Reinkarnasi kedalam donghua soul land setelah mengalami kecelakaan misterius. sistem menghidupkannya kembali, memberi pilihan apakah ia ingin alur seperti asli atau di rubah sesuka hati, tanpa berpikir dua kali ia langsung memilih untuk merubah alur. menamai dirinya sebagai na jaegyeon. bukan novel terjemahan!!.
"Dewa? omong kosong aku akan jadi kaisar iblis!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natelashura7, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29 bertemu di tian
"Na jaegyeon kenapa kau mengirim pesan padaku" ucap Qian renxue meluat sayap Malaikat nya.
Malam hari, mata ungu Qian renxue melihat sosok pria di depan nya. Na jaegyeon berjalan kearah nya, hal ini tentu membuat Qian renxue waspada dan siap untuk bertarung. Namun ekspektasi runtuh ketika na jaegyeon memeluk pinggang sambil mencium lembut pipinya, membuat Qian renxue merona.
"Aku ingin bertanya satu hal" ucap na jaegyeon.
"Apa?" Tanya Qian renxue cuek.
"Kenapa pakaian memamerkan ketiak" ucap na jaegyeon menggoda.
"Jangan mengatakan omong kosong" Balas Qian renxue.
"Baiklah, aku minta maaf" ujar na jaegyeon. "Mau ikut aku ke hutan bagian dalam" Lanjutnya.
Awalny Qian renxue ingin menolak tapi saat na jaegyeon kembali mencium pipinya ia tidak memiliki kekuatan untuk menolak. Qian Renxue terdiam. Sayap emasnya mengepak pelan. Wajahnya memerah sekali lagi, dan ia membuang pandang ke arah lain.
"Hanya kali ini" gumam Qian renxue pelan, hampir tak terdengar. "Kalau kau bertingkah aneh lagi, aku akan membakarmu hidup-hidup" Lanjutnya memperingati.
Mereka berdua bertemu wang qiu'er yang sedari tadi menunggu na jaegyeon. Qian renxue merasakan hawa dari bintang roh dari dalam diri wang qiu'er, ia langsung sadar kalau wang qiu'er adalah evolusi langka dari hewan roh. Pasti memiliki cincin roh berharga jika dibunuh.
"Dia..." bisik Renxue, suara nyaris menggeram. "Tubuhmu… kau bukan manusia sepenuhnya. Kau—" Lanjutnya hendak menyerang.
Tiba-tiba, Jaegyeon melangkah cepat dan memeluk Qian Renxue dari belakang, satu lengannya mengelilingi perut ramping gadis malaikat itu. Suaranya rendah, namun tegas, membuat Qian renxue berhenti.
"Qian renxue" ucap na jaegyeon memeluk perut Qian renxue dari belakang. "Dia teman ku, jangan berani melukainya" Lanjutnya memperingati.
"Tapi dia hewan roh langka, jika membunuh nya pasti akan... " ucap Qian renxue.
Pelukan na jaegyeon di perutnya mengencang membuat Qian renxue terdiam, pipinya kembali di cium lembut oleh pria itu. Qian Renxue menggigit bibirnya, menahan gejolak perasaan yang membuncah dalam dadanya. Tubuhnya menegang, tapi hatinya berkecamuk. Sentuhan Na Jaegyeon yang lembut namun penuh kuasa membuat tekadnya bergoyang.
“Kenapa kau selalu... menggunakan cara seperti ini?” bisik Qian renxue lirih, tak menoleh, tapi tak juga melepaskan diri.
Na Jaegyeon tak menjawab seketika, hanya membenamkan wajahnya di lekuk bahu Qian Renxue. Suara napasnya hangat menyentuh kulit sang gadis malaikat. aroma kulit dari Qian renxue sangat wangi dan membuat na jaegyeon kecanduan.
“Karena aku tahu, kau tak akan mendengarkan dengan cara lain” ucap na jaegyeon pelan. “Aku tahu kau kuat, tapi aku juga tahu... hatimu tak sekeras yang kau tunjukkan" Lanjutnya berucap
Qian Renxue terdiam, wajahnya menoleh sedikit, hanya untuk sekilas melihat mata pria itu dari sudut matanya yang berkilau ungu.
Di hadapan mereka, Wang Qiu'er menatap dengan wajah datar, tapi mata tajamnya menyorot tajam pergerakan Qian Renxue. Ia tak berkata apa-apa, namun hawa dingin dari kekuatan rohnya perlahan bangkit. Qian Renxue menarik napas dalam. Sayap emasnya sedikit mengembang, cahaya lembut menyelimuti bulu-bulunya.
“Aku akan mempercayaimu... kali ini” ucap Qian renxue pelan, suaranya tajam namun penuh keraguan. “Tapi jika dia mengkhianatimu, aku tak akan ragu mengakhirinya dengan tanganku sendiri" Lanjut memandang waspada pada wang qiu'er.
