NovelToon NovelToon
Belenggu Terindah

Belenggu Terindah

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Cintamanis
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: wasabitjcc

Ilya Perry-Ivanova menikahi Nicholas Duncan hanya untuk satu tujuan: melarikan diri dari sangkar emas neneknya yang posesif.

Tapi Nicholas Duncan, sang pecinta kebebasan sejati, membenci setiap detik dari pernikahan itu.
Tujuannya Nick hanya satu: melepaskan diri dari belenggu pernikahannya, yang mana berarti Ilya. Istrinya yang paling indah dan jelita.

Ketika satu pihak berlari ke dalam ikatan itu, dan pihak lain mati-matian berlari keluar, mampukah mereka selamat dari perang rumah tangga yang mereka ciptakan sendiri?

×wasabitjcc

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wasabitjcc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Jawaban Dan Pertanyaan

Ekspresi geli menghiasi wajah Nick begitu Ilya mempertanyakan tindakannya, seakan-akan ia menggendong wanita itu untuk melemparnya ke lereng gunung. Kegelian yang saat itu menghiasi wajah Nick bukan kegelian yang ringan dan cenderung jenaka, lebih kepada kegelian dengan sentuhan jenuh dan cenderung garang.

"Kalau aku mau menyingkirkan kamu dari hidupku, Princess, aku tidak akan repot-repot melakukannya di sini ketika ada banyak orang melihatku."

Di bawah tatapan madu Nick, iris hijau Ilya berbinar seperti permata emerald yang indah, cerah, dan liar.

"Benar," bisik Ilya, hela napasnya bersahutan dengan hela napas Nick. "Kamu tidak bisa menyingkirkanku."

Kesadaran hadir di benak Ilya, meredakan kecemasannya akan dilempar ke kawah gunung oleh Nick. Benar juga. Tidak mungkin Nick melemparnya ke kawah gunung. Pria itu akan menjadi santapan Fedora kalau Seryozha atau Eddy tahu apa yang dia lakukan. Oh, jangan lupakan Alexey yang akan membangun monumen di atas makamnya.

Keluarga Ivanov akan mencincang Nick kalau sesuatu terjadi pada Ilya.

"Jangan terlalu senang pada fakta itu," sahut Nick.

Ilya tersenyum, tapi senyumnya tak bertahan lama begitu ia mengingat kembali posisinya di dada Nick. Betapa dekatnya mereka, hingga panas tubuh mereka membaur satu. Ilya bahkan mampu mencium aroma cologne yang melekat di tubuh Nick. Aroma khas pria yang meninggalkan kesan tajam dan mencekam. Sangat Nick.

"Kalau kamu tidak mau melemparku ke kawah, kenapa kamu menggendongku?" Pertanyaan itu keluar dari bibir Ilya, menyuarakan kebingungan kentara.

"Kamu yang meminta," sahut Nick.

"Haah? Aku? Kapan? Aku, tunggu, apa? Aku? Aku tidak. Nicky, aku meminta kamu berbagi jaket yang sama denganku."

"Ya, dan itulah yang kita lakukan sekarang."

Hidung Ilya mengkerut. "Ini terlalu dekat. Lagipula, bukankah aku berat?"

"Aku pikir kamu menginginkan aku bertingkah romantis, Princess. Juga, kamu seringan kapas. Aku jadi mempertanyakan kualitas masakan Maya. Apa dia membuatmu tidak nafsu makan?" 

Ucapan Nick mengingatkan Ilya pada obrolan mereka di mobil—ketika Ilya ngambek sudah dibangunkan oleh Nick dengan percikan air.

Nick mengingatkan Ilya kalau perempuan itu yang menginginkan keromantisan ini terjadi, bukan dirinya. Walau memang, menggendong Ilya seperti bayi koala, tangan perempuan itu di lehernya, dan tangannya di pangkal paha perempuan itu, adalah tindakan yang Nick putuskan sendiri. Ilya tidak mengajarinya untuk mendekap perempuan itu dan berbagi udara bernapas yang sama.

Nick melakukan semua ini atas kesadaran dirinya sendiri. Seperti pria gila.

"Masakan Maya baik-baik saja," sahut Ilya, bibirnya yang mengerucut membuat Nick menelan saliva. Sesuatu yang gelap merayap di benaknya, membuat manik madunya berbisa.

"Mungkin kamu harus memakan sesuatu yang lain." Menelan sesuatu yang lain.

"Dengar, Nicholas, laki-laki seharusnya tidak membahas berat badan perempuan. Itu melanggar kode etik."

