Apa jadinya jika hidup di jaman para pendekar tidak bisa berlatih tenaga dalam?
." apakah kamu ingin menjadi kuat dan membalas dendam wira?"
"'iya tentu saja kek.."
" jika aku bilang kamu tidak bisa membalas dendam kamu percaya?"
" Wira kenapa kakek?"
Begini Wira,, 3 jari dibawah pusar ada satu titik vital sebagai pusat tenaga dalam pada manusia.
titik vital yang ada di dalam tubuh mu akibat pukulan Sura Keling,entah dia sengaja atau tidak , telah terluka sangat parah.
menurut perhitungan ku, kemungkinan besar telah hancur, semoga saja itu salah.
aku tak tau apakah di masa depan kamu bisa sembuh atau tidak, yang jelas untuk saat ini kamu tidak mungkin bisa membangkitkan tenaga dalam mu... entah sampai kapan..
maaf Wira..tidak ada yang bisa aku lakukan untuk menolong mu, aku sangat berharap hitungan ku salah.
benarkah demikian? di dunia ini segala nya tak pasti, hanya satu yang pasti , yaitu mati !
cerita ini masih tersambung dengan cerita "tahta berdarah sang pangeran"!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lintang88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
upacara pembukaan
Hari yang dinanti tiba, upacara pembukaan turnamen beladiri berlangsung pagi menjelang siang ini., sebuah lapangan besar telah disulap menjadi stadion demi berlangsung nya acara turnamen beladiri terbesar di tahun ini !
satu panggung besar dibangun di tengah lapangan,
sepuluh panggung panggung yang lebih kecil berdiri di pinggir lapangan , ke sepuluh panggung yang berukuran lebih ini nantinya akan digunakan untuk pertandingan di babak duel.
di bagian paling pinggir lapangan sebelah kiri sebuah bangunan berukuran 10x10 meter berwarna hijau terang berdiri kokoh
bangunan ini berbentuk menara ,ada tujuh tingkat tinggi nya.
Beberapa saat sebelum acara dimulai,Prabu munding kembali hadir bersama tiga permaisuri nya , kehadiran mereka tentu saja mendapat sambutan super meriah , tepuk tangan membahana dari seluruh yang hadir seolah akan merubuhkan stadion ini.
Di panggung kehormatan, para raja negri sahabat berdiri menyambut sang prabu, mereka saling menyapa dan bersalaman.
Sebelum acara resmi digelar,prabu munding selaku tuan rumah menyampaikan beberapa patah kata sambutan,
resi dipayana sebagai ketua pelaksana kemudian melanjutkan, dia menerangkan garis besar peraturan dan hadiahnya
"mengenai hadiah tidak ada perubahan !
juara 1 sampai 10 selain koin emas mereka juga berhak untuk bisa menjadi seorang Senopati muda yang bebas dia pilih di sepuluh kerajaan
juara 3 mendapat tambahan hadiah tanda kehormatan sebuah keris bersepuh perak
,juara 2 keris berbahan perak
dan juara satu keris berbahan emas murni.
khusus untuk tahun ini, jika juara 1 bukan putri Nawang dia akan mendapat hadiah langsung dari prabu munding secara pribadi
nah hadiah nya sudah saya sebutkan, sekarang mari saya jelaskan tentang peraturan pertandingan.
tahun ini pertandingan jauh berbeda dengan sebelumnya, Sepuluh pemenang tahun lalu tidak mengikuti babak gugur, mereka akan menunggu di babak duel
"Ujian pertama untuk para peserta mungkin asing terdengar, ujian ini baru pertama kali nya ada , beruntung bagi kalian yang ikut, ujian ini akan menjadi pengalaman yang takkan pernah bisa kalian lupakan se umur hidup !!
Ujian ini kami namakan ujian " menara ilusi "
kalian tidak perlu khawatir,ujian ini aman tidak membahayakan nyawa, namun resiko terluka tetap ada, jadi tetaplah berhati hati !
peserta yang lolos babak gugur nanti akan mengikuti undian untuk menentukan grup
.masing masing grup nanti akan bertanding satu sama lain untuk mencari juara grup dan masuk babak penyisihan,
nah mulai dari sini sepuluh peringkat atas tahun lalu sudah ikut bertanding, hal hal lainnya , nanti akan dijelaskan kembali setelah babak penyisihan usai.. bagaimana apakah sudah jelas?sudah paham .?
" jelas..resi .kami paham.."
" baik.. Kalau sudah jelas dan paham, kita minta pada yang tercinta prabu munding Jayananta, untuk secara resmi membuka turnamen ini.. silahkan Gusti prabu.."
" terimakasih uwa resi.."
" terima atas kehadiran kalian semua, kepada yang terhormat para raja negri sahabat, para tokoh istana, para sesepuh padepokan dan pada kalian semua rakyat majayan yang saya cintai..ijinkanlah aku , prabu munding Jayananta membuka acara ini dengan terlebih dahulu membuka segel " menara ilusi" yang mungkin ini baru pertama kalinya kalian dengar, baiklah tampa berpanjang kata lagi aku akan membuka segel nya..
" hup..Hyaa.."
tampa ancang ancang , prabu munding melompat tinggi ,dia melayang,tidak turun lagi, ternyata dia terbang !
" gelo...Rai prabu ini masih manusia kan ya?"
" iya , tiap bertemu Rai prabu ada saja kejutan nya..!"
