gadis kecil yang malang hidupnya selalu di bully karena mempunyai wajah jelek dan dekil hingga semua teman menjauh darinya.
Tapi saat tumbuh dewasa perlahan-lahan ia mempelajari ilmu pengasihan agar semua orang tertarik kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sely muspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 33
Selesai Danu membantu Bapak nya Rahma bekerja di sawah. Danu membawa Rahma ke suatu tempat.
"Pak izin bawa Rahma jalan-jalan sebentar ya" ucap Danu pada Bapak Rahma.
"Ya nak pergi lah "jawab Bapak.
Jantung Rahma berdetak kencang. Entah Danu mau membawanya kemana. Danu akan membawa Rahma ke jembatan Tepi sungai. Tempat nya lumayan agak sepi. Jadi Danu bisa mengungkapkan isi hatinya pada Rahma dengan tenang.
" Mau kemana kita Danu? "
"Sudah ikut saja. Pasti kangen kan jalan-jalan mengelilingi desa kita"
Rahma tidak tau kalau Danu akan menyatakan cinta padanya. Setelah berjalan-jalan cukup lama. Sampailah mereka di tepi sungai di ujung desa.
"Duduk sini yuk. tempatnya nyaman sekali" ujar Danu.
"Tapi kan disini sepi ga ada orang Danu. mau apa kamu disini"
"Udah nurut saja apa kataku" ujar Danu.
Danu menarik nafas panjang dan menyiapkan kata-kata yang akan dia ucapkan pada Rahma. Sengaja dia menembak Rahma di pinggir sungai. Agar para siluman buaya dapat menyaksikan nya. Tujuan Danu supaya anak dari siluman buaya tidak mengejar cintanya Rahma lagi karena Rahma akan segera menjadi miliknya.
Mereka duduk berdampingan.Wajah Danu menatap Rahma dan memegang tangan Rahma.
Dalam hati Rahma berbisik"Duh apa maksud dari semua ini. Apa Danu merasakan jatuh cinta juga pada ku"
Danu berkata"Rahma kali ini kita sudah dewasa. Sedari kecil kita menjadi sahabat. Kita tau kelebihan dan kekurangan kita masing-masing. Setelah dewasa aku tidak mau hanya sekedar menjadi seorang sahabat, aku ingin menjadi pelindung bagimu, sekaligus menjadi pendamping hidupmu "
Wajah Rahma memerah, dia tidak tau harus menjawab apa. Dia tidak mungkin menolak karena dia juga punya perasaan yang sama.
"Maksudnya kamu ingin jadi kekasihku Danu. Kamu beneran cinta sama aku"
"Yah aku merasakan apa yang kamu juga rasakan, aku sudah lama menunggu momen ini, jadi gimana jawaban mu Rahma gadis cantik ku? "
Rahma tidak menjawab Tapi dia memeluk erat Danu yang tandanya Rahma menerima cintanya. Danu merasa sangat bahagia. Akhirnya dia bisa menjadi lebih dari sahabat.
Danu melihat anak dari siluman buaya memperhatikan mereka berdua.
"Sial anak itu berani sekali sama aku, berani mengambil Rahma dariku" ujar sang siluman buaya.
"Yasudah ayo kita pergi dari sini Rahma" ujar Danu.
Sepasang kekasih baru itu saling bergandengan Tangan. Seakan akan memberitahu alam kalau mereka sudah resmi jadian. Keduanya pulang ke rumah Danu. Danu akan memberi tahu ibunya terlebih dahulu.
"Pulang ke rumahku dulu yuk. Ibuku pasti senang mendengar berita ini"
Danu berteriak. "Ibu !!!! lihatlah aku pulang dengan siapa
" kenapa sih Danu. Oh nak Rahma kenapa kamu heboh sekali Danu? "
"Lihatlah bu sekarang dia bukan sahabat ku lagi. Tapi dia sudah menjadi kekasihku"
"Yang benar saja kamu. Ibu sangat senang, ibu ingin punya menantu seperti nak Rahma yang baik hati "
Rahma tersipu malu dibuatnya. Dia hanya tersenyum dan tertunduk malu.
"Danu jangan keras keras kalau bicara kan aku jadi malu"
"Tidak apa-apa nak Rahma. Ayo masuk ibu sudah memasak. Makanlah dulu kalian" ucap Ibu.
Rahma dan Danu masuk ke rumah Danu untuk menerima ajakan ibunya Danu untuk makan siang bersama.
"Ibu senang kalau kamu bersama Danu. kamu kan tau ibu tidak punya anak perempuan, bosan kalau cuma berdua sama Danu ya kan? " ucap Ibu Danu
Memang Ayahnya Danu sudah meninggal sejak Danu duduk di bangku SMP.
" makasih ya bu sudah menerima Rahma dengan baik"
"Rencana kamu selanjutnya apa Rahma setelah pulang ke desa? " Tanya ibu.
"Rahma sudah membeli beberapa sawah. Rahma akan mencari para pekerja untuk di kerjakan di sawah milik Rahma. Supaya orang orang yang belum dapat pekerjaan bisa bekerja untuk membantu ekonomi mereka"
"Mulia sekali hati mu nak" ucap Ibu nya Danu.
Rahma sekarang punya banyak sawah dari hasil kerja kerasnya. Dia pun berniat akan membangun sebuah usaha sembako di depan rumahnya. Soalnya warga desa kalau belanja seminggu sekali dipasar. Pasarnya pun lumayan jauh. Jadi kalau Rahma buka usaha bisa membantu para warga juga. Supaya tidak kejauhan membeli bahan pangan.