"Kode etik siapa?" Dan tunggu, mereka masih membahas berat badan? Sial, Nick tidak sadar sama sekali. Pikirannya terlalu fokus pada pemandangan indah di depan matanya. Pada kawah Halaekalā, maksudnya. Nick menikmati pemandangan awan-awan itu, langit biru, bibir merah muda Ilya...tidak. Tidak.

"Kode etik pria," sahut Ilya asal-asalan. Demi memenangkan argumen dengan Nick, Ilya mengarang apa saja. "Kamu tidak membahas berat badanku, dan aku tidak membahas gaya rambutmu. Bukankah begitu aturannya?"

"Apa ada yang salah dari gaya rambutku?" tanya Nick.

Jawabannya tentu saja Tidak.

Tidak ada yang salah dari Nick. Dia sempurna dari ujung kaki hingga kepala dan rambutnya.

Kendati pria dengan surai ikal dan tebal adalah pria yang sedang memenuhi reels insta Ilya belakangan ini, sedang trendy, Nick yang bergaya rambut pendek dan bersih, tidak membuatnya kurang memukau. Justru, potongan rambutnya yang seperti itu menonjolkan pesona dari tulang pipi dan garis rahangnya yang tegas. Dia sangat berkarisma.

"Kamu..., bagus." Ilya tidak bisa mengutarakan jawabannya dengan benar. Tidak ketika ucapan yang terangkai di benaknya adalah pujian. Ugh. Ilya tidak mau memuji Nick.

"Bagus saja? Aku pikir kamu mencintaiku, Princess. Kemana perginya romantismemu? Apakah kamu wanita Rusia asli?"

Ilya menggigit bibirnya, ia memalingkan wajahnya yang merona ketika Nick dengan sengaja menyatukan kening mereka. Membuat jantung Ilya panik dan siap meledak.

"Anggap saja ini balas dendamku karena kamu sudah bertingkah tidak romantis padaku. Jika kamu menginginkan pujian, kamu harus layak mendapatkannya."

"Oh, aku pikir aku sangat layak." Nick menyentak tubuh Ilya yang melonggar dari dekapannya, dan saat itu, tatapan mata mereka kembali bersua. Jenaka melukis mata madu Nick, membuat Ilya panik.

Ilya tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, tapi sesuatu tentang mata Nick membuatnya ketakutan. Seakan-akan pria itu bisa membaca jiwanya. Menguasainya.

Tidak hanya tatapan, jarak wajah mereka yang sangat dekat pun membuat Ilya kesulitan bernapas. Seperti sekarang, ketika iris madu itu memindainya tajam, Ilya merasakan nyalinya untuk menatap pria itu menciut. Ilya seperti kehabisan oksigen.

"Kamu membingungkanku, Ilya." Nick berbisik di depan wajahnya, dan bisikan itu mengirim sengatan listrik ke sekujur tubuh Ilya.

"Kamu membingungkanku," sahut Ilya balik, berusaha tenang. Namun, siapa yang mau ia bodohi dengan tatapan bergetar itu?

Ilya tidak tahu apa yang sedang Nick pikirkan tentangnya. Apa yang membingungkan darinya sampai Nick menatapnya intens. Ilya tidak tahu apa pun, dan ketidaktahuannya itu membuat Ilya semakin gugup di depan Nick. Rasanya seperti berada di dalam belitan ular piton.

Ilya ingin bertanya tentang apa yang Nick pikirkan, tapi pria itu tiba-tiba menurunkannya, membuyarkan atmosfir intens yang mencekam mereka.

"Aku pikir aku sudah menemukan satu jawaban untuk beberapa pertanyaan yang mengisi benakku," ucap Nick. Baru satu, memang, tapi itu memuaskan.

"Apa maksudnya?" Ilya menatap Nick dengan kebingungan.

"Nothing, Princess. Nikmati saja matahari terbitnya. Aku perlu menelepon asistenku."

"Kamu..., kamu tidak memakai jaket...?"

Nick menoleh sekilas padanya dan menggeleng, "Kamu lebih membutuhkan itu."

Saat Nick meninggalkannya, Ilya terpaku menikmati pemandangan matahari terbit dengan pikiran terbelah dua. Sulit menikmati keindahan ketika seseorang baru saja mengacaukan pikiranmu dengan ucapan ambigu.

Jawaban apa yang Nick dapatkan darinya? Apa yang Nick bingungkan darinya?

Haruskah ia cemas?

...----------------...

1
carlos cupu
Jangan berhenti menulis, kami butuh cerita seru seperti ini 😍
Cute/Mm
Cerita yang mencairkan hati, romantis abis!
kozumei
Meresap dalam hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!