NovelToon NovelToon
Bisikan Hati

Bisikan Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:722
Nilai: 5
Nama Author: DessertChocoRi

Terkadang orang tidak paham dengan perbedaan anugerah dan kutukan. Sebuah kutukan yang nyatanya anugerah itu membuat seorang Mauryn menjalani masa kecil yang kelam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DessertChocoRi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab- 19 Gema di Dalam Gua

Malam semakin pekat. Nafas mereka masih memburu ketika akhirnya menemukan sebuah gua kecil yang tersembunyi di balik semak belukar.

Revan menyingkap ranting yang menutupi pintu masuk.

“Masuk. Cepat, sebelum mereka melihat.”

Mauryn menunduk, berjongkok lalu menyelinap masuk, diikuti Ardan yang terengah-engah seperti baru saja berlari sejauh hidupnya. Revan masuk terakhir, memastikan tidak ada jejak jelas yang bisa diikuti.

Begitu berada di dalam, kegelapan langsung menyelimuti. Hanya suara napas yang terdengar, bergema di dinding batu.

Ardan terjatuh ke tanah, memegangi dadanya.

“Aku… aku pikir… paru-paruku meledak barusan.”

Mauryn ikut duduk, bersandar ke dinding gua yang dingin.

“Aku juga hampir pingsan.”

Revan tetap berdiri, telinganya awas. Setelah yakin tidak ada suara langkah mendekat, ia akhirnya duduk di dekat mereka.

“Kita aman… untuk sementara.”

Suasana hening sejenak. Hanya suara tetesan air yang menetes dari langit-langit gua.

Mauryn menarik napas panjang, menutup mata.

“Aku… hampir mati di sana. Kalau bukan karena kamu, Revan…”

Revan menoleh padanya, matanya tajam namun suara lembut.

“Jangan ucapkan itu.”

“Kenapa?” Mauryn membuka mata, bingung.

“Karena aku tidak ingin kamu hidup dengan rasa ‘nyaris mati’. Kamu masih hidup. Itu yang penting. Simpan tenaga untuk bertahan… bukan untuk meratapi.”

Mauryn terdiam. Kata-kata itu sederhana, tapi menancap.

“Kedengarannya gagah sekali. Tapi jujur saja, aku tidak yakin aku bisa tahan kalau kita harus terus seperti ini.” Ardan mendengus pelan.

Revan meliriknya.

“Kalau begitu kamu bisa pergi.”

“Apa?” Ardan tersentak.

“Kamu bukan tahanan. Kamu ikut karena kamu juga diburu. Tapi kalau kamu tidak kuat, jalan ke luar masih ada. Aku tidak akan menghentikanmu.”

Ardan menggertakkan gigi.

“Kamu kira aku bisa sendirian di luar sana? Mereka akan mencincangku jadi potongan daging sebelum aku sempat melangkah sepuluh meter!”

“Pilihan ada di tanganmu. Mengeluh tidak akan mengubah apa pun.” Revan mengangkat bahu.

Mauryn cepat menengahi, suaranya lembut.

“Sudahlah… jangan saling serang. Kita semua lelah. Dan kita semua takut. Itu wajar.”

Ardan menunduk, wajahnya gelap.

“Aku memang takut. Tapi aku juga muak. Mereka tidak akan berhenti sampai kita mati. Jadi entah bagaimana… aku tahu kita harus lawan.”

“Kamu… benar-benar mau bertarung?” Mauryn menatapnya, kaget.

Ardan menghela napas panjang.

“Aku tidak punya pilihan. Aku sudah kabur setengah mati, dan lihat di mana aku sekarang. Bersama kalian.” Ia menatap Revan sekilas.

“Kalau aku terus lari, aku pasti mati. Jadi kalau harus ikut jadi gila sepertimu, Revan… mungkin itu lebih baik.”

“Akhirnya kamu mengerti.” Revan menatapnya lama, lalu tersenyum tipis.

