NovelToon NovelToon
Gara-Gara COD Cek Dulu

Gara-Gara COD Cek Dulu

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:888
Nilai: 5
Nama Author: Basarili Kadin

Berawal dari pembelian paket COD cek dulu, Imel seorang guru honorer bertemu dengan kurir yang bernama Alva.
Setiap kali pesan, kurir yang mengantar paketnya selalu Alva bukan yang lain, hari demi hari berlalu Imel selalu kebingungan dalam mengambil langkah ditambah tetangga mulai berisik di telinga Imel karena seringnya pesan paket dan sang kurir yang selalu disuruh masuk dulu ke kosan karena permintaan Imel. Namun, tetangga menyangka lain.

Lalu bagaimana perjalanan kisah Imel dan Alva?
Berlanjut sampai dekat dan menikah atau hanya sebatas pelanggan dan pengantar?

Hi hi, ikuti aja kisahnya biar ga penasaran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Basarili Kadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berdua dengan Alva

"It's oke, tapi lain kali bilang. Karena yang kamu lakukan tadi seperti tidak menganggap keberadaanku," ucapnya sampai deru napasnya pun terdengar.

Aku mengangguk tanpa mengalihkan tatapanku padanya, lumayan horor juga setelah berbicara dengan serius.

"Mundur dong! Ngeri amat tatapannya!" ketusku melawan.

Alva menjauhkan wajahnya dariku dan kembali fokus pada paket yang aku buka tadi.

"Kenapa?" tanyanya.

"Ya gak enak lah, dilihatin dekat amat cuma buat ngomong gitu doang!" cerocosku.

"Tapi bikin kaget 'kan? Aku sengaja melakukan itu biar kamu sadar kalau ada orang yang cinta kamu dan berharap kehadirannya dianggap olehmu!"

Deg!

Lagi-lagi ungkapannya dalam sekali, tatapan matanya serius dan kata-katanya tidak bisa aku pungkiri jika itu palsu. Namun, aku tetap tidak akan langsung percaya dengan semua drama cinta di dunia ini.

Apa benar ada cinta yang tulus di dunia ini? Apa benar ada cinta yang awet sampai mati? Apa benar cinta itu berani melawan apa pun untuk bersama? Tapi yang mana? Adakah? Aku tidak tahu, karena aku pernah menyaksikan seorang laki-laki yang memperjuangkan cintanya tetapi setelah menikah dan punya anak dia menyakiti hati istri dan anaknya. Jadi manakah cinta tulus dan sejati? Apakah ada? Hallooo!

"Ya maaf, tapi kan bisa ngomong biasa aja gini," ujarku.

"Bisa, tetapi tidak akan sampai hati."

Aku menghela napas panjang, apa bisa aku menguji kesabaran dia sedangkan ungkapan dia ketika serius pun membuatku ketar-ketir, bukan karena takut diamuk tetapi lebih takut kehilangan kepercayaan lagi terhadap laki-laki yang bilang cinta.

"Ya sudahlah, gini aja ngomongnya aku kamu. Jangan nang neng nong Aa ii uu ee oo, sebel banget," ucapku mencebik.

Dia tersenyum menyeringai.

"Baik, Nona," katanya kembali mendekatkan wajahnya ke wajahku seraya tersenyum.

"Sudah ah, mundur! Ga enak banget dilihatin gitu!" protesku.

"Iya, ya sudah kalau gitu aku pulang, ya. Sering-sering pesan paket COD nya, nanti bisa dikirim kalau uangnya sudah habis," ujarnya sudah mau beranjak berdiri.

"Sebentar, kenapa harus banget pesan paket, kenapa gak langsung ke sini aja? Sesibuk apa sih jadi kurir?" tanyaku refleks memegang tangannya.

Jujur saja aku sudah merasa nyaman, tetapi tidak akan percaya dan lemah begitu saja karena cinta. Aku akan tetap membuktikan sampai mana kesabaran menghadapiku dan jika ada halangan dalam kedekatan ini sampai manakah perjuangan dia?

"Sibuk dan sangat sibuk banget, jika tidak ada atas nama kamu maka aku tidak punya alasan untuk ke sini," ucapnya.

"Malam kan bisa."

"Bisa, tetapi tidak bisa setiap hari juga. Aku sibuk dan sering bertemu malam tidak baik untuk perempuan," ujarnya.

Ternyata Alva masih waras, dia bisa memikirkan sesuatu yang berlebihan akan berdampak buruk. Jika aku sering bertemu malam, ya besar kemungkinan aku akan dijadikan gosip oleh emak-emak kosan.

"Tapi ... Aku tidak enak jika harus pesan paket sedangkan uangnya dari kamu A Alva," ucapku lembut.

"Sttt! Aku belum pernah mencintai dan memperlakukan orang lain seperti ini, jangan menolak! Kamu tidak meminta tapi aku yang menginginkan," ucapnya menempelkan jari telunjuknya di bibirku.

