Edgar dan Louna dituduh membuang bayi hasil hubungan mereka. Enggan berurusan dengan hukum, akhirnya Edgar memutuskan untuk menikahi Louna dan mengatakan bayi itu benar anak mereka.
Selayaknya mantan kekasih, hubungan mereka tidak selalu akur. Selalu diwarnai dengan pertengkaran oleh hal-hal kecil.
Ditambah mereka harus belajar menjadi orang tua yang baik untuk bayi yang baru mereka temukan.
Akankah pernikahan yang hanya sebuah kesepakatan itu berubah menjadi pernikahan yang membahagiakan untuk keduanya ?
Atau mereka akan tetap bertahan hanya untuk Cheri, si bayi yang menggemaskan itu.
Yuk ikuti kisahnya...!!
Setiap komen dan dukungan teman-teman sangat berharga untuk Author. Terimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa wanita itu
"Aku pernah mengatakan padamu sebelumnya jika Miya itu sudah menikah. Aku juga tidak tau jika Cheri itu adalah bayinya. Dan yang kupikirkan adalah bagaimana dia tau bahwa Cheri adalah bayi nya !" Kata Edgar saat suasana sudah tenang.
Louna mendengarkan cerita Edgar dengan sungguh-sungguh. Ia jadi teringat cerita Mommy nya saat ia menjemput Cheri di restoran beberapa waktu yang lalu
"Dia pernah bertemu dengan Cheri saat di restoran. Waktu itu juga ada Momm Elise, Mommy Monik dan Jolie". Kata Louna.
Edgar mendengar kan cerita Louna seperti apa yang diceritakan oleh Nyonya Elise tempo hari. Tentang sikap Miya yang aneh saat melihat Cheri. Rupanya Miya mengenali Cheri.
'Jadi benar jika Cheri memang mirip dengan seseorang yang pernah aku kenal. Dan orang itu adalah Miya'. Gumam Edgar.
"Lou, sekarang kau sudah tau jika Cheri adalah anak Miya. Apa yang akan kau lakukan selanjutnya ?" Tanya Edgar dengan hati-hati.
"Memangnya apa yang akan kulakukan, Ed ? Apa aku akan membuang Cheri seperti ibunya yang tidak bertanggung jawab itu ?". Kata Louna menggebu-gebu.
"Tidak akan ada yang berubah antara kita dan Cheri. Wanita itu yang tidak menginginkan Cheri". Sambungnya.
"Kau benar. Tidak akan ada yang berubah diantara kita dan Cheri. Aku tetap Daddy nya dan kau Mommy nya". Balas Edgar dan diangguki mantap oleh Louna.
"Apa kau tau alasannya membuang Cheri ? Apa keluarga besarnya tidak ada yang tau jika dia hamil ? Atau jangan-jangan dia hanya membual, Ed ?"
Edgar sejak tadi juga memikirkan hal yang sama. Apa keluarganya tidak ada yang tau ?
"Aku akan menyelidikinya nanti. Jika Miya merencanakan sesuatu yang buruk, aku tidak akan tinggal diam". Kata Edgar.
Edgar menceritakan apa yang ia ketahui tentang Miya dan siapa suaminya. Suami Miya adalah seorang pengusaha dari luar negeri. Menurut Mommy Monik sejak Edgar menolak perjodohan mereka, keluarga Miya dengan gencar mencarikan jodoh untuk Miya.
Dan mungkin saja pria yang menjadi suaminya itu adalah hasil dari pencarian keluarganya. Yang Edgar dengar juga suami Miya juga kaya. Pastilah bisa menyokong perusahaan keluarga Miya.
Mendengar itu Louna merasa kasihan juga dengan Miya. Ia seperti menjadi alat bagi keluarganya. Apa Miya tidak seburuk yang ia kira ?
Akhirnya sepasang suami istri itu menghabiskan waktu makan siang mereka dengan menggosipkan Miya. Entah mengapa Louna jadi antusias.
..
Max terduduk sendiri di dalam ruang kerjanya. Pandangannya lurus ke depan menatap awan yang bergerak perlahan.
Sejak tadi Leo berdiri di sebelah Max tapi tidak juga dilirik oleh Bos nya itu. Leo tau ada sesuatu besar yang sedang dipikirkan oleh Max.
"Tuan, sampai kapan kau akan terus menatap awan seperti itu ?" Pertanyaan Leo yang sudah kesekian kalinya tapi tidak mendapatkan jawaban.
"Apa kau sudah menemukannya ?" Tanya Max. Leo menghela nafasnya dengan kasar. Jika Max menanyakan hal ini, ia masih belum memiliki jawabannya.
"Belum, Tuan. Dia sangat licin". Balas Leo lemah.
"Sudah satu tahun lebih tapi mengapa perasaanku seakan tertaut padanya ?" Gumam Max pelan namun masih bisa di dengar oleh Leo.
"Tuan, kau itu sedang patah hati karena tidak menemukan wanita yang kau cari atau patah hati karena Louna ? Sejak satu bulan yang lalu Louna tidak bekerja lagi kau menjadi sangat murung". Kata Leo kemudian segera menutup mulutnya karena menyadari kesalahannya.
