Dendam Si Kembar Yang Terbuang

Halaman sekolah ricuh dengan kebahagiaan murid-murid yang lulus SMA.. Semua murid saling peluk satu sama lain dengan teman-teman.

"Fiks pulang dari sini, gua di ajak sama orang tua gue liburan ke luar negeri karena gua lulus" teriak dara.

"Gak usah lebay deh lo, lihat si kembar aja gak kayak lo deh padahal mereka dapat nilai terbaik" ketus sintia.

"Biar aja yang penting gue lulus" teriak dara.

Si kembar hanya tersenyum melihat tingkah kocak mereka berdua.. Dara dan sintia paling suka berdebat masalah sepele.

"Lo mau kemana dek, mau liburan seperti dara keluar negeri" tanya alinka.

"Gak ahh, gue ogah pergi liburan mending kita buat acara makan-makan di rumah dengan para pelayan aja" usul arinka.

"Ide yang bagus itu" alinka setuju. Setelah pamit dengan teman-teman nya si kembar pun pamit pulang.

Di parkiran mereka bertemu dengan devan dan kedua orang tuanya, Ratih langsung bersikap pura-pura baik.

"Kalian sudah pada mau pulang ya, selamat atas ke lulusan kalian".

" terimakasih, kalau begitu kami pamit dulu " kata alinka tidak kalah sopannya.

"Gimana kalau kita makan bersama dulu untuk merayakan kelulusan kalian bertiga.. Pacar devan juga ikut sekalian kalian kenalan".

" maaf ya tante Ratih, kami tidak bisa karena kita berdua ada keperluan jadi silahkan rayakan dengan pacarnya devan aja".

"Kita gak mau ganggu jadi maaf.. Kami pulang dulu om" si kembar hanya salam sama wahyu aja.

Devan menatap kepergian si kembar terutama pada alinka.. Gadis itu tidak pernah lagi menyapa devan apalagi setelah devan punya pasangan baru.

"Sudah lah mah jangan buat masalah lagi dengan si kembar.. Mau pamer pacar devan segala" tegur wahyu.

"Tahu itu mama.. Dia kira alinka akan cemburu kali" ucap devan dengan kesal.

"Mama kan cuma ingin pamer pacar baru kamu supaya alinka tidak semena-mena lagi sama kamu tapi kok dia tidak tantrum ya" heran Ratih.

Wahyu sudah terlalu pusing dengan sikap istrinya itu.. Kini dia terang-terangan ingin melawan si kembar..

"Kok gue jijik ya lihat muka tante Ratih yang pura-pura baik itu" setelah lama diam alinka pun bicara.

"Jangan seperti itu kak, dia kan hampir jadi mertua lo" ejek arinka.

"Untung gua sudah gak punya hubungan lagi dengan devan jadi tidak perlu lagi lihat muka tante Ratih" oceh alinka.

Mereka berdua belum pulang, arinka mau ke markas sebentar untuk ambil sesuatu.

Tiba di markas, arinka melihat anak-anak di luar kumpul.

"Lo mau ikut turun kak atau diam di mobil" tanya arinka.

"Gue ikut aja deh" kata nya.

Mereka pun keluar dari mobil, arinka heran melihat mereka di luar sana, narendra juga ada di luar.

"Kalian ngapain di luar sihh, kak Narendra juga ngapain? " tanya arinka.

"Kita selamat kan diri arin.. Si bos lagi ngamuk-ngamuk di dalam tuhh".

"Emang kenapa dengan dirinya".

"Habis pulang dari rumah niken tiba-tiba seperti itu.. Narendra tuh yang tahu akar permasalahan nya".

"Niken ketahuan selingkuh di rumahnya dan saya melihat mereka ciuman gitu.. Lo tahu kan seperti apa saga" cerita Narendra.

Si kembar pun ikut duduk di luar,, alinka juga akrab dengan anak-anak genk motor itu.. Narendra memesan makanan untuk mereka nikmati sambil menunggu kemarahan saga..

