NovelToon NovelToon
Kisah Senja

Kisah Senja

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Spiritual / Duniahiburan / Mafia / Cintapertama
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: yulia weni

Di sebuah kampung yang sejuk dan dingin terdapat pemandangan yang indah, ada danau dan kebun teh yang menyejukkan mata jika kita memandangnya. Menikmati pemandangan ini akan membuat diri tenang dan bisa menghilangkan stres, ada angin sepoi dan suasana yang dingin. Disini bukan saja bercerita tentang pemandangan sebuah kampung, tapi menceritakan tentang kisah seorang gadis yang ingin mencapai cita-citanya.
Hai namaku Senja, aku anak bungsu, aku punya satu saudara laki-laki. Orangtuaku hanya petani kecil dan kerja serabutan. Rumahku hanya kayu sederhana. Aku pengen jadi orang sukses agar bisa bantu keluargaku, terutama orangtuaku. Tapi kendalaku adalah keuangan keluarga yang tak mencukupi.
Apakah aku bisa mewujudkan mimpiku?
yok baca ceritanya😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yulia weni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30

Selesai sholat, Ayah, Ibu, dan Senja bersiap pergi ke rumah Novi untuk menjenguk. "Kita bawa apa ya, Yah?" tanya Ibu. "Hmm, bawa buah pepaya saja, Bu. Ayah lihat ada beberapa buah yang sudah masak di belakang rumah kita," balas Ayah.

Setelah mengambil beberapa buah pepaya, mereka langsung menuju ke rumah Novi. Senja berharap Novi segera pulih agar bisa mewujudkan mimpinya bersama. Saat tiba di rumah Novi, Ibu Novi langsung menyambut keluarga Senja dengan hangat. "Ayuk, masuk, Pak, Sof, dan Senja."

"Bagaimana keadaan Novi, Hen?" tanya Ibu Senja saat duduk di ruang tamu. "Novi harus dibawa besok ke RS Kota, Sof, karena di kampung kita ini tidak lengkap peralatan medisnya," jawab Ibu Novi dengan sedih. "Dokter bilang perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan langkah pengobatan yang tepat."

Ibu Senja mengangguk paham. "Semoga cepat sembuh ya, Novi. Kami tadi di kebun kubis, dapat kabar dari Pak Asep, dan langsung pulang," katanya.

"Terus sekarang Novi ada di mana, Bu?" tanya Senja.

"Novi lagi istirahat di dalam kamar, Nak. Sedang tidur," jawab Ibu Novi. Senja mengangguk lembut dan melangkah pelan mendekati kamar Novi, berusaha tidak membuat suara berisik. "Boleh aku lihat Novi, Bu?" tanya Senja dengan suara lirih. "Boleh, Nak, malahan Novi akan senang jika kamu masuk dan temani dia," kata Ibu Novi dengan senyum hangat.

Senja masuk ke dalam kamar Novi, "Assalamualaikum," ucap Senja. Ternyata Novi sudah bangun dan langsung menjawab salam Senja, "Waalaikumsalam." Novi tersenyum lemah melihat Senja, "Hai," katanya dengan suara pelan.

Senja langsung mendekati Novi dan duduk di sampingnya, "Hai, gimana kabarnya?" tanya Senja dengan khawatir.

"Hmm, seperti yang kamu lihat, Sen, aku baik-baik saja," balas Novi tersenyum. "Novi, kamu harus cepat sembuh ya, besok kamu ke RS Kota. Maaf ya, aku besok tidak bisa antar kamu ke RS," ucap Senja dengan nada sendu.

Novi mengangguk paham, "Aku tahu, Sen. Kamu jangan khawatir, aku paham."

Senja menatap Novi dengan tatapan penuh pengertian, "Aku hanya ingin ikut nemenin kamu, tapi...". Novi memotong kalimat Senja, "Aku tahu, Sen. Kamu jangan khawatir, aku akan baik-baik saja."

"Oh ya, Sen, boleh aku minta tolong sama kamu?" tanya Novi."Hmm, iya, Nov, kamu mau minta tolong apa?"

"Aku mau kamu tolong buka lemari laci belajar aku itu, di sana ada amplop warna pink," kata Novi sambil tersenyum lembut.

Senja mengangguk dan langsung menuju lemari laci belajar Novi. "Mana laci yang kamu maksud?" tanya Senja sambil membuka laci satu per satu.

"Yang di pojok kiri atas, Sen," jawab Novi lembut.

Senja membuka laci dan mencari amplop warna pink. "Ini yang kamu cari?" tanya Senja sambil menunjukkan amplop pink. Novi tersenyum, "Iya, Sen. Terima kasih ya."

"Oh ya, Sen. Ini untuk kamu, tapi jangan dibaca hari ini ya, aku pengen kamu bacanya besok saja ya, di saat aku pergi," ucap Novi dengan senyum lembut.

Senja menerima amplop pink dari Novi, "Apa ini?" tanya Senja penasaran.

"Tapi kamu janji ya, Sen, baca besok," kata Novi dengan mata yang berbinar.

Senja mengangguk, "Aku janji, Nov. Aku akan membacanya besok."

Novi tersenyum puas, "Terima kasih, Sen." Senja memasukkan amplop ke dalam kantongnya dan memandang Novi dengan rasa sayang. "Aku akan selalu ada untukmu, Nov," kata Senja dengan lembut.