Tapi kali ini berbeda. Max tidak bereaksi apapun. Ia tetap diam menatap keluar jendela. Seakan disana ada sesuatu yang begitu sayang untuk dilewatkan begitu saja.
Terdengar helaan nafas berat dari Max. Ia membalikkan kursinya dan menghadap kearah Leo.
"Kau sudah menyiapkan hadiah untuk anak Louna ?" Tanya Max.
"Sudah, Tuan. Kau selalu menyuruhku membeli hadiah sejak satu bulan yang lalu. Dan setiap harinya selalu menyuruh membeli lagi. Mungkin hadiah-hadiah itu bisa digunakan sampai ia berusia dua tahun". Jawab Leo terkekeh. Max pun ikut tertawa kecil.
Sejak Louna mengatakan akan berhenti bekerja, ia sudah berjanji akan melihat Cheri. Tapi sampai sekarang keinginan itu belum terlaksana. Entah mungkin Louna sudah lupa dengan perkataan Max ini.
"Baiklah sekarang kau hubungi Louna. Apa dirumahnya sedang ada suaminya. Kalau ada kita segera kesana". Perintah Max.
"Kenapa harus menunggu suaminya dirumah, Tuan ?" Tanya Leo tidak mengerti.
"Kau mau diasingkan ke pulau tidak berpenghuni karena mencoba menemui Louna saat sendirian di rumah ?" Tanya Max. Dan dijawab gelengan kepala oleh Leo.
"Suami Louna begitu posesif". Kata Max . Barulah Leo paham maksud dari Tuannya itu. Rupanya hukuman dari suami Louna sangat mengerikan.
Leo menghubungi Louna melalu pesan dan bertanya seperti apa yang dikatakan oleh Max. Tidak lama kemudian dibalas oleh Louna jika ia masih di Rumah Sakit dan belum pulang setelah mengantarkan makan siang untuk suaminya.
Louna mengatakan mereka bisa bermain ke rumahnya saat jam pulang kantor saja. Karena kebetulan Edgar juga akan pulang.
Leo menyampaikan apa yang dikatakan oleh Louna di dalam pesan. Dan akhirnya menyetujui untuk datang setelah jam pulang kantor.
Ia memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaannya lebih dulu. Dan sekaligus melupakan pikirannya tentang wanita yang begitu licin pencariannya.
..
"Ed, Tuan Max akan berkunjung ke rumah untuk melihat Cheri". Kata Louna memberitahu.
Edgar sudah menyelesaikan jam prakteknya dan sedang bersih-bersih.
"Sekarang ?" Tanya Edgar.
"Iya. Setelah jam pulang kantor". Balas Louna.
"Kita harus menyiapkan makan malam untuk Tuan Max dan Leo". Kata Louna.
"Kita pesan di restoran Daddy saja". Usul Edgar dan diangguki oleh Louna. Kemudian ia menghubungi salah satu staf di restoran Tuan Ben dan meminta untuk di masakkan beberapa hidangan sekalian diantar ke rumah nya.
"Nanti jangan ribut dengan Tuan Max". Kata Louna menyenggol bahu Edgar yang sedang mencuci tangannya di wastafel.
"Kenapa harus ribut ?" Tanya Edgar mengerutkan keningnya.
"Ya siapa tau saja kalian masih memperebutkan ku". Balas Louna terkikik geli dengan ucapannya sendiri.
"Tapi sudah dipastikan akulah pemenangnya". Bisik Edgar.
Ia memegang kedua sisi wajah Louna dan mengecup bibinya perlahan.
"Terkadang, bersamamu seperti ini masih seperti mimpi bagiku". Kata Edgar. Ia pandangi mata Louna yang berwarna kecoklatan.
"Kau senang bersama ku ?" Tanya Louna.
"Kenapa masih bertanya ? Jika malam itu kita tidak bertemu, pasti aku akan mengejar mu dengan cara yang lain". Edgar segera membungkam bibir Louna dengan ciuman sebelum Louna membalas ucapannya.
Ia menekan tengkuk Louna untuk memperdalam ciumannya. Louna pun membalas ciuman Edgar. Sekarang ia merasa sudah mahir melakukannya. Siapa lagi gurunya jika bukan Edgar seorang.
Tiba-tiba saja Louna mendorong dada Edgar dengan keras.
"Ed, kau sangat bau". Kata Louna mencuci wajahnya dengan air di wastafel.
"Apanya yang bau ? Aku selalu tampan dan harum". Kata Edgar mengendus tubuhnya sendiri.
"Tapi aku merasa kau bau. Tidak seperti biasanya". Lagi-lagi Louna membasuh wajahnya dengan air dan berkumur.
"Apa kau berganti parfum ?" Tanya Louna.
"Iya. Aku berganti parfum yang diberikan oleh Ronald. Apa tidak enak ya baunya ? Kalau kau tidak suka aku tidak akan memakainya lagi". Kata Edgar.
"Iya jangan dipakai". Kata Louna memeluk Edgar kembali sambil menggosok leher Edgar dengan tisu basah agar aroma yang tidak Louna sukai itu menghilang.
....
Jeng jeng jeng... Ada apa ini ?
dan asli yaa.. cerita ini isinya santai dan kocak 👍🏻😁😂
please Up terus yaaa.. sukkaaa bangettt 😘❤️❤️