Seorang perempuan bernama Maharani Saputri mengalami kegagalan dalam sebuah pernikahan membuatnya frustasi ,ia menikah yang kedua kali juga gagal .
Apakah ia akan bertahan menjadi seorang janda atau kembali menikah dengan harapan bisa memiliki pasangan yang menerima apa adanya ?
Baca yuk sampai selesai ya agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter Selalu Salah Paham
Saat ini Maharani sedang berada di sebuah kampung dalam bersama asisten Anjay dan beberapa bodyguard. Mereka membagi beberapa pakaian kepada orang kampung dalam tersebut .
Semua orang antusias mendekat untuk mengambil beberapa pakaian , Maharani sangat senang bisa membantu orang-orang yang membutuhkan uluran tangan .
“Nona sepertinya sudah selesai barang-barang sudah habis semua ,“ kata Anjay melihat beberapa isi dalam kardus ludes tak bersisa .Maharani sangat senang sekali hatinya merasa tenang dan terharu .
“Iya juga , sampai aku tidak sadar kalau sudah habis ," Maharani tersenyum senang melihat wajah orang-orang sangat senang . “Bagaiamana kalau kita makan di restauran , aku traktir deh ,“ ajak Anjay tersenyum manis .
Maharani melihat wajah Anjay dengan serius ."Kamu tidak bohong kan...Kalau kamu bohong aku tidak mau berteman denganmu lagi ," ancam Maharani dengan malas . Akhirnya mereka pergi ke restauran .
“Kamu mau pesan apa ?" tanya Anjay sambil melihat menu . Maharani sama sekali tidak tertarik makan di restauran tersebut karena merasa tidak enak hati ia pun menyetujui saja . "Aku makan nasi goreng saja ," membuat Anjay terkejut seolah tidak percaya dengan apa yang ia dengar .
"Serius makan nasi goreng , ini restauran terkenal di sini loh masa cuma makan nasi goreng ," Anjay merasa kesal dengan Maharani yang tidak menghargainya . “Memangnya kenapa kalau aku pengen nasi goreng kan yang makan aku ,“ Maharani dengan sewot .
Anjay kecewa dengan sikap Maharani tapi ia tidak akan berbuat aneh-aneh terhadap Maharani karena tanpa Maharani pekerjaannya tidak bisa selesai dan gagal . “Maaf ," hanya itu yang melaura dari mulut Anjay .
Setelah pesanan datang mereka menikmati makanan . Ternyata di belakangku kamu selingkuh dengan asisten papa , bagus aku salut sama kamu ," Deni tiba-tiba datang dengan bertepuk tangan tersenyum mengejek Maharani .
Maharani tidak merespon perkataan Deni , ia menghabiskan makanannya kemudian beranjak dari tempat duduk hendak pergi , cengkeraman tangan Deni membuat Maharani menoleh keduanya saling berpandangan .
“Maumu apa ?" tanya Maharani mencoba bersikap cuek dalam hati merasa sakit yang tidak kunjung sembuh . Deni menatap wajah Maharani dengan lekat jarak ke duanya hanya beberapa senti .
"Kita bercerai ," jawab Deni dengan mantab . Deg ... Maharani ingin sekali menampar wajah Deni karena sekarang berada di tempat umum mengurungkan niatnya sambil melepaskan cengkeraman tangan Deni sampai terlepas .“Baiklah aku kabulkan ,“ jawab Maharani kemudian pergi begitu saja .
Anjay yang tidak tahu permasalahan keduanya tidak terima mendengar perkataan Deni . "Hei bung jadi suami itu tanggung jawab , apa kamu belum pernah menyentuh istrimu sama sekali sampai menyebut selingkuh , asal kamu tahu Maharani bukan tipe selingkuh tapi di selingkuhi , jangan menyesal dengan ucapanmu kelak Maharani pergi dari kehidupanmu selamanya ," Anjay merapikan pakaian Deni kemudian pergi sambil tersenyum senang .
Deni melihat kepergian Anjay dengan perasaan tidak menentu antara marah ,cemburu ,kesal atau justru masalh senang . Saat ini hatinya tidak baik-baik saja.
Selama perjalanan menuju perusahaan Maharani menangis sampai terisak , Anjay tahu sekarang apa masalah Maharani . “Maafkan aku Hani karena aku hubungan kalian berantakan ," Anjay merasa bersalah melihat Maharani ikut merasakan sakit .
"Tenang saja kamu tidak bersalah kok , hubunganku sama Deni hanya pernikahan di atas kertas saja selebihnya hanya orang lain ," jawab Maharani berusaha bersikap seperti biasa tidak ada masalah .Anjay merasa terharu .