NovelToon NovelToon
Istri Kesayangan Tuan Muda

Istri Kesayangan Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Sudah Terbit / Tamat
Popularitas:5M
Nilai: 5
Nama Author: Nafasal

Sequel Terpaksa Menikahi Tuan Posesif

IG : @nafasal8

Season 1

Damian harus merasakan kekecewaan yang mendalam, karena sang tunangan diam-diam berselingkuh darinya. Ia terpaksa harus memutuskan pertunangannya secara sepihak.

Jebakan yang direncanakan oleh Arra, ternyata menjadi pertemuan pertama untuk Damian dan Sarah. Lantas bagaimana cara Damian untuk menaklukkan hati Sarah.

Bagaimana perjuangan Damian untuk mendapatkan hati sang pujaan hati, berhasilkah atau Sarah malah berbalik arah dari Damian?

Season 2

Rencana konyol Davian untuk menjadikan Linanda sebagai kekasih settingan ternyata berujung pada keputusan Oma yang ingin menikahkan mereka dalam waktu dekat.

Bagaimana kisah Davian dan Lin dalam menghadapi rencana Oma? Apakah mereka akan bersatu dalam ikatan suci? Atau mengungkap semua dan mengaku pada keluarga besar mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafasal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 28. Penyerangan

Satu minggu setelah pernyataan cinta Damian yang diterima oleh Sarah -- membuat hubungan mereka semakin membaik, meskipun Sarah terkesan masih menutup diri dari Damian. Tapi setidaknya sudah ada perkembangan hubungan mereka.

Pertemuan antara dua keluarga dan tanggal pernikahan juga sudah ditentukan, semua keluarga turut bahagia. Dan tentu saja yang paling berbahagia adalah Damian, pria itu bahkan sudah tak sabar untuk segera menghalalkan Sarah. Membina keluarga kecil yang harmonis dan merawat anak-anak yang akan hadir di tengah keluarga kecil mereka.

Namun, keinginan Damian masih saja tak sejalan dengan keinginan Sarah. Gadis itu rasanya masih belum siap untuk menikah, semua masih seperti mimpi baginya. Karena impiannya yang masih belum terwujud, sehingga membuat Sarah kadang merasa galau dengan keputusan nya dengan menikah muda. Meskipun Damian berjanji tidak akan melarang Sarah untuk mengejar mimpinya. Tapi tetap saja akan berbeda rasanya, bahkan gadis itu tak yakin seratus persen bahwa Tuan Muda itu akan memberikan ijin Sarah untuk bekerja diluar. Rasanya mustahil, begitu lah pikir Sarah.

🍁🍁🍁

Damian bersyukur karena selama satu minggu ini tak ada sesuatu yang terjadi -- sesuatu yang sangat dikhawatirkannya dan Papa Arga. Ayah dan anak itu bahkan tak pernah lengah sedikitpun. Damian yang memfokuskan perhatiannya pada Sarah dan keluarganya, memberikan pertahanan yang ketat pada sekitar rumah gadis itu. Dan tentu saja pengawalan kemanapun ia pergi. Sedangkan Papa Arga masih terus memantau para anak buahnya, pria itu setidaknya bisa bernapas lega. Karena orang kepercayaan nya sangat bisa diandalkan, Pak Sam adalah orang yang sangat berpengaruh dalam dunia mafia. Eksistensinya tentu saja, cukup membuat Tuan Tony berpikir dua kali untuk mengusik keluarga Hutama tersebut. Karena sudah tak diragukan lagi, kesetiaan Pak Sam kepada keluarga Hutama.

Sampai akhirnya di suatu sore, saat Davian hendak berjalan dari ruang kerjanya menuju ke ruang administrasi. Davian dikejutkan oleh seorang gadis yang berteriak memanggil namanya di Lobby rumah sakit, ia berjalan menuju suara gaduh tersebut. Terlihat seorang gadis yang tengah berdiri dengan tubuh gemetar di hadang oleh dua security. Seluruh pengunjung Rumah Sakit menatap nanar pada gadis itu.

Davian segera menghampiri gadis tersebut, pria yang berprofesi sebagai Dokter itu sempat terperanjat melihat gadis itu.

"Arra ...." desis nya.

"Biarkan dia Pak, dia teman saya," ucapnya pada kedua security itu.

