NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikah Dengan Sultan

Dipaksa Menikah Dengan Sultan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / CEO / Ibu Pengganti / Duda / Konflik etika / Mengubah Takdir
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: FR Nursy

Erina (29th) dipaksa Ayahnya bercerai dari suaminya. Erina dipaksa menikah lagi untuk menebus kesalahan Ayahnya yang terbukti telah menggelapkan uang perusahaan.
Agar terbebas dari hukuman penjara, Erina dipaksa menikah dengan Berry, seorang CEO dari perusahaan ternama tempat Ayahnya bekerja.

"Tolong Nak. Ayah tidak ada pilihan lain. Bercerai lah dengan Arsyad. Ini jalan satu-satunya agar ayahmu ini tidak masuk penjara," Wangsa sangat berharap, Erina menerima keputusannya,

"Tinggalkan suamimu dan menikahlah denganku! Aku akan memberimu keturunan dan kebahagiaan yang tidak kau peroleh dari suamimu." pinta Berry tanpa peduli dengan perasaan Erina saat itu.

Bagaimana Erina menghadapi polemik ini? Bagaimana pula reaksi suami Erina ketika dipaksa bercerai oleh mertuanya sebagai syarat agar Erina bisa menikah lagi?

Yuk baca kisah selengkapnya, seru dan menegangkan! Happy reading!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FR Nursy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30 Cemburu?

Erina duduk dengan cemberut. Mengumpat laki-laki yang ada di sampingnya.

"Kenapa sih Tuan bisanya narik-narik tanganku. Maksa aja bisanya?" gerutunya kesal.

"Kamu itu memang harus dipaksa. Masa hal sepenting itu harus dipaksa juga! Anak kamu butuh penanganan dari ibunya. Ketika anak sakit, ibunya harus berada di dekatnya," kelakar Berry benar adanya.

"Tapi Razan?"

"Sudah kubilang berkali-kali. Ga usah mikirin Razan. Dia sudah ditangani oleh orang-orang yang ahli dalam pencarian. Kamu tenang aja. Ga usah risau. Kepala sekolahmu saja anteng. Kenapa kamu jadi kalang kabut begitu?" ujarnya datar.

Erina bergeming, membenarkan ucapan Berry. Seraya menunduk. Matanya terpejam berusaha menetralkan pikirannya.

"Minumlah agar pikiranmu tenang!" tangan kiri Berry menyodorkan minuman mineral ke Erina.

Erina melirik sekilas, "Benar ga nih minuman asli?"

"Maksud kamu?" tanya Berry menautkan kedua alisnya.

"Ya siapa tahu itu minuman yang sudah dicampur dengan obat, biar aku tiba-tiba ngantuk berat dan tak berdaya terus kamu mau apa-apain aku, iyakan? Ngaku aja!" ujar Erina bergidik ngeri.

Berry menghela nafas panjang. Seraya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Erina yang berburuk sangka padanya.

"Ya ampun Erin, kamu tuh mikirnya liar amat. Kamu kebanyakan nonton sinetron atau sering baca novel sih? Ck...ck...ck...menjijikkan!" Berry melengos ke luar jendela.

Ups!

"Emang saya salah ngomong ya?" tanya Erina dalam hati. Dia lupa dengan ucapannya sendiri.

"Kalau aku mau begituan, aku harus halalin kamu dulu. Lagian dihalalin sama orang ganteng kok ga mau," ujar Berry menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Dih kepedean amat sih jadi orang," ujarnya melempar pandangannya ke luar jendela.

Berry masih sesekali melihat pujaan hatinya yang tegah menahan malu. Dia masih tetap fokus menyetir.

"Kenapa diam?"

"Mmm engga apa-apa," Erina menunduk menahan malu karena ucapannya tak terkontrol.

"Beneran tidak mau minum?" tanya Berry kembali menawarkan minumannya.

Erina melirik botol yang disodorkan Berry. Sebotol minuman mineral merk ternama. Baru kali ini ia hendak meminumnya. Dia biasa minum air isi ulang yang murah meriah. Baginya minuman botol seperti itu harganya sama dengan satu galon air isi ulang. Hemmm sebenarnya ini kesempatan baik baginya, minum air milik sultan.