********

Bintang juga lulus dengan nilai terbaik. Dia dapat beasiswa kuliah di luar negeri .. Dia sangat sedih karena tidak ada keluarga yang menemani nya.. Sedangkan teman-teman nya di dampingi oleh keluarga nya masing-masing.

Dia tidak bisa bohong, dia masih sering kangen dengan mami aini tapi dia tidak berani bertemu dengan nya setelah mami nya itu dia buat kecewa.

Bintang memutuskan untuk pulang saja dengan motor butuhnya, hidup nya benar-benar berubah 180 derajat. Pulang sekolah dia langsung menuju bengkel motor untuk bekerja.

Tabungan yang di siapkan orang tuanya, bintang manfaatkan dengan membuka bengkel kecil-kecilan.

Sebenarnya aini hadir di sekolah, dia di hubungi kepsek untuk jadi wali bintang, tapi dia tidak ketemu dengan anak yang dia rawat dari kecil itu.

"Bintang sekarang jadi anak yang pendiam di sekolah nyonya.. Kami heran ada apa dengan anak itu" kata kepsek.

"Apa dia tidak seperti dulu lagi di sekolah" tanya aini.

"Tidak nyonya,, bintang selalu menghabiskan waktu nya untuk belajar.. Saya pernah bertanya pada nya. Dia jawab bintang yang dulu sudah tidak ada" kepsek menceritakan tentang bintang.

"Saya malah bangga dengan bintang yang sekarang, dia tidak manja lagi dan jadi anak yang mandiri" ternyata selama ini aini tetap memantau nya.

"Kenapa nyonya tidak menemui nya" tanya kepsek.

"Bukan waktu nya sekarang pak, saya mau lihat apa dia datang sendiri pada saya untuk minta maaf".

Siapa yang tidak tahu tentang semua yang terjadi berapa bulan lalu. Sebenarnya aini tidak tega melihat bintang tapi rasa kecewa nya waktu itu lebih dominan.

"Bagaimana mami bisa membenci mu begitu saja sayang.. Kamu mami rawat dari masih merah. Mami sengaja belum temui kamu " batin aini.

Di tengah jalan motor bintang tiba-tiba mogok dan tidak bisa hidup.

"astaga kenapa mati segala sih,, bisa gak mogoknya di rumah aja.. hp gue mati juga ini" bintang frustasi sendiri.

"nyah bukan nya itu den bintang ya" pak supir kasih tahu aini.

"ya pak, itu memang bintang, ngapain dia berdiri begitu di tengah jalan" heran aini.

"seperti nya motor nya mogok deh, apa kita samperin dulu" tanya pak sopir.

"ya pak, kita samperin aja, saya tidak tega lihat dia" mobil aini pun melaju menuju tempat motor bintang mogok.

Degggg!!

Bintang sangat mengenal mobil yang berhenti di depannya itu.. pemuda itu mematung dan gak tahu mau bilang apa.

"motor kamu kenapa bintang" tanya aini..

bintang tidak menjawab, malah menatap aini dengan tatapan campur aduk banget.

"kenapa diam, kamu gak mau meluk mami.. kamu gak kangen sama mami mu ini" aini merentang kan tangannya.

bintang pun berlari menuju aini dan langsung memeluk aini dengan erat.. tangis nya pun pecah di pelukan sang mami.

"maaf kan bintang mami.. bintang banyak dosa sama mami" bintang terus minta maaf.

"sudah sayang, mami sudah memaafkan mu.. mami tidak benar-benar benci sama kamu sayang mami cuma kecewa aja" aini pun menangis.

ibu dan anak itu mengeluarkan semua uneg-uneg nya,, mereka cukup lama menangis di jalan itu.

karena tidak mau jadi bahan perhatian orang yang lewat, aini mengajak bintang masuk ke mobilnya.. dia mau ikut kerumah yang di tempati sang putra.

selama perjalanan bintang menceritakan tentang hidup yang dia jalani setelah kejadian itu.. meskipun sudah tahu aini tetap jadi pendengar setia anak nya bercerita.