 
                            kisah cinta dua anak manusia yang tumbuh bersama sejak kecil, tapi karena suatu hal yang akhirnya membuat mereka berpisah.
kisah tentang seorang Elio pewaris tunggal keluarga konglomerat dengan seorang gadis bernama Aurora yang hidupnya penuh teka teki dan misterius.
bisakah elio membawa kembali gadis tercintanya untuk bisa selalu bersama dengannya?
ikuti kisah mereka, dan jangan lupa tinggalkan jejak untuk terus menyemangati author....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
"kamu tuh ya io, bisa bisanya bikin heboh 1 komplek", kesal aurora dia sampai malu pada para orang tua yang juga ikutan cemas, apalagi ibu Shofia, baru juga pulang sama mommy Wilona, sudah di beri tahu kalau aurora hilang,
"namanya juga panik bunny", jawabnya santai,
" panik sih, panik, tapi ya kan bisa dicari Dengan santai aja, gak Usah pake bilang aku hilang, kamu kira aku ini anak kecil yang bisa ilang kalau sendirian, untung saja para bapak bapak belum pulang kantor, bisa makin heboh kalau bapak bapak sampai lapor polisi", omel Aurora, dia benar benar kesal pada Elio,
"iya iya maaf ya bunny", kata Elio memeluk Aurora dari belakang,
setelah ketemu di rumahnya Jerico, Aurora dibawa pulang Elio, dan mendapat banyak pertanyaan dari para ibu ibu, padahal dia cuma ke rumahnya Jerico dan rumahnya pun persis didepan rumahnya Azka, tapi mereka heboh seolah Aurora hilang di bawa Wewe gombel saja, hehhehe.
"io, jangan kayak gini", ucap Aurora mencoba melepaskan pelukan Elio di perutnya,
"kenapa?", tanya Elio lembut,
"kita bukan anak kecil lagi yang bisa peluk dan cium seenaknya, kita Udah dewasa tidak sepantasnya melakukan hal seperti ini, apalagi kita Tidak ada hubungan apapun", kata Aurora mencoba menjelaskan,
kini keduanya sudah berdiri berhadapan, berdiri di balkon kamar Aurora, melihat pemandangan ribuan bintang di langit malam.
"kalau gitu mulai sekarang kamu milik aku",
Aurora melongo mendengar ucapan Elio, apa apaan, dikira dia mainan apa bisa dimiliki seenaknya,
"aku milik diri aku sendiri", ucap Aurora,
"oke aku ralat, mulai sekarang Aurora adalah kekasih Elio, bagaimana?",
mata Aurora melebar sempurna, apa ini pernyataan cinta?
"apa ini pernyataan cinta?", tanya aurora,
"terserah apa itu namanya, tapi mulai sekarang Aurora adalah kekasih Elio dan hanya Elio yang bisa memiliki Aurora", ucap Elio kembali memeluk Aurora, menyandarkan kepala di bahu Aurora dan menduselkan wajahnya di leher jenjang aurora.
" io... Stop, jangan gini", Aurora mencoba melepas pelukan Elio,
"lalu aku harus gimana bunny, bilang sama aku, aku harus apa agar kamu mau jadi kekasih aku, aku bukan lelaki yang romantis yang bisa melakukan hal hal manis untuk merebut hati perempuan", kata Elio, kali ini ada keseriusan dalam matanya,
"tapi aku sukanya sama lelaki yang romantis, lelaki yang peka tanpa aku bicara, lelaki yang manis, dan sayangnya kamu gak termasuk kriteria itu, gimana donk", ucap Aurora seraya sok berpikir,
Cup...
"IOOOO....", teriak Aurora saat Elio tiba tiba saja mencium bibirnya yang manyun,
"jangan teriak sayang, nanti semua orang kesini terus kita dinikahkan paksa karena dikira aku ngapa ngapain kamu", jawab Elio santai,
air mata Aurora sudah tumpah dan itu membuat Elio jadi panik sendiri,
"maaf bunny, maafkan aku, aku gak bermaksud", ucap Elio panik, Aurora duduk dibawah menekuni kakinya dan menenggelamkan kepalanya di sela kedua kakinya, dia menangis tersedu sedu,
"bunny, maafin aku, aku salah bunny, maaf, tolong jangan menangis", Elio mencoba membujuk dengan nada bicara yang begitu lembut, dia memeluk Aurora kembali,
"pukul aku bunny, tampar aku, tapi jangan menangis, aku gak mau kamu nangis gara gara aku, aku mohon jangan menangis, hati aku sakit melihat kamu menangis seperti ini", Elio Ikut menangis, dia menyesal sudah membuat aurora menangis seperti ini.
"ar...... a, lho lho lho kenapa ini?", tanya mommy Wilona kaget mendapati Elio dan Aurora duduk di bawah dan....
Setelah 10 tahun lalu, beberapa bulan Elio terus menangis karena kepergian Aurora, kini mommy Wilona melihat elio menangis lagi,
"El, kenapa nak?", tanya mommy Wilona,
"mommy,,,, hiks hiks, io nakal mommy", bukan Elio yang menjawab, tapi Aurora, dia seperti tengah mengadu pada mommy Wilona,
"kenapa sayang, Elio kenapa, bilang sama mommy", mommy Wilona merebut paksa aurora dari pelukan Elio, dan memberikan kode pada Elio lewat mata,
"sana kamu El, keluar dulu", ucap mommy Wilona, dan Elio hanya bisa pasrah, menurut, dia pun keluar dari kamar Aurora.