"Baik Tuan, jika terjadi sesuatu silahkan panggil kami Tuan Davian," ujar salah seorang security tersebut. Yang dijawab anggukan oleh Davian.

Raut wajah Arra terlihat sangat pucat, ia bahkan hanya memakai piyama saat ini. Rambutnya acak-acakan tak karuan, sungguh terlihat bukan seperti Arra yang biasa ia lihat sebelumnya.

Gadis itu segera mendekati Davian, ia memegang kedua lengan pria itu dengan kuat. Matanya menatap nanar ke arah Davian.

"Ada apa denganmu Arra? Kenapa kamu jadi seperti ini?" tanya Davian yang melihat iba pada Arra.

"Dav, bisa kita bicara sebentar. Ada sesuatu yang sangat penting yang harus aku sampaikan padamu."

"Baiklah, ayo kita ke ruangan ku," ucap Davian. Ia memapah Arra, karena tubuh gadis itu sangat lemah sekali.

Davian berjalan ke arah lorong rumah sakit, ruang kerjanya yang berada di lantai lima membuatnya berpikir ulang untuk mengajak Arra ke sana. Tubuh gadis itu dirasa semakin lemah dalam rengkuhannya.

Pria itu mendudukkan Arra pada kursi panjang yang berada di lorong Rumah Sakit tersebut.

"Arra, kita duduk disini saja dulu. Apa yang sebenarnya terjadi denganmu? Kenapa penampilan mu seperti ini?"

Arra menyandarkan kepalanya pada dinding, kedua bola matanya menunjukkan lingkaran hitam yang menandakan sang empunya kurang istirahat.

"Dav, Daddy merencanakan sesuatu yang buruk," ucapnya lemah. Davian mengerutkan keningnya.

"Maksud kamu?"

"Daddy sekarang menjalankan rencananya, Daddy ingin balas dendam kepada keluarga mu. Hari ini Daddy akan merencanakan untuk melenyapkan salah satu keluargamu Dav. Aku mencoba menghubungi Damian, tapi Damian tak mau mengangkat telpon dariku. Aku tadi melarikan diri, agar bisa memberitahu niat jahat Daddy padamu." Arra menjeda kalimat ya.

"Gagalkan rencana Daddy, aku tak mau terjadi sesuatu dengan keluargamu," ucapan Arra semakin lirih. Tubuhnya yang bersandar di dinding, tiba-tiba merosot dan terjatuh. Gadis itu kehilangan kesadarannya.

Davian segera menepuk pelan pipi Arra, namun tak ada reaksi. Pria itu hendak menggendong tubuh Arra. Namun, seorang gadis tampak menghalanginya.

"Woy ... kamu mau coba-coba bawa pasien kabur ya?" hardik gadis itu dengan merentangkan tangan untuk menghadang langkah Davian.

Davian sejenak menatap gadis yang mengenakan jas Dokter tersebut. Ia melirik name tag yang menempel di dada kanannya.

Linanda Lee? batin Davian.

Pria itu mencoba mengabaikan gadis tersebut, pandangan nya kembali beralih pada tubuh Arra yang sudah pingsan di kursi panjang tersebut. Ia kembali menggendongnya. Namun, dengan cepat gadis yang bernama Linanda Lee itu menahan tangan Davian.

"Lepaskan tanganku," pekik Davian.

"Tidak, sampai kau melepaskan gadis itu. Tak akan kubiarkan kau membawa pasien lari, sekalipun dia adalah kekasihmu," ucapnya dengan mata menyorot tajam.

Davian terlihat sangat kesal dengan gadis tersebut, siapa dia sebenarnya sampai berani melawan nya. Selama ini tak ada yang pernah melawan atau bahkan membantahnya di Rumah Sakit ini. Tapi Dokter baru ini sudah berani melawannya, bahkan menuduh nya membawa kabur pasien.

Memang melihat baju dan keadaan Arra saat ini, ia terlihat seperti seorang pasien yang sedang dirawat. Tapi ia tak mau berdebat dengan dokter baru itu, ia tetap menggendong Arra. Keselamatan gadis itulah yang saat ini menjadi prioritas nya.

"Tunggu ... jika kamu masih bersikeras membawa pasien lari, kamu akan aku laporkan polisi," pekik Linanda dengan raut wajah bersungut-sungut. Ia segera berlari memanggil security untuk melaporkan pria tersebut.

