Rona baru saja sampai di mejanya, gadis itu terkejut saat mendengar suara seseorang yang tidak di duga-duganya menyatakan suka kepada nya.
Restu sosok laki-laki yang menjadi incaran para gadis berdiri sambil tersenyum lebar melihat nya
Akankah dia menerimanya ataukah tidak.
Apakah status sosial tidak membuat bimbang
Simak kisah nya di sini ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airina Nu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Rona kini sedang duduk berkumpul di meja makan, raut wajahnya yang biasanya terus tersenyum kini pun hilang entah kemana.Disaat semuanya anggota keluarga nya sibuk makan gadis itu sibuk dengan buku nya.
Lama gadis itu fokus dengan bukunya hingga membuat sang kepala rumah tangga itupun langsung menegurnya
"Makan dulu kak nanti nasinya dingin nggak enak lagi".ucapnya membuat gadis itupun langsung kembali melihat piring nasinya yang masih penuh belum tersentuh.
Tanpa bicara Rona pun langsung menutup bukunya dan memakan nasinya.Hening suasana di meja makan hanya terdengar dentingan sendok yang berbunyi.Dan tak lama kemudian makan malam itupun selesai.Sebelum anggota keluarga itu beranjak dari tempat duduk nya terdengar suara sang kelapa keluarga membuat mereka pun tidak jadi beranjak dari tempat duduk mereka.
"Bapak mau kasih tau kalau besok kita akan pergi piknik keluarga, kebetulan besok kan hari libur sekolah bertepatan sama hari libur nya Bapak gimana? tanyanya sambil menatap satu persatu wajah ceria anak-anaknya tapi tidak dengan putri sulung nya hanya diam tanpa saja.
"Hore,piknik kemana Pak? tanya zai dengan penuh penasaran melihat Abangnya bersorak si bungsu pun ikutan.
Sungguh si kecil itu adalah peniru yang ulung.
"Dekat-dekat sini aja.Dan anak-anak Bapak yang putuskan mau piknik ke mana Bapak sama Ibu akan setuju".ucapnya membuat anak laki-laki itupun langsung memutuskan nya
"Berenang aja pak ,kan sudah lama kita tidak pergi berenang, iya kan Dek berenang main air".katanya sambil melihat ke arah adik bungsu nya yang sedari tadi bersorak-sorai sambil menepuk-nepuk kedua tangan nya.
" Iya, ya belenang".ucap si bungsu dan membuat Bapak nya itupun akhirnya mengangguk mengiyakannya.
"Baiklah besok kita pergi berenang".putus si kepala rumah tangga membuat anak kecil itu pun bersorak kegirangan.Di saat semua orang sedang begitu bahagia seseorang malah kebalikannya.Tidak ada kebahagiaan saat mendengar kalau besok akan berenang baginya membaca adalah hal. yang terbaik di lakukan jika sedang libur sekolah.
"Kakak duluan".ucapnya sambil membawa piring kosong nya ke dalam wastafel setelah itu gadis itupun melangkah menuju ke kamar nya.Sebelum pintu di buka suara Bapaknya memanggilnya membuat gadis itupun langsung berbalik untuk melihat Bapaknya.
" Kakak ".
" Iya Pak, ada apa?
"Besok kakak ikut ya".ucapnya penuh harap membuat hati gadis itupun tidak tega menolak nya hingga akhirnya dia pun mengangguk mengiyakannya.
"Apa ada lagi yang ingin Bapak bicarakan? tanya nya masih berada di depan pintu kamar nya
" Tidak ada" .
Setelah mendengar jawaban dari Bapaknya gadis itu pun langsung masuk ke dalam kamarnya lalu beralih melihat kearah kedua putra nya yang sedang bercanda.Ada rasa kehilangan saat melihat putri nya lebih senang menyendiri daripada bermain dengan ke dua adiknya.Istri nya yang masih duduk di samping nya pun sedih melihat nya tapi putrinya lebih menyimpan perasaan nya dari pada membaginya dengan kedua orang tuanya.
Kedua pasutri itu hanya saling menatap tapi kedua nya hanya diam tanpa bicara.Dalam hati mereka selalu bertanya-tanya
"Mengapa putri mereka berubah?
