NovelToon NovelToon
Mencintai Kakak Angkat

Mencintai Kakak Angkat

Status: tamat
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:50.2k
Nilai: 5
Nama Author: KidOO

Nirmala, gadis 14 tahun, tiba-tiba harus tinggal satu atap dengan Dimas, pemuda yang berusia delapan tahun lebih tua darinya. Sejak pertama kehadiran Dimas di rumahnya, Nirmala langsung naksir, ditambah dia mendapat tantangan dari sahabatnya untuk mendapatkan hati Dimas, membuatnya benar-benar mencintai dan menginginkan untuk bersama selamanya dengan pemuda yang sudah dianggap seperti anak sendiri oleh orang tua Nirmala. Jadi, Nirmala berniat untuk menjadi istri dari kakak angkatnya itu, terlebih karena dia merasa mendapat balasan cinta darinya. Membuat Nirmala semakin yakin untuk menjadi istri Dimas. Meskipun Nirmala tidak pernah mengatakan pada kedua orang tuanya, tentang perasaannya itu.

Namun ternyata, diam-diam kakak angkatnya menikah dengan perempuan lain. Nirmala mendapat kabar dari kedua orang tuanya yang tiba-tiba pergi ke luar kota untuk menghadiri pernikahan Dimas. Tapi anehnya, meskipun tahu kebenarannya, Nirmala tetap menutup mata. Dia tetap mencintai, dan terus

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KidOO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 4

"La! Siapa itu? Ganteng banget! Bahkan kondisi remang-remang gini aja masih kelihatan kalau dia ganteng maksimal!" Rosa tanpa malu-malu mengatakan apa yang ada dalam pikirannya.

"Sstt! Jangan malu-maluin gitu! Kalau dia denger, bisa bikin melambung nanti!" Nirmala membekap mulut Rosa.

"La! Aku pulang dulu! Nanti kalau udah mau pulang, kabari aja! Aku jemput." Dimas berteriak dari tempatnya.

"Oke, siap, Kak!" Nirmala melambaikan tangannya. Dimas berbalik, dia meninggalkan rumah Rosa.

"Jadi itu yang kamu ceritain tadi? Kakak angkat kamu?" Rosa mengambil kesimpulan.

"Iya, itu Kak Dimas, yang aku ceritain tadi. Aku nggak disuruh masuk, nih?" Nirmala menggerak-gerakkan kakinya yang pegal.

"Eh, iya. Ayo, ke kamarku aja! Papa Mamaku udah tidur. Nggak usah nyapa mereka, nggak papa." Rosa membuka pintu ruang tamu lebar-lebar, memberi jalan untuk Nirmala.

"Oke." Nirmala segera masuk, dia berjalan duluan, ke kamar Rosa yang sudah dia hafal dimana tempatnya. Sedangkan Rosa menutup pintu dan menguncinya lagi.

"Jadi gimana? Kamu mau cerita apa tadi?" Rosa langsung menagih cerita pada Nirmala, saat sudah menyusul ke kamarnya.

"Kayaknya kamu bakal ntraktir aku bakso selama seminggu deh!" Nirmala tersenyum lebar.

"Idih, baru juga sehari! Kok udah sok mutusin gitu sih?" Rosa tidak terima dengan kepedean Nirmala yang maksimal.

"Ya iya, soalnya, baru sehari aja udah ketahuan kalau aku bakalan berhasil." Nirmala tersenyum lebih lebar.

"Emangnya gimana? Kok kamu bisa seyakin itu?" Rosa duduk memangku bantalnya, siap mendengar cerita Nirmala.

"Jadi tadi di rumah, dia kan minta aku buat ambilin makan. Nah kan aku nggak tau, porsi dia makan biasanya. Jadi aku ambilin aja, sesuai porsiku. Dan katanya kebanyakan, jadi dia minta aku buat makan bareng sama dia!" Nirmala bercerita penuh semangat.

"Bentar, bentar! Makan bareng Kak Dimas? Sepiring berdua gitu?" Rosa mencoba mencermati cerita Nirmala.

"Iya!" Nismala tersenyum lebar.

"Trus, trus? Kamu mau gitu?" Rosa menyelidik.

"Ya jelas mau, lah! Kapan lagi bisa dapat kesempatan kaya gitu, ya kan?" Nirmala tersenyum puas, dia selangkah menuju kemenangan. Menang taruhan dengan Rosa.

"Ya ampun!" Rosa tidak percaya, secepat itu Nirmala bisa mendekati Dimas. Bahkan buka. Nirmala yang mendekati, tapi justru Dimas yang mendekati Nirmala.

"Dan bukan cuma itu aja! Dia nyuapin aku juga tadi!" Nirmala tersenyum lebih lebar lagi, apalagi melihat ekspresi Rosa yang seakan tidak percaya itu.

