NovelToon NovelToon
Terjebak Bersama Pewaris Millioner

Terjebak Bersama Pewaris Millioner

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang / Pernikahan Kilat
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Marnii

Alleta, seorang gadis penurut yang kepolosannya dimanfaatkan oleh sang kakak dan ibu tirinya.

Di malam sunyi itu, sebuah pil tidur seketika mengubah kehidupannya 90 derajat.

Ia terpaksa harus dinikahi oleh seorang pria yang terjebak bersamanya, pria yang sama sekali tak pernah ada dalam tipe suami yang dia idamankan, karena tempramennya yang terkenal sangat buruk.

Namun, pria sekaligus suami yang selama ini selalu direndahkan oleh warga desa dan dicap sebagai warga termiskin di desa itu, ternyata adalah seseorang yang statusnya bahkan tak pantas untuk dibayangkan oleh mereka yang memiliki status sosial menengah ke bawah.

Alfarezi Rahartama, pria luar biasa yang hanya kekurangan izin untuk mengungkap identitas dirinya.

Bagaimanakah reaksi keluarga Alleta setelah tahu siapa sosok menantu yang mereka remehkan itu?

Dan lalu bagaimanakah reaksi Alleta sendiri apabila dia tahu bahwa pria yang menikahinya adalah tuan muda yang disegani?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marnii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apakah Dia Peduli?

"Kau tak mau menjawab?" tanya Alfarez sambil terus menatap Alleta yang salah tingkah, ia sendiri cemas akan jawaban apa yang harus dia katakan pada pria itu.

"Anda serius dengan itu?" tanya Alleta memastikan, jika dia menolak, tidak tahu akan setantrum apa laki-laki labil ini, jika dia menerima, entah rasa malu yang seperti apa yang akan dia tanggung setelah dulu pernah menceraikan Alfarez.

Melihat Alfarez mengangkat alisnya dan masih menunggu jawaban, Alleta pun menghela napas sambil memejamkan mata ia mengangguk kaku.

Alfarez tersenyum samar. "Apa itu? Aku tak paham dengan anggukan yang begitu."

Alleta menarik napas dengan kuat dan berkata dengan malu. "Iya, aku mau."

"Mau apa?" tanya Alfarez lagi seolah ia sengaja mempermainkan Alleta.

"Aku mau menikah denganmu." Alleta melanjutkan tanpa berani menatap Alfarez, ia lagi-lagi menunduk sambil memejamkan mata, entah apakah jawaban itu adalah keputusan yang benar atau salah, yang penting dia harus cari aman agar tidak diamuk oleh pria gila di hadapannya ini.

Alfarez terkekeh hampir tertawa, cukup lama hingga urat lehernya bermunculan, seolah apa yang barusan terjadi itu adalah sebuah lelucon yang pantas ia tertawakan.

"Kau sungguh berpikir aku benar-benar mengajakmu untuk menikah?" tanya Alfarez dengan senyum sinis yang masih tersisa.

"Hah?" Alleta hanya bisa tercengang dengan ucapannya. Itu amat sangat tidak lucu dan membuatnya hampir muntah darah.

"Kau tak mungkin lupa dengan kata-kataku, dulu aku mengatakan bahwa kau bukan wanita yang menjadi tipeku, dan itu tidak berubah sedikit pun. Kau berharap apa dariku sampai masih ingin melanjutkan pernikahan yang telah kau putuskan secara sepihak tiga tahun lalu?"

Napas Alleta mendadak menggebu-gebu, wajahnya memerah menahan sesuatu yang tak mampu ia keluarkan. Kau tahu rasanya memendam amarah yang memuncak di dada? Sakit sampai membuat Alleta kesulitan untuk bernapas.

Alfarez tersenyum puas, dan lalu menarik kedua kakinya, ia beranjak sembari berkata, "Bangunlah, jangan bermimpi terlalu jauh." Lalu ia pergi meninggalkan Alleta yang masih berlutut di lantai.

Apa yang dilakukan Alfarez ini seolah-olah ingin membuatnya menjadi sesuatu yang amat sangat dramatis, ia membuatnya seolah-olah Alletalah yang amat sangat mengharapkan cintanya dan mengemis untuk dinikahi. Benar-benar pria yang penuh taktik.

