Laura, gadis miskin yang berstatus mahasiswi. dia baru berusia 20 tahun, namun harus memikirkan bagaimana cara dia mendapatkan uang untuk biaya kuliah dan juga kehidupan nya.
Laura mencari kerja kesana kemari namun tidak ada yang menerimanya. tidak ingin menyerah begitu saja, dia mencoba mencari lowongan kerja melalui internet.
saat melihat ada yang membutuhkan pekerjaan sebagai Baby Sister tanpa syarat pendidikan yang baik. Laura ingin melamar. namun usianya tidak cukup. apa yang harus dia lakukan? haruskah dia berhenti berkuliah dan mati kelaparan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clarissa19, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30_ kamar mandi
Hari hari berlalu, hari ini adalah hari di mana Laura resmi menjadi istri dari Grayson. Mereka menikah do gereja, tidak ada tamu undangan hanya ada orang orang penting saja. Bahkan kaivan dan leondra saja tidak ada. Mereka tidak tahu menahu tentang ini.
" sekarang kau sudah resmi menjadi istri ku" ujar Grayson saat mereka berada di dalam mobil.
Laura tidak merespon, dia hanya duduk diam tanpa menatap Grayson sedikit pun. Laura pikir mereka akan pulang dan menemui Ella yang sudah di tinggalkan di rumah sedari tadi.
" kita mau kemana?" tanya Laura saat melihat mobil tidak membelok ke lorong dimana rumah Grayson berada. Mobil malah berjalan lurus.
" kita akan terbang ke Jepang hari ini, aku sudah menyiapkan semuanya. Kita honeymoon di sana" ujar Grayson santai.
Laura tercengang. Seriusan? Dia akan terbang ke Jepang sebentar lagi untuk melakukan honeymoon? Yang benar saja? Bahkan Laura tidak membayangkan ke arah sana. tapi Grayson sudah menyiapkan semuanya.
" bagaimana dengan Ella?" tanya Laura.
" dia akan aman bersama ibunya "
" kamu melepaskan Anjeli?" tanya Laura tidak habis pikir.
Grayson melepaskan wanita itu? Untuk apa? Dia melepaskan mantan istrinya di saat keduanya resmi menikah. apa Grayson masih mencintai Anjeli? lalu kenal Grayson menikahi nya?
" yaa, lagian dia sudah meminum racun dari mu. Tanpa mendapatkan siksaan dari ku juga dia akan tersiksa" ujar Grayson.
" kamu serius ngomong seperti itu? " tanya Laura merasa tidak setuju dengan ucapan Grayson" hentikan mobilnya!!" ujar Laura tegas.
Namun Grayson sama sekali tidak menghentikan mobilnya. Dia masih melakukan mengemudi dengan kecepatan normal.
" aku bilang berhenti! atau aku akan melompat keluar!!"
Bukanya berhenti, Grayson malah menambah kecepatan hingga mobil itu melaju lebih cepat. sangat cepat, jika orang yang memiliki nyali rendah pasti sudah berteriak ketakutan. tapi tidak dengan Laura.
" kamu pikir aku tidak berani melompat?" tanya Laura.
Laura melepaskan seat belt, lalu hendak membuka pintu mobil Nemu Grayson dengan cepat menahan Laura dan memelankan laju mobilnya.
" jangan gila! " ujar Grayson menatap tajam Laura.
" sudah bilang hentikan mobilnya! aku akan kembali dan membunuh wanita itu. aku tidak akan tenang jika dia masih bebas menghirup udara segar" ujar Laura.
Grayson menghentikan mobilnya " oke! kamu mau Anjeli kembali di kurung? lalu bagaimana dengan Ella? siapa yang menjaga dia?
" simpel, kita bawa dia bersama kita atau kita tidak usah pergi"
" tidak! kita tetap akan pergi berdua atau Anjeli akan bebas selamanya " ancam Grayson.
Laura menatap marah pada Grayson. ingin sekali dia mencekik pria yang baru saja menjadi suaminya ini. tapi tidak mungkin dia melakukannya.
" oke! Kita akan pergi. tapi kembalikan Anjeli ke tahanan. Soal Ella bisa titipkan pada leondra" ujar Laura.
" kamu yakin?" tanya Grayson.
" aku lebih yakin ella pada leondra dari pada Ella sama Anjeli"
" baik lah " ujar Grayson setuju.
Grayson menghubungi anak buah nya untuk membawa Anjeli kembali ke ruangan bawah tanah. Sedangkan Laura menghubungi leondra meminta leondra datang ke rumah milik Grayson untuk menjaga Ella.
" sudah" ujar Grayson.
" hmm" gumam Laura.