"Engga usah kebanyakan mikir. Keburu kering tuh tenggorokan. Mau engga? Ya sudah kalau engga mau, mendingan aku kasih ke orang aja nanti," ujar Berry hendak menyimpan kembali botol yang ada ditangannya ke tempat semula. Namun...

"Mau..." Erina langsung merampas botol dari tangan Berry kemudian langsung meminumnya setengah botol.

Berry tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Ternyata calon istri yang ada di sampingnya ini lucu juga. Ups! Calon istri? Mungkinkah? Sementara dirinya saja sudah ditolak sebelumnya. Apa harus dipaksa juga? Seperti ia memaksa dirinya untuk pulang menemui anaknya yang sedang sakit?

"Nah gitu dong. Suruh minum aja susahnya kayak ngasih obat ke anak kecil,"

"Kok Tuan tahu?" tanya Erina yang merasa kalau memberikan obat pada anaknya harus memakai jurus Cilukba.

"Ya iyalah. Gini-gini juga aku ini seorang ayah yang perhatian buat anaknya,"

"Oh ya? Memang harus begitu, Tuan. Engga kayak papanya si Razan tuh. Sudah ga perhatian sama anak dia malah sibuk sendiri di kantornya. Kalau aku jadian sama dia, kayaknya aku harus benar-benar training dia menjadi ayah yang baik buat anak istrinya,"

"Jadian sama dia, maksudnya?" tanya Berry penasaran.

"Jadi begini Tuan. Anak muridku yang satu itu menginginkan aku menjadi ibunya,"

Ciiiiit!

Bug!

"Aaaauuuuuw ya ampun Tuan! Kalau ngerem tuh jangan mendadak kenapa sih? Jidat saya tuh sakit lagi tahu! Sssshhhh....lagian kenapa sih pake ngerem mendadak segala? Cemburu ya?"

Berry bergeming. Menatap Erina dengan Tidak percaya. Ada perasaan bahagia menyelimuti hatinya, namun ia tahan. Dia ingin tahu sejauh mana Erina mengetahui tentang ayahnya Razan.

"Ya aku cemburu. Kamu pernah menolakku. Kenapa sama ayahnya Razan kamu mau?"

Erina menghela nafasnya pelan. Dia sudah terlanjur mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya ia katakan pada lelaki yang sudah ia kecewakan.

"Apa kamu pernah bertemu dengannya?" tanya Berry memajukan tubuhnya.

Erina menggeleng.

"Lantas. Apa kamu tahu, siapa ayahnya Razan?"

Erina kembali menggeleng.

"Lantas kenapa kamu mau terima dia?" tanya Berry semakin mendekat, tubuhnya hampir bersentuhan.

Deg!

Deg!

Deg!

"Wahai hati berdamailah jangan berperang di situasi seperti ini. Kenapa hatiku jadi deg-degan begini? Ya Allah perasaan apa ini?" monolognya dalam hati. Seraya memejamkan matanya.

Erina terkesiap, dia langsung mendorong Berry.

"Iiish apaan sih Tuan. Pengen tahu urusan pribadi saya. Mau terima atau tidak dia menjadi suami, itu hak saya. Lagi pula saya juga belum bertemu sama dia. Kalau sampai bertemu pun saya akan pastikan dia tidak seperti Tuan,"

"Lho kenapa? Bukankah aku ganteng, tampan, cakep, kaya, bisa memberimu keturunan. Pokoknya ga ada tandingannya," ucap Berry menyombongkan diri.

Erina tertawa namun hanya sebentar,

"Isssh kepedean," jawab Erina berbohong.

Erina mengakui ucapan Berry benar adanya. Namun ia tidak bisa mengakuinya secara langsung di hadapan Berry. Dia terlalu gengsi untuk jujur dengan penilaiannya terhadap lelaki itu.

Berry bergeming, tidak mau mengucapkan sepatah kata pun. Dia lebih memilih untuk melanjutkan perjalanannya yang masih lumayan jauh. Hatinya tentu saja berbunga, namun ia berusaha untuk menyimpannya secara rapi. Jangan sampai Erina tahu siapa ayah Razan sebenarnya.