"Ayo lanjutkan perjalanannya qiu'er" ucap na jaegyeon.
"Baik" Balas wang qiu'er.
Mereka berjalan menuju pedalaman hutan star dou. Wang qiu'er mengeluarkan tombak naga emas untuk menunjukkan identitasnya, member monster kuat disini tidak ada yang berani menyerang mereka. Karena tombak emas itu ibarat sebuah sinyal kalau ia berada dibawah sang penguasa sebenarnya hutan star dou.
"Wang qiu'er" ucap Bi Ji.
Qian renxue mengeluarkan sebuah pedang saat melihat wanita berambut hijau, bagian tubuh bawahnya seperti sebuah burung. Na jaegyeon langsung mencegah Qian renxue yang hendak Menyerang, bi ji adalah hewan roh tipe Emerald Swan penyembuh yang sangat kuat meskipun tidak ahli bertarung.
"Kau pasti na jaegyeon, terimakasih sudah membantu evolusi dari wang qiu'er" ucap bi ji menuduk hormat. "Di tian, dia sudah datang" Lanjutnya berucap.
Raungan naga keras tersenyum, Qian renxue yang awalnya memandang tajam tiba-tiba berkeringat karena merasakan tekanan kuat. Golden Eyed Black Dragon King di tian, sang penguasa hutan star dou kekuatannya hanya setingkat dibawah dewa, dia sudah hampir setara dewa tingkat tiga dalam hal kekuatan fisik. Naga hitam bersisik setajam pedang.
"Aku menyuruh wang qiu'er untuk mematai mu, tapi siapa sangka kau malah membantu nya berevolusi" ucap di tian dalam wujud Naga besar. "Kekuatan mu begitu besar, suatu hari nanti dewa ashura pun sepertinya akan menjadikan mu penerus" Lanjutnya.
"Penerus dewa? Jangan bercanda" Balas na jaegyeon mengeluarkan tekanan kuat. "Berani kau menyebutkan aku penerus dewa lagi, ku bunuh kau" Lanjutnya menekankan.
Suasana hutan Star Dou yang semula hening berubah mencekam dalam sekejap. Udara bergetar oleh tekanan spiritual dari dua entitas raksasa Na Jaegyeon dan Di Tian. Daun-daun berjatuhan, tanah berguncang ringan, dan binatang buas yang tadinya bersembunyi kini melarikan diri ke segala arah. Wang Qiu’er dan Bi Ji memandangi keduanya dengan tatapan penuh kewaspadaan.
Tenang, bocah. Aku tidak datang untuk bertarung. Jika aku sungguh ingin mencelakaimu, kau tidak akan punya waktu untuk bicara sekarang" ucap di tiantenang namun mengintimidasi. “Aku hanya mengamati... masa depan hutan ini" Lanjutnya memberitahu.
Na Jaegyeon menyipitkan mata, tapi aura tekanan dari tubuhnya mulai surut, seperti badai yang reda sejenak.
“Aku tidak peduli pada masa depan hutanmu,” balas na jaegyeon dingin. “Tapi Wang Qiu’er sudah tidak lagi tunduk padamu. Dia punya jalannya sendiri sekarang" Lanjutnya melirik wang qiu'er.
Di Tian menghela napas berat, lalu tubuh besarnya perlahan mengecil, berubah menjadi sosok manusia tinggi berpakaian hitam dengan rambut panjang mengalir seperti tinta. Matanya tetap keemasan—tajam dan penuh kuasa.
“Aku tahu. Tapi dia tetap bagian dari keluarga kami,” ujar Di Tian sambil melirik Wang Qiu’er. “Kau akan melindunginya, maka kuanggap dia aman bersamamu... untuk saat ini" Lanjutnya berucap.
"Langsung pada intinya, aku merasakan kekuatan besar jauh dibawah sarang mu. Kau bukan sepenuhnya penguasa hutan ini kan" ucap na jaegyeon santai.
"Heh? Kau lebih berbakat dari yang ku kira. Benar, dibawah sana tertidur pramaisuri ratu Naga perak gu yuena" Jawab di tian membenarkan.
"Aku akan menemuinya nanti" Balas na jaegyeon.
"Bocah, jika kau benar-benar ingin melewati para dewa maka para bintang tingkat tinggi di hutan ini akan rela menjadi cincin roh mu" ujar di tian menatap baik-baik.
"Aku setuju. Tapi teknik ke-enam ku adalah disaster frost... Aku harus menemukan cincin roh bertipe es" ucap na jaegyeon memberitahu.
"Bing-bing sepertinya cocok, dia adalah roh kalajengking es. Meskipun lebih lemah dibandingkan kami, atribut nya cocok dengan mu" ujar bi ji memberitahu.
"Kalau begitu aku akan mencarinya" Balas na jaegyeon. "Ayo renxue, qiu'er" Lanjutnya mengajak.