Nostalgia Generasi Kedua Bersama Trio Rusuh
Mike Cahill, Abimanyu Giandra dan Edward Blair adalah sahabat berdasarkan pertemuan yang agak Membagongkan. Mike dan Edward adalah saudara ipar sementara Abimanyu sahabat Stephen Blair, adik Edward.
Cerita ini cerita komedi unfaedah dan nantinya akan berlanjut ke Vivienne Neville dan Jammie Arata ( edisi revisi ).
Novel ini akan up tergantung wangsit ya jadi bisa tidak setiap hari up. Kan ceritanya nostalgia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Minggu Di Mansion Giandra
"Abimanyu!"
Abimanyu yang sedang mengobrol dengan Hiroshi Al Jordan pun menoleh ke arah suara. Tampak Adrian Pratomo memanggilnya dengan tangannya.
"Excuse me, Hiro. Pak Adrian memanggilku."
"Okey. Kita Minggu ke rumah kamu ya. Kata Shanum, Dara pintar memasak," senyum Hiroshi.
"Datang saja. Bawa anak-anak, pasti suka berenang di kolam renang rumah," ucap Abimanyu. "Aku harus menemui ayah mertuamu dulu."
"Oke."
Abimanyu pun menghampiri Adrianto Pratomo yang sedang memegang cangkir kopi.
"Ya Pak Adrianto?" sapa Abimanyu sopan.
Adrianto mengulurkan tangannya dan disambut oleh Abimanyu yang bingung. Ayah Nabila, Reza dan Shanum itu menyalami Abimanyu dengan wajah puas.
"Aku puas dengan konsep pesta ulang tahun yang kamu buat bersama dengan Ryu. Ini sangat ... Intimate dan kamu juga memikirkan ke para cucu aku jadi mereka tidak bosan." Adrianto menoleh ke arah para anak-anak yang heboh di area Playground.
"Matur nuwun, Pak Adrian. Saya tahu anak-anak pasti ikut karena acara keluarga dan mereka pastinya bosan mendengar percakapan orang dewasa jadi ya saya buat area buat mereka."
"Good thinking." Adrianto mengangguk setuju. "Oh, ngomong-ngomong, katanya Edward sudah minta putrimu menjadi istri Duncan masa depan?"
Abimanyu pun langsung cemberut. "Tidak mengurangi rasa hormat ...." Dia melihat Aryanto Pratomo datang dan Abi tahu bahwa pria yang mirip dengan Adrianto Pratomo tapi lebih kalem itu adalah ayah Yuna. "Maafkan bahasa saya, pak Adrian, pak Ary ... Tapi Edward itu memang ... Sontoloyo!"
Adrianto dan Aryanto menatap Abimanyu dengan tatapan kaget dengan pemilihan katanya namun setelahnya dua kakak beradik itu tertawa terbahak-bahak. Abimanyu pun tampak bingung karena menurutnya dia ngomong jelek soal anaknya.
"Ya memang menantu aku sangat sontoloyo," kekeh Aryanto.
"Eh?" Abimanyu yang tadinya sudah khawatir, malah terkejut dengan reaksi Aryanto.
"Kita sudah tahu kalau Edward memang sontoloyo! Dulu saja waktu pendekatan dengan Yuna, selalu membuat kekacauan!" kekeh Aryanto. "Dia selalu membuat pusing orang-orang yang disayanginya. Dan kamu adalah salah satu orang itu. Kamu tidak harus memikirkan soal permintaan Edward karena yang namanya jodoh tidak ada yang tahu kan?"
Abimanyu mengangguk. "Anda benar, Pak Aryanto."
***
"Mamoru, Miki," panggil Hiroshi ke kedua anak kembarnya.
"Ya Daddy?" jawab Mamoru setelah memencet pause di keypad konsolnya.
"Apa kalian mau kita datang ke rumah Ghani besok Minggu? Papanya Ghani sudah kasih ijin."
"Mbak Miki dan Mas Molu mau ke lumah G?" tanya Ghani bingung.
"Iya. Boleh?" tanya Miki. "Kata Nadya, ada kolam renang ya di rumah dik Ghani?"
"Iya ada kolam lenang tapi aku belum bisa lenang," jawab Ghani polos.
"Nanti sama bang Duncan di ajari ya," ucap Duncan.
Ghani menggelengkan kepalanya. "Nanti sama Daddy aja diajalinnya."
Hiroshi tersenyum. Benar-benar anak Abi dan Dara yang dididik bagus.
"Mau ke rumah dik Ghani nggak?" tanya Neil. "Tante Dara itu pintar masak. Serius!"
