Ustadzah Untuk Mafia Kejam

Di sebuah kantor nampak seorang laki-laki sedang menelungkupkan wajahnya di atas lipatan tangan.Sejak tadi kepalanya terasa pusing,perutnya terasa sakit serta suhu badannya yang terasa panas.

Padahal tadi pagi tidak apa-apa.Ia mengingat lagi waktu sarapan tadi dirinya hanya makan nasi goreng buatan istrinya yang seperti biasanya.

Keringat mulai membasahi keningnya,

"Aauhhh" Rintihnya saat rasa sakit kembali menerpa perutnya.

Sang asisten yang sudah dua kali masuk,semakin khawatir.

"Tuan saya panggilkan dr.Anton saja ya? Atau Tuan ingin kerumah sakit saja?"

Altheza mengangkat wajahnya,terlihat jelas wajah pucatnya dengan peluh membasahi kening hingga lehernya.

Sang sekertaris yang sejak tadi ikut masuk,terus memperhatikan wajah bos nya yang terlihat sangat tampan.Apalagi dengan wajah sendu bercampur peluh membuat ketampanan Altheza semakin meningkat,terlihat begitu seksi membuat sang sekertaris menggigit ujung bibirnya.Kakinya sejak tadi tidak bisa diam,bibirnya semakin kuat ia gigit menahan agar suara des*hannya tidak terdengar.

Otaknya sudah berkeliaran,rasanya di buat gila oleh sang bos.Tangannya meremas kuat rok span yang memang sudah pendek semakin terpihat pendek.

"Tuan.." Panggil Bimo kembali, sang asisten yang sejak dulu sudah menemani Altheza.

"Jemput Fara sekarang bim" Ucapnya pelan.Kemudian menyusupkan kepalanya lagi pada lipatan tangannya.

Tanpa banyak bicara,Bimo langsung keluar dari ruangan dan akan turun langsung untuk menyuruh supir menjemput nyonya nya.

Sedangkan di ruangan Altheza,sekertaris itu terus saja memperhatikan bosnya.Dengan berani ia mendekati Altheza,badannya mulai gatal ingin sekali segela menarik Altheza ke atas kasur namun ia masih menahannya.

Namun seolah Althez mempunyai Alarm,ia langsung tau jika ada seseorang yang sedang memujanya sehingga dengan gerakan tangan Altheza langsung mengusir sekretaris tersebut keluar runahnya.

....

Di rumah yang besarnya bak sebuah istana,Fara sedang duduk di ruang tv sambil membaca sebuah buku.Ia baru saja selesai makan siang,dengan khusuk Fara membaca buku tebal miliknya hingga tak sadar jika seorang pelayan sudah berada di belakangnya.

"Bu.." Panggilnya

"Eh iya mbak,ada apa?"

"Itu Bu,di luar ada supir dari kantor Tuan katanya di suruh Tuan untuk menjemput Ibu"

"Hah"

Fara terkejut,tidak biasanya sang suami memintanya datang.Selama hampir setengah Tahun menikah,Altheza belum pernah memintanya ke kantor.Bahkan Fara tidak pernah sekalipun menginjakan kaki di kantor sang suami kecuali di aula yang dulu pernah di adakan acara pengajian kantor saat dirinya di undang oleh sang mertua.

Fara buru-buru menghampiri sang sopir,

"Pak,ada apa?"

"Maaf Nyonya saya di suruh Pak.Bimo untuk menjemput nyonya karena permintaan Tuan"

"Memangnya ada apa Pak,Mas linggu menyuruh saya datang"

"Tidak tahu nyonya,tadi Pak Bimo hanya berpesan katanya tolong cepat datang karena urgent" Jelas sang sopir.

Fara terkejut,pasti terjadi apa-apa dengan suaminya karena tidak biasanya suaminya menjemput dirinya untuk datang ke kantor.

Fara langsung pamit untuk mengambil tas di kamarnya.Ia tak akan berganti baju,biarlah ia tetap memakai baju sekarang toh baju yang ia pakai juga terlihat bagus dan bersih.

