Hamil Di Luar Nikah

Joana membuka matanya perlahan. Pandangannya langsung tertuju kearah langit langit ruangan tempat dirinya berada sekarang. Ruangan itu tentu bukan kamarnya.

“Akhirnya kamu sadar juga..” Suara lembut itu Joana mengenalnya. Itu suara Daniel. Joana menoleh dan mendapati Daniel yang sudah berada di sampingnya.

“Aku khawatir banget sama kamu Joana..” Daniel menggenggam lembut tangan Joana kemudian mencium punggung tangannya lama.

“Sebentar, aku akan panggilkan dokter.” Katanya lagi.

Joana masih diam. Setelah apa yang terjadi, Joana semakin merasa tidak pantas untuk Daniel. Joana tau Daniel tulus menyayangi nya, oleh karena itu Joana merasa tidak pantas. Joana pikir Daniel pantas mendapatkan cewek yang baik. Yang bisa menjaga kehormatan dan harga dirinya. Dan yang paling penting adalah yang setara dengan Daniel sendiri.

Tidak lama dokter datang. Daniel memberi kesempatan dokter untuk memeriksa keadaan Joana. Cowok itu merasa lega setelah mendengar bahwa Joana sudah baik baik saja dan bisa segera dibawa pulang.

Sementara Joana, Dia kembali memejamkan kedua matanya. Joana tidak ingin mengobrol apapun dulu saat ini. Joana ingin memikirkan semuanya dengan serius. Joana tidak ingin menjadi duri untuk Daniel yang sudah begitu baik padanya mengingat bagaimana penilaian publik padanya akhir akhir ini.

Karena Joana yang menunjukkan sikap tidak ingin di ganggu, Daniel pun mengerti. Cowok itu menjauh dan duduk di sofa seberang brankar tempat Joana berbaring lemah tak berdaya. Daniel kemudian menghubungi Thomas dan mengatakan bahwa Joana sudah siuman.

Tidak lama kemudian Thomas datang. Joana kembali menangis saat bertatap muka dengan Thomas yang langsung mendekat dan berdiri di samping brankar nya.

“Papah...”

“Dasar cengeng. Sudah jangan nangis lagi. Papah juga minta maaf untuk semuanya.” Sela Thomas kemudian.

Joana tersenyum haru mendengar nya. Tangisnya langsung pecah mendengar apa yang Thomas katakan.

Thomas yang melihat putrinya kembali menangis langsung memeluknya untuk menenangkan.

“Sudah sudah.. Papah minta maaf...”

Daniel tersenyum. Daniel yakin Thomas juga pasti sangat terpukul dengan apa yang sedang panas di beritakan. Tidak berbeda dengan Daniel yang mati matian menekan egonya demi cinta yang dia miliki untuk Joana.

Daniel juga tau Thomas beberapa kali datang ke kantor polisi untuk menjelaskan semuanya. Semua itu karena Thomas masih mempunyai keyakinan bahwa putrinya di jebak dan tidak sadar saat aksi perekaman video tersebut.

Thomas juga tidak tinggal diam. Dia melaporkan akun yang menyebarkan photo dan video syur putrinya.

Dari situ Daniel merasa kagum dengan kebesaran hati Thomas. Pria itu begitu gigih dan pantang menyerah membela putrinya.

*****

“Kamu darimana saja?”

Daniel berhenti melangkahkan kakinya saat mendengar suara yang begitu sangat dia rindukan. Daniel memutar tubuhnya dengan cepat dan terkejut saat mendapati sang mamah sudah duduk santai di sofa panjang yang berada tidak jauh dari tangga menuju lantai dua rumahnya.

“Mamah..” Daniel tersenyum. Cowok itu kemudian berlari dan langsung berhambur memeluk mamahnya. Daniel benar benar sangat merindukan mamahnya yang memang jarang dia temui. Selain mamahnya yang sibuk dengan papahnya di luar negeri, Daniel juga memilih untuk tinggal sendiri dengan alasan ingin bisa mandiri. Daniel juga membeli rumah yang dia tinggali hasil dari jerih payahnya mengelola perusahaan keluarga yang sekarang sudah mempunyai banyak cabang itu.

“Daniel kangen banget sama mamah...” Senyum Daniel di balik punggung sang mamah.

