NovelToon NovelToon
Amore

Amore

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Ibu Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: ENMom

Menjadi seorang Duda tunanetra serta memiliki seorang putri, dalam waktu dekat, bukan lah hal yang mudah untuk Jade jalani.

Berulang kali ia mencoba mengakhiri hidupnya, namun putri kecil nya selalu saja menggagalkan niat nya tersebut.

Sampai suatu saat ia bertemu dengan seorang gadis bernama Sarah, kehidupan nya menjadi berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ENMom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29

Usai mandi, Sarah keluar kamar dan menghampiri Alan. Seperti biasa Alan memeluk Sarah dari belakang dan mengendus endus mencium pundak Sarah

" sayang tadi kesini diantar aries atau bawa mobil sendiri?"

" diantar aries "

"ya udah yuk berangkat"

Alan masih enggan pergi. Ia masih ingin lebih lama berdua dengan Sarah.

" 10 menit lagi, aku masih mau berdua sama kamu "

" sayang"

"hhmm"

" kita nikah dulu aja gimana? Masalah resepsi dipikirkan nanti" ucap Sarah tiba-tiba.

Alan menatap mata Sarah, Selama ini ia juga memikirkan hal yang serupa. Ia ingin menikah sah secara legal lebih dulu dengan Sarah, tapi ia takut jika Sarah menolak keinginan nya tersebut.

" siapkan berkas mu. Kita nikah besok " secepat kilat Alan menyetujui ucapan Sarah.

Sarah pun menyiapkan berkas-berkas yang diperlukan untuk menikah.

" aku sudah tidak sabar untuk menunggu esok hari "

Hati Alan berdebar, gelisah, ia sudah tidak sabar menyambut hari esok.

"ayo kita ke pergi, ini sudah lebih dari 10 menit"

Alan mengangguk, ia mengambil kunci mobil Sarah, dan mengendarai nya. Di dalam perjalan mereka berdua tidak berhenti untuk tersenyum.

Sesampai di rumah Alan, ternyata Anisha kembali datang ke rumah nya. Ia sekarang lebih rajin ke rumah untuk menemui Lila.

" kak saraaaah " jerit Lila sembari memeluk nya.

"Lila pelan-pelan, perut kak Sarah baru sembuh" ucap Alan.

Melihat Alan sangat perhatian pada Sarah, Anisha mengingat Alan sangat perhatian pada nya ketika ia sedang hamil Lila. Alan terlihat sangat menyayangi Sarah, Anisha bisa melihat dari tatapan mata Alan yang terus tertuju pada Sarah.

" hari ini dapat nilai berapa?"

" 80 "

" waw, keren "

Alan meninggalkan Sarah bertiga dengan Anisha dan Lila. Alan benar-benar tidak ingin berinteraksi dengan Anisha. Sarah pun mengerti sikap Alan tersebut.

Sarah tersenyum tipis pada Anisha, Anisha pun membalas senyuman Sarah.

" hai kita belum kenalan secara resmi, saya Sarah" Sarah penuh percaya diri memperkenalkan diri nya pada Anisha. Sarah pun mengulurkan tangan nya untuk bersalaman

Anisha menyambut tangan Sarah. Anisha terpesona pada Sarah, sehingga membuatnya menjadi tidak percaya diri di hadapan Sarah.

"Anisha" jawab nya.

" kak Sarah, itu apa?" tanya Lila menunjuk kotakan yang dibawa oleh Sarah.

" ini? Apa ya kira-kira isi nya, kak Sarah juga ngga tau, mau bantu kak Sarah bukain?"

Lila mengangguk, tangan Lila pun mencoba membuka kotak tersebut.

" waw apa itu?"

" itu kue kesukaan ku" ucap Lila senang

Sarah memberikan kue tersebut pada Lila.

" coba bunda sama kak Sarah tinggal sama Lila. Lila pasti happy " ucap Lila polos

Anisha tersenyum canggung, sedangkan Sarah bersikap santai.