Erina merasa bersalah dengan perubahan sikap Berry yang terlalu mendadak. Namun Erina tidak bisa berbuat apa-apa. Dia membiarkan saja. Sebentar lagi juga pasti akan mencair. Itu yang pernah dilakukan mantan suaminya ketika sedang ngambek.

Setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu selama 2 jam, akhirnya Berry sampai di depan rumah Erina yang lama.

"Lho kok di sini?" protes Erina karena Berry salah alamat.

Berry menurunkan kaca jendela nya untuk memastikan kalau penglihatannya tidak salah. Walaupun malam, Berry merasa penglihatannya masih normal.

"Itu rumah kamu. Sekarang turunlah! Anakmu butuh kamu," titah Berry dengan datar.

Erina celingukan ke kiri dan ke kanan.

"Tuan bisakah Tuan mengantarkan saya ke kontrakan saya yang baru? Please ini sudah malam. Saya mohon tolong antar ya!" ujarnya memohon sambil menangkupkan kedua tangannya.

"Di mana?"

"Tuan keluar dari gang ini. Kontrakan saya ada di blok C7,"

Berry menurut. Dia melajukan mobilnya dengan pelan sesuai dengan arahan Erina. Tak membutuhkan waktu lama, mobil itu berhenti tepat di depan rumah sangat sederhana yang berpagar kayu. Miris.

"Kenapa pindah ke sini?"

"Panjang ceritanya Tuan. Terima kasih Tuan sudah mengantarkan saya sampai rumah. Saya masuk ya!"

"Hemmm,"

Erina keluar mobil kemudian menutup pintu mobil tersebut dengan pelan. Dia langsung melangkahkan kakinya menuju rumahnya.

Pintu tidak dikunci. Suasana sepi. Erina melangkahkan kakinya tanpa suara. Khawatir jika bersuara akan mengganggu anaknya yang sedang tertidur pulas.

"Bagaimana kondisi Alana, Teh?"

Pengasuh Alana menoleh mendengar suara majikannya datang.

"Ya Allah Bu, untung Ibu datang," ujarnya senang. Matanya terlihat lelah.

"Kenapa, apa yang terjadi?" tanya Erina khawatir.

1
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
tuh pinter anak mu. layo semangat Berry anakmu ae mau Bu Erina jadikan calon ibunya ini
Suanti
ayok papa berry segera keteumu ibu erina semangat 💪 jodoh sudah menanti 🤣🤣🤣
☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
Preman aja takut Ama suara anehh.. cemenn amatt
cerdik kau zannn😀
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
Semoga setelah kejadian ini anak sama bapak bisa akur ini
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
Maka dari itu jangan jadi orang jahat dong
☘𝓡𝓳diahps94
sontoloyo banget nih punya bapak modelan begini 🤣
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Noh ada juga si Razan 🤣🤣🤣
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Preman takut juga sama hantu 🤣🤣
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
Razan jadi Kunti wkwkwk dasar preman cap kadal buntung yg satu pingsan satunya lari ga setia kawan itu moga terkuak dalang dibalik penculikan Razan
☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
Kudu cerdik buat hal macam tuhh
☘𝓡𝓳diahps94
nge lag dikit, udah nikah di jodohin ini bapaknya agak gimana
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
owalahhhhhhh Razan ucul dewe alias kabur dengan leluasa karena burik ketiduran saat Acun ke toilet 🤭
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Kirain Razan di tolong anak buah ayahnya ternyata kabur sendiri 😌
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Razan kan cerdas 🤭
☘𝓡𝓳𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯🌟💞
Wahh bisa jadi tuhh adik km.. yg segaja di pisahkan olehh orang yg ngk suka sama keluarga mu ..
☠ ❤️⃟Wᵃf🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ🤎🍁
jadi berharap kalo Alana ini adilnya Razan tapi apa iya kan katanya sudah tiada....
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Kun Fayakun, semoga Alana memang adik kandungmu 🥺
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Mereka udah ketemu loh 🤭
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Ternyata Razan 🤭
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻
Wah aku juga penasaran ini, Alana anak siapa yang sebenarnya,,,??
ᄂ⃟ᙚ🍁ᑲіᥣᥲ❣️💋🅚🅙🅢👻: bisa jadi bisa juga kak🤣🤣🤣
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!