"Hah? Disuapin juga? Astaga! Parah banget sih kalau itu." Rosa geleng-geleng kepala.

"Alah! Bilang aja kamu takut kalau kalah taruhan, kan?" Nirmala tambah gencar menggoda Rosa.

"Eh, bentar, bentar! Jangan-jangan kamu lagi bohongin aku, ya? Kamu pasti lagi halu, kan?" Rosa tiba-tiba berpikiran kalau Nirmala cuma sedang berkhayal saja.

"Enak aja! Aku nggak lagi halu, ya! Itu real, benar terjadi apa adanya. Nggak aku tambah dan nggak aku kurangi!" Nirmala tidak terima dituduh bohong oleh Rosa.

"Kan, siapa yang tau? Aku nggak ada di sana, bisa aja kamu cuma lagi bohongin aku!" Rosa masih tetap kekeuh mengira Nirmala sedang bohong.

"Kalau kamu nggak percaya, kamu tanya aja sama Ibuku! Claudia juga lihat kok! Kalau berani, tanya sama ayahku juga boleh. Dan mereka pasti bakal bilang kalau apa yang aku ceritakan tadi bener-bener terjadi!" Nirmala bersungut kesal.

"Juga, kamu lihat sendiri kan tadi? Kak Dimas bela-belain nganterin aku ke sini. Juga nanti kalau mau pulang, mau jemput aku. Kurang jelas apa lagi coba? Semua udah terpampang di depan mata kamu, kan?" Nirmala kembali memberikan buktu yang nyata dilihat oleh Rosa.

"Iya deh, iya. Percaya! Tapi aku maunya kalian sampai jadian ya, inget. Jadian! Kalau cuma kode-kode nggak jelas gitu, nggak termasuk!" Rosa tak kalah akal.

"Oke! Setuju! Tunggu ya, pasti nggak lama lagi, Kak Dimas bakalan ngajak aku jadian." Nirmala tertawa penuh keyakinan.

"Jangan besar kepala dulu! Belum tentu! Siapa tau, dia emang kayak gitu sama semua cewek!" Rosa masih mencoba membuat Nirmala patah semangat.

"Nggak mungkin, lah!" Nirmala menyangkal, meskipun dalam hati, dia jadi ragu juga. Jangan-jangan memang benar, apa yang dikatakan oleh Rosa.

"Ya kan siapa tau, soalnya aku udah lihat sendiri, tampang Kak Dimas emang ganteng banget. Pasti banyak juga cewek yang suka. Apalagi kalau sikapnya yang sangat ramah juga baik hati. Pasti banyak cewek yang klepek-klepek deh! Kalau aja dia baik sama aku, aku juga pasti bakalan meleleh dan super baper, kok!" Rosa tersenyum-senyum sendiri, dia jadi berangan-angan, kalau dia ada di posisi Nirmala.

"Huu! Nggak boleh! Kak Dimas itu punya aku! Awas ya! Kamu nggak boleh ikut-ikutan naksir sama dia!" Nirmala langsung memasang wajah marahnya. Dia tidak ikhlas kalau incarannya diserobot sahabatnya sendiri.

"Iya! Iya! Lagian aku seleranya yang seumuran, kok! Nggak yang udah tua gitu! Emangnya kamu? Sukanya sama yang jauh lebih tua. Hahaha." Rosa tertawa, meledek Nirmala lagi.

"Biarin aja! Yang penting aku suka! Kalau kata orang kan cinta tak pandang usia? Ya itu, aku salah satunya. Hahaha." Nirmala ikut tertawa. Mereka berdua benar-benar menyukai saat cerita seperti ini.

"Eh, aku belum ngerjain PR matematika, nih. Kamu udah belum?" Nirmala mengalihkan pembicaraan mereka.

"Belum juga. Yaudah, kerjain sekarang aja, yuk! Keburu ngantuk!" Rosa mengambil buku PR-nya.

Nirmala dan Rosa mengerjakan PR mereka masing-masing. Meskipun kadang mereka saling bertanya, jika ada soal yang belum dipahami. Tak terasa sudah jam 10 malam, Nirmala berpamitan pulang.

"Ros, udah jam 10, nih. Aku pulang dulu, ya?" Nirmala mengemasi bukunya.

"Loh, nggak jadi nginep?" Rosa heran.

"Enggak, ah! Kan mau dijemput Kak Dimas." Nirmala tersenyum centil.

"Eleh! Yang lagi kasmaran! Jadi nggak betah di sini. Padahal kemarin-kemarin kan nggak betah di rumah?" Rosa meledek Nirmala.

"Ya, kan sekarang beda!" Nirmala kembali tersenyum bahagia.

"Yaudah, kabari Kak Dimas sana! Biar cepet dijemput."

"Oke, bentar!" Nirmala mengirim pesan pada Dimas, dan tak butuh waktu lama, pesan Nirmala sudah dibalas.

