NovelToon NovelToon
Cinta Rania

Cinta Rania

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:15.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kiyarakey

Mempunyai paras cantik dambaan semua wanita tak membuat kisah percintaan Rania mulus.

Rania mendapati sebuah penghianatan besar dalam hidupnya, yang dilakukan oleh calon suaminya sendiri.

Terlebih lagi Rania juga harus menerima kenyataan jika dirinya disebut - sebut sebagai perawan tua oleh sebagian masyarakat yang masih mempercayai mitos.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kiyarakey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kopi Pahit

POV Rania

Setelah tiga hari di rawat di rumah sakit akhirnya Linda di ijinkan pulang oleh dokter kandungan yang merawatnya.

Aku dan Mas Kevin pun telah sampai di kamar rawat Linda yang tengah bersiap - siap untuk pulang.

Semua barang sudah dimasukkan ke dalam tas, kini hanya tinggal akut saja ke dalam mobil.

Linda pun sudah siap duduk di kursi roda yang akan membawanya sampai ke depan, sementara aku membawa tas yang berisi pakaian kotor mereka.

"aku saja yang bawa ini cukup berat,,," pinta Mas Kevin saat melihatku kewalahan membawa tas pakaian ini.

"tidak usah mas, aku saja,,," tolakku secara halus, meski aku memang merasa jika tas ini berat, namun tidak etis rasanya memintanya membawa tas ini. Apalagi bantuan yang ia berikan pada keluargaku sudah sangat banyak.

"aku tak tega melihatmu membawa tas ini,,," ucapnya lagi sembari mengambil paksa tas tersebut dari tanganku.

Sementara Rudi dan Linda sudah berjalan meninggalkan kami berdua, karena aku memang berjalan pelan dengan membawa tas itu.

"kalian tunggu disini, aku ambil mobil dulu,,," ucap Mas Kevin kepada kami.

Tak berapa lama ia pun kembali dengan mobil putihnya itu, dia pun membantu Rudi yang nampak keberatan memapah Linda yang kini terlihat sangat besar dengan kandungannya yang sudah masuk 8 bulan.

Setelah barang - barang bawaan kami dimasukkan kedalam bagasi mobil, Mas Kevin pun segera memacu mobilnya agar kami bisa cepat sampai di rumah.

Sesampainya di rumah bapak dan ibu telah menunggu kami di ambang pintu, mereka sangat mengkhawatirkan kondisi calon cucunya, sebab setelah mengantarkan ke rumah sakit ibu dan ayah tidak datang lagi, selain karena jarak yang jauh, mereka juga punya tanggung jawab memberi makan sapi - sapi perliharaan bapak.

"kamu sudah baik - baik saja kan nduk???" tanya ibu pada Linda yang baru saja turun dari mobil.

"iya bu,,,, kami semua sudah sehat,,," ucap Linda.

Aku dan Mas Kevin pun menurunkan semua barang - barang itu, sementara Rudi membawa Linda masuk ke dalam kamarnya.

Tak berapa lama ibu - ibu sekitar rumah pun berdatangan untuk menjengguk Linda yang baru pulang dari rumah sakit. Ini adalah kebiasaan ibu - ibi disini, mereka akan segera menjengguk jika ada tetangga yang baru pulang dari rumah sakit. Meski saat di rumah sakit mereka juga sudah datang menjengguk.

Mas Kevin pun aku suruh untuk duduk di teras samping, karena di ruang tamu sudah penuh terisi para tetangga.

"di minum dulu mas,,," ucapku sambil meletakkan secangkir teh hangat untuknya.

"terima kasih" jawabnya

"itu kenapa banyak tetangga yang datang ada apa???"

"sudah jadi kebiasaan warga disini mas,,, mereka akan segera datang menjengguk saat ada tetangga yang baru pulang dari rumah sakit,,," jawabku.

"ouw,,, begitu,,,," ucap Mas Kevin sambil manggut- manggut.

"duduk disini nyaman ya Ran,,,bisa lihat tanaman sayur mayur seperti ini, aku lebih suka pemandangan seperti ini dari pada di kota,,,,"

"emang kalau dikota kayak apa mas???" tanyaku penasaran.

"di kota itu adanya macet aja Ran,,, bikin malas kemana - mana,,, sama udara di kota jauh lebih panas dari pada disini,,, apa kamu belum pernah ke Jakarta???"

Aku pun menggeleng - gelengkan kepalaku menjawab pertanyaan Mas Kevin.

"kalau kita sudah menikah, kita tinggal di Jakarta saja, agar kamu tahu rasanya tinggal di kota, nanti bisa kamu bandingkan enakan dimana,,," ucap Mas Kevin lagi.

"Rania,,,, tolong bikinkan bapak kopi!!!!" suara bapak yang mengagetkanku, saat aku sedang berbicara dengan Mas Kevin.

"baik pak,,,," ucapku sambil meninggalkan bapak yang turut duduk bersama Mas Kevin di kursi bambu samping rumah.

Aku pun segera membuatkan apa yang bapak minta, sambil merebus air aku sengaja menguping pembicaraan bapak.

"apa kamu benar - benar serius dengan Rania???" ucap bapak langsung pada intinya.

"saya sudah mantap dengan Rania pak,,,," jawab Mas Kevin tegas.

"kalau begitu secepatnya kamu bawa kedua orang tuamu kesini, untuk melamar Rania"

"saya akan bawa nenek saya secepatnya kesini pak,,,,"

"kenapa bukan orang tua kamu???" tanya bapak lagi sambil menatap mata Mas Kevin.

