NovelToon NovelToon
JANDA OH NO! OH YES!

JANDA OH NO! OH YES!

Status: tamat
Genre:Janda / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: mom yara

Putri Ceria gadis cantik yang harus menyandang status janda di usia muda. Saat berumur 19 tahun Putri menikah dengan pemuda dikampung tempat tinggalnya. Namun pernikahan yang baru seminggu itu harus kandas.



Setahun menjanda tidak mudah baginya. akhirnya Putri merantau ke kota. Di kota pun hidupnya penuh lika-liku.


"Bagaimana kalau aku yang membayarmu 1M," ucap kakek yang baru saja menolongnya.



Bagaimana kisah si janda muda hidup di Kota? Siapa kakek yang akan membayarnya 1 M?


Penasaran bagaimana kisah si janda muda, yuk langsung baca!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom yara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 Tas 600 juta

Seketika tubuh Putri tegang. Ada rasa aneh yang keluar dari dalam tubuhnya, bukan rasa takut, tapi rasa yang lain, rasa yang membuat tubuh berdesir.

Hardian terdiam setelah tersadar, di mana posisi kepala dan tangannya. Perlahan ia bangkit dari benda empuk itu lalu duduk seprti semula, kini kecanggungan kembali mereka rasakan.

Setelah film selesai mereka pun keluar dari dalam bioskop menuju sebuah restoran di mall itu juga.

"Ini sangat enak," ucap Putri setelah menyuap satu suapan daging ke mulutnya. Hardian hanya menanggapinya dengan senyuman kecil.

Sekarang paman sudah sering tersenyum, ini sudah bagus mengingat wajahnya selalu datar dan dingin. Aku akan membuat wajah ini penuh senyuman.

Grap.

Di saat Putri asik melamun sembari menatap pria yang berstatus suaminya itu, tiba-tiba seorang wanita memeluk suaminya lalu duduk disamping laki-laki itu.

"Beb, kau disini? Kenapa tidak mengajakku?" Hardian hanya diam tanpa menatapnya.

Putri masih terkejut, ia menatap Hardian kembali setelah menatap wanita itu.

"Kau wanita yang tadi di kantor, kan?" tanya Putri pada wanita itu.

"Kau juga wanita yang tiba-tiba membawa kekasihku ini pergi, kan?" wanita itu tak menjawab malah bertanya kembali, membuat Putri menatapnya lebih intens.

Ini nih bibit pelakor. Tadi aku biasa saja melihat mereka berpelukan, tapi sekarang aku tidak suka.

Tanpa sengaja, Putri menancapkan garpunya pada steak dipiringnya debagn keras, membuat kedua manusia yang sangat dekat itu menoleh ke arahnya.

"Beb, aku mau lihat tas yang baru kemarin launching, temani aku, yuk!" Biasanya Hardian tak pernah menolaknya jika diajak belanja, bahkan pria itu langsung memberikan black cardnya.

Hardian meletakkan sendoknya setelah makanan di piringnya habis.

"Baiklah." Jawabnya, membuat Putri melotot.

"Terima kasih," ucap wanita yang tak lain adalah Sayla.

Wanita itu berdiri yang kemudian di susul Hardian berdiri. Saat Hardian akan melangkah, Putri menarik salah satu tangannya dengan posisi masih duduk.

"Jangan pergi! Paman kan sudah berjanji akan menemaniku untuk mencari pakaian dalam. Kita cari yang couple motif kelinci dan singa. Paman mau, kan?" Putri menggigit bibir bawahnya dengan sensual.

Hardian tersenyum dalam hati sembari menatapnya.

Lihatlah gadis nakal ini! Siapa yang akan mengira jika gadis penggoda ini memliki trauma, bahkan selalu bermimpi buruk tiap malam.

"Baiklah." Paman memberikan jawaban yang sama seperti sebelumnya.

Sayla mengerutkan keningnya mendengar jawaban laki-laki yang masih ada di hatinya itu.

"Kau sudah setuju bersamaku!" ucap Sayla sedikit meninggi.

"Tapi Paman sudah berjanji padaku." Putri tak mau kalah.

"Kau... " Sayla mulai terpancing amarah.

"Apa?" Putri berdiri lalu berjalan menghampiri Hardian lalu memeluk tangannya mesra.

"Aku akan menemani kalian berdua." Akhirnya Hardian yang mengalah dengan maksud lain di dalam hati. Ia ingin tahu seberapa besar gadis nakal itu cemburu.

"Terima kasih beb," ucap Sayla lalu mengecup pipi Hardian.

"Ck... " Putri berdecak. "Main nyosor aja."

Mereka pun berjalan bertiga dengan posisi Putri yang berada di tengah, Awalnya Hardian yang berada di tengah, tapi dengan gerakan cepat Putri mengubah posisinya sembari tersenyum smirk.

Mereka ke tempat yang diinginkan Sayla terlebih dulu. Putri menghemat tenaga untuk berdebat, jadi dia mengikuti keinginan wanita itu. Sayla melihat-lihat tas yang akan dibelinya, Putri tetap duduk di sofa bersama Hardian.

"Kau tidak ingin tas?" tanya Hardian.

"Tidak," jawab Putri singkat dan tegas.

"Kenapa?"

"Dilihat dari pintu masuknya saja, sudah kelihatan mahal. Pasti harganya jutaan, masak iya lebih mahal tasnya daripada isi uangnya," jelas Putri penuh semangat.

Hardian terkekeh kecil mendengar jawaban gadus nakalnya. Putri hanya melihatnya sekilas lalu kembali menatap Sayla lagi yang terlihat bahagia melihat tas-tas itu.