" hore ..hebat raja kita bisa terbang..!!"
" ah..benar . ternyata beliau terbang .!!"
Penonton bersorak heboh melihat prabu munding yang terbang,maklum saja di dunia ini tidak ada satupun manusia yang bisa terbang terkecuali dewa .
Wira Sena yang ada di kursi peserta, tertunduk lemas, orang ini beneran bisa terbang, dia begitu mendominasi, masih muda, tampan , seorang raja , sudah begitu sakti pula..adil kah dewa kalau begini..?"
Wira Sena sendiri adalah anak berbakat,dia dulu juga sempat membuat kakak kakak seniornya iri, tapi dibandingkan prabu munding, Wira tidak ada se ujung kuku nya..!
sambil terbang melayang prabu munding memainkan jurus naga melangkah di awan milik keluarga Qin , gerakan nya sebat dan mantap, tidak ada titik lemah nya, sebuah pedang perak menyilaukan entah datang darimana sudah ada di tangan kanan nya , Dengan pedang perak dia memainkan jurus gagak Rimang milik Nawang,
yang punya jurus kakek Qin dan Nawang sudah terbiasa melihat kehebatan prabu munding ,namun hari ini tak urung mereka terkagum kagum di buatnya .
Wira Sena terpukau, dia memang menyukai jurus jurus silat seperti ini .
Jurus yang dimainkan prabu munding sepuluh kali lebih hebat dari jurus andalan nya, jurus walet kidul..
sebenarnya bukan jurus nya yang lebih hebat, orang yang memainkan jurus itulah kuncinya,
" splash.."
Tujuh sinar perak berkelebat menghantam tujuh bagian tanah disekitar menara ilusi.
" blar ..blar .blar ."
dengan suara ledakan keras ,tiba tiba muncul pilar cahaya setinggi pohon kelapa di tujuh tempat berbeda,
dari atas prabu munding menggerak gerakan tangan nya , pedang perak telah pergi entah ke mana, prabu munding seperti membentuk segel, pilar cahaya kemudian hilang, prabu munding menutup gerakan nya, dan turun seringan kapas kembali ke panggung.
"tepuk tangan dan sorak Sorai bergemuruh seolah akan merubuhkan stadiun ini menyambut aksi luar biasa prabu munding.
Wira Sena ikut bertepuk tangan, dia telah menyerah kalah sebelum berperang .
Dia telah melihat sendiri sosok prabu munding, orang yang namanya telah dia dengar dengan keistimewaan yang membuat nya tertawa.Sekarang dia melihat sendiri bukan mendengar dari" kata nya "
Wira teringat petuah resi Pangarep " seorang harus suci lahir batin untuk bisa mencapai puncak ke ilmuan' suci itu bukan berarti harus menjadi dewa, suci nya manusia ya berperilaku seperti manusia, menjalankan kewajiban sewajarnya manusia, tapi semua beraturan sesuai kadar nya, tidak lebih jangan sampai kurang ",
Orang seperti Prabu munding,apakah dia orang suci?? Ya tidak tau..ada juga orang kotor punya kesaktian dan kedudukan yang tinggi, tidak kalah bahkan lebih dari prabu munding,
perlahan pandangan Wira tentang penguasa bergeser, hatinya yang kadung phobia terhadap kata penguasa, perlahan mulai menerima,
Dari kejauhan Wira menatap wajah sang Prabu, makin di tatap makin remuk hati Wira, wajah sang Prabu memancarkan cahaya ke agungan, senyum nya menghangatkan .
Siapa pun yang melihatnya tersenyum pasti secara tidak sadar akan ikut tersenyum, kalau dia sendirian , pasti di anggap orang gila.. tersenyum senyum sendiri...!!
Kehebohan akibat aksi kejutan prabu munding berlangsung hingga hampir lima menitan,disela sela itu prabu munding memanggil ketiga permaisuri nya,Ambu ratu, kakek Qin ,Patih Nala , resi dipayana dan panglima wanareksa serta seluruh raja negri sahabat untuk naik ke atas panggung utama
penonton yang heboh akhirnya tenang ,mereka melihat tokoh tokoh besar telah ada di panggung utama ,mereka bersiap menantikan apa lagi kejutan selanjutnya.
prabu munding agak maju ke depan dia kemudian bersabda
" atas berkat sang hyang agung pemilik jagat semesta,aku prabu munding Jayananta menyatakan pertandingan beladiri antar kerajaan tahun ketiga ini resmi di mulai ."
seiring kata "dimulai" dari sang prabu, ribuan burung merpati yang membawa serpihan halus bunga aneka warna terbang ,hujan bunga se akan turun di stadion majayan.
disusul suara gendang dan alunan seruling yang memainkan lagu lagu semangat.
prabu munding dan yang lainnya turun dari panggung kehormatan,
acara pembukaan pertandingan beladiri antar kerajaan di lanjutkan dengan parade para peserta turnamen yang berbaris rapih mengelilingi stadion menyapa para penonton .
Sebagai penutup, ada hiburan musik dan atraksi dari perwakilan negri peserta yang berpartisipasi.
Semua atraksi itu seolah menjadi obat pelipur lara Wira Sena, dia menikmati pertunjukan nya, mulai melupakan rasa ketidak berdaya an nya terhadap prabu munding.
suasana meriah pembukaan pertandingan berlangsung hingga sore hari, besok pertandingan baru dilaksanakan.