NovelToon NovelToon
Kaisar Pedang Tak Terkalahkan

Kaisar Pedang Tak Terkalahkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Budidaya dan Peningkatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sayap perak

Namanya adalah Ye Lin. Selain Ketua Pembunuh Bayaran dia juga dikenal sebagai Kaisar Pedang Tak Terkalahkan. Dalam ratusan pertarungan yang telah dilalui dia lebih banyak menang dan tak pernah sekalipun menderita kekalahan.

Namanya begitu disegani, pedangnya sangat dihormati. Namun pria yang terkenal kejam dan tak berperasaan itu pada akhirnya tewas saat berusaha menolong seorang anak muda.

Dia merasa hidup sangat tidak adil sampai jiwanya malah terjebak ditubuh anak muda yang diselamatkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch - 28 : Bagai Langit dan Bumi

"Ini belum berakhir!"

Ye Zhiyang menyalurkan Qi ke pedangnya lalu melesat maju menyerang Ye Lin. Dia menebas dengan gerakan kombinasi, menunjukkan serangkaian gerakan yang memukau tetapi juga mematikan.

Setiap serangannya seperti mampu membelah lapisan udara. Memicu suara nyaring yang membuat telinga berdenging.

"Kakak, aku baru saja serius. Bukankah tidak seru jika kau hanya menghindar?"

Ye Lin hanya tersenyum miring. Jika dirinya terprovokasi, kemudian menghadapi serangan itu secara langsung maka dirinya yang akan dirugikan.

"Alunan Nada Pedang. Bisa dikatakan ini termasuk teknik pedang legendaris. Penciptanya adalah Pertapa Pedang dari Utara, pembudidaya pedang yang sempat dikenal sebagai pembudidaya pedang terhebat, sebelum aku mengalahkannya."

Mengingat beberapa kenangan masa lalu membuat Ye Lin tanpa sadar tertawa. Namun tak disangka ketika tertawa Ye Zhiyang kemudian memperhatikan dan langsung mengira Ye Lin sedang menertawakan.

"Sialan!! Kau akan menyesal karena menertawakanku!"

Dia menyerang semakin brutal. Gerakannya eksplosif, tetapi Ye Lin hanya membutuhkan satu gerakan untuk mengacaukan rangkaian teknik tersebut.

Blam!!

Lagi dan lagi Ye Zhiyang terhempas. Bahkan, kali ini lebih buruk karena dia telah kehilangan banyak tenaganya.

"Pemiliknya saja sudah aku kalahkan. Bagaimana mungkin aku tidak tahu kelemahan teknik ini."

Ye Lin menghentakkan kaki menciptakan puluhan pedang spiritual yang melayang di atasnya. Dia bersiap memberikan serangan terakhir sampai sebuah suara datang bersama aura kekuatan yang menyebar.

"Cukup! Apa kau ingin membunuhnya?!"

Suara itu berasal dari Ye Chen. Pria tua itu sudah berada di atas lapangan latihan bersama dengan Wei Zhiyue. Mereka memeriksa kondisi Ye Zhiyang, dan setelah memastikan Ye Zhiyang tidak ada luka yang serius segera mengalihkan perhatian kepada Ye Lin.

"Walau bagaimanapun kalian masih bersaudara. Bukankah keterlaluan menyerang sampai seperti ini?"

Ye Lin menarik kembali puluhan pedang spiritual yang ia ciptakan dan menyimpan pedangnya. Berjalan beberapa langkah mendekati Ye Zhiyang.

"Adik Kedua, maafkan aku. Aku benar-benar tak sengaja. Karena sebelumnya kau bilang baru kembali dari latihan panjang, aku pikir kemampuanmu sangat hebat sehingga aku harus mengeluarkan seluruh kemampuanku. Tak disangka malah jadi seperti ini. Maafkan aku."

Ye Lin bahkan membungkuk hanya untuk meminta maaf. Tapi siapa yang tidak tahu apa niatnya.

Mulut berkata maaf, tapi sebenarnya sedang menghina kemampuan Ye Zhiyang yang jauh di bawahnya.

"Ka-kau!!"

Ye Zhiyang mengerti hal ini. Dia sangat marah sampai wajahnya memerah sempurna. Orang-orang di sekitar juga mengerti, tetapi tidak ada yang dapat mereka lakukan kecuali tertawa dalam hati sambil memuji kemampuan Ye Lin.

Sedangkan Ye Xinghan, dia berjalan memasuki lapangan latihan sambil melipat tangannya di belakang.

"Kalah dalam latihan adalah hal wajar. Terluka dalam latihan juga demikian. Jadi tidak perlu mempermasalahkannya lagi, cukup sampai di sini."

Selesai dengan ucapannya Ye Xinghan memanggil penjaga yang ada di sekitar dan meminta mereka mengantar Ye Zhiyang pergi. Satu persatu mulai membubarkan diri, sementara tersisa empat orang di sana termasuk Ye Minghua yang kemudian berlari menghampiri Ye Lin.

