Gadis Cantik Milik Sang Mafia

Diana terbangun dengan mata yang melihat ruangan di sekitarnya, ia di buat takjub dengan dekorasi kamar yang sangat mewah. Tapi sesaat kemudian, Diana tersadar jika ini bukanlah kamarnya.

"Kau sudah bangun?" tanya Dewa yang duduk di atas sofa.

Diana langsung melihat ke arah pria yang berada tak jauh darinya, "Siapa kau?" tanya Diana yang mulai waspada.

Dewa tersenyum tipis, "Nama ku Dewa, kau tidak sengaja menabrak ku lalu kau jatuh pingsan. Aku membawa mu ke rumah ku," jelasnya.

Diana terdiam dengan mata yang melihat pria tampan di depannya, entah kenapa ia seperti terpana saat melihat ketampanan pria di depannya.

"Terimakasih, tapi aku harus pergi." Diana langsung buru-buru bangkit karena ia ingat pesan Melinda untuk segera pergi ke luar negeri.

Tapi saat ia hendak bangun dan berjalan, kedua kakinya terasa lemas hingga Diana jauh ke lantai.

Dewa dengan sigap membantu Diana untuk berdiri dan kembali membawa wanita itu ke atas ranjang, "Sebaiknya kau beristirahat di tempat ku, setelah kondisi mu pulih kau bisa pergi dari sini." Ucap Dewa dengan senyuman di wajahnya.

Diana terdiam, ia melihat pria itu menyentuh lututnya yang memerah. "Terimakasih." Ucap Diana dengan nada pelan.

Dewa tersenyum dengan mata yang melihat wanita cantik di depannya, "Sama-sama," jawab Dewa yang perlahan bangkit.

Diana melihat pria itu berjalan keluar dari kamar, kini Diana sendirian di dalam kamar yang besar dan asing. Tangannya mulai memegang dadanya yang terasa tidak karuan, jantungnya terus berdetak dengan kencang saat pria itu berada di dekatnya.

Ingatan Diana kembali mengingat momen terakhirnya bertemu dengan ibunya, ia kembali menangis saat mengingat jika kedua orang tuanya telah tiada.

Dewa yang baru kembali, terkejut saat melihat wanita cantik di depannya menangis. "Ada apa?" tanya Dewa dengan khawatir.

Tapi Diana tidak menjawab, ia memilih menyembunyikan wajahnya. "Menangis lah," bisik Dewa yang langsung memeluk tubuh Diana.

1 Minggu berlalu...

Kondisi Diana sudah mulai membaik, hubungannya dengan Dewa juga semakin dekat. Pria itu tanpa sembunyi-sembunyi memberikan perhatian kepada Diana, yang membuat Diana tidak lagi sedih atas kematian kedua orang tuanya.

Di malam hari yang dingin dengan hujan yang turun, Diana memandang hujan. Ia kembali teringat dengan pesan ibunya yang menyuruhnya pergi ke luar negeri, "Mungkin besok aku harus pergi." Gumam Diana.

Keesokan harinya..

Diana sudah bersiap untuk pergi karena ia juga merasa tidak enak tinggal berlama-lama di tempat pria itu.

"Mau kemana kau?" tanya Dewa terkejut saat melihat Diana sudah bersiap.

"Aku akan pergi, dan terimakasih sudah menampung ku selama 1 Minggu di sini." Ucap Diana.

"Kenapa kau ingin pergi?" tanya Dewa.

"Aku harus pergi," jawab Diana.

"Tinggal lah di sini, Diana."

"Maaf, aku tidak ingin merepotkan mu."

"Tidak, ku mohon. Aku mencintaimu, Diana." Ucap Dewa.

Diana terdiam dengan mata yang membulat, untuk pertama kalinya ia terkejut dan senang saat mendengar seorang pria mengatakan cinta kepadanya.

"Kita beru bertemu, bagaimana mungkin kau mencintai ku." Ucap Diana yang langsung memalingkan wajahnya.

"Kau wanita yang cantik, aku jatuh cinta saat melihat mu pertama kali." Jawab Dewa.

Diana terdiam, ia tidak mempu berbicara sama sekali. Perlahan Dewa mendekati wajah Diana dan mencium wanita itu dengan lembut, Diana membalas ciuman Dewa.

"Aku tidak ingin kau pergi," bisik Dewa yang langsung menggendong tubuh Diana dan membawanya ke atas ranjang.

"Tapi.."

Sebelum menyelesaikan perkataannya Dewa langsung mencium bibir Diana, "Apa kau juga mencintaiku?" tanya Dewa dengan tubuh yang kini berada di atas tubuh Diana.

"Aku.."

"Kau tidak perlu menjawabnya sekarang, tapi aku berjanji akan menjaga dan mencintaimu dengan sepenuh hati." Bisik Dewa yang membuat Diana terdiam dengan wajah yang memerah.

"Kenapa kau mencintaiku?" tanya Diana.

Dewa tersenyum, "Karena kau wanita yang sangat cantik yang pernah aku temui."

Perlahan Dewa menciumi bibir dan leher Diana, tubuh Diana terasa panas saat pria itu menyentuh bagian tubuhnya.

"Jangan.." Pinta Diana saat Dewa menyentuh bagian bawah tubuhnya.

"Baiklah." Dewa mencium kening Diana dan berbaring di samping tubuh wanita itu, ia langsung memeluk Diana.