Rosa Angela adalah putri dari seorang wanita bernama Talia Marisa, ia tidak pernah menyangka jika dirinya akan mencintai seorang pria yang ternyata cinta pertama dan cinta sejati ibunya, serta memiliki hubungan asmara. Kemana cintanya akan berlabuh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aini Enhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maukah kamu?
Rosa pun berusaha menerima keadaan hidup ini menerima semua kenyataan yang ada, bahwa hidup terkadang memang tak sesuai harapan yang ada. Hingga pria bernama Brian adalah sesosok pria yang hadir menjadi teman dalam hal biasa namun mengisi beberapa kekosongan hari yang ternyata sedikit mempengaruhi keadaan.
Meski dalam hal ini tak membuat Rosa bisa jadi cinta paling tidak kehadiran Brian di tengah kesedihan hati karena pecahnya sebuah perasaan membuat Rosa berfikir ulang bahwa kemungkinan dirinya bisa saja berubah dan melupakan Fabian untuk selamanya.
Meski dalam hal ini sebenarnya
Sadar akan cinta tak akan bisa berubah secara cepat tapi Rosa tak pernah menutup hati pada pria manapun, baginya mungkin saja dengan membuka hati secara perlahan meski secara tidak langsung namun dapat membuat melupakan rasa Rosa untuk Fabian secara permanen.
Kalau ibarat lagu, Rosa ingin sekali melumpuhkan semua ingatan dirinya dan hapuskan memori tentangnya. ya.. seperti halnya lagu geisha.
Dan menghapus memori tentang Fabian yang tak bisa lekang malah semakin menjadi dan membuat gelisah seiring waktu tiga bulan tak bertemu.
Sebenarnya ada rasa kerinduan yang mendalam bahkan semakin dalam, sesekali dalam sepi Rosa membayangkan senyuman pria yang nan jauh disana, dan entah bagaimana kabarnya. Ingin sekali saja bertemu meluapkan kerinduan yang ternyata lebih besar dari pada rasa benci itu sendiri. Tapi sadar semua cinta itu semu dan sulit kalaupun ada hanya sebatas saja, entah batasan apa yang ada. Tapi Rosa tahu diantara dirinya Fabian sudah membangun sebuah tembok yang cukup tinggi dan kuat hingga Rosa tak mampu menghancurkan tembok itu tentang pendirian cintanya yang tak bisa di gubris dan di ubah sama sekali.
Andai waktu bisa di putar, Rosa lebih baik tak mampu mengenal Fabian sama sekali ketimbang kenal tapi ternyata tak mampu di lupakan begitu saja.
Hingga perjalanan yang cukup singkat menjadi panjang mana kala Brian membawa mobil seperti sebuah siput yang entah kapan dirinya sampai.
Untuk ukuran mobil kalangan menengah ke atas seperti tak etis saja membawa mobil dalam kecepatan yang sangat lambat seperti orang baru berjalan menyetir, ada rasa bete yang melanda bukan karena Brian yang tak asik di ajak mengbrol melainkan perjalan yang sangat alot hingga kalau di ibaratkan ingin pipis, sudah pipis di celana duluan.
Sungguh lucu kehidupan ini, sesuatu yang mudah malah terasa sulit.
"Mobil ini bukannya cukup mewah dan bagus kenapa jalannya seperti pengantin sunat" kata Rosa yang melihat ke arah kiri dan kanan yang merasa malu karena sepeda saja lebih jauh cepat dengan mobil yang Brian bawa.
"Alon-alon asal klakon" kata Brian singkat.
"Moga saja kita tak telat sampai tujuan, karena bagaimana pun time is money" kata Rosa yang merasa aneh dan tersenyum miring.
"Itu sebabnya aku datang satu jam sebelum jam kuliah biar gak telat" kata Brian lagi.
Dalam hal ini dengan sengaja Brian memang membawa mobil dengan lambat agar bisa mengajak mengbrol dengan Rosa lebih lama.
