apa yang dia ingin kan saat dia menginnginkan nya

“Iren…ada yang aku ingin tanyakan pada mu”

“Hmm “. Wanita itu mmasih sibuk dengan makanan nya

Joe menunjukan sebuah foto di hadapan nya “Siapa dia apakah dia simpanan mu”

Pertanyaan pria itu seketika membuat nya melotot , dia tidak peduli dengan isi foto itu tadi tapi pertanyaan pria itu sungguh membuat nya sangat sakit hati

Bagaimana bisa pria itu menanyakan kesetiaan nya , hanya karena sebuah foto yang dia sendiri pun tidak tahu , dia meirik orang foto itu

Irene dapat melihat dirinya di taman kemarin di peluk oleh seorang pria, yang salah mengira nya sebgai kekasih dari pria itu

“Ini memang foto ku , aku tidak tahu siapa pria itu hanya sja dia mengira ku kekasih nya”

“Benarkah?”. Joe bertanya dengan sorot mata ragu

Membuat wanita itu sudah menitikan air mata “Kau tidak percaya pada ku”

Bukan nya meredakan emosi nya Joe malah menghujam wanita itu dengan perkataan yang sedikit sadis

“Irene aku sudah baik pada mu , aku menerima mu apa ada nya jangan coba bermain di belakang ku”

“Aku tidak seperti itu Jo…Aku bahkan sudah bilang aku tak mengenal pria itu”

Irene kini sudah menangis terisak untung nya mereka berada di ruangan VIP jadi orang lain tidak dapat melihat pertengkaran mereka

“Ya sudah kalau begitu jangan menangis ,Maaf kan Aku , aku hanya sedang cemburu”

Joe memeluk istrinya dengan erat , Irene masih merasa sakit hati dengan pria itu , dia tidak menerima pelukan suaminya

“Aku mau pulang”

“Pulang…Duduk dan Makan ah dulu kau lihat makanan mu masih banyak”

“Tidak aku mau pulang saja”

“Aku menyuruh mu duduk Irene , habis kan makanan mu baru kau bisa pulang”. Joe tidak bersikap lembut seperti biasa nya membuat Irene semakin sedih dia terpaksa memakan makanan itu

Sejujur nya dia sudah akan muntah tapi dia memilih untuk menahannya karena sorot mata pria itu sekarang sangat lah menyeramkan Joe yang sekarang bukan lah Joe yang dia kenal dulu

Mereka kembali ke rumah , Joe memeluk nya erat menyadar kan kepala wanita itu di pundak nya memberika kenyaman seperti biasa

Tappi tidak dengan perasaan wanit itu dia malah merasa takut sekarang , Joe hanya berbicara sepatah dua kata selama perjalan , dia juga tidak ingin mendengar penjelasan istrinya

Pria itu memang sedikit egois , Irene bahkan sudah tahu sebelum nya tapi pria itu selalu berlaku lembut pada dirinya membuat nya terbuai dengan semua perakuan pria itu

Irene memilih mandi air hangat sendiri karena Joe mulai tadi tidak ingin menemani nya mandi biasa nya dia sangat antusias memandikan dirinya

Pria itu masih bersitegu dengan kesalahpahaman nya , dia tidak suka kesalahan sedikit pun dan sekarang ada pria yang berani memeluk istrinya

Dia memberi pelajaran pada pengawal itu , pengawal itu sendiri memberi kesaksian dia sempat melihat Irene di peluk wanita itu meepaskannya dengan cepat sesuai apa yang dia lihat

Tapi pengawl itu tetap di pecat karena di anggap lalai padahal dia juga manusia normal seperti biasa dia perlu sedikit waktu untuk dirinya juga mengurus hal pribadi nya

Irene keuar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit tubuh nya , dia bisa melihat Joe masih marah dia memilih berganti pakaian di ballroom

Joe melirik istrinya wanit itu masih saja terlhat sexy walaupun sedang mengandung , dia memeluknya dari belakang

“Aku menginginkan mu Irene”

Irene terkejut dengan lengan Joe yang tiab-tiba melingkar di perutnya , dia mengangguk sebagai balasan permintaan Joe

“Lakukan dengan pelan-pelan”

Joe melakukan nya dengan pelan di awal tapi emosi nya kembali menghiggapi pikiran nya, membuat dia melakukan malam itu dengan sedikit kasar, dia tidak memikirkan lagi Irene yang sedang engandung dia mencurahkan segala emosinya di sana