NovelToon NovelToon
Cincin Hitam Incaran Banyak Orang

Cincin Hitam Incaran Banyak Orang

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Dikelilingi wanita cantik / Kaya Raya / Idola sekolah
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Di Persingkat Saja DPS

Cincin Hitam itu bukan sembarangan perhiasan.
Cincin itu adalah sebuah kunci bagi seseorang untuk merubah hidupnya dalam waktu yang sangat singkat.
karena cincin itu adalah sebuah kunci untuk mewarisi kekayaan dari seseorang yang teramat kaya.
Dan dari sekian banyak orang yang mencarinya cincin itu malah jatuh pada seorang pemuda yang mana pemuda itu akan jadi ahli waris dari kekayaan yang tidak terhingga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Di Persingkat Saja DPS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Datang ke rumah Karina

Waktu berlalu satu Minggu kemudian.

Hari ini ada tamu yang datang ke sekolah yang berasal dari sekolah lain.

Tidak cuma ada satu tapi ada lima sekolah yang datang dalam rangka melakukan pertandingan sepak bola antar sekolah.

Tentu saja yang datang cuma tim yang akan bermain sekaligus guru pembimbing mereka, tidak lebih dari itu.

Pada awalnya aku ikut dalam pertandingan ini tapi karena ada masalah yaitu ada orang yang ngotot buat ikut meskipun tidak di ajak aku memutuskan untuk mundur.

Orang yang akan bermain itu berjalan dengan penuh percaya diri bersama teman-teman satu timnya.

Seakan ia yakin kalau ia akan membawa tim sekolah kami memenangkan pertandingan antar sekolah ini.

Tapi di pertandingan pertama kami kalah.

Belum apa-apa kami sudah tersingkir dan alasan terbesar kekalahan tim kami adalah karena orang yang ngotot ingin ikut itu.

Endingnya dia di maki-maki oleh satu tim karena kesalahannya.

Tapi ia tidak terima dengan itu.

Sudah mah salah tidak mau ngaku lagi.

Bahkan lebih parahnya ia mengancam semua orang dengan menggunakan jabatan ayahnya sendiri.

Namun itu tak berlangsung lama.

Ia langsung terdiam ketika tahu kalau salah satu anggota tim sekolah kami punya bapak yang jabatannya lebih tinggi dari bapaknya.

Aku sendiri hanya menonton dari pinggiran tanpa mau ikut campur.

Tapi tak lama datang Devina dan berkata. "Kamu tidak ikut maki-maki dia? Kan sekolah kita kalah gara-gara bocah arogan itu!"

"Kalau saja kamu yang bermain kita mungkin akan menang!" Ia kemudian duduk di sampingku sambil membawa makanan serta minuman.

Ia membagi sebagian denganku.

"Apa gunanya memaki-maki orang? Bukan berarti situasi akan berubah ketika kita memaki-maki orang itu. Kalah ya kalah saja!"

"Lagipula kalaupun aku ikut bermain tidak menjadi jaminan kalau kita akan menang. Jadi sebaiknya diam saja. Toh ini cuma pertandingan untuk mempererat tali silaturahmi antar sekolah saja.

Selang beberapa saat kemudian Karina datang juga dan duduk di sampingku.

"Nanti sore kamu datang ke rumahku!" Tiba-tiba ia berkata begitu tanpa menjelaskan kenapa aku harus datang.

"Kenapa!?"

"Datang saja!" Aku hanya bisa terdiam di sini. Karena kalau aku tanya lebih lanjut yang ada ia malah marah.

Jadi untuk menghindari masalah aku turuti saja apa maunya.

Tapi aku lupa kalau dua perempuan ini bertemu mereka tidak pernah akur.

Bahkan sekarang juga sama.

"Dasar tirani!"

"Bisa-bisanya kamu main menyuruh-nyuruh orang untuk tujuan yang tidak jelas. Sudah begitu maksa lagi!" Alis mata Karina langsung mengernyit.

Wajahnya juga jadi muram.

"Bukan urusanmu!" Balas Karina dengan suara dingin.

"Tentu saja ini urusanku. Aku mana mungkin diam saja ketika orang yang tiran sepertimu mengeksploitasi orang baik dan ramah seperti Raihan!"

"Memang apa hakmu sehingga bisa berkata begitu?!" Dengan lantang Devina menjawab. "Karena aku calon pacarnya, jadi aku punya hak!"

Seketika aku menepuk jidat.

Orang-orang yang ada di sekitar langsung memperhatikan kami pada saat itu juga dengan tatapan heran sekaligus penasaran.

Meksipun begitu, mereka berdua masih saja bertengkar seakan tak peduli dengan orang-orang yang menatap kami.

Singkat cerita sepulang sekolah aku langsung pergi ke rumah si Karina.

Entah untuk apa dia menyuruhku datang ke sini, sejak tadi aku tidak di beritahu apa-apa.

