Kharisna Nadia Putri gadis berhijab memiliki gaya yang tomboi yang selalu di panggil dengan Nama Nana ,namun di balik gaya yang tomboi dia memiliki hati yang lembut.
Selain jago bela diri Nana juga jago memasak dan juga jago bernyayi.
penasaran dengan kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isnawatu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32. Siapa Mereka???
"Bukankah itu Elang..... Anak dari Wijaya Grup" batinnya
" Ada hubungan apa diantara mereka dan siapa yang telah menyerang Nona muda" Romi terus bertanya dalam hatinya
" Sandi cari tau siapa yang telah melakukan penyerangan kepada Nona Muda"
" Siap Boss"
" Dan bawa mereka ke markas... Aku tunggu " perintah Romi yang di anggukan oleh anak buahnya. Mobil Romi melesat meninggalkan tempat kejadian tersebut.
Ketujuh orang tersebut dapat dilumpuhkan oleh Elang dan Nana. Mereka bangun dan meninggalkan Nana dan Elang dengan wajah penuh dengan luka lebam dan sebagian dari mereka ada yang cidera.
"Kamu ngak papa Na.." tanya Elang
" Alhamdulillah Pak saya ngak papa, tapi itu..." Nana menunjuk ke arah salah satu sudut bibir Elang yang memar dan sedikit mengeluarkan darah akibat pukulan dari salah satu dari mereka
"Oh.... Ini cuma luka kecil kok"
" Di mobil bapak ada kotak P3K" tanya Nana
"Ada di laci dasboard depan" ucap Elang Nana ke mobil Elang mengambil kotak P3K. Nana dan Elang duduk di pinggir jalan Nana membersihkan luka di wajah Elang
" Aw......"Elang meringis ketika Nana membersihkan lukanya dengan menekan lebih keras
" Maaf pak.... " Ucap Nana sambil mengoles obat luka di sudut bibir Elang.
" Terima kasih pak atas bantuan nya... Mungkin kalau ngak ada bapak tadi mungkin saya udah K.O "
"Sama-sama Na... kenapa mereka tiba-tiba menyerang kamu, apa kamu punya masalah dengan mereka"
"Saya ngak ada kenal dan ngak punya masalah dengan mereka pak"
"Apa kamu punya musuh ???"
"Musuh.." Nana bingung
" Iya musuh ... Ngak mungkinkan mereka tiba-tiba menyerang kamu tanpa sebab, pasti ada yang ngak suka sama kamu"
"Tapi saya selama saya ngak pernah merasa punya musuh pak ... Ehm...." Nana mengingat siapa yang pernah sakit hati dengan dirinya
"Beberan ngak ada pak"
"Siapa mereka??" Elang masih bertanya-tanya dalam hatinya
"Ya sudah.... Dari sini kedepan kamu mesti hati-hati dalam berbicara dan bersikap, sekarang kamu pulang nanti saya ikuti kamu sampai rumah saya khawatir orang-orang itu bakal balik lagi untuk celakai kamu" dan balas dengan anggukan.
Sementara ketujuh orang tersebut merasa kesal karena tidak dapat menjalankan perintah dari anak majikannya untuk menyingkirkan Nana.
"Sial...... " Teriak Leo di markas nya "Gue kira tu cewek lemah yang gampang untuk kita singkirin ngak taunya tu cewek bukan cewek gampangan dia juga jago beladiri"
" Bener banget boss itu si Boim sama Teguh sampe patah tangannya di buat tuh cewek" ucap dari salah anak buah Leo. Terdengar hp milik Leo berdering dan muka Leo menjadi tegang setelah melihat nama yang tertera.
"Halo..." Ucap Leo
" Bagaimana apa kamu sudah menyingkirkan cewek kampungan itu" ucap Siska dari seberang telepon
"Ma ...maaf ..non ... " Jawab Leo terbata-bata "kami tidak berhasil menyingkirkan nya Nona"
"APA.... kamu ngak berhasil"
"Iya nona ternyata perempuan itu jago beladiri dan kemampuan nya melebihi dari kami" Siska mematikan sambungan telepon
"Aaaaargggggg.............." Teriak Siska sambil mengobrak-abrik barang-barang yang ada di dalam kamarnya sebagai bentuk kekesalannya tidak dapat menyingkirkan Nana dengan mulus.
"Gue bakal ancurin Loe Na .... Inget itu ....." Teriak Siska sekali lagi
Nana sudah sampai rumah yang diikuti oleh Elang. Elang hanya memastikan bahwa orang-orang tersebut tidak menyerang Nana kembali.
"Terima kasih Pak sudah antar saya sampai rumah"
" Sama-sama Na saya langsung pulang maaf saya ngak bisa mampir salam buat ibu dan Risa"
"Iya pak"
"Assalamualaikum.... "
"Wa'alaikumsalam...."
Malam semakin larut kini Leo dan ke enam anak buahnya di culik oleh Sandy yang memimpin tiga puluh orang. Sandy merupakan orang kepercayaan dari Romi, sekarang Leo dan anak buahnya berada dalam sebuah ruangan dengan posisi tangan terikat kebelakang ,mata dan ditutup dengan kain.
"Buka penutup mata dan mulutnya" terdengar suara Romi yang begitu tegas dan dingin dan anak buahnya melaksanakan perintahnya.
Leo terkejut dan gemetar setelah melihat siapa yang sedang berhadapan dengan dirinya. Romi terkenal di dalam dunia mafia siapa yang mengenalinya ajudan dari Tuan Mahesa yang menguasai beberapa ilmu beladiri dan merupakan sniper alias penembak jitu. Dengan sifat dingin serta kemampuan yang mumpuni tuan Mahesa mempercayakan geng Mafianya di pimpin oleh Romi
Tanpa bertele-tele Romi mengajukan pertanyaan "Siapa yang sudah menyuruh kalian untuk menyerang Nona Nana??"
Leo diam dengan seribu bahasa ia bingung menjawab karena ini menyangkut nyawa anak dari majikannya.
" Baik kalau tidak mau menjawab" Romi mengambil pistol yang berada di balik jasnya
" DOR........." Romi menembak anak buah Leo tepat di kepalanya dan membuat tewas seketika itu juga.
"Ba....ba. ...baik tuan akan saya jawab" dengan rasa takut yang sudah menguasai dan Romi hanya memukul jarinya di meja
"Yang menyuruh kami Nona Siska anak dari tuan Jhon" pengakuan Leo
" Maksudnya yang menyuruh kalian adalah anak dari Jhon pemimpin Mafia Kalajengking Merah "
"Be .... Benar tuan....." jawab Leo
Romi memanggil Sandy dan membisikkan
"Kamu urus para tetengik itu dan saya minta kamu cari tau penyebab anak bajingan itu menyerang Nona muda saya tunggu informasi secepatnya " dan dianggukan oleh Sandy sebagai jawaban
*****
maaf readers untuk upnya lama, jangan lupa
Like, coment, vote nya guys terima kasih atas dukungannya 😊😊😀👍🙏🙏
