Leanna Naresha gadis yatim piatu berasal dari desa, berumur 17 tahun Sebelum ibunya meninggal, ibunya sudah meninggalkan amanah pada tantenya Sheilla agar Leanna tinggal bersama di jakarta. Setiap saat Leanna selalu disuguhkan dengan kemesraan tantenya dengan suaminya. Tapi yang paling dominant adalah tantenya. Makanya Leanna akhirnya mempunyai pikiran bagaimana biar uncle Ravindra bisa tergoda dengannya. Sebelumnya ia tidak mempunyai pikiran untuk menggoda suami tantenya. Karena terus menerus disuguhkan adegan dewasa secara live muncullah Ide dalam otaknya untuk melakukan suatu hal. Akhir yang membuat dia menyesal menghacurkan rumah tangga tante nya dan kebohongan yang disembunyikan darinya terbongkar.
Ravindra Alardo Pratama Adams, CEO tampan berusia 30 tahun. Ravindra adalah satu-satunya pewaris dari semua kekayaan Adams. Setelah mengetahui fakta bahwa istrinya (Sheilla Yuanita 32 tahun) ingin menguasai seluruh kekayaan 'Adams' . Ibunya yang sangat menyayangi Sheilla membuatnya harus berpura-pura seolah-olah mencintai istrinya. Karena itu Ravindra harus mencari bukti-bukti kebusukan Sheilla. Dan satu satunya cara adalah memanfaatkan Leanna keponakan istrinya. Tapi dia salah dalam bermain api yang akhirnya membuat Ravindra terbakar dalam cintanya pada Leanna.
Mengisahkan hubungan terlarang Leanna dan Ravindra. Yang membuat Leanna menyesal merusak rumah tangga tantenya. Dan membuat Ravindra menyesal memanfaatkan Leanna, setelah kepergiaan Leanna dari mansionnya. Dimana Leanna pada akhirnya bertemu dengan keluarga kandungnya. Lalu mengubah identitas dengan nama baru yang disematkan oleh abangnya sendiri yaitu 'ALNAIRA'
Bagaimana kisahnya ikutin saja ya!?
➡️yang merasa membaca cerita ini silahkan follow dulu author nya, jangan lupa tinggak jejak comment+vote. Karena itu sangat berharga bagi kelangsungan cerita ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon antiloversn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 29
Happy Reading
.
.
Sheilla pov
Alarm jam yang berada di nakas berbunyi, membuatku terkejut dan seketika membuka mata. Melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 08:00, padahal tadi malam aku menyetel alarm di pukul 06:00 dan sekarang malah jam 08:00. Dan OMG aku baru ingat hari ini adalah hari minggu dimana mami mertuaku artinya akan datang hari juga.
Aku tidak membangunkan Ravindra, melainkan aku tergesa-gesa menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhku dulu. Selesai mandi aku memilih pakaian untuk menyambut kedatangan mertuaku, sudah menemukannya langsung memakainya.
Sebelum make-up aku membangunkan Ravindra dulu, karna tumben juga jam segini Ravindra belum bangun. Biasanya pagi-pagi sekali suaminya akan olahraga di ruang gym, aku berpikir positif saja mungkin Ravindra kecapekan karna pulang dari kantor sampai mansion tengah malam.
“Vind bangun." aku mengerakan bahu Ravindra dengan sedikit kuar agar cepat terbangun.
Sebentar saja aku membangunkan Ravindra membuka matanya.”Jam berapa?" tanyanya padaku.
“Sudah jam 8 vind, cepat mandi. Sebentar lagi pasti mami papi sampai.” aku menyuruh Ravindra segera mandi.
Setelah Ravindra sudah berada dikamar mandi, aku memilihkan baju terlebih dahulu untuknya. Sudah mendapatkan yang cocok, aku menaruhnya diatas ranjang. Lalu akupun duduk di kursi meja rias dan merias wajah ku sendiri.
Sebelum menuju kebawah, aku bercermin sekali lagi untuk memastikan penampilan ku hari benar-benar perfect. Sudah yakin dengan penampilanku, akupun segera turun untuk memeriksa apakah makanan sudah siap semua di meja makan.