"Yuk, ke depan! Nunggu Kak Dimas di luar aja." Nirmala bergegas menggendong ranselnya.

"Iya deh, iya. Yang nggak sabar pengen ketemu cem-ceman." Rosa kembali menggoda Nirmala.

"Biarin aja!" Nirmala melengos, meskipun dia tersenyum.

Nirmala dan Rosa menunggu Dimas di depan rumah Rosa, sambil terus saling ledek. Tak lama kemudian, Dimas sudah datang.

"La! Ayo, pulang!" Dimas hanya menjemput sampai tempat dia berdiri tadi.

"Ya! Ros, aku pulang dulu, ya!" Nirmala berpamitan pada empunya rumah.

"Ya, hati-hati! Kak Dimas, jagain dia, ya! Awas, jangan diapa-apain!" Rosa berteriak ke arah Dimas yang hanya dijawab dengan acungan jempol.

"Ih, apaan sih! Malu-maluin!" Nirmala menutup wajahnya.

"Hahaha, biarin!" Rosa tertawa, merasa berhasil membuat temannya malu.

Nirmala dan Dimas bersama-sama pulang. Mereka mengobrol asyik sambil berjalan santai, seperti saat berangkat tadi. Tak terasa mereka berdua sudah sampai di rumah. Mereka berdua masuk rumah.

"Met bobo, La! Semoga mimpi indah, ya!" Dimas tersenyum, ia berpesan sebelum mereka berdua berpisah ke kamar masing-masing.

Nirmala terdiam, dia bingung harus menjawab apa.

1
mom's Azril
ini ceritanya gimana ya,??😅
Samlah Aja97
wlaupun kcewa akhirnya melepaskan dimas ..tpi sdh lh jdoh dtangn author
Al Fatih
bagus,, cerita yg beda dari biasanya,, gregetan abis sama tokohnya....
Al Fatih
koq ga ad lanjutan lagi kaka....,, masih penasaran bngt dgn kelanjutan kisah mala dan dimas....
Wiek Soen
lanjut thor
Herawati Savanna
cpt bnget tamat nya thor....di lanjut lg thor ( akhr kisah mereka bahagia or gak nya)
gaby
Ko tulisan di covernya dah tamat aja thor. Kan msh jauh dr kata tamat ceritanya. Blm ada kejelasan nasib rmh tangga Dimas & Ayahnya Mala
gaby
Kasian ortunya Nirmala, anak mereka yg pelakor tp yg dpt karma ortunya. Biar Mala mikir, gmn dampaknya kehadiran pelakor. Mudah2an Mala insyaf & berhenti jd pelakor. Karena biasanya karma itu datangnya ke org2 yg kita sayangi, bisa saudara, ortu, atau anak yg menanggung dosa kt. Ksian ibunya Mala kalo smp dslingkuhin suaminya gara2 kelakuan anaknya yg berprofesi pelakor. Sekolah di pesantren tp hobinya nggodain suami org.
M_Zega♡
seru ceritanya
alurnya bagus
jadi sayang kalo GK mampir baca cerita ini:)
M_Zega♡
semangat KK:)
up terus yaaaa...
virshere ads
Tuh kan, baru juga baca udah bikin kangen aja nih cerita~
gaby
Hadeeeh mala, kecil2 bakat jadi pelakor. Sekolah mondok dipesantren, tp sampingan jd simpenan lako org. Ngrusak nama Pondoknya aja, mending ga usah sekolah skalian. Jadi pelacur aja di bar
Garden Rose
Baca cerita ini rasanya asekkk banget! Pengen ikut masuk ke dalam ceritanya muehehehe
gaby
Dimas serakah, memfitnah istrinya dgn kata terpaksa dinikahin pdhl ga cinta. Tp ujung2nya istrinya di tidurin jg. Skrg malah modusin anak sekolahan yg pernah jd adik angkatnya, dasar ga tau diri.
SweetWhimsy
cepat up tor di tunggu tiap hari nie
gaby
Lupain Dimas Mala. Masa sekolah di pesantren tp pacaran sm suami org. Malu2in pondok pesantren kalo sampe santrinya jadi pelakor. Mungkin skrg Allah mulai turun tangan buat njauhin km dgn Dimas. Mudah2an Dimas jg sadar kalo Mala kekanakan, masa ga ngertiin sm pekerjaan. Bisa2 Dimas di pecat kl nurutin kmauan Mala.
ShySnicker
Kita emang nunggu crazy up, tapi author jangan cape-cape, ya! Jangan lupa makan, thor!
Windy Miller
Alurnya gregetan! Aku baru baca aja jadi nagih!
mintandrose
mantep ceritanya kk😉. update gila"an dong KK😁 sayangnya cerita bagus kayak gini pembacanya dikit😥
SugaryHeaven
cepat up tor di tunggu tiap hari nie
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!