Mobil kembali berjalan. Mereka tiba di bandara. begitu tiba di sana keduanya segera turun dan memasuki bandar.
mobil Grayson akan di parkiran di sana sampai Grayson pulang. mereka pergi tidak membawa kopernya, Grayson sudah menyiapkan semuanya di sana.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 7 jam lebih. akhirnya mereka tiba di Jepang pada sore hari.
Sebuah mobil hitam sudah menunggu mereka. Keduanya masuk dan di antar ke sebuah villa milik Grayson.
Laura penasaran ini villa siapa, namun dia tidak memiliki mood untuk bertanya. dia memilih diam dan ikut masuk ke kamar.
" mandilah lebih dulu" ujar Grayson pada Laura.
Tanpa berkata apapun. Laura segera masuk ke kamar mandi. Dia melepaskan semua pakaian nya hingga tubuhnya tidak lagi memakai sehelai kain pun. Hanya tersisa kalung, Cici dan anting.
Laura berdiri di bawah shower lalu menghidupkan shower nya. air dingin keluar dan membasahi tubuh Laura. Laura memejamkan matanya menikmati air yang perlahan membasahi seluruh tubuhnya.
Grep!
cup!
Laura terkejut kala merasakan ada dua tangan yang melilit perut polosnya. punggung nya dapat merasakan sebuah tubuh yang menempel di sana memberikan kehangatan. terlebih lagi dengan sebuah ciuman di lehernya. Refleks dia membuka matanya dan tubuhnya membeku.
" kita mandi berdua" bisik Grayson serak tepat di telinga Laura.
" aku bisa mandi sendiri" ujar Laura gugup dengan jantung berdegup kencang.
" tapi aku tidak bisa" ujar Grayson lalu mengambil sabun mandi dan mengusap nya pada lengan Laura.
tubuh dan otak Laura tidak sejalan. otaknya ingin menolak dan mengusir Grayson dari sana. namun tubuhnya malah menikmati setiap sentuhan lembut Grayson.
Lagi, Grayson mencium lehernya dari belakang dengan kedua tangan nya sibuk mengusap tubuh Laura.
" shhh" desis Laura kala tangan hangat Grayson meremas gunung nya.
" Grayson stop!" ujar Laura lirih dan menahan tangan Grayson yang berada di dadanya.
" why? Apa ini juga membuat mu teringat pada masa lalu mu? apa Kalian juga sudah melakukan ini?" tanya Grayson berbisik di telinga Laura.
" tidak.... aku... ahhhh"
Laura jadi gagal fokus saat Grayson menjilati daun telinga nya. Laura menggenggam kuat tangan Grayson yang berada di dadanya. Tubuhnya meremang saat merasakan sentuhan itu.
" lalu kenapa? Kita sudah sah" ujar Grayson kembali meremas gundukan itu.
" stop! Aku... Belum siap" ujar Laura " please jangan sekarang!" ujarnya memohon.
" baiklah " ujar Grayson pasrah" tapi kita tetap mandi berdua " ujar Grayson melepaskan pelukannya. lalu mematika shower.
Grayson mengambil shampo lalu mengusap nya pada rambut basah Laura. Grayson meratakan shampo tersebut hingga seluruh rambut Laura berbusa.
Grayson kembali menyalakan shower lalu membilas tubuh Laura. setelah memastikan rambut Laura bersih dari shampo dia membalikan tubuh Laura menghadap ke arahnya.
Manik mata mereka saling bertemu. Laura tidak berani menunduk takut matanya yang suci malah menatap sesuatu di bawa saja yang mengerikan.
" tolong mandikan aku" ujar Grayson dengan kedua tangan melingkar posesif di pinggir Laura. Tubuh bawa mereka saling menempel membuat Laura dapat merasakan sesuatu yang sudah mengeras.
" aku kedinginan, kamu bisa mandi sendiri" ujar Laura menolak. dia tidak bisa membayangkan apa yang terjadi padanya jika trus berada disini. bisa bisa dia akan habis.
" aku akan menghangatkan mu" ujar Grayson.
" no, thank!" ujar Laura lalu segera melepaskan tangan Grayson di pinggang nya dan berlari keluar dari kamar mandi.
Grayson terkekeh geli melihat Laura yang berlari terbirit-birit dengan tubuh polosnya. Lalu dia segera melanjutkan mandinya.
Sedangkan di luar sana, Laura mengusap dadanya yang berdegup kencang. Dia bernafas lega kala sudah keluar dari kamar mandi. Laura segera mengambil handuk dan mengeringkan tubuhnya.
" mengeringkan, sepertinya sangat besar" gumamnya mengingat kembali benda keras yang tadi sempat dia rasakan menempel pada area bawah perutnya.