Hingga empat puluh menit kemudian Fara tiba di perusahaan suaminya.Ia turun di depan lobi dan langsung masuk,beruntung satpam sudah di beritahu Bimo sehinga ia langsung mengantarkan Fara ke lantai atas tempat dimana suaminya berada.

Hingga tepat di lantai atas,pintu lift terbuka.Mata Fara melihat ada du buah ruangan dan di depan satu ruangan terdapat meja dengan seorang wanita seksi sedang duduk sambil bertumpang kaki sehingga bisa terlihat jelas pah* atasnya.

Fara berjalan menghampiri wanita tersebut."Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" Jawab sekertaris Althez ketus,jangan lupa matanya yang memindai penampilan Fara dari atas sampai bawah.

"Kamu siapa? Kenapa bisa naik ke lantai ini? Ini lantai khusus pemilik perusahaan jadi tidak boleh orang sembarangan datang kesini" Jelasnya dengan pongah.

"Maaf saya hanya ingin ke ruangan Mas Lingga"

"Mas lingga? Siapa? Disini gak ada yang namanya Lingga,kamu salah lantai kali."

"Tapi tadi kata satpam di lantai sini"

"Sudah saya bilang ini lantai khusus pemilik perusahaan".

"Iya saya tau makanya saya datang ke lantai ini karena ingin menemui mas Lingga"

"Tapi disini gak ada yang namanya Lingga! Disini-"

"Nyonya.." Panggil Bimo membuat wanita tadi terdiam,ia terkejut karena Bimo memanggil wanita di depannya ini Nyonya.

"Mari masuk Nyonya,Tuan sudah menunggu" Ajak Bimo mempersilahkan Fara masuk yang di ikuti sekertaris tersebut yang terlihat penasaran dengan Fara.

Pintu terbuka,Fara masuk dan melihat suaminya menunduk.

"Assalamualaikum mas"

Mendengar suara istrinya,Altheza mengangkat kepalanya yang semakin pucat.

Fara terkejut dibuatnya dengan langkah buru-buru ia menghampiri Altheza.

"Ya Allah Mas,kamu kenapa?"

Tanpa aba-aba Altheza langsung memeluk pinggang Fara dan menyembunyikan wajahnya di perut sang istri membuat Fara terkejut dan menegang.

"Kepala aku pusing,perut juga sakit banget" Keluhnya dengan suara lemah.

Fara tersadar,ia langsung menangkup wajah sang suami.Ia memerikan suhu badan sang suami.

"Astaghfirullah,badan mas panas banget.Sejak kapan mas,tadi pagi Mas Lingga gak apa-apa"

Fara kembali mengingat-ingat sebelum suaminya pergi tapi terlihat biasa saja.Terlihat sehat-sehat saja.

Altheza menggelengkan kepalanya,iapun tak mengerti apa yang terjadi pada dirinya.Altheza menghirup dalam-dalam wangi tubuh sang istri yang sedikir menenangkan.

"Mas kita kerumah sakit ya" Ajak Fara namun Altheza hanya menolak.

"Tapi mas,Fara khawatir.Takut mas lingga kenapa-napa"

Altheza dilema,badanya terasa tak kuat tapi ia tak bisa keluar dalam keadaan seperti ini.Ia takut terendus para musuhnya yang nantinya akan membuat mereka memanfaat situasi untuk menyerang dirinya.

"Pulang saja" Pintanya lemah

Fara menghela nafasnya."Ya sudah,nanti Fara akan hubungi dokter utuk ke rumah"

"Tidak perlu Nyonya,biar saya saja yang menghubungi Dr.Antor dokter pribadi Tuan"

Fara mengangguk,ia tidak ingin mendebatnya yang terpenting Altheza segera di obati.

Fara kemudian memakaikan jas pada suaminya,ia akan langsung membawa Altheza pulang.Untungnya Bimo faham dengan kode sang Tuan sehingga ia langsung membawa Tuannya kedalam lift khusus yang langsung tiba di basement khusus Altheza sehingga tidak akan ada orang yang melihat sang Tuan yang nampak lemah.

...🌸🌸🌸...