Amara menghela napas kasar mendengar curahan hati sang putra. Mereka memang tidak bisa selalu bersama. Apa lagi setelah Daniel memutuskan untuk hidup mandiri di usianya yang masih sangat muda. Di tambah lagi Daniel yang mempunyai banyak kesibukan.

“Kamu tau kan kenapa mamah kesini?”

Senyum Daniel memudar mendengar nada pertanyaan sang mamah. Daniel kemudian segera melepaskan pelukannya. Perasaan nya mulai tidak enak sekarang.

“Daniel, mamah memang tidak bisa selalu ada disamping kamu. Mamah nggak bisa meluangkan waktu setiap hari untuk memperhatikan kamu. Tapi mamah yakin kamu bukan laki laki brengsek seperti apa yang sedang di beritakan.”

Daniel menelan ludah. Sekarang dia tau kemana arah pembicaraan mamahnya.

“Aku bisa jelasin mah..” Lirih Daniel.

“Mamah nggak butuh penjelasan apa apa dari kamu. Yang jelas mamah tidak suka kamu dekat dengan artis itu.”

Daniel terkejut mendengarnya. Bagaimana mungkin mamahnya bisa berkata seperti itu.

“Mah tapi...”

“Joana itu artis yang sudah terkenal Daniel. publik tau bagaimana dia berhubungan dengan mantan pacarnya. Mamah yakin janin yang sedang di kandung nya memang benar darah daging dari mantan pacarnya itu. Apa lagi sudah sangat jelas bagaimana dia yang begitu liar saat berhubungan dengan mantan pacarnya itu.” Sela Amara lagi. Wanita itu tidak rela jika putranya benar benar akan melanjutkan hubungan ke jenjang yang lebih serius dengan Joana. Selain usianya yang masih remaja, Amara juga tidak mau putranya menjadi tameng untuk wanita manapun.

“Mah dengerin Daniel dulu.. Daniel melakukan ini karena Daniel cinta sama Joana mah.. Oke, Joana memang salah. Tapi kan sekarang Joana sudah sadar mah.”

Amara tersenyum. Putranya terlalu polos juga terlalu baik.

“Sekali mamah bilang enggak ya enggak. Jangan membantah mamah Daniel.” Tegas Amara.

“Satu lagi, papah kamu sangat marah karena apa yang kamu lakukan dengan mengaku pada publik bahwa Joana hamil sama kamu.”

Daniel hanya bisa diam. Daniel pikir kedua orang tuanya bisa memahami apa yang dia lakukan. Tapi ternyata bahkan mamahnya yang super super baik saja menentang apa yang Daniel lakukan.

“Lain kali kalau mau berbuat sesuatu itu di pikir lagi.. Jangan gegabah. Kalau sudah seperti ini kan repot.”

“Mamah nggak mau tau, kamu harus segera mengakhiri sandiwara kamu ini. Karena sampai kapanpun mamah sama papah nggak akan setuju kalau kamu berhubungan dengan Joana. Apa lagi sampai menikah. Kamu masih kecil, tugas kamu adalah belajar. Adapun izin dari mamah sama papah untuk kamu mengelola perusahaan bukan berarti mamah sama papah membebaskan kamu. Kamu mengerti kan maksud mamah Daniel?”

Daniel tidak bisa menjawab. Dia tidak mungkin meninggalkan Joana dalam keadaan seperti sekarang. Terlebih Daniel juga mencintai Joana. Daniel ingin selalu ada untuk Joana.

“Ya sudah, lebih baik sekarang kamu istirahat. Ini sudah malam.”

Setelah berkata demikian, Amara pun bangkit dari duduknya. Wanita itu melangkah menjauh dari Daniel dengan langkah santai.

Daniel menghela napas kasar. Tidak pernah sedikitpun terlintas di pikiran Daniel akan mendapatkan hambatan itu dari mamahnya. Daniel bahkan sudah begitu yakin bisa bersama dengan Joana. Tapi ternyata mamahnya datang begitu tiba tiba lalu menentang dengan keras hubungan Daniel dan Joana.

“Ya ampun... Kenapa ada aja sih halangannya?” Gumam Daniel menghela napas frustasi.

TBC