Namun, Davian tak mengindahkan nya. Ia tetap menggendong Arra dan berjalan menuju IGD (Instalasi Gawat Darurat) agar Arra segera mendapatkan pertolongan.

🍁🍁🍁

Linanda kembali ke tempat semula dengan seorang security, ia sudah kehilangan jejak sosok pria dan seorang gadis yang tengah pingsan di kursi tadi. Tangan nya mengepal kesal.

Aku tak akan memaafkan pria yang sudah menculik pasien tersebut, dia pasti mau kabur dari biaya administrasi Rumah Sakit. Udah tahu gak punya uang pake sok-sok an bawa ceweknya ke rumah sakit terbaik ini, batin Linanda dalam hati, ia tampak bersungut-sungut.

"Pak, kita cari di sekitar sini. Dia pasti belum jauh," perintah Linanda kepada security tersebut.

Linanda Lee adalah Dokter muda yang baru saja bekerja di Rumah Sakit Hutama, saat ini Linanda merupakan Dokter jaga di IGD Rumah Sakit keluarga Hutama.

🍁🍁🍁

"Aku titip dia sebentar ya," ucap Davian pada Dokter Dito yang saat ini sedang memeriksa keadaan Arra.

"Baik Dok!" sahut Dokter Dito.

Davian segera menuju pintu keluar IGD, namun langkahnya segera dihentikan oleh Linanda serta seorang security yang sedari tadi mengekor di belakangnya.

"Nah ini dia orangnya, mau lari kemana kamu?" serunya seraya merentangkan tangan untuk menghadang langkah Davian.

Security yang berada di belakang Linanda tampak mengerutkan kening.

"Pak, ayo tangkap dia. Nunggu apa lagi? Sebelum kabur lagi dia!" pekik Linanda dengan tangan masih ia rentangkan di hadapan Davian.

"Tapi Dok!" sahut security itu.

"Udah, gak usah tapi-tapian Pak. Cepat tangkap dia, dia sudah melarikan pasien rumah sakit dan mencoba kabur dari biaya perawatan."

Davian menautkan alisnya, ia tak menyangka gadis ini sudah berpikir sangat buruk terhadapnya. Gadis itu bahkan tak tahu bahwa dia adalah Klan Hutama yang merupakan pemilik Rumah Sakit ini.

Ketiga Dokter jaga yang merupakan teman sejawat Linanda itu tampak terperangah dengan adegan di dalam ruangan IGD itu.

"Dokter Lin!" desis Dokter Tita sambil mendelik ke arah gadis itu.

Davian melirik pada ketiga Dokter jaga itu, dia mengangkat jari telunjuknya dan menempatkan di depan bibirnya, sambil menggeleng pelan. Kemudian ia mengalihkan pandangannya pada Linanda dan security.

"Sudahlah, aku tak punya banyak waktu." Security tersebut seolah mengerti kode dari Davian, ia segera memberi jalan kepada pria itu dan menundukkan kepalanya.

Hal itu, tentu saja membuat Linanda tak terima. "Hey, jangan lari," teriak Linanda.

Namun, security itu segera menghadang jalan Linanda. Davian berjalan meninggalkan ruang IGD dan berjalan menuju lift, sebelumnya ia tersenyum tipis melihat tingkah Linanda yang sangat bar-bar itu.

🍁🍁🍁

Suasana di Kantor Damian.

Damian tampak begitu panik setelah menerima telpon dari Davian, saudara kembarnya membeberkan tentang semua yang dikatakan oleh Arra sesaat sebelum gadis itu tak sadarkan diri -- tentang rencana Tuan Tony yang akan dilancarkan hari ini. Ia sempat menyesal, karena ia mengabaikan telpon Arra tiga jam yang lalu.

Pertama kali yang terpikirkan di kepalanya adalah gadis yang sangat ia cintai, saat ini Sarah adalah prioritas utama yang akan di lindungi nya. Mengingat, penjagaan dirumahnya yang super ketat sudah diterapkan sejak satu minggu yang lalu oleh Pak Sam. Ia yakin bahwa keluarganya akan aman.

Damian begitu lega, saat Sarah dan keluarganya dalam posisi aman. Agus bahkan sudah membawa Sarah, Satya dan Ibunya untuk pergi ke tempat yang lebih aman sementara waktu.

