Lanjutan dari novel Aku Janda Tapi perawan...!!!
Keperawanan atau Dara adalah konsep dan norma sosial, bukan kondisi medis. Oleh karena itu, makna keperawanan tentu berbeda-beda bagi setiap orang. Tidak ada definisi yang secara spesifik bisa menggambarkan apa itu keperawanan. Namun, secara umum seorang perawan adalah perempuan yang belum pernah berhubungan seksual dengan orang lain.
Di Indonesia ini keperawanan adalah hal tabu berbeda dengan di negara barat sana, Di Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai keperawanan, masyarakat berpendapat bahwa gadis baik-baik akan menjaga keperawanan nya dengan baik.
Percayalah...aku masih Perawan, mengisahkan seorang gadis cantik yang bernama Andara Sasmita yang biasa di Panggil Dara, gadis cantik korban perceraian kedua orang tua nya yang kerap bertengkar di depan nya.
Hingga Dara dan sahabatnya terjerat salah pergaulan, Dara biasa di kelilingi lingkungan buruk seperti hamil di luar nikah, narkoba, minuman keras dan sex bebas.
Namun pemuda bernama Raka mengubah hidupnya dengan perlahan.
Mereka jatuh cinta, namun cinta mereka di penuhi konflik yang menjadikan mereka tak kunjung bersatu, Apakah takdir akan berpihak pada keduanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santy puji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Rengganis memegang bahu Dara lalu membantu Dara berdiri, Rengganis lalu memeluk Dara.
"Mbak tahu perasaanmu, Allah akan menyiapkan jodoh yang terbaik untukmu kelak"
"Hiks...hiks " Dara mengira dirinya akan kuat dan baik-baik saja, tapi ternyata hatinya tidak bisa di bohongi, ia sedih melihat perjodohan ini.
"Ayo kita ke depan Ra, kamu tadi sepertinya belum berkenalan dengan calonnya Raka"
Dara menggeleng,
"Kamu jangan seperti itu Ra"
"Dara sudah mengenalnya mbak, Dia Rosa, sahabat Dara"
"Hah...apa?"
Dara memegang lengan Rengganis " Cukup mbak saja yang tahu, Dara mohon"
Rengganis mengangguk "Ya sudah ayo kita keluar"
Dara akhirnya mengikuti mbak Rengganis keluar menuju ruang tamu.
Di ruang tamu istri muda ayah Rosa membisikan sesuatu pada Rosa.
"Ayahmu pintar sekali memilihkan calon suami untukmu, masih muda, kaya ganteng lagi" Bisik Karin istri muda ayah Rosa.
Mata Rosa langsung melotot pada Karin,
"Diam kamu" Bisik Rosa.
Rengganis datang membawa Dara, Rengganis memperkenalkan Dara sebagai bagian dari keluarga papah Rafi.
Mereka semua di persilahkan menuju meja makan untuk makan malam.
Karin terkejut ketika tahu Dara adalah saudara Raka, Karin mendekati Dara saat berjalan ke ruang makan.
"Saudara mu boleh juga" Bisik Karin.
"Dasar sundel" Bisik Dara lagi, Dara berjalan cepat meninggalkan Karin, Dara sangat sebal dengan istri muda ayahnya Rosa itu.
Ada sedikit kelegaan di hati Dara saat melihat Rosa sudah menggunakan jilbab, tapi Ada keraguan juga karena tadi pagi saat bertemu di kampus Rosa belum mengenakan jilbab. Dara menepis keraguannya itu, mungkin saja Rosa mulai berubah malam ini.
"Ra ambilkan aku nasi dan lauk itu" Ucap Raka.
Dara memicingkan matanya, namun keluarga Rosa tidak curiga karena mereka menganggap Raka dan Dara adalah saudara.
Dara mengambilkan nasi dan lauk pauk untuk Raka, Rosa begitu sebal melihat sikap Dara yang begitu akrab dengan Raka.
Selesai makan semua keluarga berbincang-bincang, Rosa meminta izin ingin mengobrol berdua dengan Raka agar lebih dekat, namun Raka meminta Dara menemaninya.
"Ra...temani aku ayo" Raka menarik lengan Dara.
"Ih Lo ini kenapa sih ka"
"Eh Kan tidak boleh berduaan Ra, nanti yang ketiganya syetan"
"Berarti gue syetan dong, ih Sono ah"
"Tidak, ayo" Raka menarik tangan Dara ke taman belakang, Rosa sudah menunggu disana dengan mbak Rengganis yang sudah membawanya terlebih dahulu.
Dara mengerucutkan bibirnya, " Kalau sama gue, kita berdua, Lo biasa saja"
" Itu lain Ra"
" Lain apa, gue udah double syetan gitu, ih rese Lo"
Raka malah tertawa, " Biar kamu tahu apa yang aku bicarakan dengan Rosa, jadi kamu tidak salah faham"
"Salah faham ataupun tidak itu bukan urusan gue, kita hanya teman" Dara berjalan mendahului Raka.
Raka terdiam mencerna apa yang Dara katakan. Ia lalu mengejar Dara ke taman belakang.