"Hmmmh!" Aku hanya bisa berdehem menjawabnya, lagi-lagi debar jantungku tidak karuan, apa mungkin aku juga akan merasakan jatuh cinta kembali setelah mati rasa? Tapi rasanya tidak mungkin secepat ini, mungkin ini hanya faktor kaget saja.

"Ya sudah, Aa pulang, ya!" Pamitnya lagi beranjak berdiri.

"_Katanya mau bilang aku kamu tapi dia ngebahasain dirinya ke aku sebagai Aa, mungkin agar aku tahu kalau dia memang umurnya di atasku, ya sudah baiklah_" kata hatiku.

"Hemmh, baiklah. Hati-hati di jalan," kataku ikut berdiri.

"Iya, jaga diri di sini baik-baik, ya.

"Ya pasti lah," kataku.

"Jika pasti, makannya juga gak akan sembarangan, kepalanya juga gak akan banyak berpikir sembarangan, emosi stabil dan gak akan marah-marah."

"Aa nyindir?" tanyaku karena ucapannya seperti menyindirku.

"Engga, tapi Aa lihat kamu juga banyak pikiran, kalau Aa ganggu kamu di saat yang gak tepat, kemungkinan kamu marah-marah."

"Iya." Aku kehilangan kata-kata untuk menjawabnya.

"Lamaran Aa juga masih belum bisa dijawab kan? Apalagi yang dipikirkan? Tapi Aa akan ikuti sampai mana Aa bertahan dan mundur karena lelah."

"Berarti akan mundur meski belum sampai finish? Akan mundur meski belum ada penolakan jika sudah cape? Gimana aku bisa percaya kalau perjuangan itu memang ada!" Aku meninggikan suara ketika sudah berada di kata perjuangan setelah sebelumnya berkata halus tapi serius.

Dia tersenyum sambil mengelus pipi kiriku. "Sabar."

Cuma itu doang yang diucapkan hah? Aku nanya untuk mendapatkan jawaban tetapi hanya kata itu yang dia katakan, apa maksudnya? Mau jadi orang keberapa kali yang akan menyakiti hatiku.

Aku mengulas wajah tidak suka, aku marah tetapi tidak berbicara, aku tidak membalas senyumannya dan tidak peduli juga mau dia pergi atau pun tidak saat ini juga. Aku tidak puas dan sangat kesal dengan jawabannya.

"Aa pamit, ya."

Aku diam tidak menjawab, bahkan memalingkan wajah begitu saja. Melihat wajahnya pun aku malas, mau dia marah atau pun tidak, aku tidak peduli. Bodo amat juga kalau mau pergi pun silahkan, lebih baik pergi dari sekarang daripada nanti setelah aku terperangkap.

"Ya sudah," katanya lagi dan kemudian keluar melewati garis pintu, buru-buru aku menutup menguncinya meskipun dia masih berada di teras luar.

Aku tidak sopan? Ya biarin, aku tidak peduli.

***

Suasana sudah berubah menjadi gelap, malam tanpa bintang sudah datang, semilir angin dingin membelai kulit. Aku menatapnya, bulan yang bulat sempurna dengan cahaya yang tidak menyilaukan tetapi indah di pandang.

Untuk pertama kalinya aku duduk di luar menatap langit malam, meski tanpa bintang, bulan tetap terang dan indah bercahaya, apa aku juga akan seperti itu. Meskipun aku tidak punya teman, tetapi orang lain akan menatapku dengan kagum meskipun berdiri dan berjalan sendirian. Tapi untuk mencapai di titik ini, banyak rasa sakit yang kuhadapi, entah itu dari keluarga, teman, orang lain, bahkan orang yang katanya mencintai. Hi hi, hidupku terlalu lucu tapi menyakitkan.

Aku bangkit sendiri, melawan rasa takut sendirian, dan saat itu juga temanku kembali datang merangkul. Ah, aku butuh mereka di saat aku terpuruk, bukan di saat aku bangkit. Rasanya seperti tidak berguna, aku tetap menganggapnya tidak ada. Ya meskipun tidak bisa dibilang jelek semua, karena ada tiga orang dari mereka yang menyemangati dari ucapan, entah dengan hatinya, aku tidak tahu.

Dring!

Aku menatap layar ponsel yang berbaring di lantai karena berbunyi, satu pesan dari Alva.

"Sudah marahnya?"

Aku membiarkannya, tidak akan kujawab. Apakah dia akan marah nantinya? Apakah ini akan menjadi kesempatanku untuk mencari tahu kesabaran Alva?

"Halo, Neng! Kenapa gak dijawab? Mau dilamar besok? Oke nanti Aa siapkan ya."

Waduh! Ini orang beneran akan nekad atau hanya pura-pura biar aku membalas pesannya?

1
Bonsai Boy
Jangan menunda-nunda lagi, ayo update next chapter sebelum aku mati penasaran! 😭
Hiro Takachiho
Gak sabar nih baca kelanjutannya, jangan lama-lama ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!