Rahul adalah Seorang pemuda tingkat kelas bawah, tidak sengaja memperoleh bokor kecil dan mengubah segalanya.
Ia menguasai jalan kultivasi, pengobatan, teknik abadi yang mengguncang langit dan bumi.
Simak jalan ceritanya, lucu, lugu, penuh trik dan intrik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wang Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Daleb Shing.
Bagian 29.
"Bibi Serma, ngak usah memikirkan lagi soal produk, aku membawa produk ajaib. Satu satunya yang ada di dunia ini, Hehehe!"
Itulah Pretty yang baru saja sampai di depan pintu ruang kerja Ayahnya dan mendengarkan pembicaraan dari luar...
"Dasar sembrono, mengapa tidak mengetuk pintu dulu. Kamu tau Ayah sedang berbicara hal penting dengan Bibi Serma. Kenapa kamu ikut ikutan!"
Seru Daleb Singh dengan nada setengah menyalahkan ketika melihat Putrinya yang masuk tanpa izin.
Namun, di balik kata katanya terdengar nada penuh kasih sayang tanpa setitik pun kemarahan.
"Hehehe...Nona Pretty, apa kau punya produk bagus yang kau bawa kepadaku?" Tanya Bibi Serma.
Kalau memang ada bagus, aku tidak sangat berterimakasih padamu. Bibi ini hampir stres memikirkan masalah ini, apa lagi tadi baru saja di marahi oleh Ayahmu yang juga pemilik perusahaan Daleb Singh!"
Ayah Pretty hanya menangapi dengan senyum santai. Meskipun tak berharap banyak dari Pretty, si putri manja dari keluarga kaya. Ia tetap mengikuti obrolan.
Hehehe...Pretty mendekat kearah Ayahnya dan berkata.
"Ayah, beri aku waktu setengah jam, aku akan menunjukkan sulap kecil kepada Ayah dan Bibi Serma. Aku juga bisa menyelesaikan masalah yang sedang kalian hadapi!"
Sembari berbicara, Pretty mengeluarkan sebuah botol kecil dari dalam tasnya seperti memperlihatkan harta karun.
Pretty mengambil satu pil dan memberikan kepada Bibi Serma dan berkata.
"Bibi Serma, kulit Bibi kan sedang sedang tidak bagus. Ini untuk Bibi!"
"Oh ya...Bibi minum dengan air putih bersih, setengah jam lagi akan ada kejutan"
Bibi Serma menerima pil itu di tangannya, ia menatapnya ragu ragu dan kemudian menciumnya.
"Wangi juga, ya Nona Pretty. Ini produk mahal yang kau sebutkan tadi?"
Pretty mengambil dua gelas air dari dispenser dan memberikannya kepada Ayah dan Bibi Serma dan berkata.
"Betul, Bibi! Ini dia, fakta lebih kuat dari kata-kata. Aku tau ucapan saja tidak cukup membuat kalian percaya, tapi aku sudah mencobanya sendiri"
Ia tersenyum lagi "Ayah..Apa Ayah tidak menyadari perubahan di wajahku? Semalam jerawat di wajahku parah sekali dan Ayah sempat bilang akan menghubungi pakar kecantikan dari ibu kota, kan! Tapi sekarang, lihat kan...Bersih semua dan itu berkat pil ini.."
Iya pun membagikan masing masing satu pil lagi kepada Ayahnya dan kepada Bibi Serma.
"Eh...Jerawatmu benar benar hilang, padahal semalam parah banget? Apa itu semua benar-benar karena pil ini?"
Tanya Daleb Singh melihat kearah wajah putrinya tercengang.
"Hehehe...Ayah pintar, dua pil kecil ini menyelamatkanku dari masalah besar yang hampir membuatku stres empat sampai lima hari terakhir"
"Ayah, cepat minum! Ini tidak berbahaya, aku sudah mencobanya sendiri" Kata Pretty dengan nada serius.
Tak lama kemudian keduanya mulai berkeringat setelah menelan pil yang di berikan oleh Pretty.
Beberapa menit Setelah mereka masuk kamar mandi, di dalam ruangan itu terdengar suara teriakan takjub dari Bibi Serma.
Teriakan itu membuat Pretty sedikit panik, ia khawatir ada efek samping yang tak terduga. Karena tiap orang memiliki tubuh yang berbeda-beda.
Namun, sesaat kemudian Bibi Serma keluar diiringi dengan senyum bahagia dan berkata.
"Nona Pretty, dari mana kamu mendapatkan? Katakan cepat! Ini adalah produk kecantikan yang luar biasa ajaib!"