Di saat kedua pasutri itu sibuk memikirkan putri nya, keadaan berbanding terbalik di rasakan oleh gadis remaja itu. Di dalam kamar gadis itu sedang duduk bersandar di senderan tempat tidur sambil memegangi sebuah foto.Foto dirinya dan juga laki-laki yang telah mengambil separuh jiwanya.Lama dirinya dalam posisi itu.
"Aku benci liburan!batinnya berkata.Setelah nya dia pun langsung kembali menyimpan foto itu ke dalam laci meja belajar nya.
Di tengah rasa sedih dan kecewa nya dia pun langsung mengambil buku dan kembali sibuk untuk mengalihkan rasa yang sebenarnya bisa meledak kapan saja.
Lama dirinya dalam posisi itu hingga tanpa terasa waktu menunjukkan pukul 1 dini hari
"Pantas aku mengantuk sudah jam 1".lirihnya sambil melihat jam dinding setelah nya dia pun langsung menutup buku nya dan menaruhnya di atas meja belajar nya.Tanpa terasa dalam beberapa detik kedua mata nya pun terpejam hingga kini telah masuk ke alam mimpi.
Suara bising pun mulai terdengar di telinga seseorang yang kini masih tertidur lelap.Teriakan adiknya dan ketokan pintu membuat nya pun mau tak mau membuka kedua matanya.Dengan malas pandangan matanya langsung melihat ke arah jam dinding yang berada di dinding.
"5.30".
Dengan gerakan malas dia pun mulai beranjak menuju ke arah pintu yang masih di ketok.
Ceklek
Pintu pun terbuka, terlihat kedua adiknya kini sedang berdiri dengan pakaian yang sudah rapih.
" Kakak baru bangun? tanya Zai adik pertama nya.
"Iya.Kenapa? tanyanya masih berdiri bersandar di pintu kamar nya.
"Di suruh siap-siap sama Ibu".
" Ya udah kakak mandi dulu".
"Oke".jawab Zai sambil melangkah meninggalkan kamar kakak nya bersama sang adik yang terus menerus mengikuti langkahnya kemana pun dirinya pergi.
Setelah kepergian kedua adiknya Rona pun kembali menutup pintu kamar nya.Dengan malas dia pun melangkah menuju ke kamar mandi untuk mandi.
Beberapa menit kemudian dia pun keluar dari kamar nya membuat kedua orang tua beserta kedua adiknya pun melihat kearah nya.Mereka melihat nya dengan tatapan kebingungan karena pakaian yang kini di gunakan olehnya.Kaos pendek dengan celana training.
Belum sempat Ibunya bertanya gadis itu pun langsung berkata
"Kakak nggak ikut".ucapnya membuat semua nya pun terkejut
"Kenapa nggak ikut? tanya Ibunya.
" Kakak haid Bu, baru aja dapat ".jawabnya membuat kedua orang tuanya pun menarik napas lega, mereka pikir kalau putrinya sengaja tidak ingin ikut.
" Ya sudah tidak apa-apa".ucap Ibunya sambil tersenyum.
"Bagaimana kalau kita tidak jadi berenang sebagai gantinya kita piknik ke tempat lain".saran Bapaknya membuat anak kedua nya langsung protes
"Ngga mau, Zai mau berenang Pak".katanya membuat laki-laki dewasa itupun langsung melihat kearah putra keduanya.
" Tapi Zai kakak jadi tidak bisa ikut kita".ucap nya tapi anak laki-laki tidak menjawabnya dan hanya memperlihatkan raut wajah cemberut nya membuat Rona pun hanya bisa membuang napas kasar ke udara setelah nya dia pun akhirnya berkata
"Ngga usah di ganti Pak, kakak memang nggak mau pergi lagi nggak nyaman pergi kalau baru dapat ".jawabnya berkata jujur membuat kedua orang tuanya pun merasakan tidak tega jika meninggalkan putrinya sendirian di rumah.
Melihat kedua putranya itu merengek ingin cepat pergi akhirnya membuat pasangan pasutri itupun menyerah setelah mendengar putri berbicara
"Nggak apa-apa Pak, Bu lain kali kita liburan bareng".
" Baiklah, kami pergi tapi kakak hati-hati di rumah ya. Jangan lupa makan Ibu sudah masakin ".
" Iya Bu".jawabnya dan dia pun mengantarkan kepergian Bapak ibu dan juga kedua adiknya pergi meninggalkan nya sendirian dengan perasaan yang sulit di ucapkan.
Bersambung