NovelToon NovelToon
Tiga Jagoan Yatim Piatu

Tiga Jagoan Yatim Piatu

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Romansa
Popularitas:61.5k
Nilai: 5
Nama Author: Senajudifa

Dina, Syifa dan Juned mereka bertiga adalah anak Sania dari Sofwan. setelah mengalami pahit dan manisnya kehidupan, hidup mereka kembali diuji.

Setelah Sofwan bapak mereka meninggal dunia, menyusul lagi ibunda tercinta pergi menghadap yang kuasa. Dina sebagai anak sulung harus berjuang untuk adik-adiknya.

Mampukah mereka bertiga melewati semua cobaan yang kelak akan dilewati?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senajudifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 Pulang Kampung

"Ah, nggak perlu om...kita berani kok!!" Jawab Dina.

"Atau om teleponkan bang Hans aja?" Goda Johan.

"Ish...terserah om sajalah!!" Jawab Dina.

Akhirnya om Johan benar-benar menelponkan Hans dan Hana untuk menginap di rumah malam ini.

"Maaf ya bang Hans, Hana, Dina sudah melarang om Johan untuk menelpon kalian!!" Kata Dina merasa nggak enak.

"Nggak apa-apa Dina, lagian kami berdua nggak punya acara kok!!" Jawab Hana.

"Lha Dina pikir bang Hans balik sama mbak Sandra?" Tanya Dina.

"Nggak boleh!! Enak bener hidupnya sudah menyakiti hati abangku sekarang mau balikan lagi, dia pikir dia itu siapa!!" Jawab Hana berang mendengarnya.

"Din ini tadi abang bawakan martabak telur, kripik, kacang rebus dan kuaci buat cemilan kita begadang!!" Jawab Hans seraya mengeluarkan bawaannya.

"Din sebenarnya ada apa sih? Tadi om Johan hanya telepon ke abangku untuk menolong menjaga kalian karena takut terjadi sesuatu!! Begitu katanya." Kata Hana.

"Tante Della sering diganggu oleh hal-hal mistis, Han!! Baru malam ini aki Ibud guru kami dan Juned sedang pulang ke kampung karena putrinya aki Ibud kesurupan dan keadaannya belum membaik, karena sudah tidak ada bus yang menuju kesana maka Juned yang mengantarkannya!!" Jawab Dina.

"Waduh, serem juga ya!!" Kata Hana seraya bergidik.

"Sebaiknya kalian berdua masuk, ini sudah hampir jam sembilan malam!! Hawa di luar mulai terasa dingin dan nggak enak!!" Panggil Hans dari dalam.

Akhirnya Hana dan Dina masuk kedalam rumah. Aisyah dan Syifa tidur di kamar tante Della menemani tante Della dan Devina bayinya.

"Waduh aku lupa Han!!" Kata Dina menepuk jidatnya sendiri.

"Apa itu?? Sepertinya serius sekali??" Tanya Hana.

"Tadi aki Ibud menyuruhku untuk mencipratkan air Yasin yang telah dibacakan di air ini keseluruh halaman rumah ini, sebentar aku akan menyipratkan kesekeliling rumah dulu!!" Kata Dina lalu beranjak berdiri.

"Abang akan menemanimu!!" Kata Hans tanpa diminta.

Hans menemani Dina mengelilingi pekarangan sampai belakang rumah. Dekat pagar belakang yang agak gelap dan rimbun, Dina seperti melihat sesuatu sedang berdiri di luar pagar.

Sepintas tampak hanya seperti pohon yang berdiri tak bergerak tetapi mata jeli Dina tak bisa dibohongi, itu adalah sosok seseorang yang sedang berdiri.

Tiba-tiba Hans memegang lengan Dina seraya berbisik pelan.

"Din, yang tampak tegak berdiri di luar pagar dekat pojok halaman itu apa? Pohon atau memang sosok orang sedang berdiri?" Bisik Hans.

Dina balas berbisik pada Hans di sebelahnya.

"Entahlah itu apa bang, tapi yang jelas dia tidak bisa masuk sampai ke pagar hanya berani berdiri saja di luar sana!!" Ucap Dina.

Hans memegang erat lengan Dina.

"Abang takut?" Bisik Dina pelan.

"Sedikit!!" Jawab Hans singkat.

"Ayo kita segera masuk bang!!" Ajak Dina.

Sepeninggal Dina, mata itu bergerak mengikuti arah Hans dan Dina pergi.

Dia masih berdiri di sana, tapi karena merasa tubuhnya panas seperti terpanggang di bara api, sosok itu perlahan menghilang.

"Abang kenapa kok memegang lengan Dina sampai segitunya?" Tanya Hana heran.

Dia melihat wajah Hans sedikit pucat.

"Abangku kenapa Din?" Tanya Hana penasaran.

"Nggak apa-apa!! Ambilkan air putih saja agar bang Hans minum supaya bisa lebih tenang." Jawab Dina.

Hana menurut saja, dia pergi kebelakang hendak mengambil air minum.

Belum juga Dina menaruh bo*kongnya di kursi tiba-tiba dia mendengar suara teriakan Hana dari arah dapur.