"Oh ya ada konser loh di Jakarta apa kamu mau ikut" tanya Brian.
"Konser? Gak deh kalau ke Jakarta aku gak mau" Jawab Rosa yang merasa enggan untuk datang ke Jakarta karena ia merasa tidak ingin mengulang masa lalu dirinya untuk bertemu Fabian.
"Ada suatu hal yang memang aku tinggalkan di Jakarta dan aku enggan untuk mengulang semua yang telah terjadi" kata Rosa.
"Apa yang kamu tinggalkan" tanya Brian.
"Yaitu perasaan, perasaan yang paling dalam yang sudah aku tinggalkan dan membuat aku semakin merasa sedih bahwa aku hanya mencintai sendiri. Lebih tepatnya cinta bertepuk sebelah tangan" kata Rosa mengatakan apa yang paling ia rasakan saat ini.
"Cinta itu terkadang sulit di tebak orang yang kita sayang malah pergi dan kita berkahir sendiri tanpa cinta. Tapi percayalah bahwa manusia itu terlahir berpasangan hanya kita saja yang perlu untuk membuka hati dan cinta yang baru"kata Brian yang memang pada dasarnya belum pernah jatuh cinta dan tiba-tiba saja merasa jika Rosa adalah seseorang yang asyik, menarik dan juga cantik.
Saat itulah Brian merasa jika wanita yang ia temui secara tidak sengaja itu sangat lah istemewa selain cantik memiliki paras ayu dan memiliki segala aspek yang biasa pria ingin miliki.
Bahkan wajahnya yang ayu, cantik dan sangat mempesona itu mampu membuat siapa saja terpikat. Jika baru melihat wajahnya saja sudah terpana apalagi sudah kenal dari diri Rosa sendiri yang ternyata semakin mendebarkan hati setiap kali melihat detail wajah dan senyum manis yang di rasa tak ada obatnya sama sekali. Selain rasa ingin memilki seumur hidup, setiap pria pasti ingin mengenal nya lebih jauh lagi.
Saat itulah yang saat ini Brian tengah rasakan bila memandang Rosa secara dekat dan utuh.
"Tapi kamu tetap membuka hati mu kan?" Tanya Brian memberikan kode pada Rosa.
"Iya tidak ada yang aku tutup, yang aku tutup hanya mata saat tidur" kata Rosa saat itu nada bercanda.
"Hem berati semua orang bisa masuk ke hatiku"
"Jika satu RT bisa masuk ke dalam hati ku akan ku masukan sekarang juga, tapi memang semua hal butuh proses yaitu waktu, hujan yang deras akan reda lalu di sambut pelangi yang ternyata sangat indah. Ku harap cinta ku akan seperti itu" kata Rosa.
"Amin. Besok kamu punya waktu aku ingin mengajak mu makan malam, ya tidak mewah tapi lumayan bikin kenyang"
"Wah makan apa dulu nih, kalau gak nasi liwet gak mau ah. Lagi kepengen nasi liwet hehehh"
"Ya boleh juga" kata Brian.
Tiba-tiba saja mobil yang saat itu Brian tengah bawa berhenti dan memarkirkan di pinggir jalan yang pasti nya yang tidak ada tulisannya dilarang parkir agar tidak di tilang.
"Rosa apakah kamu mau menjadi orang yang spesial untuk ku?" Tanya Brian yang tiba-tiba saja membuat pernyataan yang mengejutkan.
"Aku mau kamu menjadi orang spesial untukku" katanya sekali lagi.
Rosa pun menggelengkan kepala tak percaya.
"Apa kamu serius?" Tanya Rosa.
"Aku serius"
"Tapi?" Ucap Rosa tak percaya.
"Baiklah aku tunggu besok jawaban kamu, kamu tak perlu jawab sekarang Rosa" kata Fabian sekali lagi.