"sudah sayang, Elio sudah keluar, ayo kita masuk dulu", ajak mommy Wilona,
Mommy Wilona memberikan minum pada Aurora agar gadis itu tenang, dalam hati mommy Wilona lega karena yang mendapati kejadian ini adalah dirinya, bagiamana kali sampai ibu Shofia, mommy wilona tidak tahu apa yang akan terjadi.
"ada apa sayang, apa yang dilakukan Elio, bilang sama mommy, biar nanti mommy aduin ke daddy-nya, biar dijewer sekalian itu anak", tanya mommy Wilona,
" dia,,, dia cium cium seenaknya mommy", adu aurora dan sontak saja itu membuat mommy Wilona mendelik, dia dan Daddy Rajendra bahkan pernah memergoki Elio mencium kening, hidung dan bibir Aurora saat gadis itu tidur,
"hah, e... Elio cium kamu seenaknya?", tanya mommy Wilona kaget,
" iya mommy", jawab aurora lesu,
"ya tuhan, anak itu benar benar minta digantung di pohon mangga taman belakang, biar kapok, sayang, maaf ya nak nanti biar mommy gaplok itu bibirnya Elio buat gak lagi seenaknya cium cium kamu lagi", mommy Wilona benar benar dibuat darah tinggi sama Elio,
"io nakal mommy, kita Udah gede gak boleh asal cium dan peluk, kita kan bukan saudara kandung, dan juga bukan pacar, Ara kesal sama io, Ara marah", ucap Aurora, mommy Wilona menggaruk alisnya yang tak gatal, bingung juga mau ngomong apa,
"sayang, apa sebelum Elio cium kamu, dia ngomong sesuatu?", tanya mommy Wilona seraya menakup kedua pipi Aurora, dan Aurora pun mengangguk,
"dia ngomong apa?", tanya mommy Wilona lagi,
" dia bilang mau Ara jadi kekasihnya, Ara hanya miliknya, tapi Ara bilang kalau elio tidak masuk dalam kriteria lelaki kesukaan Ara, dia langsung cium Ara mommy", jawab Aurora yang semakin membaut mommy Wilona speechless,
"anak itu benar benar, bukannya meyakinkan Ara kalau dia akan berusaha menjadi sperti yang Ara inginkan, ini malah asal nyosor, dasar anak itu kenapa sama persis seperti daddy-nya sih", batin mommy Wilona geleng geleng kepala,
"udah ya sayang, jangan nangis lagi, nanti kalau ibu kamu tahu pasti hawatir, sekarang kamu istirahat dan besok kamu cuekin saja si Elio, biar dia kelabakan sendiri, kamu Deket Deket saja sama Virzha atau Azka biar kapok itu anak", kata mommy Wilona memberikan usul,
" kalau io makin menjadi, gimana mom? ", tanya aurora,
" biar mommy kurung itu anak biar gak macem macem, udah jangan mikirin apapun, kamu sekarang istirahat, dan jangan lupa kunci pintu oke, atau kamu mau ibu kamu tidur disini nemenin kamu? ", tanya mommy wilona, biar anaknya si Elio gak bisa masuk seenaknya ke kamar Aurora,
"gak usah mommy, Ara tidur sendiri aja, ibu juga pasti udah istirahat", jawab Aurora,
Cup...
Mommy Wilona mencium kening Aurora sayang,
"maafkan anak mommy yang bandel itu ya nak, kamu juga anak mommy, anak gadis mommy, mommy pasti akan bela kamu kalau Elio nakal atau macam macam sama kamu", ucap tulus mommy Wilona,
"iya mommy, makasih ya mom", kata aurora,
" heh, makasih untuk apa sih, mommy gak mau dengar kamu bilang makasih makasih kayak gitu", ucap mommy Wilona menoleh hidung mancung Aurora.
"ya sudah mommy keluar dulu, mau istirahat, kamu juga segera tidur dan jangan lupa pintunya dikunci, oke",
" oke mommy".
setalah menutup pintu, mommy Wilona mengurut pangkal hidungnya, pusing juga menghadapi Elio kalau sudah mode jatuh cinta dan posesif seperti ini, kalau dibiarkan bisa bisa Elio minta segera di nikahkan dengan Aurora.
bukannya tidak setuju, tapi usia mereka juga masih sangat muda, kalaupun menikah pasti perjalanan rumah tangga mereka tidak akan mudah, ditambah ego keduanya juga masih sama sama tinggi dan labil.
Bukannya tidak percaya juga kalau mereka bisa melewatinya bersama, tapi kalau bisa menunggu sama sama matang kan lebih baik.
Punya anak laki laki, satu, begini amat, dulunya cuek, irit bicara, kaku, senyum aja gak bisa, sekalinya jatuh cinta, ugal ugalan dan ekstrem banget cara ngejarnya, pikir mommy Wilona.