Aaarrggghhh...

Syifa dan Aisyah pun yang berada di dalam kamar bersama tante Della juga terkejut.

Dina dan Hans langsung berlari menuju dapur untuk melihat apa yang terjadi pada Hana.

"Ada apa Hana??" Teriak Hans yang cemas melihat adik semata wayangnya berdiri ketakutan di pojok ruangan.

"Ada apa sih Hana??" Teriak Dina seraya mendekati Hana.

Hana tidak bisa berkata-kata hanya tangannya menunjuk kesudut atas dapur yang tidak tertutup plafon.

Dina dan Hans mengikuti pandangan mata mereka kearah yang ditunjukan oleh Hana.

"U...ular...san...ca!!" Desis Hana gemetar ketakutan.

"Astaghfirullah!!" Teriak Hans dan Dina juga Syifa dan Afifah serta tante Della yang ikut keluar sambil menggendong Devina.

Seekor ular sanca yang panjangnya lebih dari tujuh meter bergelung di tiang dapur.

"Dari mana ular itu datangnya?" Tanya Dina tercekat.

"Entahlah padahal di belakang rumah tak ada semak belukar, Aki selalu merapikan kebun belakang agar tampak rapi!!" Kata Dina.

Ular itu diam mengawasi mereka yang ada dihadapannya.

Hans tidak mau menunggu terlalu lama, dia segera mencari karbol di ada di dalam kitchen set yang berseberangan dengan ular yang bergelung itu.

"Ular asli tidak akan tahan mencium bebauan yang sangat menyengat jika itu ular asli dia akan pergi!!" Kata Hans.

Sesaat ular besar itu menggeliat mencium bau karbol yang disiram oleh Hans di sekitarnya.

Tetapi ular tersebut diam sambil menegakan kepalanya menatap Hans dengan tajam.

"Aish...itu bukan ular betulan!!" Kata Dina memperingatkan Hans.

Lalu Hans bicara pada ular yang ada di depannya.

"Pergilah keluar dari rumah ini!!" Tiga kali Hans berkata pada ular tersebut sambil dari bibirnya dia membaca doa-doa.

Akhirnya perlahan ular itu turun dengan menjatuhkan dirinya lewat dinding di belakangnya.

Perlahan ular besar itu merayap kearah kebun belakang dan hilang di kegelapan malam.

"Akhirnya!!" Seru mereka semua bernapas lega.

"Yakin ular itu pergi bang, bukannya bersembunyi di dalam rumah aki Ibud?" Tanya Syifa kurang yakin.

"Insya Allah ular jelmaan itu benar-benar pergi, Syifa!!" Kata Hans lagi.

"Pemuda tampan itu juga bukan orang sembarangan!!" Gumam sosok yang sedari tadi berdiri diam agak jauh dari kediaman keluarga Dina.

"Ini belum berakhir, kita akan bertemu lagi suamiku sayang!!" Dia tersenyum menyeringai lalu menghilang.

**************

Juned melajukan motornya dengan kecepatan tinggi sehingga membuat aki tua yang duduk di belakangnya berkali-kali hampir terpental dari duduknya dan entah untuk keberapa kalinya helm yang melekat di kepala Juned diketok oleh jari aki Ibud.

"Kamu waras?? Kamu mau membunuhku anak muda?" Bentak aki Ibud kesal.

"Tenanglah aki...jangan berisik biar kita cepat sampai tujuan!!" Kata Juned yang fokus kembali pada jalan di depannya.

"Tapi nggak gini juga caranya kali, Juned??" Teriak aki Ibud kencang karena harus melawan kuatnya arus angin yang menerpa mereka.

"Sudahlah ki cerewet amat seperti perempuan saja, katanya jagoan hebat tapi diajak naik motor ngebut segini aja malah ketakutan, jagoan apa itu? Jagoan neon!!" Cibir Juned.

"Anak ini kok semakin lama semakin kurang ajar ya??" Kata aki Ibud, lalu...

Tok...

Sekali lagi kepala Juned harus menjadi korbannya!!

*

*

***Bersambung...

Lanjut ke next episode ya reader dan jangan lupa dukungannya🙏🙏

1
Dina⏤͟͟͞R
hadeh maya lagi2 ganggu aja
Dina⏤͟͟͞R
hahaha bakal pingsan duluan kalau berhadapan sama dina
Dina⏤͟͟͞R
wah hans gak peka nih.
Dina⏤͟͟͞R
waah maya ini matre juga
Fenti
dijaga dong matanya Dina
R.F
lanjut
Zenun
suara siapa tuh
R.F
lanjut kk
R.F
lanjut
Spyro
Betul banget thor.
Spyro
Niko kl ngmong suka bener 😂🤣
Spyro
Eh ak jd bayangin kan 😭😱
Spyro
Seketi pasti deh. Serem ya klo wanita sdh brtindak 😣😢
Spyro
Wah bakal diguna-guna Arimbi nya 😣😣
R.F
lanjut
R.F
semangat kak
R.F
semangat
R.F
nyicil kak
Zenun
yang ada ciro keok sama dina
R.F
hahaha hebat dina
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!