BAD?

Pagi harinya Rava terbangun terlebih dahulu, ia melihat Siska yang masih terlelap dibalik selimut. Ia langsung pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya, setelahnya ia langsung kembali lagi kekamar, ia masih melihat Siska yang tidur.

"Tumben sekali dia masih tidur." Ucap Rava mendekati Siska hendak membangunkannya.

"Siska, bangun lah, sudah pagi." Ucap Rava memegang pipi Siska, namun ia merasakan suhu tubuh Siska yang hangat.

"Siska, kamu sakit?" Tanya Rava beralih memegang dahi Siska memastikan suhu tubuhnya.

Siska yang merasa terganggu langsung membuka matanya.

"Pagi.." Ucap Siska membuka matanya.

"Kau sakit?" Ucap Rava khawatir.

"Ah tidak, aku hanya sedikit pusing, mungkin kelelahan karna bermain dipantai kemarin, sudah biasa seperti ini." Ucap Siska tersenyum.

"Akan ku panggilkan dokter." Ucap Rava.

"Tidak perlu, aku kan sudah bilang tidak apa apa, hanya pusing saja, minum obat nanti sembuh sendiri." Ucap Siska menolak halus.

"Aku akan mandi, nanti kesiangan ngampusnya." Lanjut Siska berdiri langsung menuju kamar mandi, dengan Rava yang memegangi tangan Siska memastikannya ia tak terjatuh.

Sembari Rava menunggu Siska, ia menyiapkan sarapan yang sederhana untuknya dan Siska.

Sesaat setelahnya Siska sudah keluar dengan baju yang rapi.

"Bagaimana? masih pusing?" Tanya Rava.

"Sudah agak mendingan, setelah ini pasti hilang." Ucap Siska.

"Yasudah, ini makan." Suruh Rava memberikan sepiring nasi.

"Kau bisa memasak? aku tidak mengetahuinya." Ucap Siska.

"Hei jangan meremehkan ku, aku ini bisa apa saja." Ucap Rava.

"Hehe, iya iya, suamiku memang the best." Ucap Siska memuji.

"Sudah jangan terlalu memujiku, nanti aku terbang." Ucap Rava lalu tertawa.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Rava dan Siska langsung pergi kekampus seperti biasa, Rava terlebih dahulu mengantarkan Siska kedalam kelasnya.

"Jika nanti pusing lagi, langsung hubungi aku." Pesan Rava sebelum pergi dari kelas Siska.

"Pasti." Ucap Siska tersenyum.

Rava langsung pergi dari kelas Siska mengabaikan tatapan para mahasiswa dikelas Siska.

Sementara diposisi Audrey, ia hendak berangkat kesekolah, namun hari ini ia tidak bersama dengan Mike, ia mengendarai mobilnya sendiri, karna Mike bilang bahwa ia akan datang sedikit terlambat.

Dimeja makan.

"Ma, Pa, semalam abang nelpon, katanya mau ada yang diomongin." Ucap Audrey memberitahu.

"Ah yasudah iya, nanti Papa hubungi balik dia." Ucap Austin.

Tiba tiba dering handphone Audrey berbunyi menunjukkan pesan dari Mike.

...("Hari ini aku tidak menjemput mu dulu, aku ada urusan sebentar, mungkin akan terlambat, nanti aku akan diantar oleh sopir, tunggu aku didepan gerbang.")...

...Pesan dari Mike....

"Ma, Pa, Audrey betangkat." Pamit Audrey.

"Iya sudah sana, pasti pacarmu sudah menunggu." Ucap Austin mengejek.

"Papa ini selalu saja mengejek ku." Ucap Audrey malu.

"Hahah, suruh siapa kau bucin sekali." Ucap Allice.

"Biarin, by Ma, Pa." Ucap Audrey langsung pergi.

Setelah beberapa menit berlalu, ia sudah sampai didepan gerbang sekolah, menunggu sang pujaan hati, tak beberapa lama Mike muncul dari mobil putih dengan sang sopir.

"Den, Mamang balik dulu." Ucap sang Sopir.

"Hati hati, Mang." Ucap Mike, sang Sopir langsung melajukan mobilnya pergi dari area sekolah.

Dengan sangat antusias Mike menyebrang jalan, hendak menghampiri Audrey yang berdiri bersandar pada mobilnya.

Akibat Mike tidak fokus pada saat menyebrang, tiba tiba ada sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi akan menabrak Mike.

Bruk!

Mobil tersebut menabrak seorang yang ada didepannya dengan keras hingga orang tersebut mental jauh beberapa meter.

Semua yang ada disana langsung terkaget dan sangat panik melihatnya.

***************************************

~BERSAMBUNG~

LIKE, COMMENT, KASIH RATE 5

JANGAN LUPA VOTE & TAMBAHKAN FAVORITE

JANGAN LUPA👆

SEE YOU NEXT EPISODE 😉

BYE~

AUTHOR SAYANG KALIAN💕💕