Tanpa sadar air mata Alleta keluar dengan sendirinya, ia terisak tanpa sanggup mengeluarkan suara sedikit pun.

Alleta sendiri tak tahu apa yang dia tangiskan, mungkin karena merasa malu yang amat sangat setelah diperlakukan bagai binatang oleh Alfarez.

Mungkin pria itu bisa menganggapnya sebagai candaan, tetapi bagi Alleta tidak sama sekali, itu adalah kesalahan yang mungkin dia pun akan sulit untuk memaafkan.

Dengan berat Alleta bangkit dari sana, berjalan keluar dengan langkah gontai dan tak bersemangat.

Terbesit sedikit penyesalan karena sudah berani menerima bantuan dengan bentuk hutang pada Alfarez, jika tidak ada hutang itu, maka 'dia' Alfarez tidak akan memperlakukannya sampai sedemikian rupa, karena dia tahu Alleta tak akan berani untuk melawannya. Namun, jika bukan karena Alfarez, ia dan ayahnya bisa saja berada dalam masalah dan berurusan dengan polisi atas laporan dirinya yang menolak membayar hutang dengan Bu Liliana.

Tak pernah Alleta merasa setakberdaya ini dalam menjalani hidupnya sendiri.

Ia kembali ke perusahaan dengan wajah muram, hidupnya hanya bergantung pada pekerjaan itu, hanya bisa mengandalkan upah tersebut untuk bertahan hidup di masa sulit ini.

****

Malam Harinya.

(Nona, saya sudah ada di parkiran, tolong Anda turun segera!)

Alleta yang baru saja keluar dari kamar mandi dan melihat pesan teks dari Handy, dibuat kalang kabut karena harus bergegas mengenakan pakaian dan keluar dari kamar kosnya menghampiri Handy di parkiran.

Ketika turun, Alleta sudah dapat mengenali mobilnya, mobil yang paling mengkilap, di sanalah Sekretaris Han berada.

Alleta sedikit membungkukkan badan dan tersenyum. "Maaf sudah membuat Anda menunggu lama Sekretaris Han."

Handy membuka pintu mobil sembari berkata, "Bukan pada saya seharusnya maaf itu diucapkan, tetapi pada beliau yang ada di dalam mobil yang harus Anda mintai maaf, Nona."

Alleta mengangkat alisnya tak mengerti, tetapi ketika ia mendekat, di sanalah ia dapat melihat Alfarez berada di dalam mobil, dengan tubuh tegap serta wajah datar, sibuk membolak-balikkan berkas dokumen di tangannya.

"Kenapa dia ikut ke sini?" tanya Alleta pada Handy dengan suara yang dibuat sepelan mungkin.

Handy hanya mengendikkan kedua bahunya tanpa bisa menjawab. Saat selesai bekerja, Alfarez tidak langsung meminta Handy mengantarnya pulang, dia hanya memerintahkan Handy untuk langsung menjemput Alleta.

"Anda bisa tanyakan langsung pada Tuan Alfarez, Nona," katanya tanpa ekspresi.

"Kaku sekali pria ini, apa dia sedang ketularan sikap menyebalkannya Alfarez?" batin Alleta sambil mendelik pada Handy. Menyuruhnya untuk bertanya langsung pada Alfarez, sama saja dengan menyerahkan nyawanya pada pria itu.

"Silahkan masuk, Nona," ucap Handy mempersilahkan.

Dengan mengumpulkan keberanian sebanyak-banyaknya, Alleta pun masuk dan duduk tepat di samping si tuan muda kutub es itu.

"Selamat malam, Tuan," sapanya sambil tersenyum palsu. Sesuai dugaan, Alleta tak akan mendapat jawaban dari sapaannya itu, Alfarez tetap fokus pada dokumen di tangannya, terlepas apakah dia sengaja atau pun tidak, yang Alleta pikirkan sekarang adalah bagaimana bisa bersikap tenang tanpa harus merasa kesal pada pria itu.

Perjalanan menempuh waktu selama 1 jam lamanya dengan kecepatan tinggi.

