Gabriel Atmaja seorang CEO muda yang suka bergonta ganti pasangan. Malam itu dia harus menyalurkan hasratnya dan menyuruh asisten kepercayaannya untuk mencari seorang wanita bayaran untuk menyalurkan hasratnya. Naya Reynita gadis cantik yang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri setelah orangtuanya meninggal. Harta orangtuanya telah dikuasai oleh pamannya dan dia memperlakukan Naya seperti pembantu dirumahnya sendiri.
Malam itu saat dia baru pulang kerja dan menunggu bus yang lewat, dia diculik oleh dua orang pria yang tak dikenal untuk dibawa ke hotel. Sejak malam itulah kehidupan Naya berubah drastis karena selain kehilangan kesuciannya dia juga hamil sehingga membuat dia diusir dari rumahnya sendiri.
Akankah Naya akan bertemu dengan pria yang sudah menodainya?
Ataukah dia akan hidup bahagia hanya dengan anaknya kelak?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rianti45, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
"Maaf kalau aku boleh tau kamarnya Elya dimana?"kata Gabriel yang merasa kalau Elya sudah tertidur pulas.
"Biar aku saja yang bawa dia masuk ke kamar."kata Naya.
"Gak papa aku saja sekalian aku mau pamit pulang."kata Gabriel.
"Maaf kalau aku ngerepotin kamu tuan."kata Naya.
"Gak papa kamu bisa tunjukan dimana kamar Elya?"kata Ryan yang langsung bangun dari duduknya.
"Ya sudah mari aku tunjukkan."kata Naya yang ikut bangun dari duduknya untuk menunjukan dimana letak kamar Elya.
Reyna yang melihat hanya tersenyum dan mengambil ponselnya untuk mengirim pesan pada Nana. Sedangkan Naya langsung saja membuka kamarnya dan menunjukan pada Gabriel.
"Maaf kamarnya berantakan tadi gak sempet beresin."kata Naya.
"Gak papa kok, biasa namanya juga punya anak kecil. Kalau dia aktif pasti orangtua senang karena anaknya aktif."kata Gabriel.
"Iya juga sih, maaf ya kalau kami merepotkan tuan?"kata Naya.
"Aku gak merasa direpotkan karena aku sendiri yang mau dekat dengan Elya apalagi kalau dapat dekat juga dengan mamanya."kata Gabriel sambil tersenyum.
"Maaf kalau boleh aku tau nanti kalau pekerjaan disini sudah selesai apa tuan gak akan kembali kesini lagi?"kata Naya.
"Memangnya kenapa?"kata Gabriel.
"Gak aku cuma nanya saja, aku tak mau membuat Elya sedih."kata Naya.
"Aku akan sering kesini kalau ada waktu ruang, kalau Elya nanti mencariku kam bisa menghubungiku sewaktu-waktu.'kata Hendru.
"Tapi..."kata Naya yang gak menerusakan perkataannya karena Gabriel sudah memotongnya.
"Kalau kamu gak mau merepotkanku, kamu dan Elya bisa ikut aku pulang ke Jakarta menjadi calon istriku."kata Gabriel.
"Maaf tuan kalau soal itu aku gak bisa."kata Naya.
"Kenapa gak bisa?"kata Gabriel.
"Ya gak bisa saja."kata Naya.
"Kamu takut kalau orangtuaku gak bisa nerima kamu dan El?"kata Gabriel.
"Itu salah satunya."kata Naya.
"Kalau itu salah satunya lalu yang lain apa alasannya?"kata Gabriel.
"Tuan kita baru kenal tapi bagaimana tuan bisa langsung ingin menjalani hubungan serius denganku."kata Naya.
"Aku tau siapa kamu?"kata Gabriel membuat Naya langsung terkejut, apa Gabriel ingat jika perempuan yang dia tiduri waktu itu adalah dirinya.
"Tuan gak usah bercanda deh."kata Naya.
"Aku gak bercanda, aku yakin hanya kamu yang cocok menikah denganku."kata Gabriel.
"Kenapa tuan bisa bicara seperti itu?"kata Naya.
"Karena hanya kamu yang bisa melakukan yang tak bisa dilakukan oleh perempuan lain."kata Gabriel yang gak mungkin dia bicara jika hanya Naya yang bisa membuat junior miliknya bangun bisa-bisa Naya langsung menjauhinya karena Naya menganggapnya pria mesum walaupun Gabriel sendiri memang mengakui jika dia mesum.
"Maksut tuan bagaimana?"kata Naya.
"Kalau kamu mau menikah denganku kamu akan tau apa maksutku. Kalau gitu aku permisi pulang dulu kasian asistenku menunggu dimobil."kata Gabriel yang baru teringat jika Nuno masih ada dibawah.
"Kok tuan gak nyuruh asisten tuan buat kesini tadi."kata Naya yang merasa kasian pada asistennya Gabriel.
"Aku juga lupa kalau tadi mengajak dia, saat melihat Elya membuatku melupakan segalanya."kata Gabriel jujur.
"Baiklah, lain kali tolong tuan langsung mengajak temannya itu masuk kesini."kata Naya.