Miki menatap kembarannya. "Boleh!"
"Jadi besok anak-anak ke rumah Ghani ya," senyum Hiroshi.
"Iyaaaa!"
***
"Anak-anak mau ke rumah?" tanya Dara yang duduk sambil memakan makanan yang diberikan Nabila, ke arah Shanum.
"Iya Dara. Yuna bilang masakan kamu enak jadi aku penasaran," senyum Shanum.
"Wah mau maem apa ya?" gumam Dara sambil berpikir.
"Makanan Jawa juga nggak papa Dara. D tuh lho paling suka rawon buatan kamu," celetuk Yuna.
"Oh penyetan aja ya? Sama sayur asam? Plus sambal, tempe goreng, tahu goreng? Aku gorengan cireng dan camilan lainnya?" Dara menatap para kaum hawa disana.
"Yang tidak merepotkan lho Dara," timpal Nabila.
"Nggak repot kok. Aku hubungi Bu Tarsih buat siapin." Dara mengambil ponselnya. "Apakah para ibu mau rujak?"
"Mau!" seru ibu-ibu cantik itu.
***
Usai acara pesta ulang tahun Duncan McGregor yang tampak terharu dengan semua pihak, terutama Abi dan Ryu yang super effort. Para bapak muda dengan usia yang matang itu pun janjian untuk pergi besok Minggu. Mike dan Reza langsung semangat karena Dara sudah berencana membuat ayam goreng penyet khas Solo.
"Kalian itu tukang repotin bini gue!" sungut Abimanyu manyun ke para pria-pria ganteng itu.
"Lho Dara yang nawarin plus emak-emak itu mau ngerujak. Kita ghibah sambil makan kacang dan nonton bola. Kayaknya besok ada pertandingan basket NBA deh!" jawab Edward santai.
"Kan pembantu kamu di rumah banyak jadi tenang saja!" timpal Reza.
"Bukan gitu ... Dara itu harus terjun sendiri ke dapur dan kalian itu bikin bini gue capek!" balas Abimanyu.
"Dia kan cuma ngawasi, Bi. Kamu tenang saja, bini-bini kita juga pintar masak kok," senyum Mike.
Abimanyu hanya menghela nafas panjang karena siapa sih yang berani melawan keluarga Sultan ini?
***
Mansion Giandra Hari Minggu
Halaman rumah Abimanyu dan Dara pun langsung penuh dengan mobil mewah yang terparkir rapi. Suasana riuh pun terdengar di mansion yang cukup besar itu di area Jakarta Selatan. Kaum hawa sibuk dengan masakan, kaum Adam sibuk taruhan antara Chicago Bulls dan San Antonio Spurs, dan anak-anak heboh dengan makanan kecil yang sudah disiapkan Dara.
"Waaaahhh kolam renangnya besar yaaaa!" seru Miki yang tampak heboh.
"Kan aku sudah bilang, disini enak kalau mau berenang," jawab Nadya. "Kalau mau ganti baju, kita kesana."
Miki melihat bangunan dekat bar ada tempat ganti baju dan kamar mandi.
"Kalau mau shower di luar, itu juga ada. Pokoknya ada banyak amenities. Kamu tidak bakalan bingung deh!" senyum Nadya.
"Mbak Nadya sudah sering kesini ya?" tanya Miki.
"Iya lah. Kan satu kota," kekeh Nadya.
"Kalian mau berenang?" tanya Dara yang datang bersama dengan Diana dan Shanum.
"Mau!"
"Makan dulu ya. Ini Tante Dara sudah buatkan tahu isi ... Jangan kosong perutnya."
"Tadi sih sudah sarapan ...." Nadya melihat tahu isi buatan Dara yang berbeda. Tapi, tahunya menggoda cacing aku Tante."
Para kaum Hawa tertawa.
"Memang dasarnya kamu tukang makan saja Nad!" kekeh Diana ke putrinya.
"Ayo yang mau berenang, makan tahu isi dulu," ajak Dara ke para kaum Adam. "Jangan sampai kenapa-kenapa."
"Lha kan ada dokter disini!" celetuk Edward sambil menunjuk Diana.
"Gue dokter jantung, Ed!" balas Diana gemas.
"Intinya kan tetap dokter!" eyel Edward. "Nabila juga ada! Mike juga ada! Kurang apa coba?"
Abimanyu menghela nafas panjang. Ini bakalan jadi Hari Minggu yang rusuh!
***
Yuhuuuu up Siang Yaaaaaaaa
Maaf ya aku harus bolak balik ke rumah sakit ada keperluan
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
sabar ya bu yuna, cabesmu 11/12 sama suamimu🤭