" hhhmmm... Kak Sarah boleh bicara serius ngga? "

Lila melihat Sarah lalu mengangguk. Sarah melihat Anisha dan tersenyum

" sebentar kak Sarah panggil ayah mu dulu " Sarah pun menyuruh Alan untuk bergabung dengan mereka. Sarah mencoba membantu bicara untuk mereka karena Alan maupun Anisha tidak bisa menjelaskan keadaan mereka pada Lila.

" begini, untuk saat ini Lila mungkin belum mengerti keadaan ayah dan bunda Karena Sarah masih kecil tapi nanti suatu saat kalau Lila sudah besar, mereka akan menjelaskan lagi alasan kenapa mereka tidak bisa tinggal bersama dan Lila harus janji, setelah mengetahui nya apapun alasan nya, Lila harus tetap menyayangi mereka"

Lila pun mengangguk mendengarkan ucapan Sarah.

"ayah dan bunda memiliki rumah masing-masing, jadi Lila punya 2 rumah untuk Lila datangi. Ayah sama bunda menyayangi Lila dan mereka akan punya waktu masing - masing untuk bermain bersama Lila. Dan untuk kak Sarah sendiri, kak Sarah akan pindah kesini jika ayah menikahi kak Sarah. Dan tentu nya kak Sarah juga menyayangi Lila, jadi walaupun kita tidak tinggal bersama kita tetap menyayangi Lila"

Mendengar ucapan Sarah, Anisha menitik kan air mata, Sarah sama sekali tidak menjelekkan kan dirinya di depan Lila. Anisha pun akhirnya mengurungkan niat nya untuk mendapatkan kembali hati Alan. Alan berada di tangan yang tepat. Dimata Anisha, Sarah bagaikan peri, Sarah memiliki kecantikan luar dan dalam. Tidak mungkin lagi Alan bisa berpaling dari Sarah, karena ia mengenal Alan jika mencintai seseorang dia akan setia mencintai orang tersebut.

Alan pun mendengar kata-kata Sarah, membuat nya terharu dan semakin jatuh hati pada Sarah. Ia menjatuhkan hati nya pada orang yang tepat. Alan pun mencoba mengikhlaskan kejadian dimasa lalu, ia harus mencoba berdamai demi Lila.

Usai pembicaraan tadi, Lila pun kembali ke kamar karena ia harus istirahat. Ibu Kania membawa nya masuk ke kamar.

" terimakasih sudah bicara pada Lila, Lila beruntung memiliki calon ibu sambung seperti mu"

"eits, Lila belum menganggap ku ibu, dia masih menganggap ku Kaka, dan aku tidak akan mempermasalahkan itu, semua butuh proses"

" sekali lagi terimakasih " ucap Anisha pada Sarah.

" Dan untuk mu Alan, aku ngga minta kamu memaafkan ku, tapi aku tetap harus meminta maaf sama kamu atas masalah yang sudah kubuat di masa lalu"

" aku sudah memaafkan mu, ini semua demi Lila, untuk kedepan nya masalah Lila kamu bisa kompromi kan pada Sarah karena besok.."

Sarah menendang kaki Alan, Sarah mengisyaratkan pada Alan untuk merahasiakan nya dulu.

" hhmm... Karena besok sampai kedepan nya akan ada banyak kerjaan yang harus aku selesaikan"

Anisha pun pamit pulang setelah mendapatkan nomor handphone Sarah.

Alan memeluk Sarah " you complete me " bisik Alan sembari mencium leher Sarah.

Hati Sarah meleleh mendengar ucapan Alan.

" kenapa kamu melarangku untuk mengatakan nya pada Anisha tadi?"

" ini terlalu mendadak jika kita memberi tahukan nya sekarang, kita harus cari waktu yang tepat, hanya kamu dan aku yang tau untuk saat ini tersenyum dan mengangguk.

"istirahat lah, aku mau pulang sekarang, besok pagi jemput aku"

Alan tidak melepaskan pelukan nya. Lagi-lagi ia enggan untuk berpisah dengan Sarah. Ia mengecup bibir Sarah berkali-kali, Sarah menghentikan aksi Alan tersebut.

" sayang ah, nanti ada ibu "

Alan pun menghentikan nya, ia pun melepaskan pelukan nya. Sarah pamit pulang pada Bu Kania dan pak Edy. Dan meninggalkan rumah Alan untuk pulang

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!