Di sarankan untuk membaca novel "Malaikat Kecilku" terlebih dahulu...🙏
Seorang gadis yang harus berjuang untuk meluluhkan serta mempertahankan rumah tangganya dengan pemuda yang tampan,kaya namun dingin akibat pernah mengalami yang namanya di khianati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ennita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
❤️ Happy Reading ❤️
Di ruang makan sudah terdengar riuh dengan tawa, karena saat ini di sana sudah bertambah ramai dengan kehadiran Reyhan juga Kenan dan Vira.
Mereka semua mengobrol dan di selingi canda sambil menunggu Kendra juga Nisa, agar mereka bisa makan malam bersama.
''Hai kak Nisa.'' sapa Vira saat melihat sosok Nisa dan Kevin yang baru memasuki ruang makan. ''Aku Vira...masih ingatkan?'' tanya Vira yang sudah menghampiri Nisa.
''I...iya.'' jawab Nisa.
''Sudah sini, ayo makan dulu nanti baru ngobrol lagi.'' kata Sifa.
Kendra langsung duduk di kursi miliknya yang bersebelahan dengan kursi yang di tempati sang mommy.
Nisa yang bingung mau duduk dimana hanya diam terpaku di tempatnya.
''Nisa sayang, sini nak...kamu duduk di sebelah Kendra.'' kata Sifa memberi tahu.
''Ah iya bu'.'' jawab Nisa yang mau tak mau duduk di situ, karena saat ini semua kursi sudah penuh.
Kirana dengan cekatan menggambilkan makan untuk Reyhan, begitu pula Vira melakukan hal yang sama untuk Kenan sama seperti yang mommy, Oma serta Kirana lakukan.
''Nisa, tolong ambilkan makan untuk Kendra.'' kata mama Iren.
''Eh gak usah Oma, Kendra bisa ambil sendiri.'' sahut Kendra.
''Kaya Oma bener kak, lagian kan kalian juga akan menikah nantinya.'' timpal Sifa.
''Ya baiklah.'' pasrah Kendra.
Nisa mulai mengambil piring Kendra dan mulai mengisinya dengan perasan canggung, karena selain ini yang pertama kali untuknya...hubungannya dengan Kendra pun tak sedekat seperti Reyhan dengan Kirana, atau pun Kenan dengan Vira yang saling mencintai satu sama lain.
''Mau pakek lauk apa?'' tanya Nisa yang terdengar kaku.
''Rendang sama acar.'' jawab Kendra.
''Kasih pecelnya sekalian Nis.'' timpal mommy Sifa.
''Tapi mom...'' rengek Kendra.
''No, kamu juga harus makan sayur biar seimbang.'' sahut Sifa dengan cepat.
''Ya...ya...baiklah, terserah mommy.'' sungut Kendra.
''Kak Nisa harus cobain.'' kata Kirana. ''Ini semua adalah masakan mommy.'' katanya lagi memberi tahu.
''Bukan hanya mommy, tapi juga masakan Kirana.'' sahut Sifa.
''Apaam sih mom...orang aku cuma bantu potong-potong sama aduk-aduk doang.'' kata Kirana.
''Gak apa-apa honey, gitu aja aku sudah seneng kok.'' kata Reyhan. ''Berarti kamu sudah ada niatan untuk bantuin mommy memasak.'' sambungnya lagi. ''Siapa tau besok-besok jadi tambah belajar memasak.'' imbuhnya dengan penuh harap.
''Memangnya kamu mau kalau aku belajar masak? kamu seneng kalau aku belajar masak?'' tanya Kirana pada sang kekasih.
''Seneng banget sayang.'' jawab Reyhan. ''Tapi aku juga tak mau memaksakan kehendak aku untuk kamu melakukan itu.'' tuturnya lagi.
''Terimakasih.'' ucap Kirana karena dirinya merasa sangat di hargai oleh sang kekasih, apa lagi kekasihnya itu tak terlalu banyak menuntut ini dan itu darinya.
''Sama-sama honey.'' jawab Reyhan.
*****
''Kak Nisa, kapan-kapan kita jalan bareng yuk...'' ajak Kirana yang pada saat ini mereka sedang duduk santai setelah makan malam.
''Iya.'' jawab Nisa.
''Kak...ngomong-ngomong bolu pisang sama bulu ubi ungunya kakak enak banget loh.'' puji Vira. ''Sudah seperti bikinan bakery ternama.'' sambungnya lagi.
''Terimakasih, tapi pujian kamu itu terlalu berlebihan buat aku.'' kata Nisa yang merendah.
''Tapi emang bener enak kok kak seperti kata kak Vira.'' sahut Kirana. ''Kapan-kapan ajarin kita berdua masak ya kak.'' pinta Kirana. ''Maukan kak...?'' tanyanya lagi. ''Karena kita berdua itu sama-sama gak bisa masak...hehehe.'' kata Kirana.
''Iya boleh kok.'' jawab Nisa.
Nisa masih terlalu canggung dengan keluarga ini, di juga sedikit merasa tak percaya diri...karena di antara mereka hanya dialah yang dari kalangan bisa dan di tambah tak punya orangtua.
''Kak Nisa kalau weekend biasanya kemana?'' tanya Vira lagi.
''Aku di panti aja, gak kemana-mana.'' jawab Nisa apa adanya.
''Kak Nisa suka nonton gak?'' tanya Kirana. ''Suka nonton film apa?'' tanyanya lagi.
''Gak tau...soalnya aku gak pernah nonton.'' jawab nisa sejujur-jujurnya, terserah mereka mau menilai dia apa...kampungan kah, kolot kah, dia tak perduli karena baginya kejujuran adalah yang paling penting.
'''Apa?'' pekik Kirana dan Vira bersamaan. ''Terus kalau libur kakak ngapain?'' tanya Kirana.
''Kalau kencan kemana kak? ngapain aja?'' tanya Vira yang ikut penasaran.
Kendra sudah memasang telinganya lebar-lebar untuk mendengar jawaban yang terlontar dari mulut Nisa.
''Aku kalau libur gak kemana-mana...cuma di panti saja.'' jawab Nisa. '' Dan aku juga tak pernah memiliki kekasih, jadi tak pernah kencan.'' jawab Nisa lagi.
Jawaban Nisa membuat semua yang ada di sana memberi nilai plus untuk gadis cantik itu.
''Alhamdulillah ya Allah...ternyata aku gak salah pilih dalam memilih wanita yang akan menjadi pendamping putraku kelak.'' gumam Sifa dalam hati sambil matanya terus menatap kearah Nisa.
hati hati nisa