*Karena kecelakaan mobil yang pria itu alami, dia diagnosa mengalami kelumpuhan permanen pada kakinya. Karena itu dia di copot dari ahli waris keluarga barbara. Dan dia juga paksa menikah.
*Gadis itu adalah anak angkat dari keluarga braham, yang di paksa menikah dengan tuan muda barbara yang lumpuh. Semua orang mengetahui bahwa dia adalah gadis yang bodoh yang mengidap demensia dan autisme.
Bagaimana mereka berdua akan mengungkap apa penyebab kecelakaan brayan dan bagaimana mereka menjalani rumah tangga yang selalu di timpa masalah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Balala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melupakan
Tangannya yang lembut mencengkram pisau dan garpu, dia melangkah maju dan mengangkat tangannya.
"Ah...!"
Jeritan menggema di seluruh vila.
Crish menutupi wajahnya dengan kesakitan. Arus hangat mengalir melalui jari-jarinya. Dan cairan merah mengalir keluar seperti air.
Pupil matanya mengecil, bukan kah orang ini bodoh?
Bagaimana bisa dia menyakitinya dengan mudah?
Sheila menatapnya tanpa ekspresi, suaranya se datar robot tanpa sedikitpun emosi di wajahnya, "Orang jahat!"
Cahaya putih lain melintas di langit. Cahaya itu terpantul di wajahnya. Wajah aslinya yang putih menjadi pucat. Embusan angin tertiup dan rambutnya melayang lembut.
"Hantu!!" Crish menjerit dan keluar dari vila, dia tampak sangat menderita.
Brayan menatap crish dan sheila sambil berfikir.
Dia melihat ekspresi sheila berbeda dari biasanya, dia tidak kembali normal padahal crish sudah pergi.
Brayan mengerutkan kening dan berkata dengan suara rendah, "Dia sudah pergi, kamu tidak perlu berpura-pura lagi."
Sheila mendengarnya dan perlahan berbalik, detik berikutnya dia pingsan.
"Sheila......"
Brayan melihatnya pingsan di lantai dan tanpa sadar berteriak.
Malam tiba dan lampu menyala.
Udara selepas hujan membawa sentuhan angin segar. Sheila perlahan membuka matanya.
Dia melihat sekeliling yang gelap, dan mengerutkan kening.
Dia perlahan duduk.
Aneh, bukankah dia makan siang bersama brayan? Mengapa dia tiba-tiba berada di kamar?
Sheila tidak dapat mengingat apa yang telah terjadi, selama dia memikirkan nya. Dia akan. Merasa kan sakit kepala yang luar biasa.
Sheila mengenakan mantelnya dan berjalan ke bawah. Brayan masih membaca.
Ketika dia mendengar suara langkah kaki, dia meletakkan majalah di tangannya dan menatap sheila dengan ekspresi rumit, "Kamu sudah bangun?"
Sheila mengangguk, "Ya."
Sheila tampak bingung, "Aku tadi makan bersama mu? Mengapa aku tiba-tiba pergi tidur?"
Maat brayan gelap, dia berbicara dengan nada menguji, "Apakah kamu benar-benar tidak mengingat apapun?"
"Apa yang harus aku ingat?" Sheila bingung.
Brayan terdiam
Dia menutup matanya dan menekan keraguan di hatinya.
Dia mengangkat kepalanya dan mata biru gelapnya di penuhi ejekan, "Ngomong-ngomong kamu gadis spesial, kamu baru saja bangun dan masih bisa tidur sambil makan."
Mata sheila melebar dia tidak bisa mempercayai itu, "Bagaimana mungkin? apa kah aku orang seperti itu?"
Dia tidak sedang tidur, bagaimana dia bisa melakukan hal konyol seperti itu?
"Kalau tidak, bagaimana kamu bisa menjelaskan bahwa kamu kehilangan kesadaran setelah makan dan sekarang sudah malam ketika kamu bangun." Brayan melanjutkan membaca majalah di tangannya.
Sheila melihat bahwa dia terlihat serius dan sepertinya tidak berbohong padanya.
Dia berpikir keras, mungkinkah dia benar-benar memiliki kemampuan spesial ini?
Melihat dia tidak lagi ragu, brayan menghela nafas di dalam hatinya. Dia bisa di anggap telah membodohinya.
"Menurut ku kamu harus mandi."
Saat ini, suara yang dalam datang dari jam kuno di dinding. Sheila mendongak dan melihat bahwa sekarang sudah jam sembilan.