Sampai dibawah aku mengecek semua makanan, dan sudah sangat lengkap semua. Aku pun kedepan duduk di sofa ruang tamu menunggu kedatangan mertuaku. Hanya beberapa menit saja aku duduk terdengar suara salah satu bodyguard bersuara. Aku dan Ravindra yang kebetulan sudah berada di sampingku, kami berdua sama-sama menuju ke depan untuk menyambut mertuaku. Oh, ya kemaren juga aku sudah menelpon mami mertuaku kalau Ravindra sudah tahu tentang mereka yang ingin ke Indonesia.
...****...
Para pelayan dan bodyguard dengan pakaian khusus Adams disamping lengan baju sebelah kanan terdapat logo mas dengan huruf ‘A’. Mereka berjejer untuk menyambut kedatangan tuan besar Biantara Adams dan istrinya nyonya Larassati Adams, berjalan didepan. Diikuti dibelakang mereka ada James, Melinda, Nathaniel ditengah mereka, lalu dibelakangnya ada Melissa. Para perempuan Adams berjalan dengan sangat anggun. Sedang kedua pria berjalan dengan sikap penuh wibawa.
“Selamat datang kembali mami papi ke Indonesia dan dimansion Adams ini," sambut Sheilla tersenyum memeluk mereka bergantian.
“Dan untuk kalian juga selamat datang ke Indonesia," Sheilla juga mengucapkan sambutan untuk dua sepupu Ravindra dan suami dari Melinda dan anaknya.
“Son, don’t u miss your dad?” tanya tuan Biantara, membuat Ravindra menatap papinya terdiam.
“Son, apa kamu tidak ingin memeluk papi mu ini.” ujar tuan Biantara berbicara menggunakan bahasa Indonesia. Ravindra mendekat kearah papinya lalu memeluknya.
Semua yang melihat itu tersenyum, mereka tahu ayah dan anak itu sudah dua tahun tidak bertemu setelah usai pernikahan, Biantara dan Laras langsung terbang ke Amerika. Tetapi Laras sering ke Indonesia tidak dengan Biantara yang diajak tapi jawabannya selalu tidak bisa dan banyak kerjaan.
“Putra mami tidak ingin memeluk mami juga,” kata Laras tidak mau kalah dengan suaminya yang sudah mendapatkan pelukan dari putra mereka, sekarang gilirannya. Ravindra melepaskan pelukan dari papinya lalu beralih memeluk maminya.
Sudah dengan acara peluk-pelukannya, Sheilla mengajak mereka semua untuk ke meja makan. Yang disana sudah ada Hellena dan beberapa pelayan yang berdiri siap untuk melayani. Tuan Biantara duduk dikursi tengah meja makan dan diikuti yang lainnya.
Laras melihat pelayan kesayangan yaitu Hellena berdiri didekatnya.”Gimana kabar mu Hellena?” tanyanya tersenyum.
Perlu diketahui Larassati yaitu nyonya Adams, sangatlah baik, lembut dalam berbicara dan penuh kasih sayang. Tetapi jika orang itu berperilaku baik juga, tidak dengan orang yang berkelakukan tidak baik, ia kan sangat membenci orang itu.
“Saya baik nyonya," jawab Hellena.
“Kamu masih sama ya, selalu memanggil ku nyonya. Padahal aku tidak pa-pa jika kamu ingin memanggil dengan nama saja atau kak," tukas Laras, semua hanya mendengarkan interaksi Laras dan Hellena yang sudah mereka ketahui sangat dekat.
“Tidak nyonya Laras itu sangat tidak sopan, jadi biarkanlah saya memanggil nyonya saja." balas Hellena.
Laras mangut-mangut saja dan tersenyum. Hellena dan para pelayan pun mengisikan semua piring mereka dengan menu-menu makanan yang tersedia dimeja makan.
Suasana sarapan pagi ini begitu ramai, kedatangan tuan besar Biantara Adam dan istrinya Larassati serta dua keponakan Melinda dan Melissa. Melinda dan suaminya James serta anak mereka yang masih berumur dua tahun bernama Nathaniel.