Alleta tampak heran dengan rumah yang ada di depan mereka. Rumah itu berbeda dengan rumah yang kemarin, lebih besar dan mewah tentunya.

"Kita di mana?" bisik Alleta pada Handy ketika mereka turun dari mobil, sementara Alfarez telah masuk ke rumah itu lebih dulu.

"Ini rumah Tuan Alfarez."

"Lalu yang kemarin?"

"Itu milik orang tuanya."

Alleta manggut-manggut tanda mengerti.

"Kalau boleh saya saran, Anda baik-baiklah pada Tuan Muda, Nona, beliau harus memutuskan pindah ke sini setelah tau Anda sempat berdebat dengan ibu tirinya."

Alleta menoleh menatap Sekretaris Han dengan raut wajah penuh tanda tanya.

"Yang soal pagi tadi itu?" tanya Alleta memastikan, dan Handy mengangguk mengiyakan.

"Bagaimana dia bisa tahu? Bukankah itu terjadi setelah dia berangkat ke kantor?"

"Semua mudah baginya asalkan dia mau, Anda bisa mendapatkan bantuan darinya juga karena kemurahan hatinya. Jadi, bersikap baiklah dan jangan terus berburuk sangka padanya."

Alleta diam merenungi sesuatu yang bahkan ia sendiri tak paham apa yang sedang ia cemaskan.

Sampai akhirnya Handy kembali berkata, "Melamar pekerjaan di perusahaan Golden Everdawn walau hanya sebagai petugas kebersihan, seharusnya tidak semudah seperti yang Anda alami, apakah Anda tidak pernah berpikir bahwa ada orang dalam yang memperlancar masuknya Anda hingga bisa bekerja di sana?"

Deg!

Jantung Alleta mendadak berdebar sangat kencang. Apakah yang dimaksud Handy adalah bahwa dia bisa bekerja di perusahaan itu adalah karena bantuan dari Alfarez?

Alleta mendadak merasa hatinya tersentil oleh penuturan Sekretaris Han, apakah benar bahwa dirinya terlalu buruk memperlakukan Alfarez? Apakah Alfarez memang sepeduli itu padanya? Tapi apa alasan Alfarez untuk bisa peduli? Pria itu jelas terlihat sangat membencinya.

Ini kalian gak ada yang mau ngasih komentar? Padahal aku berharap kalian ngasih semangat ke aku. Huhu :(

1
Nadila Fakoubun Lodar
ahhh sedikit amat update nya😂
Marnii: Bentar lagi update bab baru Kak, ditunggu ya 😍
total 1 replies
Nadila Fakoubun Lodar
sangat bagus
Nadila Fakoubun Lodar
lanjut min
Tayako Shizuki
loplop sama karya mimin
Marnii: Arrgghh, terimakasih, senangnya dapat komentar positif 😍
total 1 replies
Tayako Shizuki
bagus banget
Tayako Shizuki
semangat terus minn!!!💪
Nona S
Semangat Kakak, aku selalu menunggu updatenya
Marnii: Makasih ya Bebkuh 😍
total 2 replies
Dwhie Purnama
bagus kak
lebih banyak lg UP nya yaa
Marnii: Ah, terimakasih sudah mau komen 😍
total 1 replies
Rahma As
Wkwk, Alvarez terbuat dari tanah merah keknya ya 🤣
Nona S
Emang dasar si Tuan Alfarez ini 🤭
Rahma As
Best banget ceritanya thor
Marnii: Terimakasih ya sudah memberikan dukungan, lope banyak² buat kamu 🤭
total 1 replies
Rahma As
Wkwk... Birahi dong 🤣
Rahma As
Permainan Alfarez pun dimulai🤭
Rahma As
Hei, itu Alfarez mantan suamimu Alleta
Rahma As
Dapet karma dah lu 🤭
Rahma As
Tempat di mana ada banyak orang, pasti selalu ada aja yang nyeleneh. miris
Rahma As
Bukan mempermainkan orang, itu karena dendam sama lu aja Alleta 🤣
Rahma As
Ah, kenapa gak mati ajalah kau nenek sihir/Angry/
Rahma As
Hah? Lc?
Rahma As
Ini Ibu tirinya baik apa jahat thor?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!