Dia tanpa daya menopang dahinya. Ternyata dia bisa tidur senyenyak itu.
Dia tidak lagi ragu dan berbalik untuk naik ke kamar mandi.
Ruangan itu di penuhi uap air hangat, membuat wajahnya memerah. Rasanya seperti buah persik matang yang membuat orang ingin memakannya.
Dia mengambil tablet dan mengetik, "Bisakah kamu tidur sambil makan?"
Sat dia menekan tombol konfirmasi, banyak sekali jawaban.
Sheila lalu menghela nafas lega di dalam hatinya, sepertinya ini adalah fenomena biasa.
Segera setelah itu, dia membuka situs manga.
Data menunjukkan bahwa manganya cukup populer. Dalam waktu singkat, peminatnya sudah cukup banyak.
Selain itu, manga itu dapat di uangkan kapan saja.
Melihat angka-angka di layar, Sheila tersenyum lebar.
Uang ini tidak berarti apa-apa di hadapan brayan, tetapi dia dapat membeli cat yang dia butuhkan.
Dia juga mengatur desain 12 zodiak yang dia janjikan pada serena.
Dia mempercepat mandinya dan keluar setelah mandi. Dia menghabiskan sepanjang malam menggambar draf manga.
Memiliki uang memberinya motivasi. Perhatiannya segera beralih ke pekerjaan dan tidak lagi mempedulikan bagaimana dia tertidur.
Keesokan paginya dia berdiri di depan komputer dengan penuh energi.
Melihat tumpukan lukisan indah, dia tersenyum dengan puas.
Melihat waktu, seharusnya brayan sudah bangun saat ini.
Sheila berjalan ke depur dan menyiapkan sarapan.
Saat dia meletakkannya dibatas meja, brayan sudah berpakaian dan muncul di hadapannya.
"Apa kamu merasa tidak nyaman?" Brayan melihat sosoknya yang sibuk dan mengerutkan kening.
Kejadian kemarin benar-benar membuatnya takut.
Sheila menggelengkan kepalanya, "Tidak, aku merasa sangat baik."
Brayan terdiam beberapa saat ketika dia melihat wajahnya memerah dan tidak ada yang salah dengan itu.
“Hari ini, seorang dokter datang untuk memberi ku pemeriksaan rutin. kamu juga harus pergi dan memeriksa tubuh mu.”
"Tidak perlu, tubuh ku sangat baik. Aku tidak perlu di periksa." Sheila tidak ingin membuang-buang waktunya untuk hal ini.
"Tidak, ini bisa di anggap sebagai bagian dari kesepakatan kita. Siapa yang tahu jika ada virus tersembunyi di tubuh mu? Aku menghargai hidup ku." Brayan dengan dingin mendengus.
Ini bisa di anggap angan-angannya! Awalnya, dia mengira brayan sangat peduli pada tubuhnya. Heh, sekarang sepertinya dia salah. brayan hanya peduli pada hidup nya sendiri.
Dia menahan kekesalannya!
Suatu hari nanti dia akan membuat pria ini menyesal.
Dia memaksakan senyum di wajahnya "Jangan khawatir, aku sangat sehat. Jika tuan muda sangat khawatir, saya akan menjalani pemeriksaan fisik."
"Ya, itu yang terbaik." Brayan mengangguk puas.
Saat ini sheila memegang susu di tangannya, dia ingin sekali menuangkan susu ini pada wajah brayan.
Benar-benar menyebalkan!
Melihat wajahnya yang marah, senyum halus muncul di wajah brayan.
......................
Di ruang kerja keluarga barbara.
Tuan besar barbara duduk di mejanya dengan ekspresi serius. Melihat foto di atasnya, sedikit rasa dingin muncul di matanya yang sudah tua.
Setelah di perhatikan dengan jelas, foto itu adalah lokasi tempat kecelakaan mobil brayan.
Dia selalu percaya bahwa kecelakaan mobil brayan bukanlah suatu kebetulan, melainkan ada seseorang yang sengaja ingin mencelakainya.
Namun, dia belum menemukan bukti apapun saat ini.
"Tuan, ini waktunya anda beristirahat." Paman jay masuk dan melihat tuan besar barbara masih duduk dalam posisi yang sama.
Dia telah duduk sepanjang malam, dia sudah tua dan tidak sekuat dulu lagi.
Tuan besar barbara dengan mata sedikit merah menatapnya selama beberapa detik sebelum dia berdiri, "Saya, tahu."