Sementara di ruang tamu, orang tua Novi dan orang tua Senja bercerita.

"Hen, besok Novi dibawa ke RS Kota ya, maafkan kami ya, besok tidak bisa ikut kalian," ucap Ibu Senja dengan nada sedih.

Ibu Novi mengangguk mengerti, "Kami paham, Bu. Keadaan memang tidak memungkinkan. Yang penting, besok Novi mendapatkan perawatan yang tepat."

Ibu Senja mengangguk setuju, "Semoga besok Novi sudah bisa mendapatkan perawatan yang tepat dan cepat sembuh."

Ayah Senja menambahkan, "Kami akan selalu mendoakan Novi."

Ibu Novi tersenyum lembut, "terima kasih, Pak. Kami sangat menghargai kepedulian keluarga kalian."

"Oh ya, terus besok pergi pakai apa?" tanya Ayah Senja pada Ayah Novi.

"Rencana pakai mobil Bu Tet, guru anak kita di sekolah Pak, kemarin Alhamdulillah Bu Tet itu sendiri menawarkan bantuan," jawab Ayah Novi.

Ayah Senja mengangguk, "Alhamdulillah, baiklah, kalau begitu hati-hati ya, Pak, Bu. Kabari kami jika sudah sampai di RS."

Ibu Senja menambahkan, "Dan jangan lupa bawa semua dokumen penting, Pak." Ayah Novi mengangguk, "Baik, Bu. Kami akan ingat."

Ibu Novi pergi ke dapur mengambil air untuk tamunya, dan langsung membuka buah pepaya yang dibawa keluarga Senja. "Wah, pepaya segar sekali, Sof," kata Hena sambil memotong pepaya. "Iya, Hen, baru diambil dari belakang rumah," jawab Sofi sambil tersenyum.

Ibu Novi menyuguhkan pepaya yang sudah dipotong ke atas meja, "Silakan, Pak, Sof, ambil dulu buahnya." "Saya antarkan ini pepaya ke kamar Novi," kata Ibu Novi sambil membawa nampan berisi pepaya.

"Novi, Sen, ini makan dulu buahnya, buahnya manis dan segar," ucap Ibu Novi sambil meletakkan nampan berisi pepaya di depan mereka. Novi dan Senja tersenyum, "Terima kasih, Bu," kata Novi.

Senja mengambil buah itu lalu diberi pada Novi. "Ini, Nov, makan buah yang banyak, agar cepat sembuh," ucap Senja. "Kamu tidak makan, Sen?" tanya Novi. "Heheh, tidak, di rumahku masih ada," jawab Senja.

Novi memakan buah pepaya dengan semangat, membuat Senja tersenyum. "Aku mau kamu cepat sembuh, Nov, dan kita wujudkan mimpi kita bersama," kata Senja dengan mata yang berbinar. Novi tersenyum lembut, "Aku juga, Sen. Aku janji, kita akan wujudkan mimpi kita bersama." Senja mengangguk senang, "Aku percaya sama kamu, Nov."

"Ya sudah, aku pulang dulu ya, Nov. Besok pagi sebelum kamu pergi ke RS, aku datang ke sini," kata Senja sambil berdiri. Novi mengangguk, "Iya, Sen. Aku tunggu besok."

Senja tersenyum, "Aku pamit dulu ke Bu, ya."

Novi mengangguk lagi, "Iya, hati-hati di jalan."

"Tapi tunggu dulu, Sen. Kamu janji ya besok baca suratnya," kata Novi sambil memandang Senja dengan serius. Senja tersenyum, "Aku janji, Nov. Aku pasti baca suratnya besok."

Senja keluar dari kamar Novi, "Kamu sudah selesai dengan Novi, Sen?" tanya Ibu.

"Sudah, Bu," jawab Senja. "Ya sudah, kalau begitu ayo kita pulang lagi, sebentar lagi Magrib. Senja mengangguk, "Iya, Bu."

Orang tua Senja berpamitan pada orang tua Novi, "Kami pamit dulu, Hen. Semoga Novi cepat sembuh." Ibu Novi tersenyum, "Terima kasih, Pak, Sof. Ayah Senja menambahkan, "Kami doakan yang terbaik untuk Novi."

Ibu Novi mengangguk, "Terima kasih, Pak."

Mereka keluar. Saat di jalan, Senja mengingat surat yang dikasih Novi. "Apa ya isi suratnya? Tidak biasanya Novi kasih aku surat," gumam Senja dalam hati, sambil tersenyum sendiri memikirkan kemungkinan-kemungkinan.

1
iqbal nasution
💪💪💪
Yulia Weni
Mohon juga baca karyaku yang lain ya, "Rindu Tanpa Ayah"😁
Yulia Weni
Bagaimana kisah selanjutnya ya, mohon di pantau terus dan beri masukan ya, 😁
fazwaa awaa
sangat bagus dan cocok di saya
Miska Irawati
ceritanya bagus
Yulia Weni
Karya bagus, apalagi mengingat tentang sebuah perjuangan mencapai mimpi
Grecia Amiel
Ini author beneran jago banget, keren! 👍
Yulia Weni: terimakasih telah mampir kk, mohon supportnya
total 1 replies
Yulia Weni
mohon supportnya ya teman2 hehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!