Mauryn diam lama, matanya mengamati dua laki-laki di hadapannya. Dua orang asing, tapi entah bagaimana sekarang menjadi satu-satunya orang yang bisa ia andalkan.

Ia menarik lututnya ke dada, bersandar di dinding gua. Suaranya pelan, hampir seperti gumaman.

“Aku tidak pernah bayangkan hidupku jadi begini. Sejak kecil… aku selalu ingin tenang. Tapi dunia tidak pernah memberiku itu.”

Revan menoleh.

“Kamu bicara tentang… suaramu?” Revan menoleh.

Mauryn mengangguk perlahan.

“Ya. Mendengar isi hati orang lain… aku kira itu anugerah. Tapi ternyata lebih seperti hukuman. Orang-orang menatapku seperti aib. Bahkan keluargaku…” suaranya tercekat.

“Mereka takut padaku.”

Keheningan jatuh. Hanya suara tetes air lagi yang terdengar.

Revan menggerakkan tubuhnya, mendekat beberapa inci.

“Dan sekarang?”

Mauryn mengangkat wajahnya, matanya berkilat samar dalam gelap.

“Sekarang… aku tidak tahu. Aku masih takut dengan suara-suara itu. Tapi ada kalanya… aku merasa bisa menolong orang. Bisa melindungi.” Ia menatap Revan lurus.

“Seperti aku melindungimu dan Ardan, dengan memberi tahu posisi mereka tadi.”

Revan menatap balik, suaranya rendah tapi penuh keyakinan.

“Itu bukan cuma ‘kadang’. Itu kekuatanmu, Mauryn. Bukan kutukan.”

Mauryn terdiam, hatinya bergemuruh. Ada sesuatu dalam nada suara Revan yang membuatnya percaya.

Ardan menguap lebar, meski jelas masih gelisah.

“Bisa kalian berhenti saling tatap begitu lama? Aku hampir merasa jadi pengganggu di sini.”

Mauryn tersipu, buru-buru mengalihkan pandangan. Revan hanya tersenyum samar.

Hening kembali menyelimuti. Tubuh mereka lelah, tapi pikiran masih tegang.

“Revan…” Mauryn akhirnya bicara lagi.

“Hm?”

“Kamu tidak pernah cerita… siapa kamu sebenarnya. Kenapa kamu bisa begitu… tahu cara bertahan, cara melawan.”

Revan terdiam lama sebelum menjawab.

“Ada hal-hal yang lebih baik tidak kamu ketahui sekarang. Yang jelas… aku sudah terlalu lama hidup dengan cara ini. Bertarung, bersembunyi, melawan lagi. Itu sudah jadi napasku.”

“Tapi pasti ada alasan. Tidak ada orang yang lahir hanya untuk berperang.” Mauryn menunduk.

Revan menatap jauh ke dalam gelap gua, matanya dingin.

“Mungkin aku pengecualian.”

Ardan menghela napas berat.

“Kalian berdua ini benar-benar penuh misteri. Aku hanya orang biasa yang salah jalan… tapi entah kenapa aku terjebak bersama dua manusia paling aneh yang pernah kutemui.”

“Mungkin itu takdir.” Mauryn tersenyum tipis.

“Takdir bukan hal yang kebetulan. Takdir adalah pilihan. Dan kita baru saja memilih untuk tetap hidup.” Revan menoleh padanya.

Mauryn merasakan sesuatu hangat menjalari dadanya. Bukan hanya ketakutan, tapi juga keberanian kecil yang mulai tumbuh.

Untuk pertama kalinya, ia tidak merasa sendirian.

Bersambung…

Jangan lupa support othor dengan like, komen, dan Vote yah 🙌🏻

1
Anonymous
Semangat thor
Syalala💋 ig: @DessertChocoRi: Hai hai.. terimakasih sudah mampir, tunggu update selanjutnya ya 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!