Aruna adalah seorang perawat di poli psikiater yang bekerja bersama sahabat lamanya, Dirga — seorang dokter psikiater . Persahabatan mereka yang telah terjalin sejak SMA berlanjut hingga dewasa, bahkan keluarga mereka pun saling mengenal dekat. Namun kehidupan Aruna berubah ketika ia mulai menerima teror misterius dari seseorang yang terus mengintainya. Ketakutan membuatnya mencari perlindungan pada Dirga tanpa berani menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Di tengah tekanan batin itu, keduanya juga menghadapi desakan orang tua masing-masing untuk segera menikah.
Dalam kebingungan dan rasa terdesak, Aruna dan Dirga akhirnya sepakat menikah. Bagi Dirga, pernikahan itu hanyalah cara memenuhi keinginan keluarga. Namun bagi Aruna, keputusan itu menyimpan alasan tersembunyi . Seiring waktu, Dirga mulai melihat sisi lain dari Aruna: trauma, luka, dan rahasia masa lalu yang membuatnya hancur dalam diam.
Akan kah Cinta akan menyatukan mereka atau mungkin akan memisahkan keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mila julia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30.Rooftop Rumah Sakit
"Maya!.... "panggil Aruna menahan langkah kaki maya yang akan keluar dari rumah sakit.
Wajah Aruna begitu panik, membuat Maya sedikit heran. " Lo kenapa Run?. tanyanya.
"Raka May... "ucap Aruna dengan naik turun.
Kenapa, Raka kenapa?. " tanya Maya ikutan panik.
"Pokoknya lo harus ke rooftop sekarang May. Raka mau bunuh diri!. "ucap Aruna yang tanpa pikir panjang langsung membuat Maya berlari menuju lift.
Maya menekan tombol lift berulang kali, namun lift itu tetap tak mau terbuka.
"Aiiis.... " geramnya yang langsung berlari menuju tangga darurat.
"May... "panggil Aruna yang tak di hiraukan oleh Maya. Aruna hanya menghela nafas panjang kemudian masuk kedalam Lift.
"Bucin emang beda. " gumamnya begitu santai.
Sebelum pintu lift itu tertutup Aruna menyempatkan untuk mengirim pesan ke pada Dirga yang sedang bersama Raka dan yang lainnya.
^^^Dirga^^^
^^^Maya udah ke atas , naik tangga darurat😅^^^
^^^Aruna kembali memasukkan ponselnya kedalam sakunya sembari memperhatikan angka lift yang terus berganti.^^^
Namun di sisi lain Maya masih sibuk dengan perjuangannya menaiki tangga.Satu anak tangga ia naiki secepat mungkin untuk bisa menemui Raka tepat waktu.
"Tunggu aku baby!. "ucapnya dengan nafas terengah - enggah namun kakinya tetap turus menaiki anak tangga.
Sampailah di pijakan anak tangga terakir menuju pintu Rooftop , Maya dengan cepat membuka pintu dan....
Dor !
Begitu pintu di buka suara letusan party popper yang di letuskan oleh Dirga dan Bima di kedua sisi pintu. Letusan itu di ikuti dengan serpihan kertas yang berjatuhan di atas kepala Maya.
Aruna dan Nadya bertepuk tangan sembari menatap senyum ke arah Maya yang kebingungan.
Raka berjalan menuju ke arah Maya mengeluarkan cicik dari dalam sakunya lalu berlutut di hadapan Maya membuka kotak cincin dengan perta indah di tengahnya.
"Will you Merry me ? . "ucap Raka yang membuat Maya tercengang tak menyangka. Percakapannya isengnya dengan Aruna di toilet tadi siang benar - benar terjadi sekarang. Hal yang sama sekali tidak ia sangka sekalipun.
" Bb-baby bukannya kamu... "Maya melihat ke arah Aruna yang tersenyum je arahnya dengan senyuman lebar. Maya sadar jika ia sudah di tipu oleh Aruna.
"Aku sengaja merencanakan ini semua, jadi apa kamu mau menikah dengan aku sayang? "ucap Raka lagi mengulangi.
Maya menatap cincin yang adai di genggaman Raka berulang kali.
Buruan May, itu si Raka keburu pegel kakinya!. ''ucap Bima nyeletuk membuat Maya melemparkan tatapan tajam ke arahnya.
Iya aku mau baby. " ucap Maya yang di sambut sorak gembira dari semua teman - temannya.
Raka langsung berdiri mengenakan cincin itu di jari manis Maya dan segera memeluknya.
Hiasan bunga - bunga yang di rangkai dan di tata di sisi Rooftop menjadi saksi untuk kebahagian Raka dan Maya sore itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dirga turun lebih dulu dari atas Rooftop, membiarkan Aruna dan yang lainnya menikmati sunset sore itu . Di saat Dirga akan masuk kedalam ruangannya untuk berkemas Dirga pun salah fokus dengan kotak paket yang tak biasanya di atas meja Aruna. Kotak paket itu tidak seperti kotak paket biasanya. Kotak hitam dan tempelan cairan seperti darah di sisi kotaknya. Dirga langsung menghampirinya dan bertanya pada perawat yang duduk di sebelah meja Aruna.
"Ini paket punya Aruna?. "tanya Dirga menatap perawat itu.
"Iya betul dok."
"kamu liat siapa yang ngirimnya?."
"Bapak - bapak pakai baju hitam tapi wajahnya di tutupi masker dok. Dia nyuruh saya buat taruh paket ini di meja Aruna. katanya itu paket penting. " jelas perawat tersebut.
Dirga mengangguk, "Hmmm baik, terimakasih. " ucap Dirga yang kemudian membawa kotak tersebut kedalam ruangannya.
Perasaan mencurigakan muncul di pikiran Dirga, ia menatap paket itu yang ia letakkan di meja kerjanya.
Dirga mencoba menyelidiki cairan kental seperti darah yang sengaja di oleskan di sana. Cairan itu masih basah, Saat Dirga menyentuhnya cairan itu langsung melekat di jarinya.
Dirga menciumnya, bau amis begitu kuat. Dirga melihatnya lebih detail lagi memastikan jika itu bukanlah darah manusia. "Ini seperti darah tikus?. Tidak mungkin Aruna memesan paket seperti ini. " ucap Dirga tanpa pikir panjang langsung membuka paket tersebut.
Saat membukanya Dirga langsung terlonjak dan menjatuhkan kotak tersebut ke atas lantai hingga isi dari kotak itu keluar dari dalamnya.
Di saat yang bersamaan Aruna masuk kedalam ruangan Dirga tanpa mengetuk pintu.
"AAAAAAKK.... "teriak Aruna begitu melihat isi kotak tersebut berada di kakinya.
.
.
.
Bersambung.
Kira - kira apa yang sebenarnya ada di dalm kotak itu yaa? dan apakah Aruna bakal bilang ke Dirga kalau sebenarnya dia selama ini di teror? 😱😱
...~Maya dan Raka~...
Terima kasih sudah membaca bab ini hingga akhir semuanya. jangan lupa tinggalkan jejak yaa, like👍🏿 komen😍 and subscribe ❤kalian sangat aku nantikan 🥰❤