"bapak saya telah meninggal pak, sekarang saya hanya tinggal bersama nenek saya di Jakarta"

"kalau begitu, silahkan bawa nenek kamu kesini untuk melamar Rania, saya tidak mau anak saya menjadi bahan gunjingan tetangga jika terlalu dekat denganmu, tanpa adanya ikatan resmi,,,"

"jadi bapak sudah merestui saya,,,," ucap Mas Kevin seakan tak percaya.

"iya,,,, asal kamu berjanji akan membahagiakan anak perempuan saya satu - satunya itu,,,"

"terima kasih pak,,, saya akan bahagiakan Rania semampu saya,,," janji Mas Kevin.

Hatiku rasanya sangat bahagia mendengar bapak merestui hubungan kami, mungkin bapak telah melihat bagaimana Mas Kevin menyayangi keluarga ini seperti keluarganya sendiri.

Aku pun gegas menyiapkan kopi permintaan bapak, agar mereka tak curiga aku menguping pembicaraannya.

"ini pak kopinya,,," ucapku sambil meletakkan kopi yang aromanya sangat harum itu di meja.

"iya,,,,, kamu suruh Kevin saja yang minum, bapak lupa kalau bapak sudah ngopi tadi,,," ucap bapaj sambil meninggalkan kami.

"tapi pak"

"biar Kevin yang habiskan, biar nanti kalau lagi nyupir dia tidak ngantuk,,," ucap bapak memotong pembicaraanku.

"gakpapa Ran,,, aku akan minum, aku juga sering minum kopi,,,"

"tapi ini kopinya spesial mas lebih baik tidak usah diminum,,," ucapku lirih.

"ngak masalah,,, aku sedang sangat bahagia,,, jadi akan aku habiskan dua gelas minuman yang kamu sediakan" ucapnya lagi dengan senyum yang mengambang.

Setelah menunggu beberapa saat kopi yang kubuat untuk bapak itu pun akhirnya berkurang panasnya hingga Mas Kevin bisa meminumnya.

Udara di pegunungan seperti tempatku ini memanglah cukup dingin, hingga membuat kopi yang panas menjadi lebih cepat dingin.

"Rania,,, ini kopi apa???? Pahit sekali" ucap Mas Kevi setelah menyembur kopi dari dalam mulutnya.

"itu kopinya bapak mas,,," jawabku dengan melihat Mas Kevin kembali meminum tehnya untuk menghilangkan rasa pahit dari dalam mukutnya.

"pahit sekali,,,," gumamnya.

"bapak kalau ngopi memang jarang pakai gula mas,,, katanya biar ngak ngantuk"

Akhirnya Mas Kevin pun pamit pulang, setelah meminum kopi pahit itu.

"aku pulang dulu ya sayang,,, tolong sampaikan pamitku sama bapak dan ibu" ucap Mas Kevin sambil beranjak dari duduknya

Aku tersenyum saat ia memanggilku dengan sebutan sayang, membuatku sangat malu.

"iya nanti aku sampaikan sama bapak"

"secepatnya akan aku bawa nenekku kemari,, " tambahnya

"iya mas,,," ucapku lagi dan tak lama ia pun menaiki mobil itu dan meninggalkan halaman rumahku ini.

Senyum tak hilang dari bibirku semenjak bapak merestui hubungan kami, rasanya sungguh sangat bahagia.

"anak ibu bahagia sekali" ucap ibu yang melihatku datang dari luar rumah.

"iya bu,,,, ibu mau masak apa biar aku bantu,,," ucapku lagi karena aku merasa sangat malu jika ternyata ibu mendengar percakapanku dengan Mas Kevin.

"ibu cuma mau bikin sayur bayam buat Linda,,, " jawab ibu sambil terus tersenyum menatapku.

"ibu kok lihat aku begitu???" tanyaku.

"sudah lam ibu tak melihat kamu bahagia seperti ini, terakhir ibu lihat kamu bahagia saat kamu lamaran sama Irwan,,," ucap ibu sambil menyeka sudut matanya yang basah.

"doain aku ya bu,,, semoga aku tidak salah pilih" ucapku.

"doa restu ibu selalu menyertaimu nduk,,, meski awalnya ibu tidak suka dengan Kevin, tapi semakin hari ibu melihat kalau Kevin tulus menyayangimu"

Aku pun memeluk ibu, tak kuasa kutahan rasa bahagia ini. Aku sangat berharap Mas Kevin adalah pria yang Allah kirim untukku.

1
Almira Almira
kapan up...sudah terlalu lama
Leni Maria
kapan up Thor?
Mila Kamila
lanjut
Mila Kamila
senang akhirnya Rania mendapatkan jodoh yg tepat
Almira Almira
lanjuuuut....
Almira Almira
update trs doooong...seru
Anna Trisia
lanjut dong
Mila Kamila
Aku suka rania cewek yg punya prinsip
Mila Kamila
Rannia cewek yg kuat walaupun dia sedih, tetap senyum apalagi d depan ortu
Mila Kamila
Lanjut cerita bagu
Wesal Mohmad
Aduh, cliffhanger-nya bikin saya gak tahan nunggu, ayo lanjutkan thor!
Amai Kizoku
Jalan ceritanya bikin penasaran
Michelle Flores
Gak bisa berhenti membaca, cerita ini keren banget, semangat terus author!
María Paula
Tak terduga.
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Kurang tidur demi baca ini, thor cepetan terbitkan yang selanjutnya!
ANGELBRODROIX
Penuh misteri
pine
Sampai begadang buat baca ini, terbayang-bayang sampe pagi.😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!