kisah cinta Binar Rarasita dan Dipta Narareya.
kisah ringan, dan berujung kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andaru Pratiwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Masuk keduniamu
Pukul 18.30 Binar sampai ke Fase Coffe. Dia masuk tapi ia tidak melihat Dipta. Ia pun akhirnya kekasir menghampiri Bagas.
"Haii bagas, mas Dipta Ada? " Tanya Binar
"Ehh mbak Binar, ada kok mbak, langsung keatas aja " Jawab Bagas sambil tersenyum ramah.
Binarpun berjalan keatas, begitu sampai didepan ruangan Dipta ia pun mengetuk pintu. Begitu dipersilahkan masuk Ia pun membuka pintu tersebut.
Ternyata didalam ruangan ada Satria dan Dipta sedang ngobrol.
"Haii" Sapa Binar sambil tersenyum malu - malu.
"Haii sayang, sini masuk duduk bareng" Ucap Dipta sambil tersenyum kepada Binar. Binar sedikit malu karena bisa - bisanya Dipta memanggilnya sayang, sementara disana ada Satria juga.
"Wah... Udah sayang - sayangan aja nih. Apa aku ketinggalan sesuatu? " Tanya Satria menyelidik.
Dipta hanya tertawa dan menuntun Binar agar duduk disampingnya.
"Wah Fix sih udah pacaran ya kalian. Sianjing manjur juga dapet cewek cantik kek kamu Bin" Ucap Satria lagi saat melihat gelagat Binar dan Dipta yang lumayan mesra.
"Udah deh bro, keluar aja sana balik ruangan , mau pacaran nih" Ucap Dipta mengusir Satria.
"Iya deh keluar dulu, kalo Dia bertingkah bilang aja ya Binar, nanti aku ajak cari cowok yang lebih keren lagi" Ejek Satria sambil berlari keluar ruangan Dipta.
"Gausah didengerin ya sayang, omongan Satria " Ucap Dipta sambil mengelus kepala Binar.
"Kamu juga gitu , bisa - bisa nya panggil sayang ada Satria" Jawab Binar sedikit mengeluh.
"Ya gapapa, kan emang kamu sayang aku sekarang" Ucap Dipta sok manis.
"Ihh apasih " Balas Binar Salting.
"Mau minum apa? Salted caramel? Mau chesse cake sekalian gak? " Tanya Dipta berganti topik.
"Salted caramel aja, aku masih kenyang sama makanan yang kamu kirim tadi sore" Jawab Binar.
Tak berapa lama minuman yang dipesan Binar pun datang.
"Gimana hari ini?" Tanya Dipta.
"Salon ramai banget hari ini, tapi seneng sih" Jawab Binar sambil bersandar pada Dipta.
"Syukur deh, berarti aku berhasil bisa bikin kamu seneng hari ini" Ucap Dipta lagi.
"Ih kamu pede banget, emang aku seneng gara - gara kamu" Balas Binar sambil mengejek Dipta.
"Terus kalo gak gara - gara aku, gara - gara siapa? Orang yang paling bisa nyenengin kamu tu cuma aku" Balas Dipta dengan gaya tengilnya.
"Hahahaha iya deh iyaa cuma kamu" Jawab Binar mengalah.
"Habis ini kamu ada acara lagi gak? " Tanya Dipta.
"Engga sih, mau ngapain? " Tanya Binar Balik.
"Mau ikut ke club gak? " Tanya Dipta lagi.
"Emmmm boleh deh" Jawab Binar santai.
"Beneran? Kamu gak capek? " Tanya Dipta menyakinkan.
"Gak capek , mau ikut aja, Biar kamu gak ngajak cewek lain" Ucap Binar sedikit menyindir.
"Cewek lain apa sih, masih aja deh dibahas " Balas Dipta memelas.
Mereka pun asik mengobrol sambil sedikit bermesraan. Hingga sampai waktu Caffe Tutup .
Dipta dan Binar sampai ke club di iringi dengan riuhnya suara musik beserta kehebohan teman - teman Dipta.
"Hai Binar" Sapa Dika. Yang hanya dibalas lambain tangan oleh Binar.
"Kok lo kenal Dik? " Tanya salah satu teman Dipta yang bernama Brian.
"Kenal lah, Dia kan temen sekampus kita ya kan Dip" Jawab Dika santai.
"Pantesan aku ngerasa gak asing, ternyata bener kan satu angkatan sama kita " Jawab Vano nimbrung.
"Heh heh udah gak usah ganggu Dipta yang lagi kasmaran " Ucap Satria pada teman - temannya.
Binar hanya bisa tertawa melihat kelakuan teman - teman Dipta.
"Gimana no bad kan disini sama mereka? " Tanya Dipta.
Binar menjawab dengan anggukan. Dia tidak menyangka ternyata ia bisa diterima oleh teman - teman Dipta.
Ternyata main Diclub tidak seburuk yang ia pikirkan.
Sewajarnya jika diClub tidak jauh dengan minuman keras tentu saja Dipta dan kawan - kawannya meminum itu, tapi tidak dengan Binar ia hanya dibolehkan meminum jus jeruk oleh Dipta.
Dipta selalu disamping Binar, Dia sama sekali tidak melepaskan Binar dari sampingnya. Pysical touch yang dilakukan Dipta seakan menunjukan kepemilikannya atas Binar.
Dipta mengantar pulang Binar, mobil Binar tadi sudah diantar ke rumahnya oleh Bagas atas suruhan Dipta.
Dipta menghentikan mobilnya didepan Rumah Binar.
"Kok masih gelap lampunya? Gak ada orang dirumah?" Tanya Dipta.
"Aku kan memang tinggal sendiri" Jawab Binar dengan senyum sedikit canggung.
"Ohh" Jawab Dipta sambil menganggukan kepala sambil tersenyum melihat Binar.
Dipta yang memang tidak mabuk tapi hanya sedikit tipsy memeluk Binar.
"Makasih yaa Dipta" Ucap Binar sambil membalas pelukan Dipta.
Dipta melepas pelukannya.
"Mau cium boleh gak?" Tanya Dipta.
Binar sedikit kaget dengan pertanyaan Dipta tersebut , sekaligus grogi dengan pertanyaan itu.
"Boleh gak? " Tanya Dipta lagi dengan lembut sambil memegang dagu Binar.
Binar masih diam, sedikit grogi.
Karena tidak kunjung mendapat jawaban dari Binar, Dipta meniup mata Binar, ketika Binar menutup matanya, Dipta pun maju lalu mencium bibir Binar.
Tidak rakus, tapi ciuman yang mendalam, menunjukan rasa cinta dan sayang.
Saat melepaskan ciuman tersebut, Dipta mencium kening Binar, sambil berkata "Terimakasih Binar, Sudah datang, dan menerima kehadiranku dihidupmu", merekapun berpelukan sebentar. Setelah itu Binar keluar mobil dan masuk kedalam Rumahnya.