Ketika menyuapkan sayur asem ke mulutnya, nyonya Laras merasa sayur asem ini sangat pas dilidahnya. Begitupun juga dengan tuan Biantara merasa sate lilit yang dimakan sangatlah enak.
Bahkan restoran yang menyajikan sate lilit, yang sering ia kunjungi di Indonesia kalah dengan sate lilit yang dimakan sekarang.
“Hellena siapa yang memasak sayur asem ini?” tanya Laras membuat Hellena menegang takut tidak enak.
“Le-leanna nyonya," jawab Hellena.
“Siapa Leanna?” tanya Laras lagi, sebelum Hellena ingin menjawabnya Sheilla terlebih dulu menyelanya.
“Itu mi, keponakan Bi Surti yang itu orangnya," ujar Sheilla menujuk Bi Surti yang kebetulan juga berdiri didekat Hellena.
“Wahh, keponakan mu pinter masak ya? Masakannya sungguh enak dan saya ancungi jempol. Lain kali saya mau minta dimasakan menu lainnya," puji Laras, yang akhirnya membuat Hellena dan Bi Surti merasa lega.
“Oh iya, dimana dia. Saya tidak melihatnya disini?"
“Itu nyonya, non ehh-…”
“Leanna sedang berkerja diluar nyonya. Karena dia sebenarnya hanya membantu Bi Surti nyonya, dan bukan pelayan disini.” sela Hellena memotong ucapan Bi Surti, ia juga menjelaskannya.
Ravindra mendengarkan saja.’Kenapa lea tidak membuatkan ku kopi pagi ini, tumben sekali.’ batinnya.
“Oh, begitu ya! Nantilah saya ingin bertemu dengannya,” ujar Laras.
“Iya nyonya, nanti saya sampaikan," kata Bi Surti tidak menambahkan embel-embel nama Leanna karna ia takut keceplosan dengan menyebut kata ‘non’ diawalannya.
“EHEM!” dehem tuan Biantara.
“Sekarang biarkan papi yang bertanya mi," Laras mendelik mendengar ucapan suaminya.
“Mami matanya," tegur tuan Biantara tidak suka jika istrinya mendelik padanya.
“Iya, iya pi” ucap Laras.
“yoma, yopa yucu (oma opa lucu),” ucap Nathaniel dengan suara cadelnya. Semua yang mendengarnya menjadi tertawa memenuhi meja makan.
“Sudah, sudah tertawanya,” kata tuan Biantara menghentikan tawa semua orang.
“Siapa yang memasak sate lilit ini, rasanya sungguh enak sekali rasanya saya ingin nambah," ujar tuan Biantara memuji masakan yang ia makan.
“Itu juga Leanna yang memasaknya tuan," tukas Hellena.
“Ternyata orang yang sama, tapi sungguh apakah sate lilitnya masih ada?"
“Maaf tuan sate lilit sudah tidak ada lagi didapur.”
“Yasudah, kapan-kapan saya minta bikinkan lagi,” ucap tuan Biantara menginginkan lagi sate lilitnya.
“Papi ketagihan ya? Sama mami juga ketagihan sama sayur asem ini. Bener-bener keponakanmu Bi Surti pintar sekali memasakanya.” puji Laras sekali lagi, Bi Surti menanggapinya dengan senyuman.
Sheilla yang mendengar mertuanya memuji-muji Leanna, membuat hatinya memanas.’Selalu Leanna Leanna dan Leanna, awas saja kamu nanti.’ batinnya, tangan mencekram kuat dress yang dipakainya.
Menyudahi sarapan pagi ini, mereka semua masing-masing kekamar. Mungkin nanti malam mereka akan mengobrol-ngobrolnya. Perjalanan jauh yang ditempuh membuat keenam orang tersebut, sangat merasa lelah sekali dan memutuskan untuk beristirahat saja.
****
Bersambung. . .
Follow juga ya!!
Like, comennt, rate 5. jangan lupa gifts+vote nya.
kalau gw jadi lu mah ogah balik sama laki yg lebih busuk dari sqmpah. belum lagi terang"an dia mau bertahan karna harta. makan tuh cinta🙃