Tasnya bagus sih. Tapi harganya pasti bikin nyesek.

"Beb, ini bagus, kan?" Sayla menunjukkan tas kecil yang berwarna hitam.

"Hemm..."

"Aku juga ingin yang warna putih, aku beli dua, ya?"

"Hemm... "

"Terima kasih, Beb." Lalu berjalan kembali menuju tempat tas yang akan di belinya.

"Jangan bilang kalau Paman yang akan membayarnya," tanya Putri berbisik ke telinga Hardian dengan pandangan tetap ke arah Sayla.

"Emmm... "

"Jadi paman yang akan bayar?" Hardian pun mengangguk kecil. "Harganya berapa?" tanya Putri penasaran.

"300."

"Ribu?"

"Juta."

"Apa?" pekik Putri terkejut. Kemudian otak kalkulatornya mulai berhitung, satu 300 juta berarti kalau dua 600 juta. Oh NO!

Putri melihat ke arah wanita itu, segera Putri menarik Hardian agar berdiri, lalu menarik tangan laki-laki itu keluar dari toko tas itu.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Hardian bingung dengan apa yang dilakukan wanita itu.

"Ikut saja. Ayo, cepat!" Tidak ada waktu untuk menjelaskan lagi, yang ada dipikiran Putri mereka berdua harus segera keluar.

Setelah sampai di luar, Putri berjalan semakin cepat sembari menarik tangan pria itu. Putri berjalan menuju parkiran.

"Akhirnya sampai juga. Ayo, cepat masuk, Paman!"

Putri masuk ke dalam mobil kemudian di ikuti Hardian.

"Paman harus berterima kasih padaku." Hardian tampak bingung, berterima kasih untuk apa? Karena membawanya kabur? pikirnya sembari menatap gadis nakal itu.

"Aku sudah menyelamatkan uang paman, sebanyak 600 juta, jadi yang paman saat ini aman. Paman tidak perlu memberiku bonus, cukup ucapan tetima kasih saja." jelasnya panjang lebar.

"Jadi? Ekhem... Kau menjatuhkan harga diriku, kau tahu aku mampu membayarnya." ucap Hardian hendak membuka pintu mobil.

Hardian selalu bisa membelikan semua keinginan wanitanya. Uang tidak masalah baginya, yang penting wanitanya senang.

"Paman mau kemana?" Putri mencegah Hardian untuk turun dari mobil.

"Aku akan kembali."

"Persetan dengan harga diri, yang penting uang aman. Lagian dia, kan hanya mantan kekasih, bukan kekasih paman."

Hardian terdiam, untuk sesaat ia berpikir. Karena harga diri ia sampai lupa kalau sudah tidak punya hubungan apa-apa dengan wanita itu. Hardian mengurungkan niatnya untuk kembali. Tak lama Hardian mengemudikan mobilnya.

Sial! Aku lupa tujuanku, aku hanya ingin melihat kecemburuan gadis nakal ini, tapi kenapa aku yang terbawa kenangan masa lalu.

*

*

Sedangkan di tempat Sayla.

"Beb... " panggil Sayla sambil melihat ke arah sofa. "Kemana dia?" Mungkin ke toilet pikinya.

"Bagaimana tasnya, Nona?"

"Tunggu sebentar, mungkin dia masih ke toilet." Pelayan itupun tersenyum lalu kembali ke tempatnya.

Sepuluh menit berlalu.

Setengah jam pun berlalu.

"Apa dia pergi meninggalkan aku?" Sayla berusaha kembali untuk menghubungi Hardian, tapi laki-laki itu tidak mengangkat ponselnya.

"Ini pasti ulah wanita murahan itu. Awas, kau!" Sayla menghentakkan kakinya menuju meja kasir.

"Bagaimana, Nona?"

"Aku ambil satu, yang warna hitam." Sayang sekali 600 juta hanya untuk membeli tas lanjutnya dalam hati.

*

*

1
Nining yuningsih
bagus
Nining yuningsih
llucu
bhunshin
mulut mu Hardian macam bon cabe pedes bener palagi yg mkn bon cabe bibirnya lgi sariawan sakit nyelekit...
bhunshin
put temanMu kemana lama bener ke toiletnya jgn² kekunci didlm toilet put buruan cariin 😂
Daliffa
mampir baca, Alhamdulillah bagus alury,masih nyimak dlu,
fay_1571
🥰🥰🥰
Wisnu Mahendra
terlalu fokus dengan putri dan hardian, gak ada selingannya...misalnya aditya atau ratna...jadi terkesan monoton
Kutipan Halu
Ceritanya bagus kak, kalau berminat mampir juga yaa ke cerita baru kuuu iniii!!! 😊
👇👇👇
Terjebak Dalam Cinta Hitam
mimma
Luar biasa
Liaaa♡♡
bagus
fitri
😁😁😁
Baraka
putri juga egois
Alif
hardian gk jelas
Rismawati Damhoeri
jadi kemana Ratna sebenarnya?
Sri Puryani
😀😀gk bs bayangkan klo hardian jd sering senyum...
Sri Puryani
kakek bela putri
Sri Puryani
hardian peka dong.....istri itu pgn di dekati dirayu biar gk marah, kamu hrs mengalah
Sri Puryani
bibi diksh wkt 2 hr, ternyata smpe 1 mggu blm plg jg
Sri Puryani
katanya hardian sdh menyiapkan resepsi pernikahan tp kok blm" ?
Sri Puryani
kenapa mulut laki" itu tdk kau tampar sj hardian?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!