Pria itu terus memantau perkembangan yang terjadi. Namun, ketenangannya kembali terusik saat Papa Arga menelpon Damian bahwa saat ini Daisy dalam bahaya.

"Halo, iya Pa."

"Dam, Daisy saat ini sedang dalam bahaya. Kedua bodyguard yang mengawalnya sudah terbunuh oleh anak buah Tony. Saat ini Daisy masih dalam perjalanan melarikan diri dari kejaran anak buah Tony. Papa lalai Dam."

Suara Papa Arga terdengar bergetar hebat, Damian mengepalkan tangannya, sorot matanya menatap tajam ke sembarang arah. Pria itu segera menutup telpon Papanya, ia segera bangkit dan berjalan meninggalkan ruangannya.

"Ada apa Tuan?" tanya Ben dengan raut wajah khawatir. Ia terus mengekor di belakang Damian.

"Isy, dalam bahaya Ben. Siapkan mobil, kita segera ke lokasi Isy sekarang," ucap Damian tanpa menoleh ke arah Ben.

Ben tampak terkesiap, hatinya berdenyut ketika mendengar Daisy dalam bahaya. Ia segera menghubungi seluruh anak buahnya untuk menuju lokasi yang masih ia pantau dari Damian.

Pandangan Damian terfokus pada ponsel pintarnya, ia terus menghubungi Daisy. Berharap saudara kembar perempuannya itu masih bisa ia lacak keberadaannya.

"Halo Dam ... Dam, aku takut. Aku takut sekali." Terdengar suara Daisy dari seberang sana. Suara Daisy bergetar, gadis itu terdengar sangat ketakutan.

"Isy, kamu sekarang di mana? Aku akan segera ke sana."

"Aku di jalan Kenanga menuju keluar jalan raya Dam."

Dorr!

Belum selesai Daisy bicara, terdengar suara senjata api yang sangat keras. Daisy berteriak ketakutan.

"Isy ... Isy ...." Damian terus memanggil nama Daisy tapi sang penerima telpon sudah tak ada sahutan. Damian semakin mempercepat langkahnya, ia tak mau terjadi sesuatu dengan saudaranya itu.

Bersambung ....

.

.

.

.

Mampir ke novel kakak dan adek Online author ya, dijamin ketagihan bacanya😍👍🏻

1
Sozila Azi
Lumayan
Sozila Azi
/Angry//Angry/
inayah machmud
semoga davian berjodoh sama lin.
Ayo Harnayo
cara liat visual tokohnya dimana sih
murniati cls
ayahnya bknnya tak setuju Krn dokter umum,tp beliau kira dia org miskin,
murniati cls
pdhl yg ajak davian mkn dt4 apartemen,yah dia sendiri,BKN tak bermodal
murniati cls
Tya bknnya tmn sarah,kan emang dia punya prinsip
murniati cls
jgan jgan syala ini org yg disukai ma Radit,tp dia ska sm Damian,mknya ingin bls dendam
murniati cls
biarkan Depe sm Ben aja
murniati cls
dosen yg myukai Sarah,tp Sarah tak tertarik,beda dgn suaminya,udah tertarik dr awal,cmn Krn beda kasta tak mgkn,BKN tak mencintai spnuhnya,cmn mlbhi cinta suaminya drpd dia
murniati cls
itu kan ide ayahnya,Krn dia srkah
murniati cls
kan baru putus,Napa tak beri waktu tuk berbenah diri dulu
ww
uda tinggalin aja dam, uda diksih tau kebenarannya jg mash ngeyel, buat apa melihara wanita goblokk
ww
arga erina orang tua goblokk langsg aja percaya
ww
SEMAKIN TUA SEMAKIN TOLOL
ww
wanita GOBLOKKK
Aisyah Hasan
lanjut
Author_Ay: Subscribe + Ulasan

like, vote dan komen

NONA galak & tuan posesif
total 1 replies
Aisyah Hasan
aku harap sampai tamat ni certanya
Author_Ay: Baca novel ku judulnya Istri Amnesia Tuan Kaisar

Subscribe dan beri ulasan bintang kemudian like vote dan komen
total 1 replies
Beloved vindra
isy kahhhh😁
alfi julian
seru banget
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!