Adimas seorang duda kaya raya yang tampan harus mengurus buah hati seorang diri setelah ditinggal sang istri tercinta meninggal dunia.
.
"Mas kamu harus mencarikan ibu sambung untuk anakmu Aisyah "ucap mami
Selain menjadi seorang mami untuk Adimas , Aini juga harus berperan sebagai Oma yang baik untuk cucu kesayangannya
.
"Dimas ingin membesarkan aisya sendirian mi"jawab Adimas
Lantas benarkah Adimas akan membesarkan anaknya seorang diri? Penasaran dengan cerita Bunda untuk Aisyah , langsung aja kepoin yuk ceritanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon W.N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 17
Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 , Amanda sudah rapi dengan pakaian dan make up naturalnya . Keluar kamar dan menemui ibunya , namun tak juga ketemu . Akhirnya Amanda mengambil ponsel genggamnya dan segera menelfon sang ibu
"Halo assalamualaikum"ucap Amanda
"Wa'alaikumusalam , ada apa Amanda ?"tanya ibu dari seberang sana
"Ibu dimana ?"tanya Amanda
"Ibu di warung pak Mamat , sarapan kamu ada diatas meja"ucap Bu Siti
"Ibu udah sarapan belum ?"tanya Amanda
"Ibu mah gampang , yang penting kamu harus sarapan sebelum berangkat kerja"ucap Bu Siti
"Iya , tapi ibu jangan sampai lupa sarapan ya"ucap Amanda
"Iya iya , ya udah ibu belanja dulu Assalamualaikum"salam Bu Siti mengakhiri percakapan dengan sang anak
"Wa'alaikumusalam Bu"jawab Amanda yang langsung mematikan dan bergegas menghabiskan sarapannya
Lagi khusuk sarapan Amanda dikejutkan dengan suara ponsel genggamnya , Amanda segera melihat siapa yang menelfon nya sepagi ini . Dan ternyata sepupunya Vina
"Halo , Assalamualaikum"Ucap Amanda
"Wa'alaikumusalam Amanda"ucap Vina
"Ada apa Vina ?"tanya Amanda
"Nggak ada , aku cuma memastikan aja kalau kamu udah bangun apa belum"jawab Vina
"Hm , memangnya ada apa ?"tanya Amanda
"Kamu lupa ya ? Kalau hari ini kita akan ada interview dengan beberapa calon karyawan kita nanti"Ucap Vina
"Oalah , aku hampir lupa Vin"ucap Amanda
"Bukan hampir lagi tapi memang sudah lupa"ucap Vina kesal
"Hehe , iya-iya gitu aja ngambek"ledek Amanda
"Ya udah sampai ketemu di toko ya"ucap Vina
"Iya sayang"ucap Amanda
"Assalamualaikum"salam Vina
"Wa'alaikumusalam"jawab Amanda mengakhiri percakapan singkatnya dengan Vina
Setelah selesai sarapan , seperti biasa Amanda merapikan kembali meja makan . Dirasa sudah cukup rapi kembali Amanda bergegas ke garasi dan melajukan mobilnya ke warung pak Mamat , karna sebelum berangkat kemanapun Amanda selalu berpamitan dengan kedua orang tuanya
Sampai di warung pak Mamat , Amanda langsung turun dari mobilnya dan menghampiri ibu yang sedang asyik ngobrol dengan Bu Endah tetangga sebelah rumah
"Assalamualaikum"Salam Amanda
"Wa'alaikumusalam" jawab Bu Siti dan Bu Endah
"Wah , Amanda semakin cantik aja"ucap Bu Endah
"Makasih bu"ucap Amanda
"Kamu ngapain kesini ? Nanti kamu telat pergi kerjanya"tanya bu Siti bingung melihat keberadaan anaknya
"Amanda kesini mau pamitan sama ibu , sudah itu Amanda langsung berangkat kerja kok"jawab Amanda
"Oalah , jarang banget anak muda zaman sekarang yang nyamperin orangtuanya cuma untuk pamit pergi kerja . Biasa nya nyamperin orangtua cuma untuk minta duit jajan , beli kuota internet"ucap pak Mamat keluar dari warungnya
"Iyaa bener banget itu pak"lanjut buk Endah
Bu Siti dan Amanda hanya tersenyum mendengar perkataan pak Mamat dan Bu Endah barusan . Setelah berpamitan dengan Bu Siti , Bu Endah dan pak Mamat , Amanda langsung menancap gas mobilnya menuju toko
Amanda pergi meninggalkan ibunya dan para tetangga yang masih berada di warung pak Mamat
"Bu Siti , Amanda kapan nikah ?"tanya Bu Endang
"Iya bu , masa gadis secantik itu belum nikah"lanjut Bu Endah
"Boro-boro nikah , pacar aja dia nggak punya Bu"jawab Bu Siti
"Dijodohin aja Bu , sama anak pak RT yang baru pulang dari Malaysia kemaren"ucap Bu Endah
"Iya bu , anaknya ganteng , baik , sopan lagi . Cocok banget sama Amanda yang cantik"ucap Bu Endang
"Sudah-sudah jangan sibuk ngurusin jodoh orang , ingat jodoh itu sudah ada yang ngatur"ucap pak Mamat
"Ya kalau anaknya nggak mau nyari terpaksa kita sebagai orangtuanya bantu nyariin pak betul nggak Bu Siti ?"tanya Bu Endah
"Saya mah terserah anaknya Bu , kalau mau ya syukur Alhamdulillah kalau nggak ya gimana lagi"jawab Bu Siti pasrah karna pada dasarnya Bu Siti memang ingin anaknya segera menikah
Obrolan ibu-ibu komplek memang membuat lupa waktu sampai sayur yang mau dimasak pun menjadi layu karna terlalu lama dipegang-pegang tapi tak kunjung dibawa pulang