"Memangnya aku boleh kalau sering datang kesini?"kata Gabriel.
"Kapan saja tuan bisa datang kesini asal gak menganggu kerja tuan."kata Naya.
"Makasih, kalau gitu aku pulang dulu. Oh ya jam berapa Elya mengikuti perlombaan?"kata Gabriel.
"Mungkin jam 10an kalau gak molor."kata Naya.
"Baiklah kalau kayak gitu aku pulang dulu."kata Gabriel yang setelah itu langsung pergi dari kamar untuk pulang.
Naya mengantarkan Gabriel sampai kedepan pintu,Naya setelah kepergaian Gabriel langsung bersadar dipintu sambil menghera nafasnya. Tingkah Naya itu dilihat oleh Reyna, Reyna merasa inilah saatnya buat bertanya pada Naya.
"Nay..."kata Reyna yang membuat Naya langsung terkejut.
"Ada apa?"kata Naya sambil berjalan mendekati Reyna dan duduk ditempatnya tadi.
"Kamu ada yang ingin diceritakan sama aku?"kata Reyna mau Naya berbicara sendiri tanpa ada paksaan darinya.
"Gak ada memangnya ada apasih kok tanya kayak gitu sama aku?"kata Naya.
"Aku merasa ada yang kamu sembunyikan dariku tentang tuan Gabriel."kata Reyna.
"Memangnya aku nyembunyiin apa darimu tentangnya?"kata Naya khawatir.
"Nay, kamu mau jujur sama aku atau aku cari tau sendiri?"kata Reyna.
"Maksutmu apa aku gak ngerti?"kata Naya.
"Nay,aku tanya sama kamu sekali lagi apa ada yang kamu sembunyiin dariku tentang Gabriel apa dia ada kaitannya dengan ayah kandung Elya?"kata Reyna.
"Aku akan jujur sama kamu tapi kamu harus janji sama aku jangan kamu ceritakan semua ini sama siapapun. Aku takut kehilangan Elya."kata Naya jujur.
"Aku janji gak akan ceritakan sama siapapun."kata Reyna, sebelum bercerita Naya mngera nafasnya.
"Sebenarnya tuan Gabriel memang ayah kandung Elya."kata Naya membuat Reyna tersenyum.
"Sudah aku duga sejak melihat melihat tuan Gabriel aku merasa kalau dia mirip dengan Elya hanya beda dimata dan Rambut. Apa tuan Gabriel tau soal ini?" kata Reyna.
"Dia gak tau dan aku yakin jika dia juga gak ingat aku."kata Naya menghera nafasnya.
"Maksutmu dia gak ingat kamu bagaimana? Dia sudah menodaimu tapi gak ingat sama kamu aku gak ngerti?"kata Reyna bingung.
"Kami melakukan itu dengan keadaan sama-sama gak sadar apalagi pagi-pagi sekali aku langsung meninggalkannya."kata Naya.
"Syukurlah kalau kayak gitu berarti ayah kandung keponakanku bukan orang sembarangan."kata Reyna.
"Reyn janji sama aku jangan kasih tau siapapun tentang ini, aku takut jika keluarga Gabriel akan mengambil Elya dariku."kata Naya.
"Aku gak akan bilang tapi kalau sampai keluarga Gabriel melihat wajah Elya aku yakin hanya sekali liat mereka akan langsung tau jika itu anak Gabriel."kata Reyna membuat Naya langsung terdiam karena perkataan Reyna itu benar.
"Aku harus bagaimana?"kata Naya bingung.
"Kasih tau tuan Gabriel kalau Elya adalah putri kandungnya."kata Reyna.
"Gak gak mungkin dia percaya."kata Naya.
"Ada satu cara yang membuat tuan Gabriel percaya padamu."kata Reyna yang teringat jik dulu tuan Gabriel pernah membuat sayembara.
"Bagaimana caranya?"kata Naya.
'Kamu goda tuan Gabriel kalau juniornya bisa bangun aku yakin dia akan percaya padamu."kata Reyna.
"Kamu gila ya, gak mungkin aku lakukan itu."kata Naya.
"Aku gak gila Nay, dulu tuan Gabriel pernah bikin saembara siapa yang bisa membuatnya juniornya bangun akan langsung menikahinya. Mungkin saat itu sekalian dia mencarimu karena yang aku dengar sejak saat itu dia tak pernah lagi main diclub malam dan bermain dengan perempuan."kata Reyna.
"Gak aku gak akan melakukan itu."kata Naya.
"Terserahmu itukan cuma saran saja. Sudah gak usah bahas soal dia lagi."kata Reyna membuat Naya mengelengkan kepalanya.
"Bukannya tadi kamu yang semangat sekali mendengar ceritaku."kata Naya.
"Ih kamu ya, oh ya kalau kamu jadi menerima kerjasama dengan GA grup kamu akan tinggal dimana?"kata Reyna.
"Aku belum tau, aku akan tanya dulu sama pemilik perusahaan itu. Jika perusahaan itu menyediakan rumah sementara aku akan tinggal disana kalau gak terpaksa aku akan mencari rumah sewaan. Kamu bantuin aku nanti soal rumah"kata Naya.