NovelToon NovelToon
IDOL

IDOL

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Idola sekolah
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: vennyrosmalia

Felisha harus terjebak dengan kesepakatan yang tidak bisa ditolaknya demi membantu keluarganya di kampung.

" Ingat, kamu harus menutup mata, telinga bahkan mulutmu selama kesepakatan itu berlangsung." ucap alvino.

" Ya aku akan selalu mengingatnya." patuh felisha.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vennyrosmalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29

Alvino dengan setia mengikuti setiap langkah Felisha yang membeli berbagai oleh-oleh yang ada di toko.

Beruntung dirinya memakai masker dan membawa topi untuk menyamarkan wajahnya. Jadi mereka bisa berbelanja dengan cukuo tenang.

"Kamu membeli semua ini untuk siapa?" tanya Alvino.

Keduanya sedang mengantre untuk melakukan pembayaran di kasir.

"Aku mau beli untuk anak-anak panti." jawab Felisha dengan senyumnya.

"Anak panti?"

Felisha mengangguk dan menceritakan tentang pertemuannya dengan seorang Ibu yang juga mengurus anak panti di dekat restoran tempat kemarin dirinya makan dengan Gina.

Alvino semakin kagum dengan kebaikan hati Felisha yang ingin berbagi untuk anak-anak panti.

Padahal di luaran sana banyak gadis seusianya yang justru menghamburkan uang demi gaya hidup.

Selesai melakukan pembayaran, Alvino memesan sebuah taksi online untuk mengangkut belanjaan yang mereka beli.

Karena tidak mungkin mereka membawa dengan menggunakan motor matic yang di sewanya.

"Sebaiknya kita hubungi dulu Gina." usul Felisha.

Dia juga baru sadar kalau mereka terpisah saat sampai di tempat oleh-oleh. Tapi Alvino mengatakan jika Denis dan Gina pasti akan menyusul.

Padahal kenyataanya, Alvino memang meminta Denis untuk mengajak Gina jalan-jalan ke lain tempat dengan mereka.

"Biar aku yang telepon Denis."

Felisha menunggu Alvino yang sedang menghubungi Denis. Dia juga sibuk memasukan belanjaan ke dalam mobil membantu supir taksi online yang sudah tiba.

"Aku sudah meminta Denis untuk langsung ke Panti." ucap Alvino setelah menelepon Denis.

"Baiklah, Gina juga sudah tahu tempat panti nya kok." jawab Felisha.

Setelah belanjaan yang mereka beli masuk ke dalam mobil, Alvino segera mengambil motor maticnya di parkiran.

......................

Panti Asuhan Kasih Sayang

"Ibu, Bu Mala" panggil salah satu anak mencari Ibu Panti.

"Ada apa Dea?" tanya seorang wanita paruh baya dengan pakaian syar'i menutupi tubuhnya.

"Itu Ibu, di depan ada Kakak-Kakak yang mencari Bunda Desi." jawab Dea, salah satu anak panti yang sudah berusia 10 tahun.

Segera Bu Mala menghampiri tamu yang di maksud Dea. Diikuti oleh Dea di belakangnya.

"Selamat siang nak." sapa Bu Mala.

Felisha, Alvino, Denis dan Gina pun mengalihkan pandangan mereka pada Bu Mala.

Felisha yang sedang berbincang dengan gadis cilik berusia 4 tahun pun segera menghampiri Bu Mala dan menyalimi tangannya.

Hal itu juga di lakukan oleh Alvino, Denis dan Gina pada Bu Mala.

"Bu, kami kesini ingin bertemu dengan Bu Desi." ucap Felisha mengawali pembicaraan.

"Oh, Desi kalau siang hari bekerja di kafe dekat sini nak." jelas Bu Mala.

"Iya Bu, kemarin juga kami bertemu dengan Bu Desi di kafe." seru Gina menyahuti.

Akhirnya Felisha pun menjelaskan jika kedatangan mereka juga ingin memberikan sedikit makanan dan beberapa mainan untuk anak-anak panti.

Tentu saja Bu Mala sangat menerima pemberian Felisha dan yang lain untuk anak-anak pantinya.

"Terima kasih, kalian anak muda masih peduli dengan keberadaan kami." ungkap Bu Mala.

Kini semuanya sudah duduk di ruang tamu, beberapa anak panti yang sudah berusia remaja juga menyajikan teh hangat untuk Felisha dan yang lainnya.

"Kakak tampan ini, bukankah artis itu?" tanya salah satu anak remaja yang berusia 15 tahun.

Dia mengenali wajah tampan Alvino yang kini sudah membuka topi juga masker di wajahnya.

"Hai." sapa Alvino ramah.

"Waaahh benar, Ka Alvino kan?" tanya remaja itu yang bernama Riri.

Alvino menganggukan kepalanya dan tersenyum.

Felisha bersyukur karena Alvino terlihat ramah pada anak-anak di panti itu. Tadinya dia takut Alvino akan bersikap acuh dan cuek disana.

Kemudian Riri meminta untuk berfoto juga tanda tangan pada Alvino. Denis yang ingin terlihat baik pun menawarkan untuk menjadi fotografer pada mereka.

"Ibu sepertinya kami harus pulang, karena sore ini kami akan kembali ke kota." pamit Felisha.

"Sayang sekali, kalian jadi tidak bertemu dengan Desi." sesal Bu Mala.

"Tidak apa-apa Bu, lain kali kami akan berkunjung lagi kesini." ucap Gina menambahkan.

Felisha kemudian memberikan nomor kontaknya pada Bu Mala, agar nanti Bu Desi juga bisa memberi kabar.

......................

Sepanjang jalan, Alvino terus saja menyunggingkan senyumnya. Dia merasa senang setelah berkunjung ke panti.

"Felis, aku senang bisa bertemu dengan anak-anak itu." ungkap Alvino.

"Benarkah, aku fikir kamu tidak menyukai anak kecil."

Felisha juga tidak menyangka Alvino yang terlihat cuek bisa begitu ramah pada anak-anak panti.

"Kamu hanya belum mengenalku lebih jauh, kalau kamu sudah tahu pasti kamu akan jatuh cinta padaku." jelas Alvino panjang.

Felisha terkekeh mendengar penuturan Alvino. Padahal Alvino tidak tahu saja jika selama ini Felisha merasa sudah menyukainya.

"Bagaimana kalau kita punya anak ya?" celetuk Alvino tiba-tiba.

Felisha terkejut dengan pertanyaan Alvino. Dia refleks mencubit pinggang Alvino.

"Aw, ko aku di cubit sih?" keluh Alvino.

"Ya habisnya, kamu ngomongnya suka ngawur." jawab Felisha.

"Ko ngawur, aku sungguh-sungguh Felis."

Felisha diam, dia tidak mau menanggapi serius dengan perkataan Alvino.

"Kita masih sekolah, jangan berfikiran terlalu jauh." elak Felisha.

"Biar masih sekolah juga kita udah bisa bikin anak Felis."

"VINOOO."

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!