"Luar biasa, ini benar-benar luar biasa. Aku merasakan kulitku begitu halus, lembut seolah kembali muda beberapa tahu!"
Pretty menghela nafas lega sambil tertawa, belum sempat menjawab.
"Putriku, cepat katakan dari mana pil ajaib ini di jual? Sudah masuk kepasar?"
"Ya, Nona Pretty. Di mana kamu beli pil ini?"
Pretty tersenyum bangga dan berkata.
"Ayah, Bibi Serma, sabar dulu! Dengar dulu ceritaku, karena aku yang merekomendasikan. Tentu saja ini bukan produk umum di pasaran, seperti yang aku katakan. Pil ini pil unik yang ada di dunia ini"
Kemudian Pretty menceritakan semuanya tentang Rahul kepada Ayahnya Daleb Singh dan Bibi Serma.
Setelah cerita selesai, Daleb Singh memandang kearah Serma.
Dan Bibi Serma mengaguk mantap.
"Bagaimana, Ayah. Mau kerja sama dengan Rahul?"
Tanya pretty, ia berniat membantu Rahul. Sebagai teman sekelas, ia tahu kondisi keluarga Rahul.
Ia tahu Ayahnya tidak memperlakukan Rahul dengan buruk, semua itu tergantung pada keputusan Ayahnya.
"Nak, kamu pulang dulu kerumah, bukankah hari ini hari libur, Rahul teman sekelasmu bukan? Undang dia kerumah malam ini" Kata Daleb Singh sambil tersenyum lembut.
"Baik, Ayah! Aku pergi dulu, ya..Ayah... Sampai jumpa Bibi Serma!"
"Sampai jumpa Nona Pretty!" Bibi Serma tersenyum kearah Pretty pergi.
Setelah hanya tinggal mereka berdua, kemudian Bibi Serma menatap kearah Daleb Singh dengan senyum bahagia dan berkata.
"Pemimpi, jika apa yang dikatakan oleh Nona pretty benar dan temannya bisa menyediakan Tiga puluh ribu pil dalam sebulan. Oh...Maksudku Pil kecantikan, saya berani jamin maka performa perusahaan kita di sektor ini akan meningkat berpuluh puluh kali lipat dan bahkan bisa menguasai di suruh wilayah!"
Daleb Singh mengaguk dan berkata.
"Segera kirim pil kecantikan ini kedepartemen pengujian kualitas, periksa kandungan bahan aktifnya. Lihat apakah ada efek sampingnya. Aku lihat pil ini bukan untuk kecantikan saja. Semua kerja lainnya di tunda dulu, aku ingin hasilnya nanti sudah ada!"
"Baik, pemimpin! Aku sendiri yang akan mengawasinya"
Setelah mengatakan itu, lalu mengambil dua pil yang tersisa kemudian keluar dari ruangan tersebut.
Daleb Singh duduk di kursinya, matanya menyala tajam.
"Hmmmm...Menarik! Warisan pengobatan Dewa memang ada, dari cerita jaman Nenek moyang. Tapi siapa sebenarnya Rahul ini?"
Mengambil ponselnya dan menelepon seseorang.
'Paman Balwan, carikan aku informasi tentang teman sekelas Pretty yang bernama Rahul, Aku ingin semua data dirinya secepat mungkin!"
"Siap, akan saya urus!"
Setelah memutuskan panggilan, Daleb Singh menyentuh wajahnya. Ia merasakan kulit wajahnya sangat lembut dan licin.
Dalam hati ia sudah bertekad, ia harus bertemu dengan Rahul dan sebisa mungkin menariknya pemuda itu kepihaknya.
Setelah pukul enam sore, ia menerima telepon dari paman Balwan.
Informasi yang di dapat menyatakan bahwa, Rahul hanyalah mahasiswa biasa dari pedesaan yang terdapat di sebuah desa kecil dekat sungai Gangga.
Iya tinggal dengan Neneknya yang sakit sakitan dan adik perempuannya yang masih SMA.
Ayahnya adalah seorang sersan yang hilang dalam tugas sejak Rahul masih berumur enam tahun dan ibunya pergi meninggalkan rumah.
Ketika mendengar semua ini, Daleb Singh bernafas Lega, ternyata Rahul benar benar bersih, bukan seorang penipu.
Itu berarti pil kecantikan yang di buat oleh Rahul benar benar asli dan bukan tipu muslihat.
Namun yang membuatnya Daleb Singh bingung adalah, dari mana Rahul memperoleh resep pil kecantikan ini.
Simak terus kelanjutan cerita ini pada episode selanjutnya bersambung ke bagian 30.