Apa yang harus di lakukan jika di jodohkan dan sudah di persiapkan untuk pernikahannya dengan orang yang tidak ia kenal Setelah di telusuri ternyata dia adalah bagaimana kelanjutannya....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jovanca Florencya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
" Masakannya bener benar enak......" ucapku
Tiba tiba aku dapat telepon
" Ji Woon....? " ucapku
Aku segera menjawabnya
" Yeoboseyo? " ucapku
Tapi ternyata bukan dia yang jawab ternyata temannya
" Kakak ipar...." ucap Han So
" Batinku: apa apa an ini "
" Eh...kakak ipar Ji Woon minum apakah kamu bisa datang untuk menjemputnya " ucap Han So
" A...aku dia bawa mobil bagaimana aku menjemputnya " ucapku
" Sudah kamu jemput saja dia tidak enak badan " ucap Choses
" Ne...aku akan ke sana " ucapku
Aku segera berangkat untuk menjemput Ji Woon
" Apakah dia beneran mau menjemputnya? " tanya Han So
" Kita lihat saja nanti kalau belum di jemput kita akan mengantarnya " ucap Choses
Tidak lama aku datang dan menghampirinya
" Ji Woon...." memanggil
" Miahne kakak ipar kami tidak bisa memberhentikan dia minum " ucap Han So
" Ne...gwenchana gumawo sudah menjaganya " ucapku
" Ne....kakak ipar " ucap mereka
" Kalau bantu aku membawanya ke mobil " ucapku
" Ne...kakak ipar " ucap mereka
Setelah di bantu aku segera menyalakan mesin dan pulang ke rumah
" Kaja...hati hati " ucapku
Tidak sengaja saat keluar kepala Ji Woon kepentok atap mobil
" Aduhhhh " ucap Ji Woon mengringis
" Miahne gwenchana ? " tanyaku
" Tuan minum air madu ini " ucapku
Ji woon langsung meminumnya
" Bagaimana ? " tanyaku
" Sangat manis " jawab Ji Woon
" Aniya maksudku aku bertanya bagaimana perasaanmu " ucapku
" Sayangnya masih sedikit sakit " ucap Ji Woon
Melihatnya aku merasa bersalah dan
" Kita harus pergi ke rumah sakit " ucapku mengambil gelas dan menarik selimutnya
" Tidak tidak perlu aku istirahat saja " ucap Ji Woon
" Oh...Ne " ucapku
Aku segera menutup selimutnya lagi
" Tuan jika kamu tidak nyaman di malam hari harus memanggilku aku tidak bisa tidur " ucapku
Aku segera keluar dari kamarnya
" Dia akan membiarkan aku tidur sendirian " ucap Ji Woon
Ji Woon segera pura pura batuk aku yang panik pun kembali masuk
" Tuan kamu tidur nyenyak malam ini aku tidak akan pergi malam ini " ucapku
" Ne..." ucap Ji Woon lemas
Aku mencoba memegang keningnya
" Badanmu panas sekali tunggu ya aku ambilkan kompresan " ucapku panik
...****************...
Beberapa jam kemudian
Aku bangun dari tidurku dan saat melihat ke samping Min Ji tidur dalam duduk.
" Batinku: Dosen dan mahasiswi dalam hatimu apa sebenarnya identitas ku "
...****************...
Paginya
Sangking nyenyak nya aku tidur di ranjangnya sembari memeluknya
" Batinku: waduh bagaimana aku merawat orang lain? lari sebelum orangnya bangun "
Aku segera turun dari ranjangnya dan berjalan cepat keluar kamar tapi sayangnya.
" Apakah kamu tidur nyenyak? " tanya Ji Woon
" Miahne tuan aku terlalu mengantuk tadi malam aku tidak tahu apa yang aku lakukan jangan marah ya " ucapku
Ji Woon hanya terseyum dan bilang
" Bersiap untuk sarapan " ucap Ji Woon
" Eotteoke kenapa cincinya tidak ada jelas jelas aku taruh di kotak ini atau aku salah ingat? " ucapku
Aku melihat tanganya
" Batinku: Dia selalu memakai cincin kawin sampai di kampus berpikir dia sudah menikah aku tahu aku kehilangan aku tidak akan bahagia walapun aku sudah di kasih gelang tapi depan orang tua kami akan di anggap lelucon "
Ji Woon melihat wajahku yang sedih
" Gwenchana? " tanya Ji Woon
" Aniya...." ucapku
Ji Woon memberikan sebuah amplop besar
" Ini sertifikat real estat dan beberapa investasi juga kartu bank ku aku akan menyerahkan nya kepadamu " ucap Ji Woon
" A....Aku tidak ingin uang kamu " ucapku
Memberikan kembali amplopnya ke Ji Woon
'' Lalu apa yang harus dilakukan semua orang menikah di bawah kendali istri mereka kita sudah menikah orang lain akan menertawakan kita " ucap Ji Woon
" Siapa yang akan menertawakan kita ? " tanyaku
Ji Woon segera memberikan ke kepadaku secara paksa
" Tuan, aku sebenarnya tidak ingin mengatakan uang a...aku miahne aku bersalah " ucapku
Ji Woon sontak bingung
" Lalu kamu bicara tentang dosa " ucap Ji Woon
" A....aku kehilangan cincinnya " ucapku
" Apakah kamu tidak menyukainya? " tanya Ji Woon
" Aniyo.....miahne tuan " jawabku
" Kamu bersalah? " tanya Ji Woon
" Ne...aku bersalah " jawabku
" Kalau begitu kamu membayar " ucap Ji Woon
" Batinku: rutinitas normal bukannya tidak boleh dikatakan jangan salahkan kamu "
" Lalu bagaimana kamu ingin aku membayar ? " tanyaku
" Bukankah itu kompensasi? Kenapa datang ke sini untuk makan malam "
" Kupaskan untukku " ucap Ji Woon
" Ne? Bukannya kamu tidak suka makan pedas ya? " tanyaku
" Kamu tidak mau mengupasnya? " tanya Ji Woon balik
" Ne....aku akan melakukannya " ucapku
Aku segera mengusapnya dan memberikannya kepada Ji Woon
" Batinku: dia tidak marah lagi? "
" Kaja ada barang yang perlu dibeli " ucap Ji Woon
" Wae? " tanyaku
Aku di bukaan pintu oleh Ji Woon
" Kaja...." ucap Ji Woon
Aku segera turun dari mobil
" Mata eomma dan appa tajam jangan biarakan mereka menemukan kita " ucap Ji Woon
^^^Bersambung.......^^^