Ayyubi menggandeng tangan Dara, " Tante cantik, om Raka sama Tante Rosa mau menikaan katanya, Tante Dara menikaan dengan Ayyubi saja ya"
Dara tertawa terbahak-bahak mendengar celotehan Ayyubi " masih kecil, sekolah dulu yang pintar"
" Tante cantik kata buguru aku sudah pintar, kata sheril aku juga ganteng"
Dara hanya menanggapinya dengan senyuman, Ayyubi ini kalau sudah di tanggapi pasti tidak akan berhenti bicara.
" Ayyubi ayo ikut mama" Ucap Rengganis.
"Tidak, Ayyubi ingin disini saja dengan Tante Dara"
Rengganis akhirnya masuk kembali ke dalam rumah meninggalkan mereka berempat di taman belakang.
"Ra...Ka tidak di sangka yah kita akan di pertemukan disini" Rosa mendadak menjadi ramah dengan Dara.
Dara hanya tersenyum menanggapi ucapan Rosa.
"Ros...apa kamu sudah tahu perjodohan ini sebelumnya?" Tanya Raka.
Rosa menggeleng, "aku baru saja tahu saat kita bertemu tadi Ka" Ucap Rosa berbohong.
*Flashback*
Sore itu Rosa akan pergi ke rumah Michel karena malam ini akan ada pesta di club' yang akan mereka berdua datangi.
Rosa di panggil oleh ayahnya menuju ruang kerja ayahnya, ayahnya memberitahu Rosa bahwa dirinya akan di jodohkan dengan anak teman ayahnya itu.
Awalnya Rosa menolak karena ia tidak ingin terburu-buru menikah apalagi karena di jodohkan, tapi ayah Rosa memberi kesempatan pada Rosa untuk bertemu dengan laki-laki yang akan di jodohkan dengannya itu, jika tidak mau Rosa boleh menolak.
Ayah Rosa memberikan foto Raka pada Rosa, begitu terkejutnya Rosa ketika melihat foto Raka, siapa yang tidak mau dengan mahasiswa populer di kampusnya itu, Raka yang terkenal tampan dan cerdas serta sudah mumpuni dalam menangani perusahaan.
Seketika Rosa langsung mau menerima perjodohan itu, Rosa juga teringat akan kriteria wanita idaman Raka, muslimah, berjilabab, lemah lembut, Rosa malam itu juga menjadi gadis muslimah untuk menarik perhatian Raka juga keluarganya.
Dan benar saja, saat melihat Rosa dengan busana muslim juga jilbabnya, pakde dan budhe begitu senang, mereka merasa tidak salah menjodohkan Raka dengan Rosa.
*Flashback Off*
"Rosa gue senang banget ngliat Lo kaya gini, gue harap Lo akan terus kaya gini" Dara memegang lengan Rosa sambil mengelusnya.
Dara merasa Rosa saat ini mungkin sudah berubah, dari penampilannya saja sudah berubah, Dara sejenak melupakan kejadian beberapa Minggu yang lalu saat Rosa tidur bersama dengan laki-laki lain. Toh Raka juga pernah bilang kepadanya bahwa keprawanan bukan lah yang utama.
"Insyaallah, doain aku ya Ra"
Dara mengangguk lalu tersenyum.
"Ka...jagain sahabat gue yah, Dia orang baik kok" Padahal dalam hati Dara begitu perih saat mengatakannya.
Raka masih terdiam, Raka masih ingat ketika Rosa positif narkoba, tapi melihat Rosa yang sudah berjilbab, Raka juga tidak ingin mengulik lagi masalalu kelam Rosa, Raka berfikir semua orang pasti punya masalalu, entah itu masalalu baik ataupun kelam.
"Raka...bisa tolong ambilkan minum" Ucap Rosa.
Raka segera menggendong Ayyubi yang ada di pangkuan Dara untuk menemaninya mengambil minum, Raka pergi mengambil minum bersama Ayyubi, di taman hanya ada Rosa dan Dara.
"Aku tidak menyangka, kamu yang mengejarnya tapi aku yang mendapatkannya" Ucap Rosa sambil menatap Dara.
"Maksud Lo?"
"Aku tahu Ra kamu menyukai Raka"
"Gue ga ngejar dia Ros, gue juga ga suka dia, Lo ga usah salah faham Ros, kita hanya berteman, kita dekat karena memang rumah gue sama Raka dekat"
"Oh ya, aku harap ucapanmu itu bisa di pegang Ra, jangan dekati Raka Ra, Raka takdirku"
Dara tersenyum sinis " Lo ga boleh mendahului takdir Ros, semua bisa terjadi jika Allah sudah berkehendak"
"Tidak usah menceramahi ku"
Raka datang membawa minuman untuk Rosa juga Dara. Dara tidak membalas ucapan Rosa lagi karena Dara tidak ingin Raka tahu bahwa sebenarnya Rosa tidak berubah sedikitpun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[ Masih lanjut di lempar ember sama emak-emak, kali ini mungkin wajan dan panci juga melayang😁😁]
[ Jangan lupa like komen vote]
Salam sayang,
Santypuji