Sagaara Arjun Wijaya, pria si pahit lidah kalau bicara sangat menyakitkan. Bahkan semua ucapan yang keluar dari mulutnya membuat Vely sang istri tak mampu berkutik.
Vely ialah seorang gadis yang jauh dari type Sagaara. Terpaksa menikahi tuan muda karena sebuah jebakan seorang Rani yang ternyata dirinya hanya jadi bahan taruhan antara Rani dan Sagaara!
Namun, siapa yang menyangka dalam waktu 3 bulan kontrak pernikahan benih cinta muncul di hati tuan muda, akankah sulit baginya untuk mengungkapkan rasa itu?
...
Kegabutan seorang penulis novel.
Nama pemeran yang ada di novel ini hanya sebuah kebetulan belaka yeee.. jadi jangan heboh sendiri.
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Kireina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.30
Membayar apa? Di sini aku lah yang paling di rugikan.
Vely mebelalak saat tuan muda Sagaara tiba-tiba saja menindih nya, tubuh mungil gadis itu sudah terkunci.
Wajah nya merona merah, "Tu- tuan?" mau apa dia?
"Hm?"
Jantung Vely sudah berdebar kencang, bagaimana tidak? Dia telah di tatap selekat itu oleh tuan yang telah menjadi suami nya.
"Ayo, ikut aku ke kamar mandi."
Hah?
"Dan.. jangan menolak.." seringaian Gaara sudah menunjukan akan hal-hal ke jahilan, aaaah suka sekali kau mengganggu nya hei, tuan muda.
Gaara sudah memijakkan kaki nya di lantai kamar, berdiri tegap dengan setelan piyama emh tetap tampan. Pesona nya sungguh luar biasa.
Aura yang terpancar dari seorang tuan muda Gaara, memang sangat berbeda.
"Kenapa diam, ayo! Atau.. kau ingin ku gendong?"
Vely menggeleng, dan segera turun dari ranjang, "Tidak tuan.."
"Cepatlah.."
Vely meraih 2 handuk putih yang tergantung, dan 1 kimono panjang untuk diri nya.
Di dalam bath room, Gaara memutar keran air hangat dan tanpa rasa malu dia melepas semua helaian benang itu dari tubuh nya.
Pria itu sungguh pemberani, sangat berani memperlihatkan area vital nya pada Vely.
Panas dingin Vely di buat nya dan langsung membuang muka, Aaaa ya ampun... dasar pria tidak tahu malu!
Tubuh kekar yang tak berpenghalang itu masuk ke dalam bath up, "Hei kau upik abu, cepat kramasi rambut ku!"
Dengan penuh ke hati-hatian Vely mengkramasi rambut Sagaara, memijati nya ala-ala spa di salon.
"Hm, benar.. lakukan terus seperti itu setiap kali aku mandi.."
Bahkan wajah Vely saja sudah memerah, bagaimana bisa kau mengatakan nya dengan sangat mudah?
Vely terlalu fokus memandangi wajah tampan tuan muda, sampai-sampai tak sadar jika pria itu memanggil nya hingga berkali-kali.
"Hei, upik abu!" panggilan terakhir nya sembari mencubit pelan hidung Vely.
"Hm?" bengong, saling bersitatap.
"Kau seperti nya sangat senang memandangi wajah ku? Asal kau tahu ya, di dunia ini tidak ada yang gratis!" menyeringai.
Gaara mendudukan tubuh nya di dalam bath up, lalu menepuk pundak nya secara bergantian.
"Pijati pundak ku.."
Tangan mungil itu berpindah dari kepala ke pundak Gaara, terus memijat emh nyaman sekali hidup mu tuan muda.
Rendaman air hangat dengan aroma yang begitu wangi, plus mendapatkan pijatan gratis setiap kali mandi. Hitung-hitung hemat biaya pengeluaran.
"Sudah, keluarlah.. aku mau mandi dulu.."
Vely tertegun mendengar nya, hei sebenar nya apa yang kau harapkan sih? Kau mau mandi satu bath up dengan tuan muda Sagaara yang terhormat?
Bayangan kotor sejak tadi bermunculan di kepalanya, dengan cepat dia menggeleng. Dan segera pergi keluar. Membiarkan pria itu mandi.
***
Hampir satu jam Vely menunggu, sekarang tiba giliran nya untuk mandi. Memakai tempat mandi yang sama dengan tuan Gaara, aaaah sungguh merupakan impian banyak wanita.
Gadis itu berjongkok di dekat bath up, jemari tangan nya membelai pinggiran bath up. Apakah dia se-senang itu, sampai-sampai wajah nya merona merah?
Duh, bodoh! Apa sih yang sedang ku fikirkan ini?
Menggeleng, menggeleng, lalu cepat-cepat mandi sebelum tuan muda itu meneriaki nya.
