Dia adalah Anindira Maheswari. Dia adalah seorang gadis yang sangat mandiri, pemberani, tomboy, cerdas dan pekerja keras. Dia tinggal bersama Ayahnya di sebuah rumah sederhana milik Ayahnya yang dulu sebelum Ayahnya menjadi orang sukses namun sekarang harus kembali ke titik NOL. Saat ini dia berstatus mahasiswi semester 5 dengan beasiswa prestasi namun dia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya. Tetapi tiba-tiba cerita hidupnya berubah ketika dia bertemu seorang duda beranak satu....
Bagaimana kelanjutannya, inilah novel pertamaku " Jatuh Cinta Sama Duda"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dydy_ailee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 4
Saat Dira selesai berjualan dan menuju kampus, langkahnya terhenti saat melihat seorang anak kecil dan baby sitter nya di ganggu oleh beberapa preman yang ingin memalak. Dan keadaan depan sekolah Tk itu sudah sepi. Preman 1 menarik dompet dan handphone milik baby sitter itu, sedangkan preman satunya berusaha mengambil perhiasan kalung yang di pakai anak kecil itu.
" Tolong... tolong... tolong... " Teriak Baby sitter itu.
Dira segera mematikan mesin motornya dan mencoba menghadapi 2 preman itu.
" Woi, berani sama anak kecil dan perempuan. Lepasin mereka." Teriak Dira dengan penuh kemarahan.
" Halah lo nggak usah ikut campur." Kata Preman 1.
" Sikat aja bos, motornya juga lumayan." Kata si preman 2.
" Boleh nih, 3 mangsa sekaligus." Kata si preman 1 dengan mata liciknya. Dira mengambil kuda-kuda, kaki kanannya menendang perut 2 preman itu secara bergantian, melayangkan tinju ke wajah preman tadi, hingga mereka terluka dan lebam. BUG. BUG. BUG. BUG. Dan akhirnya mereka lari terbirit-birit.
" Dasar preman cemen." Ledek Dira.
" Hai cantik, kamu nggak apa-apa ? Mbak juga gimana?" Tanya Dira pada gadis kecil itu dan baby sitterya.
" Ndak apa-apa mbk, makasih ya."
" Eh Kakak jago banget tadi mukulnya." Kata Gadis kecil itu.
" Oh ya,nama kamu siapa anak cantik?"
" Queen, Kak."
" Wahhh namanya sama wajahnya cocok ya. Kenapa kok belum pulang mbk?"
" Tadi pulang pagi mbk, tiba-tiba gurunya rapat, supir kita yang biasa jemput mengantar tuan dan kami menunggu taksi online."
" Oh gitu. Ya udah saya temenin dulu aja ya."
" Iya, mbak terima kasih ya." Tak lama kemudian mobil online datang. Mereka pun segera naik.
" Kak, terima kasih ya udah nolongin Queen. Daaaa, Kakak cantik jagoan." Kata Queen dengan gaya imutnya.
"Sama-sama sayang, hati-hati ya. Daaaaa." Balas Dira sambil melambaikan dua tangannya. Untunglah sejak SMP Dira mengambil ekstrakulikuler bela diri jadi ya gampang menghadapi preman nggak berkelas kayak mereka.
Sesampainya di kampus, Dira menuju perpustakaan untuk mencari referensi tambahan tugasnya. Sesekali Dira memijit kakinya dan memutar-mutar tangan kanannya yang terasa sakit akibat jatuh dan menghajar 2 preman tadi. Ibarat luka belum sembuh eh udah tambah lagi. Dira pun berjalan dengan tertatih dan mengambil tempat duduk. Tiba-tiba Lena datang menghampirinya.
" Elo kenapa, Dir? Kok tadi gue perhatiin elo jalannya pincang gitu."
" Iya, tadi ada kecelakaan sedikit Len. Tapi nggak apa-apa kok."
" Hati-hati Dir lain kali. Oh ya ntar gue mau mampir cafe tempat lo kerja."
" Gue udah di pecat kali."
" Hah, serius? Emangnya kenapa?"
" Biasalah penindasan kaum elit ke kaum bawah." Celetuk Dira sambil nyengir.
" Ah elo, Dir. Masih aja bisa ketawa."
" Dan Ayah, Len. Ayah juga lagi di rumah sakit jadi selesai ngampus, gue mesti balik."
" Emang Ayah kenapa?"
" Sakit tipus tapi nggak apa-apa kok, paling Ayah kecapean."
" Semangat ya, Dir. Gue salut banget sama perjuangan lo." Kata Lena sambil memeluk Dira.
" Thanks ya."
Malam harinya, Queensha mencoba mengganggu Papanya yang sedang sibuk di ruang kerjanya.
" Papa." Sapa Queensha.
" Eh anak Papa. Ada apa sayang?"
" Tadi Queensha mau di jahatin orang sama Mbak Mira."
" Kamu kok baru bilang sih, sayang. Kamu nggak apa-apa kan?"
" Nggak apa-apa, Pah. Soalnya ada Kakak cantik yang nolongin Queensha sama Mbak Mira. Hebat banget deh, Pah. Bisa ngalahan Om yang badannya gede-gede."
" Hebat dong Kakak itu, siapa sayang namanya. Biar Papa bilang makasih sama Kakak itu karena udah jagain malaikat kecil Papa ini." Kata Keenan sambil menggendong anaknya di pangkuannya.
" Queen nggak tau, Pah. Queensha lupa tanya."
" Ok, kalau kamu ketemu Kakak itu jangan lupa tanya namanya, ya. Sekalian besok Papa cari bodyguard buat jagain kamu. Maafin Papa ya sayang, karena Papa tadi nggak bisa jagain kamu. Maaf banget sayang." Kata Keenan penuh dengan sesal.