"Kakak sangat hebat."

Gadis kecil itu berseru lalu memeluk Ye Lin dari belakang. Ye Lin berjongkok, mengangkat tubuh Ye Minghua, menggendongnya di belakang.

"Ayo, Kakak antar ke ruanganmu."

Ye Xinghan baru membuka mulutnya tetapi kembali tertutup saat menyaksikan kedua anaknya menjauh.

"..."

Ye Lin dapat melihat jika sebenarnya Ye Xinghan memiliki sesuatu untuk dikatakan. Namun Ye Lin terlanjur kesal ketika mengingat bagaimana pria itu tidak melakukan tindakan apapun terhadap Wei Zhiyue meski tahu memberikan pil beracun kepadanya.

Hanya mengurungnya beberapa hari di ruangan. Apakah itu masih disebut hukuman? Dia masih bisa makan dan beristirahat dengan tenang.

"Sungguh bodoh aku berharap terlalu banyak. Pada akhirnya, kau tak bisa bersikap tegas."

Jika Ye Lin berada di situasi yang sama, dia tidak akan ragu untuk memenggal kepala wanita itu. Tak peduli jika ada orang luar yang rela dikambing-hitamkan, tak peduli jika tidak ada bukti yang cukup, karena nyawa anak menjadi taruhan dia dapat melakukan segala macam upaya.

...

Di waktu yang sama, Ye Zhiyang yang sudah ada di kediamannya segera mendapat perawatan untuk mengobati luka-luka di tubuhnya.

Meski tak mengancam nyawa, tetapi beberapa luka memiliki goresan yang cukup dalam bahkan meninggalkan memar.

Wei Zhiyue mengoleskan minyak untuk mempercepat proses pembekuan darah. Wei Jia menyuapkan sup gingseng untuk memulihkan tenaga, sedangkan Ye Chen masih terlihat diam di tempat duduknya dengan pikiran tertinggal di lapangan latihan.

"Zhiyang, apa kau tadi sengaja menahan diri?"

Ye Zhiyang mendongakkan wajahnya mendengar pertanyaan tersebut. Mulutnya terbuka, tetapi tidak ada suara yang keluar karena tak mampu menjawabnya.

"A-aku ...."

"..."

Tidak. Siapapun dapat melihat jika Ye Zhiyang tidak menahan diri dalam duel di lapangan latihan. Tentu saja termasuk Ye Chen. Namun meski mengetahui hal itu Ye Chen masih berharap jika Ye Zhiyang benar-benar kalah karena belum mengeluarkan seluruh kemampuannya. Berharap kemampuan Ye Lin tidak lebih baik daripada Ye Zhiyang.

Namun, kenyataan menampar wajahnya dengan telak. Ye Zhiyang kalah, dan kekalahannya tepat di depan mata puluhan penghuni Kediaman Keluarga Ye.

Hal ini sedikit banyaknya akan mempengaruhi persepsi para tetua yang sebelumnya masih mendukung Ye Zhiyang sebagai calon kepala keluarga.

"Anak itu... Padahal sebelum pergi ke akademi dia bahkan tidak tahu bagaimana cara mengayunkan pedang. Hanya dalam waktu enam bulan, bagaimana bisa kemampuannya meningkat dan menjadi begitu hebat?!"

Tangan Ye Chen terkepal. Tidak puas karena rencana yang tersusun matang sekarang menjadi kacau berantakan.

"Tidak ada pilihan lain. Kita harus menyingkirkannya."

Pelan, tetapi seperti anak panah yang menusuk gendang telinga. Tiga orang di dalam ruangan sontak menatap Ye Chen.

"Dulu aku berpikir tak perlu mengambil langkah terlalu jauh. Tapi melihat perkembangannya sekarang, dia akan menjadi ancaman yang dapat menghancurkan kita. Harus segera disingkirkan," ucap pria tua itu.

1
algore
joz
algore
jos
algore
joz
algore
jos
Dinata Tea
ayo thor, bagus cerita nya, cuma uo nya yg sedikit 🤭🔥🔥🔥
Dinata Tea
ayo thor sekali kali crazy up🔥🔥🔥
Andipujiwahono
mantap thor👍 ayo update lg 💪 seru thor
Andipujiwahono
ayo update lg kok cuma 1 💪👍🙏
Andipujiwahono
thor kok gk update lg
Dinata Tea
lanjutkan thorrrr🔥🔥🔥
DARIZ
lanjut
Nanik S
bikin babak belur saja
Nanik S
Layani saja tantangan Ye Zhiyang.. kalau perlu dibuat cacat.. biar ibunya tau rasa
Nanik S
Mantap
Nanik S
Beneran.. keren veritanya hidup
Nanik S
Tooooop
Nanik S
Cerita ini benar benar bagus
Nanik S
Karena Ye Lin yang sekarang bukan ye Lin yg dulu
Nanik S
Joooooost
Nanik S
Otak Ye Lin memang Jenius
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!