Sesampainya di dalam aku langsung di sambut oleh para pembantu di rumah ini yang mana semuanya perempuan dan mereka ramah-tamahnya.

Tapi...

Kok aku merasa ada yang salah dengan orang-orang yang ada di sini ya?.

Rasanya seperti instingku berkata kalau setiap orang yang ada di rumah ini sangat berbahaya.

"Tolong duduk dulu di sini karena nona akan berganti baju dulu di atas!" Salah satu dari mereka berbicara padaku.

Ia sangat cantik apalagi ketika ia tersenyum.

Tapi tetap.

Aku masih merasa hawa yang berbahaya dari mereka entah kenapa.

Setelah duduk dan menunggu selama beberapa saat si Karina turun dengan mengenakan gaun santai berwarna merah.

Ia makin terlihat cantik ketika mengenakan itu.

"Ada seseorang yang akan bicara denganmu, jadi tunggu beberapa saat di sini!" ucapnya sambil duduk di hadapanku.

Aku pun duduk menunggu cukup lama... Lama sekali.

Lama kelamaan aku mulai kesal.

Karena aku duduk menunggu sementara si Karina malah bermain hp di hadapanku.

Rasanya seperti aku di abaikan padahal aku yang di undang di sini.

Akhirnya kesabaranku habis dan... "Sudah sore. Aku akan pulang saja!" Langsung aku bangun dan balik badan.

Baru ketika itu si Karina memperhatikanku. "Ah! Jangan pulang, ini penting karena menyangkut Cincin itu!"

Aku sempat terdiam sejenak.

Tapi bukan memikirkan akan tetap tinggal tapi langsung mengeluarkan Cincinnya kemudian meletakan di atas meja.

"Ambil ini. Dan jangan buang waktuku lagi!" Dengan wajah datar aku langsung berjalan pergi.

Jujur...

Aku kesal sekali di sini.

Sudah mah bela-belain datang meskipun ada kegiatan di rumah dan setelah sampai malah di cuekin.

Mana aku tidak tahu lagi apa tujuannya aku di sini.

"Loh! Sudah mau pulang!?"

"Padahal saya baru saja sampai. Apa tidak bisa tinggal di sini sebentar lagi saja!" Dari arah pintu yang ada di hadapanku muncul seseorang.

Ia adalah Carl yang berpakaian santai dengan penuh keringat.

"Anda ini siapa ya!?" Aku langsung bertanya dengan nada sopan tentunya.

"Saya Carl. Pamannya Karina!"

"Ngomong-ngomong apa kamu sudah mau pulang? Kenapa cepat sekali pulangnya!?" Dalam hati aku menggerutu.

'Cepat sekali apanya? Aku sudah dua jam di sini tanpa melakukan apa-apa.'

"Maaf Om. Tapi saya harus pulang sekarang karena orang tua saja tegas, jadi lain kali saja saya berkunjung!" Sejujurnya aku gak mau berkunjung lagi.

Takut nanti di cuekin lagi dan buang-buang waktu.

Aku mencium tangan si Paman sebagai bentuk hormatku sebelum aku pulang.

Keduanya hanya terdiam di tempat sambil menatap kepergianku.

Tak lama Karina bertanya pada Pamannya dengan nada yang kesal. "Jadi kenapa Paman malah tidak muncul ketika dia ada di sini tadi? Padahal kan Paman yang menyuruhku membawanya ke sini!?"

Carl hanya bisa tertawa kering sambil garuk-garuk kepala.

"Ya maaf. Tadi Paman sedang latihan hingga lupa kalau Paman pernah meminta kamu membawa teman kamu ke sini!"

Karina hanya bisa menghela nafas tanpa daya.

Di matanya Pamannya memang kadang-kadang suka seenaknya dan tidak bisa di andalkan kecuali dalam situasi tertentu.

"Sudahlah. Aku akan lanjut bekerja!" Karina langsung naik ke kamarnya dengan perhatiannya terus tertuju pada layar hpnya.

Setelah Karina pergi si Paman menoleh ke arah pintu tempat aku lewat tadi.

Matanya mengernyit dengan seringai misterius di wajahnya. "Anak ini menarik!"

Tiba-tiba kemudian Karina berteriak dari atas. "Ngomong-ngomong. Suruh seseorang untuk mengembalikan Cincin itu pada Raihan secara diam-diam!" Si Paman yang tadi tersenyum misterius seketika berubah lagi.

"Oh... Oke!..."

Singkat cerita aku tiba di rumah dan ketika masuk ke kamar... Cincin itu sudah tergeletak di atas meja.

Aku terdiam melihat Cincin itu yang sudah lebih dulu sampai daripada aku.

"... Haruskah aku buang saja Cincin ini agar si Karina tidak menggangguku!?..." Sempat terlintas di benakku untuk melakukan itu.

Tapi setelah di pikir-pikir...

Bisa brabe kalau nanti aku di suruh ganti rugi kalau Cincinnya aku buang.

Mau tak mau aku harus menyimpan Cincinnya lagi.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!